Anda di halaman 1dari 29

GULMA PADA TANAMAN KELAPA SAWIT

Kelompok 1:
• Afifah Wahyuning Ramadhany(H0718005)
• Ahmad Taufik (H0718009)
• Ajeng Yunita Puja Sari (H0718010)
• Alhumamy I. A (H0718014)
• Diana Sofia Nugraheny (H0718051)
• Fitrotunnisa Al-batul (H0718068)
• Mohammad Daffa Mahadika P (H0718099)
Pengertian

Gulma
Mangoensoekarjo (1983) : "Gulma adalah tumbuhan pengganggu yang nilainya negatif
apabila tumbuhan tersebut merugikan manusia, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Sebaliknya tumbuhan dikatakan memiliki nilai positif apabila mempunyai
manfaat atau daya guna bagi manusia."

Koestono (2004) : "Gulma adalah tumbuhan yang keberadaannya dapat menimbulkan


gangguan dan kerusakan bagi tanaman budidaya maupun aktifitas manusia dalam
mengelola usaha taninya."

Secara umum gulma adalah tumbuhan yang keberadaannya pada suatu tempat dan suatu
waktu tidak dikehendaki.
Macam-macam gulma pada tanaman kelapa sawit

Rumput setawar Senggani


(Borreria latifolia Rumput kawatan (Melastoma
Schum) (Ottochloa nodosa) malabathricum)

Alang-alang
(Imperata cylindrica)
Sembung Rambat
Putri Malu (Mikania Micrantha)
Rumput gelagah
(Mimosa pudica)
(Saccharum spontaneum)
Alang-alang
(Imperata cylindrica)

MORFOLOGI :
 Akar : akar berbentuk rimpang yang menjalar, dan berbuku
buku
Klasifikasi ilmiah  Batang : berbentuk menjulang naik dan pendek
Kingdom: Plantae  Daun : Daun tanaman ini termasuk tidak lengkap.
Divisi: Magnoliophyta Daunnya bentuk garis memanjang, seperti pita dan
Kelas: Liliopsida berujung runcing
Ordo: Poales  Bunga : Bunga alang alang merupakan bunga majemuk.
Terbentuk dalam malai sekitar 6 sampai 28 cm dan
Famili: Poaceae berambut panjang
Genus: Imperata
Spesies: Imperata cylindrica
KARAKTERISTIK :
Alang-alang memiliki ciri-ciri : rumput, merayap, tingginya kira-
kira 30 -180 cm

Memiliki batang yang rimpang, merayap di bawah tanah,


batangnya tegak membentuk satu perbungaan, padat.

Daun tanaman alang-alang memiliki bentuk memanjang seperti


pita dan berjenis tunggal, pangkalnya saling menutup. Daun
alang-alang memiliki warana hijau ada juga yang kemerah-
merahan jika umurnya sudah tua, ujung daun runcing dan tajam
serta berdiri tegak dan kasar, harus hati-hati jika kita mendekat
dan bersentuhan dengan tanaman ini karena daunnya bisa melukai
kulit kita dan timbul rasa gatal.
Bunga tanaman alang-alang mempunyai susunan bulir yang
majemuk serta agak memguncup, panjang daun bisa tumbuh dari
6 - 28 cm. Di dalam setiap cabangnya terdiri dari 2 bulir.

Bunga alang-alang biasanya mempunyai diameter tangkai 1 – 3


mm, pada bagian kepala putik memiliki bentuk menyerupai bulu
ayam.
Pengendalian

Manual
Area perkebunan kelapa sawit dengan ukuran yang tidak terlalu
luas, upaya pengentasan ilalang secara manual bisa menjadi solusi
yang dapat diandalkan. Kelebihan dari metode ini yaitu bersifat
ramah lingkungan dan tidak memakan biaya yang cukup besar.

Mekanis
Secara mekanis, pemberantasan alang-alang menggunakan bantuan
traktor. Alternatif lain bisa juga memanfaatkan bajak yang
digerakkan oleh tenaga hewan ternak. Walaupun teknik mudah dan
cepat, namun tidak memakan waktu yang lama alang-alang bakal
tumbuh kembali.
Biologis

Alang-alang tidak akan tumbuh di tempat yang tidak mendapatkan cahaya matahari
yang cukup. Sehingga Anda bisa memelihara tanaman penutup tanah seperti kacang-
kacangan. Keuntungan lainnya tanaman kacang-kacangan juga dapat memperbaiki
struktur tanah, meningkatkan kandungan nitrogen, mencegah erosi, dan menjaga
kelembaban tanah. Selain itu, daun dari tanaman ini juga dapat dipakai untuk pakan
hewan ternak.

Kimiawi
Pengendalian secara kimiawi dapat menimbulkan dampak yang serius bagi lahan
budidaya, pengendalian gulma menggunakan metode kimiawi sebaiknya dipilih
sebagai opsi terakhir bila cara-cara lain tidak cukup efektif.

JENIS HERBISIDA
KONUP 76 SG
Bahan Aktif : Monoammo Glifosat 75.7
Herbisida sitemik purnah tumbuh berbentuk butiran yang dapat terdespersi dalam air berwarna kuning kebiruan
untuk mengendalikan gulma alang – alang ( Imperata Cyliandrica )
Rumput setawar
(Borreria latifolia Schum)

MORFOLOGI :
 Akar : akar serabut dengan rambut akar berwarna putih

Klasifikasi
 Batang : Lunak, tumbuh tegak, miring atau merambat,
Kingdom : Plantae membentuk cabang semenjak dari pangkal.
Filum : Magnoliophyta
 Daun : Berbentuk ellips atau bulat telur-bulat panjang
Kelas : Magnoliopsida
agak tebal, berbentuk bagian pangkal lancip, ujungnya
Bangsa : Rubiales agak tumpul.
Suku : Rubiaceae
Marga : Borriera
Spesies : Borriera latifolia
Habitat gulma Borreria
Dominan
Latifolia di pembibitan dan areal TBM sedangkan
di areal TM tumbuh jarang.

Pengendalian gulma Borreria Latifolia

Secara kimiawi Herbisida pra-tumbuh umumnya


efektif untuk mencegah pertumbuhan biji. Herbisida
purna-tumbuh efektif dengan menggunakan 2,4-D
amine, picloram dan triclopyr
Rumput gelagah
(Saccharum spontaneum)

MORFOLOGI :
 Akar : Rumput gelagah memiliki akar tinggal (rizoma) yang
menjalar memanjang
Klasifikasi  Batang : Batang berbuku-buku; di bawah buku-bukunya
Kingdom : Plantae  diselimuti oleh lilin
Division  :Magnoliophyta 
Class  :Liliopsida   Daun : Helai daun bentuk pita, panjang 50–200 cm ×
Subclass : Commelinidae 3–30 mm, Daun kaku atau keras. Tulang daun sejajar.
Order  :Cyperales  Bunga : Bunga-bunga terkumpul dalam malai terminal yang
Family : Poaceae  bercabang-cabang
Genus  :Saccharum L. 
Species: Saccharum 
spontaneum L. 
KARAKTERISTIK :

Gulma Saccharum spontaneum (gelagah) biasanya


tumbuh pada perkebunan kelapa sawit
(Elaeis guineensis) yang menggunakan pola jarak
tanam segiempat.

Saccharum spontaneum L. dapat tumbuh hingga


ketinggian 1700 mdpl.

Gulma ini memerlukan lingkungan dengan curah


hujan tinggi yang biasanya dapat mencapai 1500
mm per tahun.

Saccharum spontaneum L. dapat menurunkan


produktivitas tandan buah segar (TBS) kelapa sawit
sebesar 10-15%.
PENGENDALIAN

Teknik pengendalian : Pengendalian gulma


pada tanamna kelapa sawit menggunakan teknik
pengendalian secara kimia dan mekanik

Rotasi pengendalian gulma : Rotasi pengendalian


gulma dilakukan sebanyak 6 kali pertahun atau 2
bulan sekali
JENIS HERBISIDA

Herbisida yang digunakan untuk gulma jenis rumput


gelagah yakni dengan memadukan 2 jenis herbisida
( Paraquat dan Dimethylamine)

Dosis yang digunakan 3l/ ha.


Rumput kawatan
(Ottochloa nodosa)

MORFOLOGI :
 Akar : serabut, sistem perakarannya tidak kuat, berwarna
cokelat, panjang akar kurang lebih 5-20 cm.
Klasifikasi  Batang : Batang tidak berkambium, berbaring, berwarna
hijau.
Kingdom : Plantae
 Daun : berbangun lanset, memilikibulu halus pada
Divisi : Magnoliophyta pada permukaan daun, dan tergolog daun lengkap
Kelas : Liliopsida (memiliki lamina, vagina, petiole).
Ordo : Poales  Bunga : terdiri dari tandan, kuntum basal steril standus,
Famili : Poaceae panjang tandan kurang lebih 15-20 cm.
Genus : Ottochloa
Spesies : Ottochloa nodosa
KARAKTERISTIK :

Gulma dominan pada kelapa sawit.

Gulma Otochloa nodosa berkembang biak dengan


biji dan stolon.

Gulma Ottochloa nodosa termasuk tanaman C4


yang memiliki daya adaptasi cukup baik pada
lingkungan yang kering dan panas.
PENGENDALIAN

Menggunakan herbisida amonium glufosinat dengan dosis


450 g/ha pada 4 MSA. Pada dosis ini herbisida menjadi lebih
letal dan daya racun herbisida menjadi lebih tinggi. Selain itu
juga dikarenakan permukaan atas daun gulma Ottochloa
nodosa tidak berbulu (WSSA, 2014) sehingga droplet
menjadi lebih mudah untuk kontak dengan daun dan masuk
ke dalam jaringan daun.
Putri Malu
(Mimosa pudica)

MORFOLOGI :
 Akar : Akar tumbuhan putri malu sangat kuat mencengkram
Klasifikasi tanah, seringkali jika melakukan pengendalian dengan cara
dicabut kita memerlukan alat untuk membersihkannya,.
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta  Batang :Batang tumbuhan ini ditumbuhi duri-duri kecil, selain
Classis : Angiospermae dari itu batang putri malu berbentuk bulat dan ditumbuhi
rambut diseluruh batangnya.
Ordo : Rosales
Suku : Mimosaceae  Daun : mempunyai daun yang majemuk dan menyirip,
Familia : Mimosaceae daun dari tumbuhan ini berwarna hijau, jika terkena
sentuhan daun ini akan menjadi kuncup ata layu dengan
Genus : Mimosa
cepat
Spesies : Mimosa pudica
Linn  Bunga : Bunga tumbuhan putri malu mempunyai warna
merah muda dan mempunyai bentuk bulat seperti bola
Habitat

Tanaman ini dapat tumbuh di daerah yang beriklim


tropis seperti Indonesia dengan ketinggian 1 – 1200
m di atas permukaan laut.

Putri malu (Mimosa pudica Linn) biasanya tumbuh


merambat atau kadang berbentuk seperti semak
dengan tinggi antara 0,3 – 1,5 m.

Putri malu (Mimosa pudica Linn) biasa tumbuh liar


di pinggir jalan atau di tempat-tempat terbuka yang
terkena sinar matahari.
Pengendalian

Pengendalian tumbuhan ini bisa cara penyemprotan


herbisida ataupun dengan cara manual yakni dengan cara
menggali dan mencabutnya, karena ditumbuhi duri untuk
mencabut tumbuhan ini perlu menggunakan cangkul dan
sarung tangan.
Senggani
(Melastoma
malabathricum)

MORFOLOGI :
 Akar : Tunggang berwarna coklat.
Klasifikasi
 Batang :tanaman semak yang tingginya mencapai 0,5 –
1,5 meter. Batangnya berbentuk silinder.
Kingdom : Plantae
Devisi : Spermatophyta  Daun : daun tunggal, bertangkai, duduk daun
Class : Dicotylendonae bersilang berhadapan, bentuk daun bulat telur, panjang
Ordo : Myrtales kurang lebih 10 cm, dengan lebar 4 cm, ujung daun
Family : Melastomataceae runcing, bertepi rata, permukaan daun berbulu, tulang
Genus : Melastoma daun melengkung, dan berwarna hijau
Species : Melastoma  Bunga : Bunga berwarna ungu dan muncul berkelompok,
malabathricum sekitar 2-8 bunga. Daun pelindung bunga, kelopak bunga,
dan tangkai bunga memiliki permukaan yang ditumbuhi
rambut pendek dan kaku.
KARAKTERISTIK :

Senggani merupakan semak belukar berbunga yang


tumbuh-cepat, tidak bisa dikonsumsi oleh hewan,
dominan pada tanah yang defisiensi fosfor

Tumbuh pada lahan keras yang tidak terawat

Tumbuh pada tempat-tempat yang mendapat cukup


sinar matahari
PENGENDALIAN

Secara mekanis dilakukan dengan pembabatan atau


cabut akar, dilakukan minimal 2 kali per tahun

Secara kimiawi dilakukan menggunakan herbisida.


Herbisida yang digunakan seperti gramoxone ,
noxone atau garlon.
Sembung Rambat
(Mikania micrantha)

MORFOLOGI :
 Akar : Tunggang berwarna coklat.
Klasifikasi
 Batang : Memiliki batang berusuk yang tumbuh hingga 6
meter (20 kaki).
Kingdom : Plantae
Devisi : Spermatophyta  Daun : Daunnya memiliki panjang 4–13 scm yang memiliki
Class : Eudicotyledonae bentuk hati dan ujung yang runcing.
Ordo : Asterales  Bunga : Bunganya berwarna putih dan berukuran 4,5–6,0-
Family : Asteraceae milimeter. Bunganya tumbuh secara berkelompok.
Genus : Mikania
Species : Mikania
micrantha
KARAKTERISTIK :

Sembung rambat adalah rumput liar yang tersebar


luas di daerah tropis. Tumbuh sangat cepat (secepat
80-90 milimeter dalam 24 jam untuk tanaman
muda) dan mencakup tanaman lain, semak dan
bahkan pohon.
Tumbuh pada lahan keras yang tidak terawat

Ekstrak dari M. micrantha memperlambat


perkecambahan dan pertumbuhan berbagai spesies
tanaman (Alelopati).
PENGENDALIAN

Secara mekanis dilakukan dengan pembabatan yang


dilakukan minimal 4 kali per tahun

Secara kimiawi dilakukan menggunakan herbisida.


Herbisida yang digunakan seperti herbisida 2,4-D ,
2,4,5-T dan paraquat.
Foto Gulma pada Lahan Kelapa Sawit
Foto Gulma pada Lahan Kelapa Sawit
Daftar Pustaka

Anjani ND. 2018. Resistensi gulma rumput axonopus compressus, eleusine indica, dan ottochloa nodosa asal
perkebunan kelapa sawit lampung selatan terhadap glifosat. Skripsi : UNILA.
Rianti, N., Salbiah, D., Khoiri, M.A. 2015. Pengendalian gulma pada kebun kelapa sawit (Elaeis guineensis) K2I
dan kebun masyarakat di Desa Bangko Kiri Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau.
Jurnal Pertanian 2(1): 1-14.
Sormin F dan Junaedi A. 2017. Manajemen Pengendalian Gulma Kelapa Sawit Berdasarkan Kriteria ISPO dan
RSPO di Kebun Rambutan Sumatera Utaa. Buletin Agrohorti. Vol. 5(1): 137-145.
Tjitrosoepomo, G. 2010. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Umiyati dan Denny K. 2018. Pengendalian gulma umum dengan herbisida campuran (amonium glufosinat 150 g/l
dan metil metsulfuron 5 g/l) pada tanaman kelapa sawit tbm. J. Kelapa Sawit : 26(1): 29-35
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai