Fogg Behavior Model Fogg Behavior Model (FBM) dikembangkan BJ Fogg, seorang professor dari Standford. Teorinya sederhana, yaitu “B = mat” atau Behavior = motivation x ability x trigger. Untuk berperilaku tertentu, orang mesti memiliki 1. Motivation yang cukup 2. Ability atau kemampuan/ keterampilan melakukannya 3. Trigger atau sinyal dan tanda untuk memulai perilaku Grafik di sisi kanan menunjukkan trigger akan berhasil memulai perilaku bila jatuh di daerah kanan ke atas (minimal motivasi tinggi – ability agak/ bukan paling rendah atau sebaliknya atau motivasi tinggi – ability tinggi). Jika motivasi tinggi tapi abllity terlalu rendah atau sebaliknya atau motivasi rendah dan ability rendah, maka trigger tidak bisa menghasilkan perilaku. Tiny Habits • Dalam dunia nyata, FBM diaplikasikan melalui 1. Setelah melakukan perilaku apa perilaku baru secara wajar dilakukan/ mengikuti? tiny habits. 2. Sesuatu yang rutin terjadi sehari-hari dijadikan sebagai anchor (jangkar) • Perilaku kecil yang dilakukan segera setelah bisa merupakan perilaku sekali waktu (misal: bangun tidur) atau berulang kali (misal: cuci tangan pakai sabun) melakukan perilaku rutin. Setelah perilaku 3. Sesuatu yang rutin itu bisa berupa perilaku kita sendiri atau sinyal/ tanda kecil itu dilakukan, maka rayakanlah. eksternal (missal: adzan, bunyi telp dan lainnya)
• Modelnya seperti baby steps, perubahan
Setelah (sesuatu yang rutin), saya akan (tiny habits) + rayakan keberhasilan bertahap dari seuatu yang kecil dulu. Atau habit loop (Duhigg, 2012) 1. Tiny habits yang dipilih 1. Langsung atau paling lama beberapa • Rumusnya sbb adalah yang dilakukan detik setelah melakukan perilaku baru 2. Sering (minimal 1x 2. Dirayakan dengan sehari) • Gerakan fisik Setelah (sesuatu yang rutin), saya akan (tiny 3. Singkat (dilakukan • Menyucapkan kata positif habits) + rayakan keberhasilan kurang dari 30 detik) • Menyanyi atau membayangkan 4. Tidak butuh usaha • Buat atau bayangkan sound effect khusus(tidak ada tertentu (terompet, tepuk tangan Setelah masuk jam rehat, push up 10x hambatan keuangan, dll) sosial, dan mudah • Perasaan senang/ berhasil lalu rayakan dilakukan) • Senyum atau tertawa
Framework Pengkajian Keperawatan Komunitas Pada Agregat Dewasa Dengan Resiko Diabetes Melitus Di Gampong Seupeu Kecamatan Kuta Baro Dengan Pendekatan Community As Partner Model Diintegrasikan Deng