RISET OPERASIONAL

MODEL-MODEL DETERMINISTIK

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
① Rumusan Masalah
Transportasi

@2015 SN-TI212 2
Masalah Transportasi

• Masalah transportasi umumnya berkaitan dengan

masalah pendistribusian suatu produk dari
beberapa sumber ke sejumlah tujuan dengan biaya
yang minimum.

@2015 SN-TI212 3
Rumusan Pemrograman Linier (1)
• Terdapat m sumber (misal: gudang) dimana produk
disimpan.
• Terdapat n tujuan (misal: pasar) dimana produk
dibutuhkan.
• Ketersediaan pasokan dari sumber : ai (i = 1, 2, …, m)
• Permintaan dari tujuan : bj (j = 1, 2, …, n)
• Biaya pengiriman dari sumber i ke tujuan j : cij (i = 1, 2,
…, m; j = 1, 2, …, n). Jika suatu sumber i tidak dapat
memasok suatu tujuan j, maka cij = M (M bilangan
positif yang sangat besar)
• Permasalahannya adalah menentukan jumlah produk
yang dikirim dari sumber i ke tujuan j (dinyatakan
dengan xij) yang meminimumkan biaya transportasi
(pengiriman) total. @2015 SN-TI212 4
Rumusan Pemrograman Linier (2)
m n
Minimasi Z   cij xij
i 1 j 1

dengan pembatas-pembatas:
n

x
j 1
ij  ai i = 1, 2, …, m
m

x
i 1
ij  bj j = 1, 2, …, n

xij  0 i, j

@2015 SN-TI212 5
Masalah Transportasi dalam
Bentuk Jaringan
Sumber Tujuan
cij
a1 1 1 b1

a2 2 b2
2

ai ... ... bj

am m n bn

@2015 SN-TI212 6
Masalah Transportasi Standar/Seimbang
(Standar/Balanced Transportation Problem)
m n

Minimasi
m
Z   cij xij
n
a  b
j 1
i
i 1
j

i 1 j 1

dengan pembatas-pembatas:
n

x
j 1
ij  ai i = 1, 2, …, m
m

x
i 1
ij  bj j = 1, 2, …, n

xij  0 i, j

@2015 SN-TI212 7
Masalah Transportasi Tak Seimbang (1)
m n

Minimasi
m n 1
Z   cij xij a  b
j 1
i
i 1
j

i 1 j 1

dengan pembatas-pembatas:
n 1

x
j 1
ij  ai i = 1, 2, …, m
m

x
i 1
ij  bj j = 1, 2, …, n, n+1

xij  0 i, j
m n
j = n+1 adalah tujuan fiktif dengan permintaan bn 1   ai   b j
j 1 i 1
dan ci ,n 1  0, i  1,2,..., m
@2015 SN-TI212 8
Masalah Transportasi Tak Seimbang (2)
m n

Minimasi
m 1 n
Z   cij xij a  b
j 1
i
i 1
j

i 1 j 1

dengan pembatas-pembatas:
n

x
j 1
ij  ai i = 1, 2, …, m+1
m 1

x
i 1
ij  bj j = 1, 2, …, n

xij  0 i, j
n m
j = n+1 adalah tujuan fiktif dengan permintaan bn 1   b j   ai
i 1 j 1
dan cm 1, j  0, j  1,2,..., n
@2015 SN-TI212 9
 Tabel Transportasi
Tujuan
Pasokan
D1 D2 Dn
c11 c12 c1n
S1 a1
x11 x12 x1n
c22 c22 c2n
S2 a2
Sum x12 x22 x2n
ber

cm1 cm2 cmn

Sm
xm1 xm2 xmn an
Permintaan b1 b2 bm

@2015 SN-TI212 10
② Pemecahan Masalah
Transportasi

@2015 SN-TI212 11
Algoritma Pemecahan
Masalah Transportasi
• Langkah 0:
• Perumusan masalah dalam masalah transportasi standar
• Langkah 1:
• Penentuan solusi basis layak awal
• Langkah 2:
• Pemeriksaan optimalitas. Jika solusi optimal maka
berhenti.
• Penentuan solusi basis yang baru dan ke langkah 2

@2015 SN-TI212 12
Metode Penentuan
Solusi Basis Layak Awal
• Northwest corner method
• Least cost method
• Vogel’s approximation method (VAM)

@2015 SN-TI212 13
Northwest Corner Rule (1)

2 2 2 1
3

10 8 5 4
7

7 6 6 8
5

4 3 4 4

@2015 SN-TI212 14
Northwest Corner Rule (2)

2 2 2 1
0
3
10 8 5 4
7

7 6 6 8
5

1 3 4 4

@2015 SN-TI212 15
Northwest Corner Rule (3)

2 2 2 1
0
3
10 8 5 4
6
1
7 6 6 8
5

0 3 4 4

@2015 SN-TI212 16
Northwest Corner Rule (4)

2 2 2 1
0
3
10 8 5 4
3
1 3
7 6 6 8
5

0 0 4 4

@2015 SN-TI212 17
Northwest Corner Rule (5)

2 2 2 1
0
3
10 8 5 4
0
1 3 3
7 6 6 8
5

0 0 1 4

@2015 SN-TI212 18
Northwest Corner Rule (5)

2 2 2 1
0
3
10 8 5 4
0
1 3 3
7 6 6 8
4
1

0 0 1 4

@2015 SN-TI212 19
Northwest Corner Rule (6)

2 2 2 1
0
3
10 8 5 4
0
1 3 3
7 6 6 8
4
1

0 0 1 4

@2015 SN-TI212 20
Northwest Corner Rule (6)
Solusi Basis Layak Awal

2 2 2 1
3
3
10 8 5 4
7
1 3 3
7 6 6 8
5
1 4

4 3 4 4
Biaya transportasi total Z = 92
@2015 SN-TI212 21
Least Cost Rule (1)

2 2 2 1
3

10 8 5 4
7

7 6 6 8
5

4 3 4 4

@2015 SN-TI212 22
Least Cost Rule (2)

2 2 2 1
0
3
10 8 5 4
7

7 6 6 8
5

4 3 4 1

@2015 SN-TI212 23
Least Cost Rule (3)

2 2 2 1
0
3
10 8 5 4
6
1
7 6 6 8
5

4 3 4 0

@2015 SN-TI212 24
Least Cost Rule (4)

2 2 2 1
0
3
10 8 5 4
2
4 1
7 6 6 8
5

4 3 0 0

@2015 SN-TI212 25
Least Cost Rule (5)

2 2 2 1
0
3
10 8 5 4
2
4 1
7 6 6 8
2
3

4 0 0 0

@2015 SN-TI212 26
Least Cost Rule (6)

2 2 2 1
0
3
10 8 5 4
2
4 1
7 6 6 8
0
2 3

2 0 0 0

@2015 SN-TI212 27
Least Cost Rule (7)
Solusi Basis Layak Awal

2 2 2 1
0
3
10 8 5 4
0
2 4 1
7 6 6 8
0
2 3

0 0 0 0
Biaya transportasi total Z = 79
@2015 SN-TI212 28
Vogel’s Approximation Method (VAM) (1)
Pen
alti

2 2 2 1
3 1

10 8 5 4
7 1

7 6 6 8
5 0

4 3 4 4
Penalti 5 4 3 3

@2015 SN-TI212 29
Vogel’s Approximation Method (VAM) (2)
Pen
alti

2 2 2 1
0
3
10 8 5 4
7 1

7 6 6 8
5 0

1 3 4 4
Penalti 3 2 1 4

@2015 SN-TI212 30
Vogel’s Approximation Method (VAM) (3)
Pen
alti

2 2 2 1
0
3
10 8 5 4
3 3
4
7 6 6 8
5 0

1 3 4 0
Penalti 3 2 1

@2015 SN-TI212 31
Vogel’s Approximation Method (VAM) (4)
Pen
alti

2 2 2 1
0
3
10 8 5 4
0
3 4
7 6 6 8
5

1 3 1 0
Penalti

@2015 SN-TI212 32
Vogel’s Approximation Method (VAM) (5)
Solusi Basis Layak Awal
Pasokan

2 2 2 1
3
3
10 8 5 4
7
3 4
7 6 6 8
5
1 3 1
Permintaan 4 3 4 4
Biaya transportasi total Z = 68

@2015 SN-TI212 33
Degenerasi

• Solusi basis layak dari masalah transportasi

dikatakan degenerasi (degenerate) jika satu atau
lebih variabel basis mempunyai nilai nol.
• Solusi basis dapat menjadi degenerasi jika sisa
pasokan dan sisa permintaan adalah sama untuk
variabel yang akan dipilih menjadi basis.
• Jumlah solusi basis dalam masalah transportasi
harus : m + n – 1 (m = jumlah baris, n = jumlah
kolom)

@2015 SN-TI212 34
Ilustrasi Degenerasi (1)

2 2 2 1
4

10 8 5 4
5

7 6 6 8
8

4 5 4 4

@2015 SN-TI212 35
 Ilustrasi Degenerasi (2)
Sisa
Pasokan
2 2 2 1
0
4
10 8 5 4
5

7 6 6 8
8

Sisa
Permintaan 0 5 4 4

@2015 SN-TI212 36
 Ilustrasi Degenerasi (3)
Sisa
Pasokan
2 2 2 1
0
4
10 8 5 4
5
0
7 6 6 8
8

Sisa
Permintaan 0 5 4 4

@2015 SN-TI212 37
 Ilustrasi Degenerasi (4)
Sisa
Pasokan
2 2 2 1
0
4
10 8 5 4
0
0 5
7 6 6 8
8

Sisa
Permintaan 0 0 4 4

@2015 SN-TI212 38
 Ilustrasi Degenerasi (5)
Sisa
Pasokan
2 2 2 1
0
4
10 8 5 4
0
0 5 0
7 6 6 8
8

Sisa
Permintaan 0 0 4 4

@2015 SN-TI212 39
 Ilustrasi Degenerasi (6)
Sisa
Pasokan
2 2 2 1
0
4
10 8 5 4
0
0 5 0
7 6 6 8
4
4
Sisa
Permintaan 0 0 0 4

@2015 SN-TI212 40
 Ilustrasi Degenerasi (7)
Pasokan

2 2 2 1
4
4
10 8 5 4
5
0 5 0
7 6 6 8
8
4 4
Permintaan 4 5 4 4

@2015 SN-TI212 41
Perbaikan Solusi Basis Layak Awal

• Perbaikan solusi basis layak awal

• Pemeriksaan optimalitas
• Penentuan solusi basis layak yang baru
• Metoda:
• Metoda u-v atau MODI (Modified Distribution Method)

@2015 SN-TI212 42
Metode u-v (1)
Untuk sebarang solusi basis layak, tentukan nilai
ui (untuk semua i) dan vj (untuk semua j) sedemikian
hingga
ui  v j  cij untuk setiap variabel basis xij

(Nilai ui dan vj bisa positif, negatif atau nol).

Untuk variabel non basis:

cij  cij  ui  v j 

@2015 SN-TI212 43
 Metode u-v (2)
Untuk variabel non basis:
cij  cij  ui  v j 

Kondisi optimalitas (masalah minimasi ) terjadi apabila

cij  cij  ui  v j   0 untuk semua variabel non basis

Jika kondisi belum optimal, variabel yang masuk basis

adalah yang mempunyai cij paling negatif (masalah
minimasi)
@2015 SN-TI212 44
Misal Diberikan Solusi Basis Layak
Awal dengan Least Cost Method

2 2 2 1
0
3
10 8 5 4
0
2 4 1
7 6 6 8
0
2 3

0 0 0 0

@2015 SN-TI212 45
Penerapan Metode u-v
Enam persamaan dengan tujuh
variabel yang tak diketahui 
u1  v4  1 terdapat tak hingga solusi yang
u2  v1  10 mungkin
u2  v3  5 Untuk mendapatkan solusi,
u 2  v4  4 suatu nilai variabel tertentu dapat
ditetapkan sebarang, dan nilai
u3  v1  7 yang lain dapat dipecahkan.
u 3  v2  6 Misalnya, u1 = 0

@2015 SN-TI212 46
 Pemeriksaan Optimalitas
v1 = 7 v2 = 6 v3 = 2 v4 = 1

2 2 2 1
u1 = 0 3
3
10 8 5 4
u2 = 3 7
2 4 1
7 6 6 8
u3 = 0 5
2 3

4 3 4 4

@2015 SN-TI212 47
 Pemeriksaan Optimalitas
cij  cij  ui  v j 
v1 = 7 v2 = 6 v3 = 2 v4 = 1

-5 2 -4 2 0 2 1
u1 = 0 3
3
10 -1 8 5 4
u2 = 3 7
2 4 1
7 6 4 6 7 8
u3 = 0 5
2 3

4 3 4 4

x11 masuk basis

@2015 SN-TI212 48
 v1 = 7 v2 = 6 v3 = 2 v4 = 1

2 2 2 1
u1 = 0 3
+ 3
10 8 5 4
u2 = 3 7
2 4 1+
7 6 6 8
u3 = 0 5
2 3

4 3 4 4

 = min(3, 2) = 2  x21 keluar basis

@2015 SN-TI212 49
Solusi

2 2 2 1
4
2 1
10 8 5 4
7
4 3
7 6 6 8
5
2 3

4 3 4 4

Biaya transportasi total Z = 69

@2015 SN-TI212 50
 Pemeriksaan Optimalitas
v1 = 2 v2 = 1 v3 = 2 v4 = 1

2 2 2 1
u1 = 0 3
2 1
10 8 5 4
u2 = 3 7
4 3
7 6 6 8
u3 = 5 5
2 3

4 3 4 4

@2015 SN-TI212 51
 Pemeriksaan Optimalitas
v1 = 2 v2 = 1 v3 = 2 v4 = 1

2 1 2 0 2 1
u1 = 0 3
2 1
5 10 4 8 5 4
u2 = 3 7
4 3
7 6 -1 6 2 8
u3 = 5 5
2 3

4 3 4 4

x32 masuk basis

@2015 SN-TI212 52
 Pemeriksaan Optimalitas
v1 = 2 v2 = 1 v3 = 2 v4 = 1

2 2 2 1
u1 = 0 3
2+ 1
10 8 5 4
u2 = 3 7
4 3+
7 6 6 8
u3 = 5 5
2 3 +
4 3 4 4
 = min(1, 4, 2) = 1  x14 keluar basis
@2015 SN-TI212 53
Solusi

2 2 2 1
3
3
10 8 5 4
7
3 4
7 6 6 8
5
1 3 1

4 3 4 4

Biaya transportasi total Z = 68

@2015 SN-TI212 54
 Solusi
v1 = 2 v2 = 1 v3 = 1 v4 = 0

2 2 2 1
u1 = 0 3
3
10 8 5 4
u2 = 4 7
3 4
7 6 6 8
u3 = 5 5
1 3 1

4 3 4 4

Biaya transportasi total Z = 68

@2015 SN-TI212 55
 Solusi
v1 = 2 v2 = 1 v3 = 1 v4 = 0

2 1 2 1 2 1 1
u1 = 0 3
3
10 8 5 4
u2 = 4 7
3 4
7 6 6 3 8
u3 = 5 5
1 3 1

4 3 4 4

Solusi optimal
@2015 SN-TI212 56
Solusi Optimal

2 2 2 1
3
3
10 8 5 4
7
3 4
7 6 6 8
5
1 3 1

4 3 4 4

Biaya transportasi total Z = 68

@2015 SN-TI212 57
 Masalah Maksimasi
Kondisi optimal :
 Koefisien fungsi tujuan relatif untuk variabel non basis
tak positif
cij  cij  ui  v j   0

Penentuan variabel non basis yang masuk basis

Pilih variabel non basis dengan koefisien fungsi tujuan
relatif paling positif

@2015 SN-TI212 58