Anda di halaman 1dari 32

METODE BISEKSI

(BISECTION Method)
Apa itu Metode Biseksi ?
Metode biseksi merupakan salah satu metode tertutup untuk
menentukan solusi akar dari persamaan non linier atau disebut juga
metode pembagian interval atau metode yang digunakan untuk
mencari akar akar persamaan non linier melalui proses iterasi .
Grafik Metode Biseksi
osedur Metode Biseksi
Misal dijamin bahwa f(x) adalah fungsi kontinyu
  pada interval [a, b] dan f(a)f(b) < 0. Ini
artinya bahwa f(x) paling tidak harus memiliki akar pada interval [a, b]. Kemudian
definisikantitik tengah pada interval [a,b] yaitu c = . Dari sini kita memperoleh dua
subinterval yaitu [a, c] dan [c, b]. Setelah itu, cek apakah f(a)f(c) < 0 atau f(b)f(c) < 0 ? Jika
f(a)f(c) < 0 maka b = c (artinya titik b digantikan oleh titik c yang berfungsi sebagai titik b
pada iterasi berikutnya),
jika tidak maka a = c. Dari iterasi pertama kita memperoleh interval [a, b] yang baru dan titik
tengah c yang baru. Kemudian lakukan pengecekan lagi seperti sebelumnya sampai
memperoleh error yang cukup kecil.
rinsip Utama Metode Biseksi
• Menggunakan dua buah nilai awal untuk mengurung salah satu atau
lebih akar persamaan non linier
• Nilai akar nya juga diduga melalui nilai tengah antara dua nilai awal
yang ada
Alogaritma Metode Biseksi
• Langkah 1 : Pilih taksiran nilai a sebagai batas bawah interval
taksiran nilai b sebagai batas atas interval. Jika terpenuhi
kondisi :
f(a) x f(b) < 0 ; maka ada akar dalam interval, selanjutnya ke langkah 2.
f(a) x f(b) > 0 ; maka tidak ada akar dalam interval. Geser posisi interval.
f(a) x f(b) = 0 ; maka a dan b, salah satu merupakan akar.

• Langkah 2 : Taksiran akar yang pertama c dimana, c = (a + b )/2


• Langkah 3 : Evaluasi keberadaan akar, apakah dalam subinterval
pertama (antara a dan c ) atau dalam subinterval kedua
(antara c dan b). Jika diperoleh :
f(a) x f(c) < 0 ; akar berada dalam subinterval pertama, maka b = c.
selanjutnya ke langkah 4.
f(a) x f(c) > 0 ; akar berada dalam subinterval ke dua, maka a = c.
Selanjutnya ke langkah 4.
f(a) x f(c) = 0 ; c adalah akar.

• Langkah 4 : Kembali ke langkah 2 dan proses hingga langkah 3.


Solusi Akar Persamaan Aljabar Non
Linier Tunggal dengan Metode Biseksi
• Solusi akar (atau akar-akar) dengan menggunakan Metode Bisection memiliki
sifat-sifat numeris sebagai berikut:

(a)  Selalu melakukan pembagian dua (pemaruhan) interval [a,b] yang mengapit
akar a, sehingga setelah n kali iterasi akan didapatkan akar persamaan yang
berdekatan dengan harga yang sebenarnya (solusi analitis), dengan
memperhitungkan ‘kriteria’ (akurasi) yang diinginkan.
(b)  Kecepatan atau laju konvergensi dari metode bisection dapat diperkirakan
menggunakan persamaan pendekatan:≤( b – a )yang dapat dibuktikan bahwa: α
(c)  Panjang ( b - a) menggambarkan ‘panjang interval’ yang digunakan sebagai
‘harga awal’ untuk memulai proses iterasi dalam ‘metode bisection’; yang berarti
bahwa metode ini memiliki ‘konvergensi linier’ dengan laju  2 1
Contoh Soal dan Penyelesaian
Carilah akar dari x3 + 4x2 – 10 = 0 pada interval [1, 2].

Penyelesaian :

Dalam penyelesaian ini saya akan menggunakan sampai iterasi ke-10 dan menggunakan 5 angka dibelakang koma.

f(x) = x3 + 4x2 – 10

f(1) = (1)3 + 4(1)2 – 10 = -5

f(2) = (2)3 + 4(2)2 – 10 = 14

f(1.5) = (1.5)3 + 4(1.5)2 – 10 = 2.375

f(1.25) = (1.25)3 + 4(1.25)2 – 10 = -1.79687

f(1.375) = (1.375)3 + 4(1.375)2 – 10 = 0.16210

f(1.3125) = (1.3125)3 + 4(1.3125)2 – 10 = -0.84838


f(1.34375) = (1.34375)3 + 4(1.34375)2 – 10 = -0.35098

f(1.35938) = (1.35938)3 + 4(1.35938)2 – 10 = -0.09632

f(1.36719) = (1.36719)3 + 4(1.36719)2 – 10 = 0.03239

f(1.36329) = (1.36329)3 + 4(1.36329)2 – 10 = -0.03200

f(1.36524) = (1.36524)3 + 4(1.36524)2 – 10 = 0.000016

f(1.36426) = (1.36426)3 + 4(1.36426)2 – 10 = -0.01601

f(1.36329) = (1.36329)3 + 4(1.36329)2 – 10 = -0.00784

Jadi akar yang diperoleh dari f(x) = x3 + 4x2 – 10 menggunakan 10 iterasi adalah 1.36426
Metode Biseksi dengan menggunakan
Metode Biseksi dengan menggunakan

Anda mungkin juga menyukai