Anda di halaman 1dari 7

Landasan Ontologi,

Epistemologi, Aksiologis
KELOMPOK 4
Mata Kuliah : Pancasila
Dosen Pengampu : Bapak Rizwan Martiadi M.Pd
Kelas : D/ Tingkat 1
Anggota Kelompok :

1. Ghalih 5. Rezha
2. Nabilla 6. Sahril
3. Aldi 7. Vira
4. Natasya 8. Stella
A. Landasan Ontologis Filsafat Pancasila Ontologi
→ Menurut Aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu
atau tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan
metafisika Bidang ontologi menyelidiki tentang makna yang ada (eksistensi dan
keberadaan) manusia, benda, alam semesta (kosmologi), metafisika.
Secara ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan
sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila- sila Pancasila.
Pancasila terdiri atas lima sila, dimana setiap sila bukanlah merupakan asas yang
berdiri sendiri-sendiri, melainkan memiliki suatu kesatuan dasar ontologis. Dasaar
ontologis Pancasila pada hakikatnya adalam manusia, yang memiliki hakikat
mutlak yaitu monopluralis atau monodualis, karena itu juga disebut sebagai
dasar antropologis.
Subjek pendukung dari sila-sila Pancasila adalah manusia. Hal tersebut
dijelaskan bahwa kelima sila pancasila pada halikatnya adalah manusia. Hal
tersebut dijelaskan bahwa kelima sila pancasila pada halikatnya adalah
manusia.
B. Landasan Epistemologis Filsafat Pancasila Epistemologi

→Adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat,


susunan, metode dan validitas ilmu pengetahuan.
Epistemologi meneliti sumber pengetahuan, proses dan syarat
terjadinnya pertemuan, batas dan validasi ilmu pengetahuan.
Epistemologi adalah ilmu tentang ilmu dan teori terjadinnya
ilmu atau science of science.
Menurut Titus, terdapat tiga persoalan yang mendasar
dalam epistemologi yaitu :
1. Tentang sumberpengetahuan manusia
2. Tentang teori kebenaran pengetahuan manusia
3. Tentang watak pengetahuan manusia
C. Landasan Aksiologis Filsafat Pancasila Aksiologi
→ Merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana
manusia menggunakan ilmunya. Istilah aksiologi berasal dari kata Yunani
“axios” yang artinya nilai, manfaat dan “logos” yang artinya pikiran, ilmu dan teori.
Aksiologi adalah teori nilai, yaitu suatu yang diinginkan, disukai atau yang baik.
Bidang yang diselidiki adalah hakikat nilai, kriteria nilai, dan kedudukan metafisika
suatu nilai. Sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat memiliki satu kesatuan
dasar aksiologis, yaitu nilai- nilai yang terkandung dalam Pancasila pada
hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan.
Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita membahas tentang
filsafat nilai pancasila. Nilai (value dalam Bahasa Inggris) berasal dari kata lain
valere yang artinya kuat, baik, berharga. Dalam kajian filsafat merujuk pada sesuatu
yang sifatnya abstrak yang dapat diartikan sebagai “keberhargaan” (worth) atau
“kebaikan” (gooddnes). Nilai itu sesuatu yang berguna. Nilai juga mengandung
harapan akan sesuatu yang diinginkan
Dalam filsafat Pancasila, disebutkan ada tiga tingkatan nilai, yaitu :
a. Nilai Dasar Nilai dasar adalah asas asas yang kita terima
sebagai dalil yang bersifaat mutlak, sebagai sesuatu yang benar atau
tidak perlu dipertanyakan lagi. Nilai nilai dari pancasila adalah nilai
ketuhanan, kemaanuaan, persatuan, kerakyatan dan keadilaan,
b. Nilai Instrumental Nilai instrumental adalah nilai yang berbentuk
norma sosial dan norma hukum yang selanjutnya akan terkristalisasi
dalam peraturan dan meknisme lembaga-lembaga negara,
c. Nilai Praktis Nilai praktis adalah nilaai yang sesungguhnya
kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai ini merupakan batu ujian.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai