Anda di halaman 1dari 50

1

TT 3223 : MODUL #1`


ANTENA & PROPAGASI

Pengantar: Sejarah, Konsep


Dasar, & Terminologi

Fakultas Elektro dan Komunikasi ITTelkom


2011

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


Outline 2

A. History
B. Model Sistem Komunikasi
C. Bagaimana antena bekerja ?
D. Retarded Potentials: Dipole pendek & Karakteristik Dasarnya
* Konsep medan dekat dan medan jauh
* Diagram arah
* Tahanan pancar
E. Berbagai Terminologi Dasar
F. Pengenalan macam-macam antena
G. Kesimpulan modul I

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


3

A. History

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


A. Latar Belakang Sejarah 4

Sejarah telekomunikasi listrik dimulai secara ‘resmi’ pertamakali


saat tahun 1938 SFB Morse berhasil melakukan hubungan telegrap sejauh 16
km.
Hingga telekomunikasi mencapai bentuk canggihnya sekarang, telekomunikasi
telah melalui sejarah panjang eksperimen dan riset bidang fisika dan matematika
James Clerk Maxwell menemukan fenomena arus
pergeseran yang menjadi dasar ilmu radiasi pada tahun
1864 melalui suatu manipulasi matematis diferensial.
Tahun 1873, dia menunjukkan bahwa cahaya termasuk
dalam kelompok gelombang EM dalam papernya , “A
Treatise on Electricity and Magnetism”.

Heinrich Rudolph Hertz mendemonstrasikan sistem


gelombang EM tanpa kabel pertamakali tahun 1886 dengan
menggunakan dipole /2.
Pada 1890, dia mempublikasikan catatannya tentang
elektrodinamika, dan melakukan penyederhanaan
persamaan-persamaan elektromagnetika

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


A. Latar Belakang Sejarah
5
Bulan Mei 1895, pesan telegrap yang pertama berhasil
ditransmisikan, diterima, dan diterjemahkan
melalui eksperimen ilmuwan Rusia yang brillian bernama
Alexander Popov.
Pesan dikirimkan dari kapal perang Rusia sejauh 30 mil
menuju laboratoriumnya di St. Petersburg, Rusia.
Sayang sekali bahwa eksperimen tersebut sangat
dirahasiakan sehingga sebutan “Bapak Radio” jatuh pada
G Marconi.
Lebih jauh, dunia barat baru mengenal pengiriman pesan
melalui eksperimen S.F.B Morse tahun 1938 !

Guglielmo Marconi (The Father of Radio) terkenal


dengan eksperimennya yang mengirimkan sinyal pada
jarak jauh. Pada tahun 1901, dia melakukan
eksperimennya yang terkenal dengan mengirimkan
sinyal trans atlantic dari Poldhu di Cornwall, England,
menuju Newfoundland, Canada.

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


6

B. Model Sistem
Komunikasi

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


B. Model Sistem Komunikasi 7

Messagei nput
Sinyal Sinyal
input yang ditransmisikan

TI Tx
Transduce Pemancar
r Input
Kanal
komunikasi

TO Rx
Transducer Penerima Redaman, distorsi,
Message Output derau, interferensi
output ( tergantung karakteristik
kanal ybs )
Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi
B. Model Komunikasi 8

 Fungsi dasar komunikasi


 Transmisi atau pengiriman informasi, dimana tiap macam
sistem memiliki kekhususan tersendiri
 Definisi komunikasi
 Proses pemindahan informasi dari satu titik ke titik
lainnya dalam ruang dan waktu tertentu
 Message / pesan
 Manifestasi informasi dari sumber informasi (orang, alat
musik, mesin, dll) berupa suara, data, bahkan kode-kode
 Tujuan tertentu
komunikasi
 Menyediakan replika message di tempat tujuan
 Transducer
 Mengubah message menjadi sinyal listrik dan sebaliknya
 Ada 2 macam : Transducer Input (TI) dan Transducer
Output (TO)

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


B. Model Komunikasi 9
Lebih jauh, dalam matakuliah Sistem Komunikasi, kita mengenal blok
umum sistem komunikasi digital sebagai berikut :

SOURC SINK
E
SOURCE SOURCE
CODING DE-COD

CHANNEL CHANNEL
CODING DE-COD

TRANSMITTER CHANNEL RECEIVER


Tx Rx

NOISE &
INTERF.
Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi
B. Model Komunikasi 10

SOURCE SOURCE CHANNEL Tx CHANNEL Rx CHANNEL SOURCE SINK


CODING CODING DE-COD DE-COD

- Human Speech
- HiFi / TV
Quality
Delay
- Data

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


B. Model Komunikasi 11
SOURCE SOURCE CHANNEL Tx CHANNEL Rx CHANNEL SOURCE SINK
CODING CODING DE-COD DE-COD

“ The process of “ The introduction of The medium between Tx and Rx


efficiently controlled is called:
converting the redundancy into
CHANNEL
output of either a signal to com-
pensate for any Each of the channels has
analogue or digital - Wireless
sources of noise unique features with respect
source into a and interference - Telephone to signal distortion and
sequence of binary is called: “ - Fiber cable noise. Thus each is treated
digits is called: “ separately and the
CHANNEL modulation schemes differ!
SOURCE CODING CODING
1. Electromagnetic The interface which modulates the digital
representation (current) - repetition (no intelligence) bit stream onto an appropriate
2. Quantization/ - other coding (intelligence) waveform, capable of propagating
Digitalization - Input k bits  Output n bits: through the communication channel,
3. Compression k/n code rate is called:
(minimize redundancy)
MODULATOR or TRANSMITTER

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


B. Model Komunikasi 12

SOURCE SOURCE CHANNEL Tx CHANNEL Rx CHANNEL SOURCE SINK


CODING CODING DE-COD DE-COD

NOISE

All processes which degrade the


signal in an additive manner
(and which autocorrelation function
is a Dirac delta) are called:
NOISE
- Thermal noise (Tx, cable, Rx)
- Natural and man-made noise
- Interferences (usually from other man
operated systems)

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


B. Model Komunikasi 13
Dosen ... “ Antena dan Propagasi “
 Heroe Wijanto
 Nachwan Mufti A
 Bambang Setia Nugroho
 Kris Sujatmoko

SOURC SOURC CHANNE Tx CHANNE Rx CHANNE SOURC SINK


E E L L L E
CODING CODING DE-COD DE-COD

“Information Theory”
 Hadi Suwastio “ Sistem Komunikasi Digital “
 Bambang Sumajudin
 Iwan Iwut TA
 Andi Hermawan

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


Review Elektromagnetika
14

Persamaan Maxwell (th 1864)


• Konsep yang mendasari semua fenomena dalam
elektromagnetika
• Persamaan bentuk integral di bawah menjelaskan arti
fisis dari perilaku listrik dan magnit

Hukum Faraday   d  
 E  dL   dt  B  dS
Hukum Ampere dan Arus     d  
Pergeseran Maxwell  H  dL   J  dS  dt  D  dS
Hukum Gauss
 
 D  dS   V dV  Q
Hukum Gauss Untuk
Medan Magnet  B  dS  0
Masih ingat persamaan tsb ?
Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi
15

C. How Antenna
Works?

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


C. Bagaimana antena bekerja ? 16

Definisi :
antena  Antena adalah transformator
/ struktur
Tx transmisi antara gelombang
saltran terbimbing (saluran
transmisi) dengan gelombang
ruang bebas atau sebaliknya
Antena berfungsi sebagai
 Pelepas energi
elektromagnetik ke Bagaimana antena
udara / ruang bebas dapat berfungsi sebagai
 Penerima energi penerima/pelepas energi
elektromagnetik dari EM ?
ruang bebas

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


C. Bagaimana antena bekerja ?...
17

Hukum Gauss..
 
  E  dS    V dV  Q
Dari hukum diatas dapat diturunkan untuk suatu
muatan titik q tertentu,
 q 
E  k 2 aR
r
Untuk suatu muatan yang berubah terhadap waktu ( q(t)
), maka kita akan dapat menuliskan sebagai berikut :
 q(t ) 
E( t )  k 2 a R
r

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


C. Bagaimana antena bekerja ?...
18

Definisi arus,
dQ
Arus adalah jumlah muatan yang i
menembus suatu penampang tiap satuan dt
waktu tertentu
Atau dalam hal ini, muatan yang berubah terhadap waktu
sebanding daan bisa dihasilkan dari arus yang berubah terhadap
waktu
Q( t )   i( t ) dt
Arus yang mengalir pada antena, adalah arus yang berubah
terhadap waktu karena sudah dimodulasi dan merupakan
representasi dari informasi
Sehingga,
Perubahan medan listrik ditempat jauh akan ‘bersesuaian’ dengan
perubahan arus pada antena pengirim, lebih jauh akan
‘bersesuaian’ juga dengan perubahan informasi yang dikirimkan

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


19

D. Konsep Retarded
Potentials: Dipole Pendek &
Karakteristik Dasarnya

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


D. Dipole Pendek 20
• Contoh kasus penurunan rumus radiasi gelombang  Konsep
Retarded Potentials
• Analisis untuk suatu dipole pendek, panjang filamen jauh
lebih pendek dari panjang gelombang  distribusi arus uniform

+q
Asumsi dasar :
• L <<   d  0,1
I
• d <<   d  0,1
• Radiasi saluran transmisi
L I diabaikan
• Distribusi arus sepanjang L
uniform (dengan Top Loading)
Selanjutnya akan dicari konfigurasi
-q persamaan medan elektromagnetik,
Tahanan Pancar, dan juga Diagram Arah
d

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


D. Dipole Pendek...
21

P a d a d ip o le m e n g a lir a r u s I, d im a n a :
jwt
z I  Io e

Er

 P a d a titik Q ya n g ja u h , a r u s te r s e b u t
E
 a k a n ‘d i r a s a k a n ’ te r la m b a t s e b e s a r S / c
E
(ja r a k d ib a gi k e c e p a ta n = d im e n s i

w a k tu ), s e b a ga i b e r ik u t :
L
t  S c 

y I   Io e
jw

x
Q d e m ik ia n ju g a p e r u b a h a n m u a ta n y a n g
z
‘d i r a s a k a n ’ :
S1
t  S c 
L /2

dz
S
r
q   q o e
jw

0
S2
y d a n ra p a t m u a ta n y a n g ‘d i r a s a k a n ’ :
t  S c 
-L /2     o e
jw

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


D. Dipole Pendek...
22
Catatan Kunci :
Untuk titik Q di tem
pat jauh, terlebih dahulu dicari vektor
potensial magnetik A, dan
potensial listrik skalar V, untuk
kemudian dihitung E dan H dari persamaan:
  
E  jA V
dan
 1  
H

 A  
Sedangkan,
1  q S1 q S2 
L
  2 I  I 0 L jw t  r  1 
A
4 L S
dz 
4r
e c
a z
dan V 
4 V r
dV  
4  S1

S2 

2

dimana,
S S
1 j t  1  1 j t  2 
[q]S1   I dt  I 0 e 
c
dan [ q ]S2  I 
 S 2 j 0
dt  I e  c
S1 j
Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi
D. Dipole Pendek...
23

Untuk titik observasi Q yang jauh dan L << r


Dapat kita tuliskan :
S1
L L
Q S1  r  cos  dan S2  r  cos 
+ L/2 2 2
r

Sehingga potensial listrik skalar,
0
S2  j t S1 c  j t  2  
S
c
I0  e e  
V 
-L/2 L 4j  S1 S2 
2
cos   
Dari penyelesaian matematis dan berbagai pendekatan
menyebabkan potensial listrik skalar dapat dituliskan :

j t  r 
I 0 L cos .e c 1 c 
V  r  j r 2 
2c  

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


D. Dipole Pendek...
24
Vektor potensial magnetik, hanya berarah sumbu z
 
A A Zazd e
ng an Ax 0 dan A y 0

Jika diubah dalam


koordinat bola
 
j t  r 
  I 0 L cos .e c 1 c 
A  A Z cos .a r  A Z sin .a  dan, V  r  j r 2 
2c  

Kembali lagi ke rumus


  
E   j A   V
Dan dengan mengambil definisi gradien untuk koordinat
bola V  1 V  1 V 
V  ar  a  a
r r  r sin  
Maka…...
Modul Ia Pendahuluan
D. Dipole Pendek... 25

Didapat persamaan umum medan listrik, E :

I 0 L cos   1 1  jt  r c 
Er   2
 3
e
2  cr j r 
I 0 L sin   j 1 1  jt  r c 
E   2
 2 3
e
4  c r cr j r 
E  0

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


D. Dipole Pendek...
26
Bagaimana dengan medan magnet, H ?
 1  
H  A

 
Dengan memakai definisi kurl untuk koordinat
bola,
 1  r sin A   rA   
A  2    ar
r sin     
1  A r  r sin A   
    a
r sin    r 
1   rA   A r  
    a
r  r  
Sedangkan,
  
A  A Z cos .a r  A Z sin .a 

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


D. Dipole Pendek... 27

Didapat persamaan medan magnet,


H:
I 0 L sin   j 1  jt  r c 
H    2 e
4  cr r 
Hr  H  0

Kesimpulan sementara ...


• Distribusi arus mempengaruhi secara langsung persamaan
medan yang dihasilkan
• Distribusi arus uniform pada filamen pendek disebabkan karena
panjang antena jauh lebih pendek dari panjang gelombang

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


D1. Konsep Medan Dekat dan Medan Jauh 28
Perhatikan lagi persamaan yang sudah didapatkan dari perhitungan
untuk dipole pendek
Distribusi Medan Dekat
I 0 L cos   1 1  jt  r c 
Er   2
 3
e
2  cr jr 
Syarat medan jauh
I 0 L sin   j 1 1  jt  r c 
E   2
 2 3
e r >>
4  c r cr j r 
I 0 L sin   j 1  jt  r c  jI 0 L sin  jt  r c 
H    2 e E  .e
4  cr r  4c r 2

Untuk medan jauh, medan listrik dan jI 0 L sin  jt  r c 


medan magnet akan SEFASA dan
H  .e
4cr
keduanya berbanding lurus dengan sin
, dan bukan merupakan fungsi dari .

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


D1. Konsep Medan Dekat dan Medan Jauh…
29

Medan Dekat
Pada medan dekat, ada komponen Er dan juga E yang berbeda
fasa dan arah. Juga Er berbeda fasa 90o terhadap H , dan ini
adalah sifat dari resonator atau rangkaian resonansi

Untuk r >> tetapi   0 : Frekuensi Rendah


 Disebut juga sebagai kondisi QUASI STASIONER

I  Io e 
jw t  S
c

Er 
q L cos 
2r 3
q   Idt E 
q L sin 
4r 3
I o L sin 
H 
4r 2

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


D2. Diagram Arah 30
Diagram arah digunakan untuk melukiskan pola pancar dari
antena. Diagram arah medan dapat dilihat dari persamaan
medan yang dimaksud
Lihat lagi persamaan medan untuk dipole pendek
!! I L cos   1 1  jt  r 
Er  0
 cr 2  jr 3  e
c
Untuk jarak r tertentu,
2   persamaan disamping dapat
I 0 L sin   j 1 1  jt  r c  dituliskan sbb ;
E   2
 2 3
e
4  c r cr j r 

j t  r 
I 0 L sin   j 1  jt  r c  E r  K1 cos .e c
H   2 e

4  cr r  
j t  r 
E   K 2 sin .e c


j t  r 
H   K 3 sin .e c

 2 j2  t  r 
 atau U  K 4 sin .e c

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


D2. Diagram Arah...
31
2 bola
 bertumpuk


j t  r 
E r  K1 cos .e c


j t  r 
Donat E   K 2 sin .e c

 
j t  r 
H   K 3 sin .e c

Diagram  j2 t  r 
arah medan 2
 atau U  K 4 sin .e c

Donat gepeng

Diagram
arah daya

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


D2. Diagram Arah... 32
Pola 3 dimensi

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


D3. Konsep Tahanan Pancar 33

Tahanan pancar adalah tahanan yang mewakili daya pancar antena


• Definisi tersebut dapat dipahami dengan memandang bahwa antena seolah
adalah adalah beban dengan impedansi tertentu, sedangkan daya pancar
dalam hal ini adalah daya yang didisipasikan efektif pada beban tersebut
• Konsep tahanan pancar selalu ditinjau pada medan jauh, hal ini
disebabkan karena medan jauh mewakili daya yang diradiasikan
sedangkan medan dekat tidak diperhitungkan karena sifatnya yang kapasitif.
atau mewakili daya yang tersimpan
Penurunan rumus tahanan pancar,
Dari 2 buah persamaan medan listrik dan magnet dipole
pendek untuk
jI medan
L sin  jauh
j t  r 
E  0
.e c
4c 2 r Pr â r  E â   H  â 
jI 0 L sin  jt  r c 
H  .e Konsep vektor poynting
4cr
Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi
D3. Konsep Tahanan Pancar...
34

jI 0 L sin  jt  r c 


H  .e Tool
4cr
Mengubah dari bentuk fasor
ke bentuk waktu,
I 0 L sin  E(t) = Re [ (Efasor) ejwt ]
H  sin(t  r )
2 r dimana,
ejwt = cos wt + j sin wt
2
Pr â r  E â   H â    H  â r

Maka,
2
2  Io L 
Pr â r   H    . sin 2
. sin 2
t  r â r
 2r 

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


D3. Konsep Tahanan Pancar...
35
Daya total sesaat yang menembus permukaan bola dengan jari-jari ro
, dinyatakan sbb :
 
WT   P  dS
r  ro
S

2    I L  2 
     o   sin 2  sin 2 (t  r0 )â r  r02 sin ddâ r
 0 0  2r0  
2
 I 0 L  2 2
    sin (t  r0 )
   3
Daya rata-rata dinyatakan :
T 2
1  I 0 L  2 2
Wav      sin (t  r0 )dt
T0    3

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


D3. Konsep Tahanan Pancar...
36
Daya rata-rata :
T 2
1  I 0 L  2 2
Wav      sin (t  r0 )dt
T0    3

2
 I0L  
Wav    
   3
  120
( udara )

2 Daya rata-rata di samping


 I0L  2 mewakili daya yang diradiasikan
Wav  40   atau daya yang seolah-olah diserap Wav  Prad ,rms
   oleh tahanan pada terminal antena,

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


D3. Konsep Tahanan Pancar...
37

Jadi….
2
2  I0L  1 2
Wav  40    I 0 .R rad
   2
Sehingga ,
2 Ingat asumsi-asumsi semula,
2Pav 2 L
R rad  2  80   persamaan ini berlaku untuk
I0   Distribusi arus uniform

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


38

E. Berbagai Terminologi
Dasar

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


E. Berbagai Terminologi Dasar 39
Saluran transmisi
 Adalah media fisik untuk membimbing energi gelombang
elektromagnetik dari suatu titik ke titik lain.
 Syarat yang harus dipenuhi saluran transmisi adalah :
 tidak menyebar, gelombang mengikuti saluran transmisi (satu dimensi
 redaman minimum (rugi-rugi panas kecil, rugi-rugi pancaran kecil)
 Bandwidth saluran transmisi adalah daerah frekuensi kerja
saluran transmisi untuk range SWR tertentu.
 Konsep bandwidth saluran transmisi tergantung kepada :
 Jenis / macam saluran transmisi
 Transformasi impedansi
Dalam kaitannya dengan transformasi impedansi, kita masih ingat
bahwa matching dengan stub ganda akan memberikan bandwidth
yang lebih besar daripada matching dengan stub tunggal.
Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi
E. Berbagai Terminologi...
40
Resonator
 Alat untuk menunjukkan adanya gelombang berdiri (konsentrasi
medan listrik dan medan magnet.
 Faktor Q (kualitas) : Daya tersimpan dibagi daya input
 Tidak ada konduktor dalam Cavity Resonator C avity
Bandwidth Antena
 Seperti pada saltraan, bandwidth antena dipengaruhi oleh bentuk fisik
dan juga oleh transformasi impedansi.
 Bandwidth antena didefinisikan sebagai daerah frekuensi kerja antena
untuk range SWR tertentu
 Keterpengaruhan antena pada bentuk fisiknya dapat dilihat pada
gambar berikut :
d
D D
Antena seimbang D /d K o nstan
pada balans
B1 > B2 > B3 > B4 > B5
Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi
E. Berbagai Terminologi...
41
d

Antena tak
seimbang pada
D
unbalans
B1 > B2 > B3 > B4
Daerah antena
 Daerah 1 : Daerah antena, benda-benda
didaerah ini saling mempengaruhi dengan 2
antena ( impedansi dan pola pancar ) 3
 Daerah 2 : Daerah medan dekat / daerah
L 1 R1
Fraunhofer, di daerah ini medan listrik dan
magnet belum transversal penuh R2
 Daerah 3 : Daerah medan jauh, di daerah
ini, medan listrik dan magnet transversal
penuh daan keduanya tegaklurus terhadap L2
arah perambatan gelombang R2  2

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi
42

F. Pengenalan Jenis-
Jenis Antena

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


F. Pengenalan Jenis-Jenis Antena 43

• Antena kawat

D ip o le
Loop

w h ip
B e ve ra g e
H e lix

• Antena aperture (permukaan)

C o ro ng K eru cu t
C o r o n g P ir a m id

C e la h p a d a d in d in g t a b u n g
B u m b u n g G e lo m b a n g
T erbu k a
Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi
F. Pengenalan Jenis-Jenis Antena...
44

• Antena Susunan

S usunan W ave G uide S u sunan C elah

• Antena aperture (permukaan)

G rego rian F eed C o rner R eflek to r


F ro nt F eed C assegrain F eed

P a ra b o lo id a l R eflek to r

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


F. Pengenalan Jenis-Jenis Antena...
45
• Antena Lensa
Antena lensa bukanlah terbuat dari kaca, melainkan terbuat dari bahan
dengan permitivitas relatif dan bentuk tertentu, sedemikian memiliki
sifat pembiasan gelombang EM yang mirip dengan apa yang dilakukan
lensa kaca terhadap gelombang cahaya
n>1

C em bu ng D atar C em bu ng C em bu ng C em bu ng C ek u ng
n<1

C e k u ng C e k u ng C e k u ng D a ta r C e m b u ng C e k u ng

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


F. Pengenalan Jenis-Jenis Antena...
46

• Printed Antenna / Mikrostrip

• Leaky Wave Antenna

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


47

G. Kesimpulan

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


G. Kesimpulan Modul 1 48

1. Antena adalah transformator / struktur transmisi dari gelombang terbimbing


menuju ke gelombang ruang bebas atau sebaliknya
2. Persamaan gelombang elektromagnetika yang dihasilkan suatu konduktor
antena tergantung kepada distribusi arus sepanjang antena. Untuk
distribusi arus yang lain ( mis. segitiga, sinusoidal ) akan menghasilkan
persamaan medan listrik dan magnet yang berbeda
3. Untuk mendapatkan persamaan medan elektromagnetik didapatkan
dengan menggunakan konsep besaran Retarded Potential. Lihat bagan
berikut :

 Potensial Listrik Skalar   


Distribusi Arus (V) di titik Observasi E   j A   V
Distribusi Arus
 1  
 
Terlam bat Pada Titik  Vektor Potensial
Pada Antena
Observasi Magnetik (A) di Titik H  A
Observasi 

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


G. Kesimpulan Modul 1
49

4. Konsep bandwidth antena mirip dengan yang sudah dipelajari pada


kuliah Saluran Transmisi, adalah daerah frekuensi kerja antena untuk
range SWR tertentu. Bandwidth tergantung pada :
• Bentuk fisik antena
• Transformasi impedansi
5. Konsep medan jauh dan medan dekat didapatkan dari penyederhanaan
persamaan medan elektromagnetik yang dihasilkan oleh suatu konduktor
berarus
• Medan jauh : r >>
• Medan dekat : r <<
• Daerah Quasi Stasioner : r >> , frekuensi rendah

6. Tahanan pancar adalah tahanan yang mewakili daya efektif yang


dipancarkan antena

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi


50

End Of Module #1

Modul 1 - Pengantar: Sejarah, Konsep Dasar, dan Terminologi

Anda mungkin juga menyukai