11. Cangcingan (terampil, cekatan). Hanya pemimpin yang cekatan yang mampu
memanfaatkan kesempatan yang ada karena kesempatan tidak datang dua kali.
12. Langsitan (rapekan/cekatan), segala bisa, multi talenta dan pro aktif.
Pemimpin yang pro aktif lah yang berkesempatan maraih sukses.
OPAT PAHARAMAN
(empat hal yang diharamkan)
Seorang pemimpin ideal harus mampu menjauhi empat karakter negatif, yang dikenal
dengan sebutan opat paharaman atau empat hal yang diharamkan, yakni sifat
babarian, pundungan, humandeuar, dan kukulutus.
1. Babarian (mudah tersinggung). Pemimpin yang demikian berpikiran sempit, arogan,
cepat marah, dan selalu ingin menang sendiri serta mudah dipengaruhi orang lain.
2. Pundungan (mudah merajuk). Pemimpin yang demikian akan kehilangan
kesempatan dalam segala hal. Karena tidak bisa bekerja sama.
3. Humandeuar (bekeluh kesah). Pemimpin yang berperangai demikian akan
kehilangan etos kerja, tidak disenangi dan tidak bisa bekerja sama.
4. Kukulutus (menggerutu). Pemimpin yang demikian menandakan berkarakter
rendah, karena selalu berfikir negatif, tidak bertanggung jawab. Pemimpin seperti
ini memiliki sifat munafik.
CATUR BUTA
(Perbuatan Manusia Yang Salah)
Ini silokana twah janma salah: burangkak, marende,
mariris, wirang. Ya catur buta ngara(n)na
Watak manusia yang membuat kerusakan di dunia, yang
dikenal dengan sebutan Catur Buta, yaitu burangkak,
mariris, marende, dan wirang. Semua hal yang haus
dijauhinya itu harus benar-benar diejawantahkan di dalam
perilaku kepemimpinannya.
Lempir XXII dan XXIII
CATUR BUTA
(Watak Pemimpin yang membuat kerusakan)