Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

( Pola Makan Sehat Dan Cuci Tangan 6 Langkah )

“Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Penkes Praktik Di RS.

Dr.Soekardjo”

CI Akademik : Ns. Ade Iwan M, S.Kep

Disusun oleh :

Kelompok 3

Tingkat : 1A dan 1B

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA KENCANA

TASIKMALAYA 2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Hidup Sehat

Sub pokok Bahasan : Pola Makan Sehat dan Cuci Tangan 6 Langkah

Sasaran : Keluarga Pasien

Tempat : Ruang Melati Lt.3 RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya

Hari Tanggal : Sabtu, 28 Juli 2018

Waktu/Jam : 35 menit/ 13.00 – 13.35 WIB

Penyuluh : Mahasiswa Tingkat 1 Kelompok 3

A. Tujuan
1. Tujuan Umum : Setelah pertemuan ini keluarga pasien mampu mengerti tentang pola
makan sehat dan cuci tangan yang baik dan benar.
2. Tujuan Khusus :
a. Keluarga pasien mengetahui tentang pengertian pola makan sehat
b. Keluarga pasien mengetahui pola makan sehat sesuai gizi seimbang
c. Keluarga pasien mengetahui pedoman pola makan 4 sehat 5 sempurna
d. Keluarga pasien mengetahui manfaat pola makan sehat
e. Keluarga pasien mengetahui cara cuci tangan yang baik dan benar
f. Keluarga pasien mengetahui manfaat cuci tangan
B. Materi (terlampir)
C. Media : Leaflet
D. Metode : Demonstrasi dan Diskusi
E. Setting Tempat

Peserta penyuluhan duduk berhadapan dengan penyuluh


Keterangan :

: Penyuluh

: Moderator

: Fasilitator

: Peserta

: Observer

F. Pengorganisasian

- Moderator : Ega Pirman A


- Penyuluh : Irma, Elis, Lilih, Tika, Candra,
- Fasilitator : Fitri, Neng Shintia, Teten, Ega L, Tia
- Observer : Rifki, Ayi, Ajib

Rincian Tugas

1. Moderator
Tugas Moderator :
- Membuka dan menutup acara
- Memperkenalkan diri
- Menetapkan tata tertib penyuluhan
- Menjaga kelancaran acara
- Memimpin diskusi
2. Penyuluh
Tugas Penyuluh :
- Menyajikan materi penyuluhan
- Menjalin kerja sama bersama fasilitator

3. Fasilitator
Tugas Fasilitator :
- Menjalin kerja sama bersama moderator dalam menyajikan materi penyuluhan
- Memotivasi audiens dalam bertanya
- Menjadi contoh dalam kegiatan
4. Observer
Tugas Observer :
- Mengamati jalannya kegiatan
- Mengevaluasi kegiatan
- Mencatat perilaku verbal dan non verbal audiens

G. Kegiatan Penyuluhan :

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta

1 5 menit - Salam Pembuka a. Menjawab Salam


- Memperkenalkan diri b. Mendengarkan
- Menyampaikan topik dan
tujuan penyuluhan

2 15 menit Menjelaskan Materi dan


Demontrasi
- pengertian pola makan sehat Mendengarkan dengan
- pola makan sehat sesuai gizi penuh perhatian
seimbang

- pedoman pola makan 4 sehat 5


sempurna
- manfaat pola makan sehat
- cara cuci tangan yang baik dan Bertanya
benar
Menjawab Pertanyaan
- manfaat cuci tangan
3 10 menit Tanya Jawab
Memberikan kesempatan kepada
peserta untuk bertanya
Evaluasi
Memberikan pertanyaan tentang :
- Pengertian
- Tujuan
- Manfaat
- Dan memperagakan cara
mencuci tangan dengan 6
Mendengarkan
langkah
Penutup Jawab Salam
Menyimpulkan
4 5 menit Salam Penutup

H. Evaluasi

1. Evaluasi Struktural
- Kesepakatan pertemuan dengan peserta
- Kesiapan penyuluh dari mahasiswa
2. Evaluasi Proses
a. Peserta
- Peserta mengikuti kegiatan sampai selesai
- Pertemuan berjalan dengan lancar
b. Penyuluh
- Bisa memfasilitasi jalannya penyuluhan
- Bisa menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggung jawab
c. Evaluasi Lisan
- Apakah pengertian dari mencuci tangan
- Apa manfaat dari mencuci tangan
- Bagaimana cara mencuci tangan yang benar
- Bagaimana yang disebut pola makan sehat
- Apa yang ada dalam 4 sehat 5 sempurna
LAMPIRAN MATERI

POLA MAKAN SEHAT

a. Pengertian Pola Makan

Pola makan dapat diartikan suatu kebiasaan menetap dalam hubungan dengan
konsumsi makan yaitu berdasarkan jenis bahan makanan : makanan pokok, sumber
protein, sayur, buah, dan berdasarkan frekuensi: harian, mingguan, pernah, dan tidak
pernah sama sekali. Dalam hal pemilihan makanan dan waktu makan manusia
dipengaruhi oleh usia, selera pribadi, kebiasaan, budaya dan sosial ekonomi
(Almatsier, 2002).

Nutrisi sangat berguna untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit. Selain
karena faktor kekurangan nutrisi, akhir-akhir ini juga muncul penyakit akibat salah
pola makan seperti kelebihan makan atau makan makanan yang kurang seimbang.
Bahkan, kematian akibat penyakit yang timbul karena pola makan yang salah / tidak
sehat belakangan ini cenderung meningkat. Penyakit akibat pola makan yang kurang
sehat tersebut diantaranya diabetes melitus, hiperkolesterolemia, penyakit kanker,
penyakit arteri koroner, sirrhosis, osteoporosis, dan beberapa penyakit kardiovaskuler.

b. Pola Makan Sehat

Agar pola makan dapat terbentuk dengan baik, berikut ini disampaikan tips
membentuk dan menjaga pola makan yang sehat :

1. Jangan memakan makanan lain sebelum makan makanan utama (pagi, siang,
sore/malam);
2. Jangan mulai membiasakan mengkonsumsi makanan pembuka atau selingan
yang tinggi kalori (manis);

3. Mengusahakan mengkonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna tiap hari;

4. Membiasakan menu bervariasi, sehingga terbiasa dengan bermacam cita rasa;


5. Membiasakan makan pada tempat yang semestinya (ruang makan atau duduk di
kursi makan);
6. Jangan membiasakan makan sambil berdiri, berjalan-jalan, dan sebagainya;
7. Memberi contoh positif dengan menghentikan kebiasaan jajan, orang tua pada
anaknya;
8. Membiasakan makan pagi agar dapat menghindarkan kebiasaan jajan bagi anak
juga orang tua;
9. Kalau tidak terpaksa, jangan membiasakan makan makanan siap saji karena gizi
makanan ini kurang seimbang (terlalu banyak lemak dan kalori);
10. Membiasakan menanyakan pendapat bagi anak seperti menanyakan mau makan
apa hari ini. Ini merupakan awal proses pendidikan agar anak dapat memilih dan
bertanggung jawab atas pilihannya;
11. Menyediakan wadah makan yang menarik sesuai ketertarikan untuk anak,
misalnya dunia binatang, boneka, bunga, robot, pesawat terbang dan lain-lain;
12. Mengusahakan agar siapa saja yang menemani makan mempunyai koleksi
cerita-cerita menarik yang bisa memikat bagi anaknya.

c. Pedoman pola makan 4 sehat 5 sempurna

Pedoman pola makan sehat untuk masyarakat secara umum yang sering digunakan
adalah pedoman Empat Sehat Lima Sempurna, Makanan Triguna, dan pedoman yang
paling akhir diperkenalkan adalah 13 Pesan dasar Gizi Seimbang. Pengertian
makanan triguna adalah bahwa makanan atau diet sehari-hari harus mengandung: 1)
karbohidrat dan lemak sebagai zat tenaga; 2) protein sebagai zat pembangun; 3)
vitamin dan mineral sebagai zat pengatur.(Dirjen Binkesmas Depkes RI (1997))

Pedoman 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang menyampaikan pesan-pesan untuk


mencegah masalah gizi ganda dan mencapai gizi seimbang guna menghasilkan
kualitas sumber daya manusia yang andal. Garis besar pesan-pesan tersebut seperti
dijelaskan oleh Dirjen Binkesmas Depkes RI (1997) antara lain:

1. Makanlah makanan yang beraneka ragam. Makanan yang beraneka ragam harus
mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan bahkan serat
makanan dalam jumlah dan proporsi yang seimbang menurut kebutuhan masing-
masing kelompok (bayi, balita, anak, remaja, ibu hamil dan menyusui, orang
dewasa dan lansia).
2. Makanlah makanan untuk memenuhi kebutuhan energi. Energi dan tenaga dapat
diperoleh dari makanan sumber karbohidrat, lemak serta protein. Energi
dibutuhkan untuk metabolisme dasar (seperti untuk menghasilkan panas tubuh
serta kerja organ-organ tubuh) dan untuk aktivitas sehari-hari seperti belajar,
bekerja serta berolah raga. Kelebihan energi akan menghasilkan obesitas,
sementara kekurangan energi dapat menyebabkan kekurangan gizi seperti
marasmus.
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi.
Karbohidrat sederhana, seperti gula dan makanan manis sebaiknya dikonsumsi
dengan memperhatikan azas tepat waktu, tepat indikasi dan tepat jumlah.
Makanan ini sebaiknya dimakan pada siang hari ketika kita akan atau sedang
melakukan aktivitas dan jumlahnya tidak melebihi 3-4 sendok makan gula/hari.
Karbohidrat kompleks sebaiknya dikonsumsi bersama makanan yang merupakan
sumber unsur gizi lain seperti protein, lemak/minyak, vitamin dan mineral.
Seyogyanya 50-60% dari kebutuhan energi diperoleh dari karbohidrat kompleks.
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi.
Konsumsi lemak dan minyak berlebihan, khususnya lemak/minyak jenuh dari
hewan, dapat beresiko kegemukan atau dislipidemia pada orang-orang yang
mempunyai kecenderungan ke arah tersebut. Dislipidemia atau kenaikan kadar
lemak (kolesterol atau trigliserida) dalam darah merupakan faktor untuk
terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke. Konsumsi lemak/minyak
dianjurkan tidak melebihi 20% dari total kaori dan perlu diingat bahwa unsur gizi
ini juga memiliki peran tersendiri sebagai sumber asam lemak esensial serta juga
membantu penyerapan beberapa vitamin yang larut dalam lemak.
5. Gunakan garam beryodium. Penggunaan garam beryodium dapat mencegah
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). Namun, penggunaan garam
yang berlebihan juga tidak dianjurkan karena garam mengandung natrium yang
bisa meningkatkan tekanan darah. Sebaiknya konsumsi garam tidak melebihi 6
gram atau 1 sendok teh per hari.
6. Makanlah makanan sumber zat besi. Makanan seperti sayuran hijau, kacang-
kacangan, hati, telur dan daging banyak mengandung zat besi dan perlu
dikonsumsi dalam jumlah yang cukup untuk mencegah anemia gizi.
7. Berikan ASI saja pada bayi sampai berumur 4 bulan. Untuk dapat memberikan
ASI dengan baik, ibu menyusui harus meningkatkan jumlah dan mutu gizi
makanannya selama hamil dan menyusui. Makanan Pendamping ASI (PASI)
hanya boleh diberikan setelah usia bayi lebih dari 4 bulan dan pemberiannya
harus bertahapmenurut umur, pertumbuhan badan serta perkembangan
kecerdasan.
8. Biasakan makan pagi. Makan pagi dengan makanan yang beraneka ragam akan
memenuhi kebutuhan gizi untuk mempertahankan kesegaran tubuh dan
meningkatkan produktifitas dalam bekerja. Pada anak-anak, makan pagi akan
memudahkan konsentrasi belajar sehingga prestasi belajar bisa lebih
ditingkatkan.
9. Minumlah air bersih, aman dan cukup jumlahnya. Air minum harus bersih dan
bebas kuman. Minumlah air bersih sampai 2 liter per hari sehingga metabolisme
tubuh kita bisa berjalan lancar mengingat air sangat dibutuhkan sebagai pelarut
unsur gizi bagi keperluan metabolisme tersebut. konsumsi air yang cukup dapat
menghindari dehidrasi dan akan menurunkan resiko infeksi serta batu ginjal.
10. Lakukan kegiatan fisik atau olah raga yang teratur. Kegiatan itu akan membantu
mempertahankan berat badan normal disamping meningkatkan kesegaran tubuh,
memperlancar aliran darah dan mencegah osteoporosis khususnya pada lansia.
11. Hindari minum minuman beralkohol. Alkohol bersama rokok dan obat-obatan
terlarang lainnya harus dihindari karena dapat membawa risiko untuk terjadinya
berbagai penyakit degeneratif, vaskuler dan kanker.
12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan. Makanan yang tidak tercemar,
tidak mengandung kuman atau parasit lain, tidak mengandung bahan kimia
berbahaya dan makanan yang diolah dengan baik sehingga unsur gizi serta cita
rasanya tidak rusak, merupakan makanan yang aman bagi kesehatan.
13. Bacalah label pada makanan yang dikemas. Label pada makanan kemasan harus
berisikan tanggal kadaluwarsa, kandungan gizi dan bahan aktif yang digunakan.
Konsumen yang berhati-hati dan memperhatikan label tersebut akan terhindar
dari makanan rusak, tidak bergizi dan makanan berbahaya. Selain itu, konsumen
dapat menilai halal tidaknya makanan tersebut (Dirjen Binkesmas Depkes RI,
1997)

MENCUCI TANGAN

A. Pengertian Mencuci tangan


Mencuci tangan adalah menggosok air dengan sabun secara bersama-sama
seluruh kulit permukaan tangan dengan kuat dan ringkas kemudian dibilas dibawah
aliran air (Larsan, 1995).
Cuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan
dan jari jemari dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh manusia.

B. Tujuan
Mencuci tangan merupakan satu tehnik yang paling mendasar untuk
menghindari masuknya kuman kedalam tubuh. Dimana tindakan ini dilakukan dengan
tujuan :
1. Supaya tangan bersih
2. Membebaskan tangan dari kuman dan mikroorganisme
3. Menghindari masuknya kuman kedalam tubuh

C. Manfaat
Manfaat mencuci tangan bagi kesehatan tidak usah diragukan lagi. Mencuci
tangan adalah salah satu upaya untuk membasmi kuman penyebab penyakit.
Biasakan mencuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun.

D. Waktu Mencuci Tangan


Bagi setiap orang, mencuci tangan adalah satu tindakan yang takkan lepas
kapanpun. Karena merupakan proteksi diri terhadap lingkungan luar. Waktu mencuci
tangan yaitu :
1. Sebelum dan sesudah makan
Untuk menghindari masuknya kuman kedalam tubuh saat kita makan
2. Setelah buang air besar
Besar kemungkinan tinja masih tertempel di tangan, sehingga diharuskan untuk
mencuci tangan
3. Setelah bermain
Kebiasaan pasien adalah bermain ditempat yang kotor. Seperti bawah lante.
Dimana kita tahu bahwa banyak sekali kuman dilante, jadi selesai bermain harus
mencuci tangan supaya kuman dari lante hilang dan tidak menempel ditangan.
4. Sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
Bagi pasien mencuci tangan ini juga bisa dilakukan sebelum dan sesudah bersih
bersih kamar tempat tidur , sebelum dan sesudah bangun tidur dan sesudah
melakukan kegiatan yang lain.

E. Cara mencuci tangan yang benar


Langkah-langkah dalam melakukan cuci tangan yang benar dan sehat adalah :
a. Gulung lengan baju sampai atas pergelangan tangan ,lepaskan cincin, jam
tangandan, perhiasan tangan dan lain-lain
b. Basahitangan sampai seper tiga lengan dibawah air mengalir

c. Ambil sabun cairkira-kira 5 ml, ratakan pada tangan yang telah dibasahi

d. Gosok bagian telapak tangan dengan telapak tangan satunya lalu masukan jari-jari
tangan kanan kesela-selajari-jaritangan kiri

e. Pindahkan telapak tangan kanan kepunggung tangan kiri gosokan, tanpasaling


melepaskan lalu masukan jari-jari tangan kanan ke sela-sela tangankiri. Lakukan
pada tangan yang sama.

f. Lakukan penggosokan kuku-kuku

g. Bersihkan jempol tangan kanan dengan menggenggamnya dengan tangan kiri lalu
diputar-putar, lakukan padatangan yang satunya.

h. Kadang perlume nggosok garis telapak tangan

i. Gosok bagian pergelangan tangan

j. Bersihkan dengan air mengalir

k. Keringkan dengan handuk atau tisu.


ANGGOTA KELOMPOK 3

1. Ajib 8. Irma Nurmala

2. Ayi 9. Lilih

3. Candra 10. Neng Shintia BM

4. Ega P. Agustin 11. Rifki

5. Ega L 12. Tia

6. Elis Trisnawati 13. Tika

7. Fitry 14. Teten Nugraha


DAFTAR PUSTAKA

A.Poter, Patricia, Pery, 2002, Ketrampilan dan Prosedur Dasar, Mosby:Elsevier Science.

Buku panduan keperawatan praktek prodi keperawatan Purwokerto,Departemen Kesehatan


RI 1996.
Media Sehat Edisi 4 terbitan Januari 2010,Penuntun umum untuk petugas puskesmas.Jakarta.

Departemen Kesehatan. 1995. Pedoman Pelatihan, Modul dan Materi Dokter Kecil . Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai