Anda di halaman 1dari 17

Human Brain Imaging and Substance Abuse

Penyusun: Kelompok F RSUD Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto


Pembimbing: dr. Lila Nurmayanti, Sp.KJ

SMF ILMU KESEHATAN JIWA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA
SURABAYA
RUMAH SAKIT JIWA MENUR SURABAYA
INTRODUCTION
 Neuroimaging Fungsional Kontribusi neurofarmakologi penyalahgunaan
zat
 Perubahan aktivitas serebral diukur dengan :
 magneticresonance imaging (MRI)
 positron emission tomography (PET)
 single photon emission tomography (SPET)
 parameter neurofarmakologis menggunakan PET dan SPET
 Efek umum penyalahgunaan zat pada otak, meliputi:
 peningkatan pelepasan dopamin
 aktivasi korteks frontal
 penurunan transporter serotonergik
 penempatan reseptor opiat oleh obat pengganti (misalnya metadon dan ibuprenorfin)
2
INTRODUCTION
 Neuroimaging fungsional telah berkembang pesat selama dekade terakhir
karena meberikan gambaran dari area yang terlibat dalam penyalahgunaan
zat
 Pemahaman neurobiologi addiksi telah menjadi prioritas klinis

 Tinjauan ini berfokus pada penggunaan berbagai teknik imaging untuk:


 menentukan neural sirkuit yang terlibat dalam addiksi
 mengukur perubahan parameter neurofarmakologis yang relevan di otak

3
OVERVIEW OF NEUROIMAGING TECHNIQUES
 Aliran darah, aktivitas metabolisme, dan perfusi dapat diukur dengan :
 radioaktifseperti 15O–H20 dan 18F-fluorodeoxyglucose (FDG)
 positron emission tomography (PET)
 99mTc-HMPAO dengan single photon emission (computed) tomography (SPE[C]T).
 Peningkatan ukuran menunjukkan peningkatan aktivitas saraf di dalam bagian otak
tersebut, baik aktivitas saraf eksitatori atau inhibitor
 Resolusi dan sensitivitas PET lebih unggul dari SPET

4
Overview of neuroimaging techniques
 functional magnetic resonance imaging (fMRI) mengukur perbedaan antara
hemoglobin teroksigenasi dan terdeoksigenasi, yang levelnya berubah
dengan aktivitas saraf.
 PET dan SPET untuk mengukur parameter neurofarmakologis, seperti:
 reseptor yang tersedia

 uptake sites

 enzim dan pergantian neurotransmiter

• fMRI dapat digunakan untuk mengukur efek obat pada otak

5
NEURAL CIRCUITS DAN TEORI ADDIKSI
 Neuro imaging addiksi
 Peningkatan dopamin di striatum ventral (reinforcement and pleasure)
 Proyeksi dopaminergik ke cingulate anterior dan korteks orbitofrontal
(Kurangnya kontrol prilaku)
 Alkoholpeningkatan denyut nadi dan craving
 Penyalahgunaaan zat yang berbeda dengan neuroimaging berbeda menunjukkan
peningkatan aktivitas otak konsisten di daerah berikut:
 amygdala, anterior cingulate, dorsolateral prefrontal cortex dan orbitofrontal
cortex
 Fungsi: perhatian, pemrosesan emosional, perilaku yang diarahkan pada tujuan,
pembelajaran asosiatif, pengambilan keputusan, integrasi informasi dan
penekanan respons, umumnya diaktifkan. 6
NEURAL CIRCUITS DAN TEORI ADDIKSI
Nikotin memiliki efek peningkatan aktivitas di bagian otak:
 ventral tegmental area
 posterior hippocampus
 amygdala dan
 prefrontal cortical regions
 Studi lain craving nikotin berhubungan dengan aktivasi orbitofrontal
cortex

7
Specific Substances Cocaine

Penelitian Volkow et al:


 Mengharapkan methylphenidateaktivasi di cerebelum dan talamus
 Tidak mengharapkan obat aktivasi korteks orbitofrontal
 Talamus menerima proyeksi dopaminergik dan memiliki koneksi timbal
balik dengan korteks frontal dan striatum

8
METHAMPHETAMINE
 Efek metamfetamin:
 Potensi addiksi yang tinggi
 Behubungan dengan psikosi
 Efek yang lama  damage dopaminergic neurons
 Penggunaan metamfetamin menyebabkan penurunan reseptor D2 dopamin dan
transporter
 neuropsikologis (memory, motor, attention tasks) dan metabolisme glukosa diukur
pada pasien abstenesia metamfetamine  Tidak ada perbedaan dalam
metabolisme global
 Tetapi pada pengguna metamfetamin terdapat peningkatan metabolisme relatif di
talamus
 Metabolisme talamus berhubungan dengan better task performance dan attentional 9
tasks.
METHAMPHETAMINE
 Metabolisme relatif di striatumpeningkatan dopaminergik 
amotivasi dan anhedonia
 amotivasi dan anhedonia melibtkan dopamin di nucleus
accumbens
 Studi pharmacoMRI pemberian metamfetamin IV menyebabkan:

 peningkatan aktivitas di ‘reward regions’ seperti anterior


cingulate cortex dan ventral striatum
 Aktivasi pada orbitofrontal cortex

10
ECTASY
 Ektasi (3,4-methylenedioxymethamphetamine) obat yang sering
menyebabkan kematian
 Pada pengguna ektasi terjadi penurunan 5-hydroxytryptamine transporter
(5HTT) di thalamus, caudate nucleus, midbrain [raphe] dan medial temporal
lobe [hippocampus]
 Analisis fMRI pada pengguna ektasi didapatkan peningkatan aktivasi di
kortek parietal dan penurunan aktivasi kortek frontal dan temporal

11
NICOTINE
 Kandungan nikotin pada rokok, menyebabkan pelepasan dopamin di nucleus
accumbens dalam ventral striatum
 Nikotin juga menyebakan:
 penurunan pengikatan 11C-raclopride di striatum ventral kiri
 peningkatan kadar dopamin ekstraseluler,
 berkurangnya keinginan (Craving)
 Nikotin menyebabkan peningkatan aliran darah cerebral di frontal cortex, pons,
midbrain, thalamus dan menyebabkan penurunanan aliran darah cerebral di amigdala

12
OPIODS
 Neuroimaging jarang digunakan untuk menyelidiki ketergantungan opioid
 obat pengganti (metadon dan buprenorfin) digunakan dalam penelitian
neuroimaging
 Penelitian menggunakan menggunakan PET berikut pada addiksi metadone:
 18F-cyclofoxy (µ dan k reseptor) dan
 11C-diprenorphine (µ,gamma dan k reseptor),

13
OPIODS
 Neuroimaging jarang digunakan untuk menyelidiki ketergantungan opioid
 obat pengganti (metadon dan buprenorfin) digunakan dalam penelitian
neuroimaging
 Penelitian menggunakan menggunakan PET berikut pada addiksi metadone:
 18F-cyclofoxy (µ dan k reseptor) dan
 Penelitian Kling et al. menemukan area caudate/putamen mengikat lemah
18
F-cyclofoxy PET dengan kadar metadon
 Melicharet et al. tidak menemukan penurunan pengikatan 11C-diprenorphine
PET dengan kadar metadone
 Sehinggan metadon hanya menempati persentase kecil reseptor, dan tidak
terdeteksi dengan 11C-diprenorphine PET 11C-diprenorphine (µ,gamma dan k 14
reseptor),
ALCOHOL
 Dua studi tentang sistem dopamin, menunjukkan alkohol memiliki efek mirip
dengan zat penyalahgunaan lainnya
 Alkohol terbukti melepaskan dopamin di stratum ventral menggunakan
pelacak 11C-raclopride PET
 Pelepasan dopamin berhubungan dengan peningkatan heart rate dan impulsif

15
PENUTUP
 Studi neuroimaging telah berkontribusi secara signifikan terhadap efek
penyalahgunaan zat pada otak dan menggambarkan berbagai wilayah otak
yang terlibat.

16
“ TERIMA KASIH

17

Anda mungkin juga menyukai