Anda di halaman 1dari 8

PEDOMAN

PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN


LANJUT USIA DI PUSKESMAS KOTA SEMARANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK


INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2015
MASALAH KESEHATAN LANJUT USIA
• PNEUMONIA • IMMOBILISASI • MASALAH GIZI
PENYAKIT YANG SERING DIJUMPAI

SINDROM GERIATRI

TERKAIT GIZI
• PARU OBSTRUKTIF • INSTABILITAS • KEBUTUHAN GIZI
KRONIS POSTURAL DAN ENERGI
• GAGAL JANTUNG • INKONTINENSIA URIN • PENATALAKSANAAN
KONGESTIF • INFECTION MASALAH GIZI
• OSTEOARTRITIS • IMPAIRMENT OF
• INFEKSI SALURAN SENSES
KEMIH • INANITION
• DIABETES MELITUS • IATROGENIK
• HIPERTENSI • INSOMNIA
• DEPRESI • KARIES • MENOPAUSE

MASALAH REPRODUKSI
MASALAH KESEHATAN MENTAL
• INTELECTUAL
• ISOLATION • DEMENSIA • KEAUSAN EMAIL • ANDROPAUSE
• IMPECUNITY • DELIRIUM DAN DENTI • KEHIDUPAN

MASALAH GIGI DAN MULUT


• IMPACTION • INSOMNIA • GENGIVITIS DAN SEKSUAL
• IMMUNE DEFICIENCY PERIODONTITIS
• GANGGUAN
• IMPOTENCE • EDENTULOUS
CEMAS
• XEROSTOMIA
MEKANISME PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
Kelompok lansia LANSIA KLIEN PJP
- Kader - Promotif Home care
- Nakes - Preventif P3G
- Peksos Panti / Residensial
Nursing Home
PUSKESMAS/ klinik
Transitional care / subacute Care
DETEKSI - Nakes - Inap
- Rawat
jalan
LANSIA
RUMAH SAKIT
Di Rumah Di Panti - Tim - Inap
Geriatri - Rawat
- Keluarga - Nakes jalan
- Tetangga - Peksos
- kader

RUJUKAN
PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
Lansia yang berkunjung ke Puskesmas pada kontak pertama dengan petugas kesehatan
dilakukan: Pengkajian Paripurna Geriatri (P3G) Dilakukan oleh tim yang dipimpin oleh
dokter

• Keluarga
• Perkesmas
UKBM dengan
• Puskesmas
Pembinaan Puskesmas
• Rumah Sakit
PELAYANAN DALAM GEDUNG
Pengkajian paripurna pada lanjut usia Comprehensive Geriatric
PRA LANSIA Assessment (CGA) oleh Tim

LANSIA Unsur Pengkajian paripurna lansia di


puskesmas
1.
2.
Pemeriksaan tanda vital
Pemeriksaan jasmani
Peningkatan Kesehatan melalui senam/ 3. Penilaian status gizi
latihan fisik dan senam otak
Penyuluhan terkait PHBS 4. Status fungsional
5. Status psikososial
Deteksi gangguan aktifitas harian dan
masalah kesehatan lainnya 6. Status sosial
Pemeriksaan kesehatan berkala 7. Status kognitif
Pengobatan penyakit bila ada masalah 8. Status mental
kesehatan 9. Pemeriksaan penunjang
Upaya rehabilitative (pemulihan)
Pelayanan Lansia sehat 1. Latihan fisik individu
AKTIVITAS 2. Latihan fisik kelompok
DAN LATIHAN 3. Stimulasi kognitif

FISIK
REHABILITASI PASIEN 4.
5.
Edukasi, konseling
Pemberian makanan
MEDIK GERIATRI tambahan
Penilaian potensi rehabilitasi Penatalaksanaan karakteristik pasien Geriatri 6. Penyuluhan kesehatan
primer
Proses rehabilitasi medik 1. Prinsip pemberian obat
7. Berinteraksi sosial
Pemilihan program terapi 2. Farmakokinetik
Pengawasan dan evaluasi hasil 3. farmakodinamik
PELAYANAN LUAR GEDUNG
2. Pemberdayaan Lansia dalam meningkatkan kesehatan keluarga dan masyarakat:
penyuluhan tentang kes ibu, kes anak dan remaja, KB, kesehatan usia dewasa dan kes lanjut usia, pemanfaatan potensi
lainnya.

1.
3. Home Care dan Long Term care
a. Pengkajian
b. Merumuskan masalah/ diagnosis
c. Menentukan tindakan / intervensi
d. Menetapkan tujuan pelayanan
e. Menentukan strategi intervensi

4. Pelayanan Lansia di Panti Lansia (panti wredha)


Kunjungan minimal satu kali dalam sebulan, kegiatan yang dilakukan:
a. Penyuluhan
b. Senam / latihan fisik
c. Deteksi dini penyakit
d. Pemeriksaan laborat sederhana
e. Konseling
f. Rujukan
KOORDINASI LP & LS
A. Koordinasi  Lansia sehat, aktif dan mandiri  dipersiapkan sejak dini  pendekatan siklus hidup
• perilaku hidup sehat mulai ketika ibu mengalami kehamilan, masa bayi, remaja sampai lanjut usia.
Lintas • Identifikasi faktor risiko (lingkungan dan perilaku) yang diikuti tindakan pencegahan .
Program • Pencegahan penyakit dengan imunisasi, deteksi dini faktor risiko serta pengendalian lingkungan.
• Pendekatan yang dilakukan berhubungan dengan kesehatan fisik, kejiwaan dan psiko-sosial.
• Pencegahan dan intervensi dini kecacatan akibat berbagai hal dapat ditunda sampai selanjut mungkin
• Pelayanan kepada lanjut usia dilakukan secara terintegrasi yang melibatkan lintas program : kes jiwa,
keperawatan, PTM, kes gigi dan mulut, intelegensi kesehatan , gizi, kes tradisional, kes olah raga, dll

• Pembinaan dan pelayanan kesehatan lanjut usia memerlukan penanganan terpadu melalui peningkatan
B. Kemitraan kemitraan dengan LS, LSM, ormas, toga, toma, serta partisipasi aktif dari masyarakat.
• Kemitraan dilakukan sesuai dengan bidang dan kemampuan masing-masing, dengan prinsip kesetaraan dan
keterbukaan
• Dapat dibentuk kelompok kerja tetap pembinaan lanjut usia di tingkat kecamatan yang terdiri dari unsur lintas
sektor, LSM, generasi muda, tokoh masyarakat, kader dsb.
• Pokja Lansia di kecamatan ini bertugas :
• Melakukan koordinasi pada setiap kesempatan dalam upaya pembinaan lanjut usia
• Mendorong terbentuknya kelompok/posyandu lanjut usia di masyarakat
• Memantau permasalahan lanjut usia dimasyarakat dan memberi masukan kepada pelaksana program
• Di tingkat desa/kelurahan dapat dibentuk tim pelaksana pembinaan lansia
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai