Anda di halaman 1dari 17

TUGAS KEPERAWATAN GERONTIK

RUMUSAN INTERVENSI KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN PEDOMAN SIKI


1.NUTRISI 6.AKTIFITAS
2.KESELAMATAN DAN KEAMAN 7.KEBERSIHAN DIRI
3.OKSIGEN 8.ELIMINASI
4.CAIRAN DAN ELEKTROLIT 9.KOMUNIKASI
5.KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR 10.SENAM LANSIA
TUGAS KELOMPOK 2:

• 1.TRI ADHISTI WARDANI

• 2.SITI MUALIMAH

• 3.NUR HIDAYATI

• 4.SRI MARIA ULFA

• 5.MUHAMAD ASYROFI

• 6.ANI ROISYATUN
TUGAS GERONTIK
INTERVENSI KEPERAWATAN
DENGAN PEDOMAN SIKI
* Defisit nutrisi

Tujuan:Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 6x24 jam maka


status nutrisi membaikdengan kriteria hasil:
1. Porsi makanan yang dihabiskan meningkat
2.kekuatan oto menelan meningkat
3.kekuatan otot mengunyah meningkat
4.Nafsu makan membaik
5.Perasaan cepat kenyang menurun
6.Frekwensi makan membaik
7.Bising usus membaik
8.Pengetahuan tentang makanan dan minuman membaik dan
Manajemen gangguan makan
• Observasi
1.Monitor asupan dan keluaran makanan dan cairan serta kebutuhan kalori
Terapeutik:
1.Timbang berat badan secara rutin
2.Lakukan kontrak perilaku(mis.target berat bada ,tanggung perilaku)
3.Berikan penguatan positif terhadap keberhasilan target dan perubahan prilaku
Edukasi:
1.Ajarkan pengaturan diet yang tepat
2.Ajarkan ketrampilan untuk koping penyelesaian masalah perilaku makan
Kolaborasi:
1.Kolaborasi dengan ahli gizi tentang target berat badan,kebutuhan kaloro dan pemilihan
makanan
Manajemen Nutrisi
Observasi:
1.Identifikasi status nutrisi
2.Identifikasi alergi nutrisi dan intoleransi makanan
3.Identifikasi makanan yang di sukai
4.Identifikasi kebutuhsn kalori dan jenis nutrisi
5.Monitor asupan makanan
5.Monitor asupan makana
Terapeutik:
1.Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
2.Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Edukasi:
1.Ajarkan diet yang di programkan
SumberSDKI SIKI SLKL.2016-2018)
6.Monitor berat badan
*Gangguan Tumbuh Kembang berhubungan dengan Defisiensi Stimulus.
(SDKI 2017, D.0106, Hal. 232)
• Tujuan dan Kriteria Hasil:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7x kunjungan rumah
diharapkan Status Perkembangan membaik dengan kriteria hasil:
1. Keterampilan/perilaku sesuai usia meningkat.
2. 2. Kemampuan melakukan perawatan diri meningkat.
3. 3. Respon sosial meningkat.
4. 4. Kontak mata meningkat.
(SLKI 2018)
*Gangguan Komunikasi Verbal berhubungan dengan Gangguan Neuromuskuler. (SDKI 2017, D.0119, Hal. 264)

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7x kunjungan rumah


diharapkan Komunikasi Verbal meningkat dengan kriteria hasil:
1.Kemampuan berbicara meningkat
2. Kemampuan mendengar meningkat.
3.Kesesuaian ekspresi wajah/tubuh meningkat.
4.Kontak mata meningkat. (SLKI 2018, L.13118, Hal. 49)
Terapeutik:
1. Terapkan strategi pemecahan masalah sesuai dengan tingkat
perkembangan dan fungsi kognitif.
2. Lakukan modifikasi perilaku, sesuai kebutuhan.
3. Fasilitasi melakukan tindakan yang bermanfaat
4. Berikan penguatan positif untuk tindakan yang berhasil di lakukan.
5. Motivasi memberi penghargaan pada diri sendiri
6. Berikan kesempatan untuk mempraktekkan pemecahan masalah (role-
play) di lingkungan terapeutik
7. Sediakan model langkah-langkah strategi pemecahan masalah
8. Motivasi mempraktekkan pemecahan masalah dalam situasi sosial dan
interpersonal Edukasi: Ajarkan memberi isyarat diri untuk “berhenti dan
berpikir” sebelum bertindak impulsif
*Defisit Perawatan Diri: Mandi, Berpakaian, Makan, Toileting, dan
Berhias berhubungan dengan Gangguan Neuromuskuler.
(SDKI 2017, D.0109, Hal. 240)

• Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7x kunjungan rumah
diharapkan Perawatan Diri meningkat dengan kriteria hasil:
1. Kemampuan mandi meningkat.
2. 2. Kemampuan mengenakan pakaian meningkat.
3. 3. Kemampuan makan meningkat.
4. 4. Kemampuan ke toilet (BAB/BAK) meningkat.
5. 5. Verbalisasi keinginan melakukan perawatan diri meningkat.
6. 6. Minat melakukan perawatan diri
*Dukungan Perawatan Diri: BAB/BAK
(SIKI 2018, 1.11349, Hal. 37)
• Observasi:
1. Identifikasi kebiasaan BAK/BAB sesuai usia.
2. Monitor integritas kulit pasien
Terapeutik:
1.Suka pakaian yang diperlukan untuk memudahkan eliminasi.
2. Dukung penggunaan toilet/commode/pispot/urinal secara konsisten.
3. Jaga privasi selama eliminasi
4. Ganti pakaian pasien setelah eliminasi, jika perlu
5. Bersihkan alat bantu BAB/BAK setelah digunakan
6.Latih BAK/BAB sesuai jadwal,jika perlu
7.Sediakan alat bantu (mis,kateter eksternal.urinal)jika perlu
Edukasi:
1.Anjurkan BAB/BAK secara rutin
4. Fasilitas mandi, sesuai kebutuhan.
5. Pertahankan kebiasaan kebersihan diri.
6. Berikan bantuan sesuai tingkat kemandirian.
Edukasi:
1. Jelaskan manfaat mandi dan dampak tidak mandi terhadap kesehatan.
2. Ajarkan kepada keluarga cara memandikan pasien, jika perlu. Dukungan Pengambilan Keputusan
(SIKI 2018, Hal. 34, 1.09265)
Observasi:
Identifikasi persepsi mengenai masalah dan informasi yang memicu konflik. Terapeutik:
1. Fasilitasi mengklarifikasi nilai dan harapan yang membantu membuat pilihan.
2. Diskusi kelebihan dan kekurangan dari setiap solusi.
3. Fasilitasi melihat situasi secara realistic.
4. Motivasi mengungkapkan tujuan perawatan yang diharapkan.
5. Fasilitasi pengambilan keputusan secara kolaboratif.
6. Hormati hak pasien untuk menerima atau menolak informasi.
7. Fasilitasi menjelaskan keputusan kepada orang lain, jika perlu
8. Fasilitasi hubungan antara pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan lainnya.
• Dukungan Perawatan Diri,Berpakaian
(SIKI 2018, Hal. 37, 1.11350)

Observasi:
Identifikasi pemenuhan kebutuhan berpakaian dan berhias Terapeutik: 1.
Sediakan pakaian pada tempat yang mudah dijangkau
2. Sediakan pakaian pribadi, sesuai kebutuhan
3. Fasilitasi mengenakan pakaian, jika perlu
4. Fasilitasi berhias (mis. Menyisir rambut, merapikan kumis/jenggot) 5. Jaga
privasu selama berpakaian
6. Tawarkan untuk laundry, jika perlu
7. Berikan pujian terhadap kemampuan berpakaian secara mandiri
Edukasi:
1.Informasikan pakaian yang tersedia untuk dipilih, jika perlu
2. Ajarkan mengenakan pakaian, jika perlu
*Dukungan Perawatan Diri: Makan/Minum
(SIKI 2018, 1.11351, Hal. 38)

Observasi:
1. Identifikasi diet yang dianjurkan.
2. Monitor kemampuan menelan
3. Monitor status hidrasi pasien, jika perlu
Terapeutik:
1. Ciptakan lingkungan yang menyenangkan selama makan
2. Atur posisi yang nyaman untuk makan/minum.
3. Lakukan oral hygine sebelum makan, jika perlu
4.Letakan makanan disisi mata yang sehat
5.Sediakan sedotan untuk minum sesuai kebutuhan
6.Siapkan makanan dengan suhu yang meningkatkan nafsu makan
7.Sediakan makanan dan minuman yang disukai
8.Berikan saat makan minum sesuai tingkat dengan kemandirian jika perlu
9.Motivasi untuk makan di ruang makan jika perlu
• Edukasi: Jelaskan posisi makanan pada pasien yang mengalami gangguan penglihatan
dengan menggunakan arah jarum jam (mis. Sayur di jam 12, rendang di jam 3)
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian obat (mis. Analgesik, antiemetik), sesuai indikasi.
• Dukungan Perawatan Diri: Mandi
(SIKI 2018, 1.11352, Hal. 39)
• Observasi:
1. Identifikasi usia dan budaya dalam membantu kebersihan diri
2. Identifikasi jenis bantuan yang dibutuhkan.
3. Monitor kebersihan tubuh (mis. Rambut, mulut, kulit, kuku).
Monitor integritas kulit Terapeutik:
1. Sediakan peralatan mandi (mis. Sabun, sikat gigi, shampoo,pelemb kulit).
2. Sediakan lingkungan yang aman dan nyaman.
3. Fasilitasi menggosok gigi
*Promosi Komunikasi: Defisit Bicara
(SIKI 2018, 1.13492, Hal. 373)

Observasi:
1. Monitor kecepatan, tekanan, kuantitas, volume, dan diksi bicara.
2. Monitor proses kognitif, anatomis, dan fisiologis yang berkaitan dengan bicara (mis.
Memori, pendengaran, dan Bahasa)
3. Monitor frustasi, marah, depresi, atau hal lain yang mengganggu bicara
4. Identifikasi perilaku emosional dan fisik sebagai bentuk komunikasi.
Terapeutik:
1. Gunakan metode komunikasi alternatif (mis. Menulis, mata berkedip, papan
komunikasi dengan gambar dan huruf, isyarat tangan,).
2. Sesuaikan gaya komunikasi dengan kebutuhan (mis. Berdirdi depan pasien, dengarkan
dengan seksama, tunjukkan satu gagasan atau pemikiran sekaligus, bicaralah dengan
perlahan sambil menghindari teriakan, gunakan komunikasi tertulis, atau meminta
bantuan keluarga untuk memahami ucapan pasien).
3. Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan bantuan.
4. Ulangi apa yang disampaikan pasien.
5. Berikan dukungan psikologis.
6. Gunakan juru bicara, jika perlu.
Edukasi:
1. Anjurkan berbicara perlahan
2. Ajarkan pasien dan keluarga proses kognitif, anatomis, dan fisiologis
yang berhubungan dengan kemampuan bicara. Kolaborasi: Rujuk ke ahli
patologi bicara atau terapis.
Gangguan Pertukaran Gas
Penyebabgas
Pertukaran :
Kriteria hasil :
•Tingkat kesadaran
•Dispnea
•Bunyi napas tambahan
•Pusing
•Penglihatan kabur
•Diaphoresis
•Gelisah
•Napas cuping hidung
•PCO2
•PO2
•Takikardia
•pH arteri
•sianosis
•pola napas
•warna kulit
Pemantauan respirasi  
Observasi
·      monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya napas
·      monitor pola napas (seperti bradipnea, takipnea, hiperventilasi, kussmaul, cheyne-strokes, biot, dan ataksik)
·      monitor kemampuan batuk efektif
·      monitor adanya produksi sputum
·      monitor adanya sumbatan jalan napas
·      palpasi kesimetrisan ekspansi paru
·      auskultasi bunyi napas
·      monitor saturasi oksigen
·      monitor nilai AGD
·      monitor hasil x-ray thorax
Terapeutik
·      Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
·      Dekumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
·      Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
·      Informasikan hasil pemantauan, jika itu perlu
Terapi oksigen
Obeservasi
·      Monitor kecepatan aliran oksigen
·      Monitor posisi alat terapi oksigen
·      Monitor aliran oksigen secara periodic dan pastikan fraksi yang diberikan cukup
·      Monitor efektifitas terapi oksigen (missal nya: oksimetri, analisa gas darah), jika itu perlu
·      Monitor kemampuan melepaskan oksigen saat makan
·      Monitor tanda-tanda hipoventilasi

Anda mungkin juga menyukai