Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM 2

A. Judul Praktikum : Solusi Persamaan Non-Linier Menggunakan Metode Biseksi

B. Tujuan : 1. Memahami mengenai persamaan non-linier dan persamaan


transendental
2. Memahami prinsip metode biseksi
3. Mampu menentukan akar persamaan dengan metode biseksi
4. Mampu membuat program untuk menentukan nilai akar
persamaan dengan metode biseksi
C. Dasar Teori
Persamaan non-linier dapat diartikan sebagai persamaan yang tidak
mengandung syarat seperti persamaan linier, sehingga persamaan non-linier
dapat merupakan:

 Persamaan yang memiliki pangkat selain satu (misal: x 2)


 Persamaan yang mempunyai produk dua variabel (misal: xy )

Dalam penyelesaian persamaan non-linier diperlukan akar-akar persamaan


non-linier, dimana akar sebuah persamaan non-linier f ( x )=0 merupakan nilai  x  
yang menyebabkan nilai  f ( x) sama dengan nol. Dalam hal ini dapat disimpulkan
bahwa akar-akar penyelesaian persamaan non-linier merupakan titik potong
antara kurva   f ( x ) dengan sumbu   x .
Ide awal metode ini adalah metode table, dimana area dibagi menjadi N
bagian.Hanya saja metode biseksi ini membagi range menjadi 2 bagian, dari dua
bagian ini dipilih bagian mana yang mengandung dan bagian yang tidak
mengandung akar dibuang.Hal ini dilakukan berulang-ulang hingga diperoleh
akar persamaan.

x1

x2

x3

Untuk menggunakan metode biseksi, terlebih dahulu ditentukan batas


bawah (a) dan batas atas (b).Kemudian dihitung nilai tengah :

a+b
x=
2

Dari nilai x ini perlu dilakukan pengecekan keberadaan akar. Secara


matematik, suatu range terdapat akar persamaan bila f(a) dan f(b) berlawanan
tanda atau dituliskan :

f ( a ) . f ( b ) <0

Setelah diketahui dibagian mana terdapat akar, maka batas bawah dan
batas atas di perbaharui sesuai dengan range dari bagian yang mempunyai akar

Algoritma metode Biseksi :


1. Definisikan fungsi f(x) yang akan dicari akarnya
2. Tentukan nilai a dan b
3. Tentukan torelansi e dan iterasi maksimum N
4. Hitung f(a) dan f(b)
5. Jika f(a).f(b)>0 maka proses dihentikan karena tidak ada akar, bila tidak
dilanjutkan
a+ b
6. Hitung xr=
2
7. Hitung f(xr)
8. Bila f(xr).f(a)<0 maka b=xr dan f(b)=f(xr), bila tidak a=xr dan f(a)=f(xr)
9. Jika |b-a|<e atau iterasi>iterasi maksimum maka proses dihentikan dan
didapatkan akar = xr, dan bila tidak, ulangi langkah 6.

Flowchart metode Biseksi :


D. Soal/Kasus/Masalah
2 −x
2 x −x−e + sinx
Menggabungkan persamaan eksponen, trigonometri dan polinomial

E. Prosedur Kerja

1. Didefinisikan persoalan dari persamaan non linier dengan fungsi sebagai


berikut : F(x)=e-x - x

2. Pengamatan awal

a. Gunakan Gnu Plot untuk mendapatkan kurva fungsi persamaan


b. Amati kurva fungsi yang memotong sumbu x

c. Dapatkan dua nilai pendekatan awal diantara nilai x yang memotong


sumbu sebagai nilai a (=batas bawah) dan nilai b (=batas atas) . Dimana
F(a)*F(b)<0

3. Penulisan hasil

a. Dapatkan nilai akar xr setiap iterasi dari awal sampai dengan akhir iterasi

b. Akar xr terletak diantara nilai dua fungsi yang berubah tanda


a+ b
c. Dapatkan xr=
2
d. Perkecil rangenya dengan :

 Bila F(a)*F(xr) < 0  a tetap, b=xr, f(b)=f(xr)

 Bila F(a)*F(xr) > 0  b tetap, a=xr, f(a)=f(xr)

 Bila F(a)*F(xr) = 0  xr = akar yang dicari

e. Akhir iterasi ditentukan sampai dengan 10 iterasi atau jika nilai |(b-a)|< e

4. Pengamatan terhadap hasil dengan macam-macam parameter input

a. Nilai error (e) akar ditentukan = 0.0001 sebagai pembatas iterasi nilai f(x)

b. Jumlah iterasi maksimum

c. Bandingkan antara 3a dan 3b terhadap hasil yang diperoleh

d. Pengubahan nilai awal batas bawah dan batas atas


F. Script/Listing Program
a=-1;
b=2;
for i=1:20
fa=2*a.^2-a-exp(-a)+sin(a)
fb=2*b.^2-b-exp(-b)+sin(b)
c=(a+b)/2
fc=2*c.^2-c-exp(-c)+sin(c)
if fc < 0 & fa < 0
a=c;
b=b;
end
if fc < 0 & fb < 0
a=a;
b=c;
end
if fc > 0 & fa > 0
a=c;
b=b;
end
if fc > 0 & fb > 0
a=a;
b=c;
end

ar(i)=a;
br(i)=b;
cr(i)=c;
far(i)=fa;
fbr(i)=fb;
fcr(i)=fc;

end
disp('a--------b--------c--------fa--------fb--------fc')
k=[ar;br;cr;far;fbr;fcr];
K=k'
x =-5:0.1:5;
fx=2*x.^2-x-exp(-x)+sin(x)
plot(x,fx,'o-r');
axis([-5 5 -5 5]);
grid on
title(' Grafik metode bisection');
G. Hasil Percobaan dan Pengamatan
Bagian ini beisi:

● Tampilan grafik/kurva sesuai soal yang diberikan dan berikan penanda pada
area akar penyelesaian yang akan dicari

● Tentukan batas bawah dan batas atas serta berikan penjelasan mengenai
penentuan range yang diberikan

- Batas bawah (a) = -1


- Batas atas (b) = 2

● Tampilan (screenshoot) hasil iterasi pada program matlab


● Isilah tabel berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan yang Anda lakukan

Pengamatan terhadap parameter

a. Toleransi nilai error (e) terhadap jumlah iterasi (N)

Toleransi Error (e) Jumlah iterasi (N)

0.1 5

0.01 -

0.001 12

0.0001 16

b. Ubahlah nilai batas bawah (a) dan batas atas (b) terhadap 15 iterasi (N)

Batas Bawah (a) Batas Atas (b) Nilai Error (FX=e)


0 2 0.0001
0 1 -0.0000
-0.5 1 -0.0001
-1 1 0.0001
H. Analisis/Pembahasan dan Kesimpulan
Metode biseksi merupakan salah satu metode tertutup untuk mentukan
solusi akar dari persamaan non linear. Ide awal dari metode biseksi adalah
metode tabel dimana areanya dibagi menjadi N bagian. Sementara dalam
motode biseksi membagi range menjadi 2 (dua) bagian saja. Akar-akar
persamaan nonlinear dicari melalui proses iterasi, dengan prinsip utama
sebagai berikut: memilih bagain yang mengandung akar dan membuang yang
tidak mengandung akar hingga diperoleh akar persamaan.

Anda mungkin juga menyukai