Anda di halaman 1dari 10

.

. .
.

X
h
6

0 1.68
1.68 0.56
0.56 -0.56
-0.56 X1
X2 -1.68
-1.68

1.0

0.5
FACTOR X1

0.0

-0.5

-1.0
-1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0

FACTOR X2
80

78
Factor 2

76
G
74

F
72 D C A B
E

8 9 10 11
Factor 1

80

78
Factor 2

76

74
H K
G I
J C A B
72 D
E

8 9 10 11
Factor 1
Factor 2

Factor 1

 mengikuti suatu algoritme yang terdiri dari :


- merancang suatu simplex inisial
- menjalankan eksperimen pada vertices inisial
- menghitung titik vertex baru melalui refleksi dari vertex
dengan respon buruk

Kerja algoritme adalah sebagai berikut :


- Buat simplex inisial sesuai dengan level2 yang terkode dari
faktor2 seperti yang diberikan pada tabel 1
- Jalankan eksperimen pada koordinat2 simplex inisial
- Tentukan dari respons2 yang diperoleh menyangkut vertex
yg menggambarkan respons baik (b), respon buruk (w) dan
respons yang lebih baik dari yang buruk (n).
- Hitung titik eksperimental baru dengan menggunakan
r = p + (p – w)
Table 1. Choice of initial simplexes for up to nine variables coded
in the interval between 0 and 1

Exp. x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9
1 0
2 1 0
3 0.50 0.87 0
4 0.50 0.29 0.82 0
5 0.50 0.29 0.20 0.79 0
6 0.50 0.29 0.20 0.16 0.78 0
7 0.50 0.29 0.20 0.16 0.13 0.76 0
8 0.50 0.29 0.20 0.16 0.13 0.11 0.76 0
9 0.50 0.29 0.20 0.16 0.13 0.11 0.094 0.75 0
10 0.50 0.29 0.20 0.16 0.13 0.11 0.094 0.083 0.75
 Lebar tahapan dirubah melalui ekspansi dan kontraksi dari
vertices terefleksi

r
Factor 2

n c+

c- b
w

Factor 1

Algoritme dimodifikasi sebagai berikut :

r = p + (p – w)

(a) Jika r lebih baik dibanding b, simplex diperluas

e = p + (p – w)
dengan  >1, misal 1.5 untuk semua arah atau  dipilih
berbeda untuk setiap arah

(b) Jika r terletak antara b dan n : biarkan simplex bnr


(c) Jika r lebih buruk dibanding n : kontraksikan (kerutkan) sim-
plex menurut

1. r lebih buruk dibanding n, tetapi lebih baik dibanding w


 kontraksi ke arah “positif ”
c+ = p + (p – w) dengan 0 <   0.5

2. r lebih buruk dibanding w, kontraksi ke arah “negatif ”


c- = p – (p – w) dengan 0 <   0.5

(d) Pada batas2 eksperimental, simplex direfleksikan ke dalam


ruang dari variabel2 eksperimental.

(e) Hentikan simplex jika perubahan signal lebih kecil dari ke-
salahan eksperimental atau jika lebar langkah lebih kecil
dari ambang batas yang diberikan

Contoh:
Penentuan aktivitas optimum enzim seruloplasmin dlm meng-
oksidasi p-phenylenediamine (PPD). Percobaan dilakukan de-
ngan [enzim] tetap, sedangkan [PPD] dan pH dicari utk mem-
peroleh laju reaksi (y) maksimum.

Simplex inisial dipilih menurut tabel 1 dan respon2nya adalah :


Variabel terkode
Vertex y (min-1)
PPD pH
1 0.0 0.0 23.453
2 1.0 0.0 22.450
3 0.5 0.87 23.550
Hasil menunjukkan urutan kriteria respon sbb:
vertex 3  baik (b)
vertex 1  lebih baik dari yang buruk (n)
vertex 2  buruk (w)
Vertex 2 dieliminasi dan vertex baru 4 (refleksi) dihitung sbb:

centroid:

p = ½ [(0 , 0) + (0.5 , 0.87)] = (0.25 , 0.435)

Refleksi:

r = p + (p – w) = (0.25 , 0.435) + [(0.25 , 0.435) – (1 , 0)]


= (-0.5 , 0.87)
Sekarang, simplex baru mengandung vertices 1, 3 dan 4 dgn
respon2 sebagai berikut

Variabel terkode
Vertex y (min-1)
PPD pH
1 0.0 0.0 23.453
3 0.5 0.87 23.550
4 -0.5 0.87 16.683

Vertex 4 (r) menghasilkan respon buruk dibanding vertex 1 dan


Lebih buruk dari vertex w sebelumnya. Selanjutnya, simplex di-
kontraksi, dimulai dengan menghitung centroid tanpa vertex 4.

Centroid:

p = ½ [(0 , 0) + (0.5 , 0.435)] = (0.25 , 0.435)


Kontraksi:
c- = p - (p – w)
= (0.25 , 0.435) – 0.5[(0.25 , 0.435) – (-0.5 , 0.87)]
= (0.625 , 0.218)

Simplex yang selanjutnya terbentuk adalah 1, 3 & 5. Koordinat2


dari simplex ini dan respon2 yang terukur adalah :
Variabel terkode
Vertex y (min-1)
PPD pH
1 0.0 0.0 23.453
3 0.5 0.87 23.550
5 0.625 0.218 24.869
Setelah kontraksi simplex direfleksikan ke titik 6 dan dikontrak-
sikan lagi ke titik 7. Jika perhitungan dilanjutkan, gerakan2 sim-
lex ke arah optimum diberikan dalam gambar berikut

1.0 6
4 3

9
0.5 12
pH

20 11 14
o 16
15
7 13
18 5

0.0
1 2
10

8
- 0.5 0.0 0.5 1.0
PPD
Setelah 20 iterasi, optimum berikut diperoleh dan ditunjukkan
sebagai level2 terkode :

PPD = 0.46
pH = 0.316
y = 25.12

Jadi laju maksimum pada kondisi optimum y = 25.12 menit-1.

Catatan : misal [enzim] = 13.6 mg/l

Level
Faktor
-1 0 +1
PPD, mM 0.5 14.3 27.3
pH 4.8 5.6 6.4

 PPD = level 0.46


 berhubungan dgn PPD = 14.3 + [0.46 (27.3 – 14.3)]
= 20.28 mM

 pH = level 0.316
 berhubungan dgn pH = 5.6 + [0.316 (6.4 – 5.6)] = 5.85

Bagaimana kondisi optimum jika [enzim] = 27.2 mg/l ?


Kemungkinan PPD = 2 x 20.28 = 40.56 mM
dan pH tetap = 5.85

Atau lakukan optimasi seperti di atas dengan faktor2 terkode


sebagai berikut

Anda mungkin juga menyukai