Anda di halaman 1dari 9

PENGETAHUAN REKAYASA

Tugas 1
Rangkuman UU 4
Tahun 2011

Disusun oleh:
Dinda Abdillah Setiadi
4122322130020
• Undang- Undang No.4 Tahun 2011 ini membahas tentang
Informasi Geospasial yang berisikan mengenai elemen-
elemen daripada informasi geospasial. Spasial adalah
aspek keruangan suatu objek ataukejadian yang mencakup
lokasi, letak, dan posisinya. Sedangkan  Geospasial atau
ruang kebumian adalah aspek keruangan yang me-
nunjukkan lokasi, letak, dan posisisuatu objek atau kejadian
yang berada di bawah, pada,atau di atas permukaan
bumi Data Geospasial yang selanjutnya disingkat DG
adalah data tentang lokasi geografis, dimensi atau uku-
ran,dan/atau karakteristik objek alam dan/atau buatan
manusia yang berada di bawah, pada, atau diatas per-
mukaan bumi.
1.Jenis Informasi Geospasial
Informasi Geospasial yang selanjutnya disingkat IG
adalah data geospasial yang sudah diolah se-
hingga dapat digunakansebagai alat bantu dalam peru-
musan kebijakan,pengambilan keputusan, dan/ atau
pelaksanaan kegiatanyang berhubungan dengan
ruang kebumian. Terdapat dua jenis informasi
geospasial yaitu :
1. Informasi Geospasial Dasar
2. Informasi Geospasial Tematik
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada pembahasan
berikut ini:
Informasi Geospasial Dasar yang selanjutnya disingkat IGD adalah IG yang berisi
tentang objek yang dapatdilihat secara langsung atau diukur dari kenampakan-
fisik di muka bumi dan yang tidak berubah dalam waktuyang relatif lama. IGD
ini meliputi dua hal yaitu jaringan control geodesi dan peta dasar. Terdapat tiga
macam jaringan kontrol geospasial, yaitu :
1. Jaring Kontrol Horizontal Nasional JKHN adalah sebaran titik kontrol geode-
sihorizontal yang terhubung satu sama lain dalam satukerangka referensi.
2. Jaring Kontrol Vertikal Nasional JKVN adalah sebaran titik kontrol geodesiver-
tikal yang terhubung satu sama lain dalam satukerangka referensi.
3. Jaring Kontrol Gayaberat Nasional JKGN adalah sebaran titik kontrol geodesi-
gayaberat yang terhubung satu sama lain dalam satukerangka referensi. Dimana
persyaratan administratif paling sedikit meliputi:
1. Akte pendirian badan hukum Indonesia
2. Ijin usaha sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sedangkan untuk persyaratan teknis meliputi :
1. Memiliki sertifikat yang memenuhi klasifikasi dan kualifikasi sebagai penyedia
jasa di bidang IG
2. Memiliki tenaga profesional yang tersertifikasi di bidang IG.
1.Penyelenggara Informasi Geospasial
Penyelenggaraan informasi geospasial dilakukan melalui kegiatan :
1. Pengumpulan Data Geospasial Pengumpulan data geospasial ini dilakukan dengan
survey menggunakan instrumentasi ukur dan/atau rekam, pencacahan, dan dengan
cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi. Pengumpulan
data tersebut dilakukan sesuai dengan standar yang meliputi sistem referensi
geospasial dan jenis, definisi, criteria, dan format data.
2. Pengolahan Data dan Informasi Geospasial Pengolahan ini merupakan proses atau
cara mengolah data dan informasi geospasial yang menggunakan perangkat lunak
yang berlisensi dan bersifat bebas dan terbuka. Pengolahan ini harus dilakukan di
dalam negeri. Pengolahan dapat dilakukan diluar negeri jika belum tersedianya sum-
ber daya manusia dan peralatan yang dibutuhkan. Dalam pengolahan ini meliputi
pemrosesan data geospasial dan penyajian informasi geospasial. Pemrosesan data
geospasial meliputi :
•Sistem proyeksi dan sistem koordinat yang dengan jelas dan pasti dapat ditransfor-
masikan ke dalam sistem koordinat standar nasional.
•Format, basis data, dan meta data yang dapat dengan mudah diintegrasikan dengan
informasi geospasial lainnya.
1.Penyimpanan dan Pengmanan Data dan Informasi
Geospasial
Penyimpanan dan pengamanan merupakan cara menem-
patkan data geospasial dan informasi geospasial pada tem-
pat yang aman dan tidak rusak atau hilang untuk menjamin
ketersediaan infomasi geospasial. Penyimpanan dan
pengamanan dilakukan dengan menggunakan media penyim-
panan elektronik atau cetak.
2.Penyebarluasan Data dan Informasi Geospasial
Penyebarluasan merupakan kegiatan pemberian akses, pendis-
tribusian, dan pertukaran data geospasial dan informasi
geospasial yang dapat dilakukan dengan menggunakan
media elektronik dan media cetak. Informasi geospasial
dasar dan teknik bersifat terbuka.
3.Penggunaan Informasi Geospasial
Penggunaan informasi geospasial merupakan kegiatan untuk
memperoleh manfaat, baik langsung maupun tidak lang-
sung. Untuk memperoleh dan menggunakan IG yang diseleng-
garakan oleh Instansi Pemerintah dan Pemerintah daerah dapat
dikenakan biaya tertentu yang besarnya sesuai dengan ke-
tentuan peraturan perundang-undangan.
4.Pelaksanaan Informasi Geospasial
Kegiatan pelaksanan informasi geospasial oleh pemerintah
atau pemerintah daerah dapat dilaksanakan oleh setiap orang.
Pelaksanaan informasi geospasial yang dilakukan oleh badan
usaha wajib memenuhi persyaratan administratif dan per-
syaratan teknis.
• Dimana persyaratan administratif paling sedikit
meliputi:
• 1. Akte pendirian badan hukum Indonesia
• 2. Ijin usaha sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
• Sedangkan untuk persyaratan teknis meliputi :
• 1. Memiliki sertifikat yang memenuhi klasifikasi
dan kualifikasi sebagai penyedia jasa di bidang IG
• 2. Memiliki tenaga profesional yang tersertifikasi
di bidang IG.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai