Module Depro 04
Module Depro 04
Pernyataan GOTO
GOTO n
Dimana:
n adalah konstanta integer tidak bertanda yang
menunjukkan nomor baris format.
4.1.1 GOTO TANPA SYARAT Sumber: Meissner L.P
• Contoh:
I=1
GOTO 100
150 I = 2 Proses pindah ke 100
GOTO (n1,n2,n3,…………,ni), m
Dimana:
n1 sampai dengan ni adalah konstanta integer tidak
bertanda yang menunjukkan nomor-nomor baris format.
m merupakan variabel integer
4.1.2 GOTO BERSYARAT HITUNGAN Sumber: Meissner L.P
• Logika
m?
n1 n2 n3 ni
4.1.2 GOTO BERSYARAT HITUNGAN Sumber: Meissner L.P
• Contoh:
Artinya:
• Contoh 1:
Diberikan tiga buah bilangan real A, B dan C dan satu
buah bilangan integer L. Hitung besarnya nilai X dengan
ketentuan sebagai berikut:
• Diagram alir:
mulai
=1 100 X=A+B+C
A, B,
C, L
350
=2
L 200 X=A*B*C
=3 X
300 X=A/B/C
stop
4.1.2 GOTO BERSYARAT HITUNGAN Sumber: Meissner L.P
• Program FORTRAN:
Pernyataan IF Arithmatik
Pernyataan Blok IF
4.2.1 IF ARITHMATIK Sumber: Meissner L.P
IF (ekp) n1,n2,n3
Dimana:
n1 sampai dengan n3 adalah konstanta integer tidak
bertanda yang menunjukkan nomor-nomor baris format.
ekp dapat berupa ungkapan arithmatik atau variabel
4.2.1 IF ARITHMATIK Sumber: Meissner L.P
• Logika
Ekp?
n1 n2 n3
IF (A+B)100,200,300
4.2.1 IF ARITHMATIK Sumber: Meissner L.P
• Contoh 1:
Akar - akar persamaan kwadrat Y = aX2 + bX + c dapat
dihitung dengan ketentuan dibawah ini, D = b2-4ac:
Apabila nilai D lebih kecil dari 0, maka nilai akar imajiner
Apabila nilai D sama dengan 0, maka nilai akar sama
Apabila nilai D lebih besar dari 0, maka nilai akar berbeda
Untuk nilai D = 0, maka nilai akar dihitung dengan rumus:
b
X1 X 2 X1
2a
Untuk nilai D >, maka nilai akar dihitung dengan rumus:
b b 2 4ac b b 2 4ac
X1 X2
2a 2a
4.2.1 IF ARITHMATIK Sumber: Meissner L.P
• Diagram alir:
mulai
D<0 Akar
100 imajiner 450 stop
a, b, c
D=0 X1=-b/2a
D=b**2- 4*a*c D? 200 350
X2=X1
X1,X2
D>0 b b 2 4ac
X1
300 2a
b b 2 4ac
X2
2a
4.2.1 IF ARITHMATIK Sumber: Meissner L.P
• Program FORTRAN:
C Program penggunaan pernyataan IF arithmatik
READ (*,50)A,B,C
50 Format (F7.3,F7.3,F7.3)
D = B**2 – 4 * A * C
IF(D)100,200,300
100 WRITE(*,150)
150 FORMAT(2X,’Akar imajiner’)
GOTO 450
200 X1 = -B/(2*A)
X2 = X1
GOTO 350
300 X1 = (-B+D**0.5)/(2*A)
X2 = (-B-D**0.5)/(2*A)
350 WRITE(*,400)X1,X2
400 FORMAT(2X,’NILAI X1 =‘,F7.3,/,2X,’NILAI X2 =‘,F7.3)
450 END
4.2.1 IF ARITHMATIK HITUNGAN Sumber: Meissner L.P
• Latihan:
IF (ekp) pernyataan
Dimana:
ekp dapat berupa ungkapan relasi atau logika
Pernyataan merupakan salah satu pernyataan executable
4.2.2 IF LOGIKA Sumber: Meissner L.P
• Logika
True True
Ekp? Ekp?
Pernyataan
n1
False False
• Contoh 1:
Akar - akar persamaan kwadrat Y = aX2 + bX + c dapat
dihitung dengan ketentuan dibawah ini, D = b2-4ac:
Apabila nilai D lebih kecil dari 0, maka nilai akar imajiner
Apabila nilai D sama dengan 0, maka nilai akar sama
Apabila nilai D lebih besar dari 0, maka nilai akar berbeda
Untuk nilai D = 0, maka nilai akar dihitung dengan rumus:
b
X1 X 2 X1
2a
Untuk nilai D > =, maka nilai akar dihitung dengan rumus:
b b 2 4ac b b 2 4ac
X1 X2
2a 2a
4.2.2 IF LOGIKA Sumber: Meissner L.P
• Diagram alir:
Akar
mulai imajiner 450
stop
False
a, b, c
True
350
b b 2 4ac
200 X1
2a
b b 2 4ac X1,X2
X2
2a
4.2.2 IF LOGIKA Sumber: Meissner L.P
• Program FORTRAN:
C Program penggunaan pernyataan IF logika
READ (*,50)A,B,C
50 Format (F7.3,F7.3,F7.3)
D = B**2 – 4 * A * C
IF(D.GT.0) GOTO 200
IF(D.EQ.0) GOTO 100
WRITE(*,80)
80 FORMAT(2X,’Akar imajiner’)
GOTO 450
100 X1 = -B/(2*A)
X2 = X1
GOTO 350
200 X1 = (-B+D**0.5)/(2*A)
X2 = (-B-D**0.5)/(2*A)
350 WRITE(*,400)X1,X2
400 FORMAT(2X,’NILAI X1 =‘,F7.3,/,2X,’NILAI X2 =‘,F7.3)
450 END
4.2.2 IF LOGIKA Sumber: Meissner L.P
• Latihan:
1. Periksa pernyataan IF logika dibawah ini:
a. IF(X.GT.Y), GOTO 10
b. 10 IF(I.LT.0.)R.GT.5) ICAP = 1
c. 7 IF(P.GT.2.0.AND..NOT.(A.LE.P)) GOTO 7
d. IF(X.GE.2.0.AND.NOT.(Z.LT.Y)) X = 2.1
2. Angka ekivalen (E) setiap jenis kendaraan tergantung kepada
golongan sumbu dan beban sumbu tersebut. Untuk sumbu tunggal
rumus yang digunakan adalah:
E
beban satu sumbu ganda dalam kg
4
8160
Sedangkan untuk sumbu ganda rumus yang digunakan adalah:
E 0,086
beban satu sumbu ganda dalam kg
4
8160
4.2.2 IF LOGIKA Sumber: Meissner L.P
• Latihan:
Buatlah diagram alir dan program FORTRAN untuk
menghitung angka ekivalen tersebut.
IF (ekp) THEN
Blok Pernyataan-1
ELSE
Blok Pernyataan-2
ENDIF
Dimana:
ekp dapat berupa ungkapan relasi atau logika
Blok Pernyataan-1 dan Blok pernyataan-2 merupakan
satu atau kumpulan pernyataan executable
4.2.3 BLOCK IF Sumber: Meissner L.P
IF(A.GT.B) THEN
True C=A+B
Ekp?
D = C**2.0 +
5.0
False Blok
Pernyataan-1 END IF
4.2.3 BLOCK IF Sumber: Meissner L.P
IF(A.GT.B) THEN
True C=A+B
Ekp?
D = C**2.0 +
5.0
False Blok
Pernyataan-1 ELSE
Blok
Pernyataan-2 C=A*B
D = C**4.0 +
7.0
END IF
4.2.3 BLOCK IF Sumber: Meissner L.P
• Contoh 1:
Akar - akar persamaan kwadrat Y = aX2 + bX + c dapat
dihitung dengan ketentuan dibawah ini, D = b2-4ac:
Apabila nilai D lebih kecil dari 0, maka nilai akar imajiner
Apabila nilai D sama dengan 0, maka nilai akar sama
Apabila nilai D lebih besar dari 0, maka nilai akar berbeda
Untuk nilai D = 0, maka nilai akar dihitung dengan rumus:
b
X1 X 2 X1
2a
Untuk nilai D > =, maka nilai akar dihitung dengan rumus:
b b 2 4ac b b 2 4ac
X1 X2
2a 2a
4.2.3 BLOCK IF Sumber: Meissner L.P
• Diagram alir:
Akar
mulai imajiner 450
stop
False
a, b, c
b b 2 4ac
True X1
2a
X1,X2
b b 2 4ac
X2
2a
4.2.3 BLOCK IF Sumber: Meissner L.P
• Program FORTRAN:
C Program penggunaan pernyataan IF logika
READ (*,50)A,B,C
50 Format (F7.3,F7.3,F7.3)
D = B**2 – 4 * A * C
IF(D.GT.0) THEN
X1 = (-B+D**0.5)/(2*A)
X2 = (-B-D**0.5)/(2*A)
ELSE
IF(D.EQ.0) THEN
X1 = -B/(2*A)
X2 = X1
ELSE
WRITE(*,80)
80 FORMAT(2X,’Akar imajiner’)
GOTO 450
ENDIF
ENDIF
350 WRITE(*,400)X1,X2
400 FORMAT(2X,’NILAI X1 =‘,F7.3,/,2X,’NILAI X2 =‘,F7.3)
450 END
4.2.3 BLOCK IF Sumber: Meissner L.P
• Latihan:
1. Jarak minimum yang diperlukan oleh setiap pengemudi
untuk menghentikan kendaraannya dengan aman
begitu melihat adanya halangan di depan dapat
ditentukan oleh persamaan-persamaan berikut ini:
• Untuk jalan datar
VR2
J n 0,278 VR T
254 f p
VR2
J n 0,278 VR T
254 f p L
4.2.3 BLOCK IF Sumber: Meissner L.P
• Latihan:
Dimana:
VR adalah kecepatan rencana (km/jam)
T adalah waktu tanggap, ditetapkan 2,5 detik
fp adalah koefisien gesekan memanjang antara ban
kendaraan dengan perkerasan jalan aspal,
ditetapkan 0,28 – 0,45
L adalah landai jalan dalam % dibagi 100.
• Latihan:
2. Dalam menentukan Faktor Kemanan perencanaan
lapisan perkerasan tergantung kepada peranan jalan
yang akan dibangun atau ditingkatkan tersebut. Faktor
kemanan dapat ditentukan dengan menggunakan tabel
dibawah ini.
Peranan Jalan Faktor Keamanan
Jalan Tol 1,2
Jalan Arteri 1,1
Jalan Kolektor/Lokal 1,0