• 2.SITI MUALIMAH
• 3.NUR HIDAYATI
• 5.MUHAMAD ASYROFI
• 6.ANI ROISYATUN
TUGAS GERONTIK
INTERVENSI KEPERAWATAN
DENGAN PEDOMAN SIKI
* Defisit nutrisi
• Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7x kunjungan rumah
diharapkan Perawatan Diri meningkat dengan kriteria hasil:
1. Kemampuan mandi meningkat.
2. 2. Kemampuan mengenakan pakaian meningkat.
3. 3. Kemampuan makan meningkat.
4. 4. Kemampuan ke toilet (BAB/BAK) meningkat.
5. 5. Verbalisasi keinginan melakukan perawatan diri meningkat.
6. 6. Minat melakukan perawatan diri
*Dukungan Perawatan Diri: BAB/BAK
(SIKI 2018, 1.11349, Hal. 37)
• Observasi:
1. Identifikasi kebiasaan BAK/BAB sesuai usia.
2. Monitor integritas kulit pasien
Terapeutik:
1.Suka pakaian yang diperlukan untuk memudahkan eliminasi.
2. Dukung penggunaan toilet/commode/pispot/urinal secara konsisten.
3. Jaga privasi selama eliminasi
4. Ganti pakaian pasien setelah eliminasi, jika perlu
5. Bersihkan alat bantu BAB/BAK setelah digunakan
6.Latih BAK/BAB sesuai jadwal,jika perlu
7.Sediakan alat bantu (mis,kateter eksternal.urinal)jika perlu
Edukasi:
1.Anjurkan BAB/BAK secara rutin
4. Fasilitas mandi, sesuai kebutuhan.
5. Pertahankan kebiasaan kebersihan diri.
6. Berikan bantuan sesuai tingkat kemandirian.
Edukasi:
1. Jelaskan manfaat mandi dan dampak tidak mandi terhadap kesehatan.
2. Ajarkan kepada keluarga cara memandikan pasien, jika perlu. Dukungan Pengambilan Keputusan
(SIKI 2018, Hal. 34, 1.09265)
Observasi:
Identifikasi persepsi mengenai masalah dan informasi yang memicu konflik. Terapeutik:
1. Fasilitasi mengklarifikasi nilai dan harapan yang membantu membuat pilihan.
2. Diskusi kelebihan dan kekurangan dari setiap solusi.
3. Fasilitasi melihat situasi secara realistic.
4. Motivasi mengungkapkan tujuan perawatan yang diharapkan.
5. Fasilitasi pengambilan keputusan secara kolaboratif.
6. Hormati hak pasien untuk menerima atau menolak informasi.
7. Fasilitasi menjelaskan keputusan kepada orang lain, jika perlu
8. Fasilitasi hubungan antara pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan lainnya.
• Dukungan Perawatan Diri,Berpakaian
(SIKI 2018, Hal. 37, 1.11350)
Observasi:
Identifikasi pemenuhan kebutuhan berpakaian dan berhias Terapeutik: 1.
Sediakan pakaian pada tempat yang mudah dijangkau
2. Sediakan pakaian pribadi, sesuai kebutuhan
3. Fasilitasi mengenakan pakaian, jika perlu
4. Fasilitasi berhias (mis. Menyisir rambut, merapikan kumis/jenggot) 5. Jaga
privasu selama berpakaian
6. Tawarkan untuk laundry, jika perlu
7. Berikan pujian terhadap kemampuan berpakaian secara mandiri
Edukasi:
1.Informasikan pakaian yang tersedia untuk dipilih, jika perlu
2. Ajarkan mengenakan pakaian, jika perlu
*Dukungan Perawatan Diri: Makan/Minum
(SIKI 2018, 1.11351, Hal. 38)
Observasi:
1. Identifikasi diet yang dianjurkan.
2. Monitor kemampuan menelan
3. Monitor status hidrasi pasien, jika perlu
Terapeutik:
1. Ciptakan lingkungan yang menyenangkan selama makan
2. Atur posisi yang nyaman untuk makan/minum.
3. Lakukan oral hygine sebelum makan, jika perlu
4.Letakan makanan disisi mata yang sehat
5.Sediakan sedotan untuk minum sesuai kebutuhan
6.Siapkan makanan dengan suhu yang meningkatkan nafsu makan
7.Sediakan makanan dan minuman yang disukai
8.Berikan saat makan minum sesuai tingkat dengan kemandirian jika perlu
9.Motivasi untuk makan di ruang makan jika perlu
• Edukasi: Jelaskan posisi makanan pada pasien yang mengalami gangguan penglihatan
dengan menggunakan arah jarum jam (mis. Sayur di jam 12, rendang di jam 3)
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian obat (mis. Analgesik, antiemetik), sesuai indikasi.
• Dukungan Perawatan Diri: Mandi
(SIKI 2018, 1.11352, Hal. 39)
• Observasi:
1. Identifikasi usia dan budaya dalam membantu kebersihan diri
2. Identifikasi jenis bantuan yang dibutuhkan.
3. Monitor kebersihan tubuh (mis. Rambut, mulut, kulit, kuku).
Monitor integritas kulit Terapeutik:
1. Sediakan peralatan mandi (mis. Sabun, sikat gigi, shampoo,pelemb kulit).
2. Sediakan lingkungan yang aman dan nyaman.
3. Fasilitasi menggosok gigi
*Promosi Komunikasi: Defisit Bicara
(SIKI 2018, 1.13492, Hal. 373)
Observasi:
1. Monitor kecepatan, tekanan, kuantitas, volume, dan diksi bicara.
2. Monitor proses kognitif, anatomis, dan fisiologis yang berkaitan dengan bicara (mis.
Memori, pendengaran, dan Bahasa)
3. Monitor frustasi, marah, depresi, atau hal lain yang mengganggu bicara
4. Identifikasi perilaku emosional dan fisik sebagai bentuk komunikasi.
Terapeutik:
1. Gunakan metode komunikasi alternatif (mis. Menulis, mata berkedip, papan
komunikasi dengan gambar dan huruf, isyarat tangan,).
2. Sesuaikan gaya komunikasi dengan kebutuhan (mis. Berdirdi depan pasien, dengarkan
dengan seksama, tunjukkan satu gagasan atau pemikiran sekaligus, bicaralah dengan
perlahan sambil menghindari teriakan, gunakan komunikasi tertulis, atau meminta
bantuan keluarga untuk memahami ucapan pasien).
3. Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan bantuan.
4. Ulangi apa yang disampaikan pasien.
5. Berikan dukungan psikologis.
6. Gunakan juru bicara, jika perlu.
Edukasi:
1. Anjurkan berbicara perlahan
2. Ajarkan pasien dan keluarga proses kognitif, anatomis, dan fisiologis
yang berhubungan dengan kemampuan bicara. Kolaborasi: Rujuk ke ahli
patologi bicara atau terapis.
Gangguan Pertukaran Gas
Penyebabgas
Pertukaran :
Kriteria hasil :
•Tingkat kesadaran
•Dispnea
•Bunyi napas tambahan
•Pusing
•Penglihatan kabur
•Diaphoresis
•Gelisah
•Napas cuping hidung
•PCO2
•PO2
•Takikardia
•pH arteri
•sianosis
•pola napas
•warna kulit
Pemantauan respirasi
Observasi
· monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya napas
· monitor pola napas (seperti bradipnea, takipnea, hiperventilasi, kussmaul, cheyne-strokes, biot, dan ataksik)
· monitor kemampuan batuk efektif
· monitor adanya produksi sputum
· monitor adanya sumbatan jalan napas
· palpasi kesimetrisan ekspansi paru
· auskultasi bunyi napas
· monitor saturasi oksigen
· monitor nilai AGD
· monitor hasil x-ray thorax
Terapeutik
· Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
· Dekumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
· Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
· Informasikan hasil pemantauan, jika itu perlu
Terapi oksigen
Obeservasi
· Monitor kecepatan aliran oksigen
· Monitor posisi alat terapi oksigen
· Monitor aliran oksigen secara periodic dan pastikan fraksi yang diberikan cukup
· Monitor efektifitas terapi oksigen (missal nya: oksimetri, analisa gas darah), jika itu perlu
· Monitor kemampuan melepaskan oksigen saat makan
· Monitor tanda-tanda hipoventilasi