Anda di halaman 1dari 16

Struktur Berbagai Jenis Sel dan

Perkembangan Sel
Disusun Oleh:
Habibah Hanun Simangunsong
Apa itu
sel?

.
Sel

PROKARIOTIK EUKARIOTIK
Bagian-bagian sel dan fungsinya
Membran Plasma
Membran Plasma merupakan bagian terluar sel yang melindungi protoplasma
yaitu bagian-bagian hidup dalam sel. Membran plasma bersifat selektif
permeabel, artinya hanya dapat dilalui molekul-molekul tertentu seperti
glukosa, asam amino, gliserol, dan berbagai ion.

Membran plasma berfungsi melindungi isi sel, mengatur keluar masuknya


berbagai zat, dan sebagai reseptor rangsang dari luar sel. Membran plasma
terdiri atas lapisan protein dan lapisan lipid (lipoprotein). Lapisan lipid
disusun oleh fosfolipid, glikolipid, dan sterol. Lapisan protein membran sel
terdiri atas glikoprotein.
Sitoplasma
Sitoplasma fase cair dalam sel yang mengandung berbagai macam
konstituen berupa organel sel, antara lain mitokondria, ribosom, dan lain-
lain. Zat-zat yang terlarut dalam sitoplasma antara lain protein, RNA,
metabolit untuk digunakan oleh sel (misalnya glukosa), elektrolit, dan
beberapa sisa dari hasil kegiatan sel, misalnya urea, kreatinin, asam urat,
enzim-enzim yang digunakan untuk proses glikolisis, yaitu pengubahan
glukosa menjadi asam piruvat dan laktat, serta enzim untuk biosintesis
asam lemak terdapat dalam sitoplasma.

Sitoplasma berfungsi sebagai tempat


berlangsungnya reaksi metabolisme sel.
Inti Sel (Nukleus)
Inti sel merupakan pusat sel yang mengatur reaksi-reaksi yang
berlangsung dalam sel dan juga reproduksi sel. Bentuk inti sel umumnya
bulat dan terletak di bagian tengah sebuah sel. Inti sel terpisah dari
sitoplasma oleh membran inti. Di dalam inti sel terdapat nukleoplasma
yaitu cairan kental, dan nukleolus yaitu bagian yang lebih padat tetapi
tidak terbungkus oleh suatu membran.
Nukleus berfungsi sebagai pengendali
kehidupan sel, pengatur pembelahan sel,
pengatur warisan sifat, dan pengatur
pembelahan sel.
Lisosom
Lisosom adalah organel sel yang mempunyai diameter
antara 250-750 milimikron, berisi sejumlah besar partikel
kecil dengan diameter berukuran 55-80 Angstrom. Dalam
partikel ini terdapat enzim-enzim yang bekerja pada
proses hidrolisis, khususnya hidrolisis terhadap molekul-
molekul besar. Nukleus berfungsi sebagai pencerna zat-zat
yang masuk kedalam sel.

Ribosom (Ergastoplasma)
Ribosom merupakan organel penyintensis protein.
Ribosom kerap menempel satu sama lain dan membentuk
rantai yang sering disebut polisom atau pololiribosom.
Struktur ribosom berbentuk bulat bundar terdiri dari dua
partikel besar dan kecil, ada yang soliter dan ada yang
melekat sepanjang R.E. Ribosom berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya sintesis protein dan contoh organel tidak
bermembran.
Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum Endoplasma merupakan jaringan yang tersusun oleh
membran yang berbentuk seperti jala. Terdapat dua tipe retikulum
endoplasma yaitu RE kasar dan RE halus. RE kasar adalah RE
yang ditempeli ribosom dan tampak berbintil-bintil. RE halus
adalah RE yang tidak ditempeli ribosom. RE memiliki beberapa
fungsi yaitu menyintesis lemak dan kolesterol (RE kasar dan RE
halus), menampung protein yang disintesis oleh ribosom (RE
kasar), transportasi molekul-molekul (RE kasar dan RE halus),
menetralkan racun (detoksifikasi).
Badan Golgi/Kompleks Golgi
Kompleks Golgi terletak didekat inti sel dan mempunyai hubungan
dengan endoplasmik retikulum. Dalam kompleks golgi berlangsung
reaksi pembentukan glikoprotein, yaitu gabungan karbohidrat
dengan protein. Kompleks golgi memiliki beberapa fungsi yaitu
sebagai tempat sintesis polisakarida seperti mukus, selulosa,
hemiselulosa, dan pektin, membentuk membran plasma,
membentuk kantong sekresi untuk membungkus zat yang akan
dikeluarkan sel, membentuk akromosom pada sperma, kuning telur
pada sel telur, dan lisosom.
Mikrotubulus (Badan Mikro)
Mikrotubulus/badan mikro terdiri atas dua tipe, yaitu peroksisom
dan glioksisom. Peroksisom berperan dalam oksidasi substrat
menghasilkan H2O2 yang selanjutnya dipecah menjadi H2O dan O2.
Selain itu, peroksisom juga berperan dalam pengubahan lemak
menjadi karbohidrat dan penguraian purin dalam sel. Glioksisom
berperan dalam metabolisme asam lemak dan sebagai tempat
terjadinya siklus glioksilat. Adapun mikrotubulus berfungsi
mengatur dalam pergerakan kromosom saat sel membelah.

Vakuola
Vakuola atau rongga sel adalah organel sitoplasmik yang berisi
cairan yang dibatasi membran tonoplas. Vakuola hanya terdapat
pada tumbuhan. Vakuola berfungsi sebagai tempat menyimpan zat
makanan seperti amilum dan gula, memasukkan air melalui
tonoplas untuk membangun turgiditas sel bersama dinding sel,
penyimpan pigmen, penyimpan minyak atsiri seperti minyak kayu
putih, pepermin, dan aroma harum pada bunga, tempat penimbun
sisa metabolisme dan metabolit sekunder seperti Ca-oksalat, tanin,
getah karet, dan alkaloid.
Dinding Sel
Dinding sel merupakan lapisan terluar yang tersusun dari
selulosa, hemiselulosa, dan pektin. Dinding sel berfungsi
sebagai penyokong dan pelindung selaput plasma serta
memelihara keseimbangan sel dari tekanan. Adanya
dinding sel mengakibatkan bentuk sel tumbuhan relatif
tetap.

Mitokondria
Mitokondria berbentuk bulat panjang dengan berbagai
ukuran, mempunyai membran ganda, yaitu membran luar
dan membran dalam. Membran dalam membentuk lipatan-
lipatan yang disebut krista, dimana terdapat enzim-enzim
oksidase. Bagian dalam mitokondria terisi oleh zat yang
kental, disebut matriks. Dalam mitokondria ini berlangsung
proses oksidasi zat-zat dalam makanan yang menghasilkan
energi. Mitokondria berfungsi sebagai tempat respirasi
selular.
Kloroplas
Kloroplas yaitu plastida yang mengandung krorofil dan
pigmen fotosintetik lainnya. Kloroplas tersusun dari
membran luar dan membran dalam. Membran luar
berfungsi mengatur keluar masuknya zat. Membran dalam
membungkus cairan kloroplas yang disebut stroma.
Membran dalam melipat ke arah dalam dan membentuk
lembaran-lembaran yang disebut tilakoid. Kloroplas
berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
Reproduksi Sel

Amitosis

Mitosis Meiosis
Perkembangan Sel
Alberts (1989) menyatakan bahwa setiap organisme dan semua sel
yang membentuknya dipastikan berasal dari atau diturunkan oleh
sejenis sel purba melalui evolusi karena makhluk hidup dapat berupa
sebuah sel tunggal, maka dalam pandangan evolusi, sel yang ada
sekarang mestinya juga berkembang dari sel yang lebih sederhana,
dan sel yang sederhana tersebut juga merupakan hasil evolusi.
Evolusi Prokariotik
Sinar UV ini sangat berbahaya bagi sel yang tumbuh dipermukaan air namun
prokariotik memiliki alat metabolik untuk mengunakan H2O yang berlimpah
sebagai pengganti H2S. Hidrogen digunakan untuk mereduksi CO2. Hasil
fotosintesis adalah glukosa dan oksigen. Prokariot fotosintetik ini adalah
sinobakteria awal. Sinobakteria berevolusi antara 2,5-3,4 miliyar tahun bersama
prokariot lainnya. Banyaknya oksigen yang dihasilkan oleh sinobakteria ini
kemudian mengubah lingkungan bumi awal yang semula tanpa oksigen menjadi
banyak mengandung oksigen. Saat itu lautan menjadi jenuh dengan oksigen bebas
sel yang terakumulasi dipermukaan laut. Sebagian oksigen bereaksi dengan besi
terlarut menjadi oksida besi lalu mengendap. Hingga suatu saat besi terlarut habis,
maka O2 dibebaskan ke atmosfer.
Perubahan secara bertahap menyebabkan atmosfer bumi menjadi kaya akan
oksigen. Dan terjadilah “revolusi oksigen”. Atmosfer yang kaya oksigen ini
menyebabkan kepunahan prokariot anaerob yang tak dapat beradaptasi dengan
lingkungan baru. Namun ada prokariot anaerob lain yang dapat beradaptasi dengan
yang dapat bertahan hidup dalam habitat aerob hingga saat ini yaitu anaerob obligat.
Disamping itu muncul sel prokariot yang bersimbiosis dengaan prokariot aerob, lalu
terjadilah evolusi antara simbiosis tersebut yang kemudian berkembang menjadi
eukariot.
Evolusi Eukariotik
Kemunculan sel eukariot adalah akibat dari revolusi oksigen. Revolusi oksigen di
anggap merupakan awal dari perubahan kehidupan di bumi, karna mengakibatkan
tiga hal pokok bagi prokariot anaerob yaitu :
• Musnah : karna tidak mampu beradaptasi dengan habitat yang ada.
• Beradaptasi : tetap sebagai prokariot anaerob tetapi hidup di tempat anaerob,
seperti di lumpur, tersembunyi di lubang yang dalam dan lain-lain
• Bersimbiosis : dengan prokariot lain dan membantu kehidupan baru sebagai sel
eukariut yang kita kenal sebagai protista. Protista mulai muncul di bumi sekitar
dua miliyar tahun yang lalu di buktikan oleh fosil tertua pada lapisan prakabrian.
Fosil ini disebut acritarth (bhs.yunani : tak jelas asal usul nya ) semua jenis
protista adalah eukariot.
Bukti- bukti yang mendukung evolusi prokariot menjadi eukariot adalah bahwa
kloroplas dan mitokondria diduga merupakan evolusi dari bakteri prokariot yang
bergabung secara endosimbiotik. Dengan ini diperkuat karena baik mitokondria
maupun kloroplas memiliki genom yang terdiri atas molekul DNA sirkuler, RNA,
dan ribosom. Ribosom kloroplas mirip dengan ribosom prokariot, begitu pula
ribosom mitokondria juga mirip dengan prokariot.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai