Anda di halaman 1dari 22

CARING DI DUNIA

KESEHATAN

Dr. Achara Suksamran


Doctoral of Philosophy in Nursing
(Prachomklao College of Nursing, Petcabury Thailand)
Pendahuluan
Kekurangan akan
tenaga Perawat

TANTANGAN Efek Negative


PROFESI
PERAWAT DI
ABAT 21 Sistem Pengiriman
akan kebutuhan
tenaga perawat

Peningkatan
praktik klinis
secara komplex
KONFLIK PERAWAT - PASIEN
KELUHAN PERAWAT

KONFLIK ANTARA
BEBAN KERJA YANG PERAWAT DAN
TINGGI PASIEN

• PERAWAT MENJADI SEMAKIN


TIDAK SENANG DENGAN MEMBERI
PELAYANAN KEPERAWATAN
• BEBERAPA PERAWAT TIDAK PEDULI
DENGAN PASIEN
• CENDERUNG MENGHABISKAN
WAKTU DI NURSE STATION
• BERMAIN APLIKASI HP, NONTON
FILM DI YOU TUBE, DAN LAINNYA
Mungkin kita harus melihat ke belakang untuk
melihat diri kita bekerja dalam karir
keperawatan saat masih muda.
Banyak dari Anda yang bekerja sebagai perawat
klinis mungkin menemukan bahwa suasana
kerja berbeda dari masa lalu dengan masa
sekarang.
Jumlah pasien tidak sebanyak yang ada saat ini.
Perawat memiliki waktu lebih dekat untuk
pasien. Terkadang perawat bisa duduk dan
berbicara dengan pasien berjam-jam. Itu adalah
memori yang bagus.
Real Case
Dr. Achara Suksamran

 Paman Thong adalah seorang warga negara Thailand,


beliau pria buta berusia 68 tahun. Ia menjadi buta
setelah mengalami kecelakaan mobil. Dia tinggal
bersama istrinya di desa. Saat itu, dia sampai di Unit
Perawatan Primer (Tambon Health Promoting
Hospital) dengan luka diabetes kronis di kaki kiri,
dan perlu mendapatkan perawatan luka setiap hari.
Kami memberinya perawatan luka. Saat melakukan
perawatan, kami melakukan pembicaraan, membahas
tentang apapun, termasuk gaya hidupnya dan
memberikan promkes kepadanya. Terkadang kami
tertawa bersama. Dia pria yang cukup baik dan ceria.
Lanjutan
 Suatu hari, mahasiswa perawat memberikan
perawatan luka padanya. Paman Thong berkata,
“saya mendengarkan dan melihat keindahan dari
nada suaramu”. Saya menikmati waktu ini dengan
baik ketika anda sedang memberikan perawatan.
Anda mau memberikan waktu luang untuk merawat
luka saya. “Inilah keindahan yang saya lihat”.
 Saya mendengarkan perkataan pasien dengan
perasaan gembira. Kami tidak terlihat cantik hanya
karena penampilan kami. Klien ini tidak bisa melihat.
Tapi, kata-kata dan tindakan kita yang membuat kita
cantik. Dan kata-kata yang menggembirakan dari
klien membuat kita bekerja dengan bahagia.
Dalam karir keperawatan, pekerjaan tidak
semulus itu : Pasien dengan penyakit kronis
dan pasien kritis, perawatan medis yang
kompleks, penggunaan teknologi terbaru,
masalah koordinasi antar tenaga kesehatan.
Sementara itu, dokumennya semakin banyak.
Tampaknya setiap orang memperhatikan
karya dokumentasi, dan, mengartikannya
sebagai kualitas keperawatan.
Apakah dokumen Anda mewakili kualitas
asuhan keperawatan?
Dokumentasi dan penggunaan peralatan
medis sangatlah penting, di sisi lain hal itu
menyebabkan perawat menjauh dari pasien.
Terkadang tampaknya perawat
menghabiskan lebih banyak waktu dari pada
yang diperlukan.
Beberapa masalah terjadi, dan kemudian,
kepuasan kerja berkurang secara bertahap.
Banyak perawat bertanya "Bagaimana kita
terus bekerja dengan hati sementara kita
diharuskan melakukan banyak pekerjaan?
Di dunia yang cepat berubah ini, beberapa
faktor dapat mempengaruhi perilaku
perawat, berdampak pada kebahagiaan
kerja.
Apa yang harus kita lakukan adalah
merefleksikan diri agar bisa menjaga pola
pikir dan perilaku kita.
Sudah saatnya mengingatkan diri sendiri,
alasan Anda memilih keperawatan sebagai
karier yang pertama sekali anda pilih?
Dari hasil penelitian yang mempertanyakan tentang
1. karakteristik perawat yang bagaimanakah yang
diiinginkan oleh seorang pasien?
2. Karakteristik apa yang dilihat dari staf perawat dari
mahasiswa keperawatan?
3. Serta bagi para pimpinan perawat, karakteristik apa
yang mereka cari untuk menjadi staf perawat?

Hasil dari sejumlah penelitian dan studi keperawatan


menunjukkan jawaban yang cukup sama.
Ini adalah sesuatu yang berhubungan dengan
KEPEDULIAN, KASIH SAYANG, DAN EMPATI.
“Perawat bisa menjadi indah melalui kata-katanya dan
tindakan baik yang diberikannya”.
Caring adalah fokus utama keperawatan.
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, legalitas
dari setiap aspek perawatan dapat membuat aspek
kepedulian tampak hilang pada pasien dan
keluarga.
Teknologi telah membuat sesuatu menjadi lebih
mudah, namun, hal itu telah meningkatkan waktu
yang dihabiskan jauh dari klien.
Dengan perubahan ini kita harus memastikan
bahwa kita memegang kepedulian dan kasih
sayang sepanjang sisi pengetahuan.
Kita harus mengingatkan diri kita sendiri “Caring
adalah Jantung Perawat”
Apa itu caring?
Caring dan keperawatan selalu dianggap
sinonim.
Kebanyakan individu memilih keperawatan
sebagai profesi karena keinginan mereka untuk
merawat orang lain.
Merawat bersifat universal karena mempengaruhi
cara orang berpikir, merasakan dan bertindak.
Banyak ahli teori keperawatan telah mencoba
untuk mendefinisikan Caring - Nightingale
adalah yang pertama. Semua pakar teori setuju
"Caring adalah jantung Perawat".
Pandangan teori tentang Caring
Madeleine Leininger mengacu
pada prinsip utama bahwa
Leininger’s caring adalah pusat dan inti
dari keperawatan, serta fokus CARING
theory of
cultural care perawat dalam bekerja
(Leininger 1991).

Jean Watson menggambarkan


keperawatan sebagai suatu
Jean Watson’s
keilmuan yang membahas
Theory of
tentang manusia, dengan fokus NURSIN
Human Caring
utamanya adalah individu,
keluarga dan kelompok. G
Watson mendefinisikan caring
sebagai suatu keilmuan.
(McCance, Mckenna, Boore
1999).
Dr. Jean Watson
Caring
Jean Watson, 2003
Caring adalah ilmu yang mencakup dari orientasi
kemanusiaan, kepedulian manusia, proses, fenomena, dan
pengalaman.
Keilmuan Caring meliputi seni dan kemanusiaan serta sains.
Tujuan keperawatan dengan teori Watson membantu pasien
mendapatkan tingkat harmoni yang lebih tinggi di dalam
pikiran, tubuh, dan jiwa.
Caring didalam profesi keperawatan terjadi pada setiap kali
perawat kontak dengan pasien.
Caring membuat seorang perawat menjadi lebih mengenali
pasiennya
Caring dapat dilakukan tanpa adanya Curing, tetapi caring
tidak dapat terjadi tanpa adanya kepedulian.
10 Faktor Carative
Jean Watson
1. Membentuk sistem nilai humanistik-altruistik.
 Watson mengemukakan bahwa asuhan keperawatan didasarkan
pada nilai-nilai kemanusiaan (humastik) dan perilaku
mementingkan kepentingan oranglain diatas kepentingan pribadi
(altruistik)
2. Menanamkan keyakinan dan harapan (faith-hope).
 Menekankan pentingnya obat-obatan untuk carative, perawat
juga perlu memberi tahu individu alternatif pengobatan lain yang
tersedia (mis: meditasi, relaksasi atau kekuatan penyembuhan
oleh diri sendiri atau secara spiritual)
3. Mengembangkan sensitivitas untuk diri sendiri dan
oranglain.
 Perawat dituntut untuk mampu meningkatkan sensitivitas
terhadap diri pribadi dan oranglain serta bersikap lebih otentik.
4. Membina hubungan saling percaya dan saling bantu (helping-
trust).
 Ciri hubungan helping-trust adalah harmonis (hubungan yang harus
dilakukan secara jujur dan terbuka), empati (perawat harus
menunjukkan sikap dengan berusaha merasakan apa yang dirasakan
oleh klien) dan hangat (menerima oranglain secara positif).
5. Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positf dan
negatif.
 Perawat harus menerima persaan oranglain serta memahami
perilaku mereka.
6. Menggunakan metode pemecahan masalah yang sistematis
dalam pengambilan keputusan.
 Metode ini merupakan metode yang memnberikan control dan
prediksi serta memungkinkan koreksi diri sendiri.
7. Meningkatkan proses belajar-mengajar interpersonal.
 Perawat harus mampu memahami persepsi klien dan meredakan
situasi yang menegangkan agar proses belajar-mengajar ini
berjalan lebih efektif.
8. Menyediakan lingkungan yang mendukung, melindungi,
dan/atau memperbaiki mental, sosiokultural dan spiritual.
 Perawat dapat memberi dukungan situsional, membantu
individu mengembangkan persepsi yang lebih akurat serta
memberi informasi sehingga klien dapat menanggulangi
masalahnya. Perawat juga harus menyalurkan perasaan
nyaman, aman, dan keleluasaan pribadi kepada klien.
9.  Membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
 Menurut hirarki kebutuhan dasar manusia meliputi kebutuhan
fungsional, kebutuhan integrative, kebutuhan untuk tumbuh dan
kebutuhan untuk mencari bantuan (seeking) ketika individu
kesulitan memenuhi kebutuhan dasarnya.
10.  Mengembangkan faktor kekuatan eksistensial-
fenomenologis.
 Kedua faktor ini membantu seseorang untuk mengerti
kehidupan dan kematian serta membantu seseorang untuk
menemukan kekuatan atau keberanian untuk menghadapi
kehidupan dan kematian.
Bagaimana Cara Mempelajari Caring?
Kecerdasan Emosional : kesadaran diri dalam
membayangkan suatu keadaan dimana
perawat menderita suatu penderitaan yang
dialami oleh pasien dan keluarga pasien
dalam situasi tertentu (Haggart, 2016).
Bukti dan banyak cerminan klinis untuk
memberikan perawatan menunjukkan bahwa
akar pembelajaran terhadap perawatan
terletak pada kesadaran diri dan
perkembangan altruisme - kebutuhan untuk
berbagi rasa sakit kepada orang lain
BAGAIMANA DENGAN ANDA?
Saya telah belajar bahwa
orang akan melupakan apa yang Anda katakan,
orang akan melupakan apa yang Anda lakukan,
tapi orang tidak akan lupa ketika anda menyentuh
perasaan mereka

Maya
Angelou

Anda mungkin juga menyukai