Anda di halaman 1dari 14

METODE POLIGON DAN

RUNGE KUTTA
METODE NUMERIK
KELOMPOK 6

• MUHAMMAD KARDAN
• IRFAN
• DZUNUN MALIK AKBAR
• ASHAR
• ENOS TANAN
POLIGON

• Metode Poligon adalah salah satu


cara penentuan posisi horisontal
banyak titik dimana titik satu dengan
lainnya dihubungkan satu sama lain
dengan pengukuran sudut dan jarak
sehingga membentuk rangkaian titik
atau poligon
MACAM-MACAM POLIGON

• Poligon Tertutup
Poligon tertutup adalah poligon yang titik awal dan
akhirnya menjadi satu. . Syarat Geomatri sudut adalah
sebagai berikut :
Syarat sudut ukuran ∑β = (n-2). 180 – Fβ apabila sudut
dalam (1) ∑β = (n+2). 180 - Fβapabila sudut luar (2) .
• Poligon Terbuka
Poligon terbuka adalah Terikat Sempurna Poligon terbuka
terikat sempurna pada titik awal dan titik akhirnya dengan
dua titik diawal dan dua titik di akhir poligon. Syarat
Geometri sudut : αakhir – αawal = ∑β – n. 180 – Fβ Hitung
salah penutup sudut : Fβ = (∑β – n. 180) – (Aakhir– Aawal )
(3)
• Poligon Terbuka Terikat Koordinat
Poligon terbuka terikat koordinat adalah poligon yang
diikat dengan satu titik kontrol di awal dan satu titik kontrol
diakhir jalur pengukuran. Data pengukuran yang biasa
diambil pada saat pengukuran dilapangan adalah jarak
dan sudut.
• Ketelitian Poligon Bowditch
Ketelitian hasil pengukuran poligon jika diolah dengan
metode bowditch adalah dengan melihat besarnya
kesalahaan penutup sudut dan kesalahan absis dan
ordinat. Ketelitian linear dari pengukuran poligon dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut: KL = Fx2+Fy2 Σd
METODE RUNGE-KUTTA

Metode Runge-Kutta merupakan salah satu dari satu


perangkat metode yang penting untuk
menyelesaikan persamaan diferensial dengan syarat
awal
𝑦 ′ = 𝑓 𝑥, 𝑦
𝑦(𝑥0 ) diberikan
Untuk memecahkan persoalan ini, pada sumbu
waktu 𝑥 dipilih simpul-simpul waktu diskret
𝑥0 , 𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑟 , 𝑥𝑟+1 , … , 𝑥𝑛 dan seterusnya
Bentuk umum metode Runge-Kutta orde-𝑛 adalah:
𝒚𝒓+𝟏 = 𝒚𝒓 + 𝒂𝟏 𝒌𝟏 + 𝒂𝟐 𝒌𝟐 + … + 𝒂𝒏 𝒌𝒏 ...(1)
dengan 𝑎1 , 𝑎2 , … , 𝑎𝑛 adalah tetapan dan
𝑘1 = ℎ𝑓(𝑥𝑟 , 𝑦𝑟 )
𝑘2 = ℎ𝑓 𝑥𝑟 + 𝑝1 ℎ, 𝑦𝑟 + 𝑞11 𝑘1
𝑘3 = ℎ𝑓 𝑥𝑟 + 𝑝1 ℎ, 𝑦𝑟 + 𝑞21 𝑘1 + 𝑞22 𝑘2
...
𝑘𝑛 = ℎ𝑓(𝑥𝑟 + 𝑝𝑛−1 ℎ, 𝑦𝑟 + 𝑞𝑛−1,1 𝑘1 + 𝑞𝑛−1,2 𝑘2 + . . . +𝑞𝑛−1,𝑛−1 𝑘𝑛−1
Metode Runge-Kutta Orde Satu
Metode Runge-Kutta tingkat satu berbentuk
𝑘1 = ℎ𝑓 𝑥𝑟 , 𝑦𝑟
𝑦𝑟+1 = 𝑦𝑟 + (𝑎1 𝑘1 ) … (2)
Metode Runge-Kutta Orde Dua
Metode Runge-Kutta tingkat satu berbentuk
𝑘1 = ℎ𝑓 𝑥𝑟 , 𝑦𝑟
𝑘2 = ℎ𝑓(𝑥1 + 𝑝1 ℎ, 𝑦𝑟 + 𝑞11 𝑘1 )
𝑦𝑟+1 = 𝑦𝑟 + (𝑎1 𝑘1 + 𝑎2 𝑘2 ) … (3
Metode Runge-Kutta orde tiga
Metode Runge-Kutta orde tiga berbentuk
𝑘1 = ℎ𝑓 𝑥𝑟 , 𝑦𝑟
1 1
𝑘2 = ℎ𝑓 𝑥𝑟 + ℎ, 𝑦𝑟 + 𝑘1
2 2
𝑘3 = ℎ𝑓 𝑥𝑟 + ℎ, 𝑦𝑟 − 𝑘1 + 2𝑘2
𝑘1 + 4𝑘2 + 𝑘3
𝑦𝑟+1 = 𝑦𝑟 +
6
Metode Runge-Kutta Orde Empat
Metode Runge-Kutta orde tiga berbentuk
𝑘1 = ℎ𝑓 𝑥𝑟 , 𝑦𝑟
1 1
𝑘2 = ℎ𝑓 𝑥𝑟 + ℎ, 𝑦𝑟 + 𝑘1
2 2
1 1
𝑘3 = ℎ𝑓 𝑥𝑟 + ℎ, 𝑦𝑟 + 𝑘2
2 2
𝑘4 = ℎ𝑓 𝑥𝑟 + ℎ, 𝑦𝑟 + 𝑘3
𝑘1 + 4𝑘2 + 𝑘3
𝑦𝑟+1 = 𝑦𝑟 + … (5)
6
Dan Metode Runge-Kutta Orde Lima
CONTOH

• Contoh
𝑑𝑦
= −2𝑥 3 + 12𝑥 2 − 20𝑥 + 8,6 dengan kondisi awal 𝑦 =
𝑑𝑥
1 pada 𝑥 = 0 dan rentang integrasi dari 𝑥 = 0 sampai
dengan 𝑥 = 4
PROGRAM MATLABNYA

%pdb.m
function dydx=pdb(x,y)
dydx=-2*x^3+12*x^2-20*x+8.5;

%runpdb
clear
clc
rentang_x=[0 4];
y0=1;
[x,y]=ode23('pdb',rentang_x,y0)
plot(x,y)
xlabel('x')
ylabel('y')
EKSEKUSI COMMAND WINDOW
x=
0
0.0094
0.0565
0.1712
0.3046
0.4524
0.6111
0.7777
0.9511
1.1319
1.3196
1.5150
1.7217
1.9512
2.2503
2.4902
2.7301
2.9516
3.1622
3.3655
3.5614
3.7483
3.9277
4.0000
y=
1.0000
1.0791
1.4488
2.1817
2.7701
3.1483
3.3031
3.2609
3.0709
2.7893
2.4787
2.2006
2.0131
1.9808
2.2494
2.6978
3.2901
3.8780
4.3716
4.6749
4.6862
4.3176
3.4933
3.0015

Anda mungkin juga menyukai