Anda di halaman 1dari 11

BAHASA

INDONESIA
KELAS 8
Karina Dwi Nugraheni, S.Pd
KOMPETENSI
3.4 DASAR
Menelaah struktur dan kebahasaan teks
persuasi yang berupa saran, ajakan, dan
pertimbangan tentang berbagai permasalahan
aktual (lingkungan hidup, kondisi sosial,
dan/atau keragaman budaya, dll) dari berbagai
sumber yang didengar dan dibaca
STRUKTUR
dan
CIRI
KEBAHASAAN
TEKS PERSUASI
DEFINISI TEKS
PERSUASI
Teks Persuasi adalah teks untuk membujuk atau
mengajak orang lain agar mengikuti pemikiran atau
Tindakan tertentu. Teks ini ditulis untuk menyakinkan
orang lain bahwa pendapat, gagasan dan ide yang
ditulis terbukti benar sehingga layak diikuti.
STRUKTUR TEKS PERSUASI
Teks persuasif memiliki tatanan dan urutan dalam penyusunan
teksnya. Paragraf pada setiap teks memiliki struktur tersendiri.
Berikut beberapa hal yang menunjukkan struktur pada teks persuasif.
a. Pengenalan isu, yakni berupa pengantar atau penyampaian tentang
masalah yang menjadi dasar tulisan atau pembicaraannya itu.
b. Rangkaian argumen, terkait dengan isu yang dikemukakan pada
bagian sebelumnya. Pada bagian ini dikemukakan pula sejumlah
fakta yang memperkuat argumenargumennya itu.
c. Pernyataan ajakan, yakni sebagai inti dari teks
persuasi yang di dalamnya sesuatu. Pernyataan
itu mungkin disampaikan secara tersurat
ataupun tersirat. Adapun kehadiran argumen
berfungsi untuk mengarahkan dan memperkuat
ajakan-ajakan itu.
d. Penegasan kembali atas pernyataan-pernyataan
sebelumnya, yang biasanya ditandai oleh
ungkapan-ungkapan seperti demikianlah,
dengan demikian, oleh karena itulah.
CIRI KEBAHASAAN TEKS
PERSUASI
• Menggunakan pernyataan-pernyataan yang
mengandung ajakan, dorongan atau bujukan
• Menggunakan kata teknis atau peristilahan

• Menggunakan kata penghubung


argumentatif
• Menggunakan kata kerja mental

• Menggunakan kata-kata perujukan


1. Menggunakan pernyataan-pernyataan yang mengandung
ajakan, dorongan atau bujukan.
Teks persuasi adalah teks yang bertujuan untuk membujuk atau
mengajak seseorang. Di dalam teks sudah seharusnya
menggunakan pernyataan ajakan/bujukan, agar pembaca bisa
mengikuti apa yang diinginkan penulis.

2. Menggunakan kata teknis atau peristilahan.


Kata atau istilah teknis merupakan kata  yang memiliki makna
tertentu dalam suatu bidang keilmuan. Kata ini memiliki arti
berkaitan dengan bidang keilmuan tersebut. Secara
sederhana, kata teknis merupakan istilah dalam topik yang
dibahas.
3. Menggunakan kata penghubung argumentatif
Kata hubung argumentatif adalah konjungsi yang digunakan
untuk menekankan sebuah argumen dalam suatu paragraf.
Konjungsi argumentatif ditandai dengan penggunaan kata : sebab
itu, karena itu, oleh sebab itu, meskipun begitu, meski demikian,
akibatnya, lagi pula, jadi, dan oleh karena itu.
4. Menggunakan kata kerja mental
Kata kerja mental merupakan jenis kata kerja yang mengungkapkan
reaksi seseorang terhadap suatu tindakan, keberadaan atau
pengalaman. Kata kerja mental dapat disebut juga dengan verba
tingkah laku atau behavioral verb, yaitu kata kerja yang
menggambarkan suatu tindakan, proses, atau situasi tertentu yang
dilakukan oleh subjek.
5. Menggunakan kata-kata perujukan
Kata perujukan adalah kata yang digunakan
untuk mengacu kepada suatu hal atau untuk
mendapatkan keterangan lebih lanjut.
Pernyataan-pernyataan itu digunakan untuk lebih
meyakinkan dan memperkuat bujukan yang
digunakan penulis sebelum atau sesudahnya.
Contoh : seperti berdasarkan data...., merujuk
pada pendapat....

Anda mungkin juga menyukai