Rencana Revisi :
RS Rujukan di Papua Barat & Sulawesi Barat
Penambahan RS Rujukan di Entry Point
Kondisi krisis kesehatan terjadi peristiwa dimana banyak
rumor atau informasi dapat memberi pengaruh buruk
terhadap reputasi, citra, dan kredibilitas rumah sakit
Rumah Sakit
Strategi Komunikasi yang baik
PENERAPAN
PASAL 36 GOOD FUNGSI-FUNGSI
“SETIAP RUMAH CORPORATE
SAKIT HARUS MANAJEMEN
MENYELENGGARAKA GOVERNAN RUMAH SAKIT
N CE
TATA KELOLA
RUMAH SAKIT DAN
TATA KELOLA KLINIS PENERAPAN
YANG BAIK” GOOD FUNGSI-FUNGSI
CLINICAL MANAJEMEN
GOVERNAN KLINIS
CE
PENGUATAN STANDARISASI PELAYANAN RUMAH SAKIT
DALAM MENGHADAPI PENYAKIT INFEKSI EMERGING
Sistem Rujukan
Sarana Prasarana
Alat Kesehatan Sistem Pelayanan
Pemulasaran Jenazah
Kamar
Isolasi ICU Rawat Isolasi Jenazah
Rujukan Pasien
Fasyankes non rujukan PIE apabila
mendapatkan orang dalam pengawasan PIE
SESEGERA mungkin merujuk pasien ke RS
Rujukan PIE yang telah ditetapkan sarana,
fasilitas dan peralatan khusus untuk
perawatan pasien PIE.
Rujukan Spesimen
Mengambil dan mengirimkan spesimen klinis
sesuai standar ke Laboratorium Rujukan
Nasional (BDTK Balitbangkes)
Ambulans Gawat Darurat Untuk Penyakit Infeksi
Kabin
•Kabin pasien kedap udara dengan satu pintu
masuk dan keluar •
•Pintu dapat dibuka ke atas atau ke samping
•Jendela yang kedap udara dan dilapisi film
berwarna gelap
China USA
Singapura Jerman
Jepang Perancis
Korea Selatan UK
Malaysia Spanyol
Vietnam Thailan
EVAKUASI KE RUANG ISOLASI
Pasien dipindahkan dengan brankar atau
kursi roda dan memakai masker bedah.
Petugas
kesehatan memakai APD (lihat Bab VII.
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi)
plastik & batasi linen kotor daur ulang cuci secara teratur,
itu dalam area tertentu saja dengan disinfektan (klorin 0,5%) dan bilas
dengan air mengalir
Tatalaksana terhadap jenazah 1. Seluruh petugas pemulasaraan jenazah
pasien PIE dilakukan secara khusus menggunakan APD lengkap, Gunakan sepatu boot
sesuai dengan Undang – Undang 2. Sebelum dan sesudah menggunakan sarung
tangan petugas mencuci tangan dengan sabun
Nomor 4 Tahun 1984 tentang cair dan air mengalir
Wabah Penyakit Menular : 3. Perlakuan terhadap jenazah : luruskan tubuh,
tutup mata, telinga dan mulut dengan
•Memperhatikan norma agama kapas / plester kedap air, lepaskan alat kesehatan
atau kepercayaan dan yang terpasang, setiap luka harus
perundangan yang berlaku. diplester dengan rapat.
•Pemeriksaan terhadap jenazah 4. Jika diperlukan untuk memandikan jenazah (air
pencuci dibubuhi bahan desinfektan)
dilakukan oleh petugas kesehatan.
•Perlakuan terhadap jenazah dan
penghapus-hamaan bahan dan
alat yang digunakan dalam
tatalaksana jenazah dilakukan oleh
petugas kesehatan.
Tempat Pemakaman Umum :
Pada perlakuan khusus terhadap jenazah : 1.Setelah semua prosedur
1.Hanya dapat dilakukan oleh petugas khusus jenazah dilaksanakan dengan
dengan Kewaspadaan Standar baik, maka pihak keluarga dapat
2.Jenazah tidak boleh dibalsem, atau disuntik turut dalam penguburan jenazah
pengawet. tersebut.
3.Diperlakukan sesuai keyakinan masing masing, 2.Penguburan dapat
kemudian dimasukkan dalam kantong jenazah dilaksanakan di tempat
(plastik yang tidak tembus air) pemakaman umum.
4.Dimasukkan dalam peti jenazah dan diberi
lakban/lem kayu sekelilingnya
5.Jenazah yang sudah dibungkus tidak boleh
dibuka lagi
6.Jenazah sebaiknya hanya diantar / diangkut
dengan mobil jenazah.
7.Jenazah tidak lebih dari 4 jam disemayamkan di
dalam pemulasaraan jenazah.
Pemantauan Kesehatan Petugas
• Pemantauan petugas terhadap gejala
panas dilakukan selama 1 minggu
setelah kontak
dengan pasien PIE
• Petugas dengan gejala demam harus
segera berobat dan harus tinggal
dirumah sampai 24jam setelah panas
hilang.
• Apabila disertai batuk dan pilek, yang
bersangkutan harus menerapkan
kebersihan.
pernapasan dan etiket batuk
• Perlunya vaksinasi bagi petugas RS
Peningkatan kasus-kasus penyakit infeksi (New Emerging, Emerging
dan Reemerging) dan infeksi terkait pelayanan kesehatan (HAIs)
PPI
PENERAPAN KEWASPADAAN ISOLASI, DAN PENERAPAN PENCEGAHAN INFEKSI (PPI)
DAN PENGGUNAAN ANTIMIKROBA BIJAK (PPRA) , TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN
DIDUKUNG OLEH:
1. SURVEILANS HAI’S
2. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PPI
27
• Meningkatkan mutu layanan RS dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya → cost effective
• Melindungi nakes & masyarakat dari penularan penyakit
menular (Emerging Infectious Diseases)
• Mencegah terjadinya HAIs (Healthcare Associated
Infections)
28
IMPLEMENTASI PMK 59/2016
Pembiayaan
Pasien PIE dapat
di Klaim ke
Ditjen Yankes
Cq. Yankes
Rujukan
- Tidak Ada Sumber Pembiayaan lain
(tidak Klaim ganda)
cq: Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan
Gedung Kementerian Kesehatan
Lantai IV Blok B Ruang 409
Jl. HR Rasuna said X5 Kav 5-9
Jakarta selatan 12950
Telepon/fax : 021-5279516, 021-52901486
PROSEDUR
KLAIM
1. Kuitansi Asli
2. FC Resume Medis dan IC persetujuan
LENGKAP DAN Prosedur pembebasan biaya
SESUAI --->
BAYAR via 3. Daftar Obat, Alkes dan BHP yang
Rekening RS digunakan
4. Pemeriksaan Penunjang (Lab,
radiologi)
5. Biaya Rujukan (nilai wajar) 31
TERIMA KASIH
Kontak : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
dr. Asral Hasan MPH Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Plt. Kasubdit Pel. Gadar Terpadu Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan
0811631491
asralh@yahoo.com
Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav 4- Jakarta Selatan