Asuhan Kebidanan
Di Komunitas
Di Susun oleh :
Kelompok 1
Semua ibu hamil berpotensi mempunyai risiko, risiko atau bahaya adalah
terjadinya komplikasi dalam persalinan yang berdampak kepada 5D/5K,
yaitu: Kematian (Death), Kesakitan (Disease), Kecacatan (Disability),
Ketidaknyamanan (Discomfort), Ketidakpuasan (Dissastisfaction) baik pada
ibu maupun pada bayi baru lahir. Pemberian asuhan antenatal yang baik
dapat membantu dalam menurunkan angka kematian ibu (Yulifah &
Yuswanto, 2009).
01 Asuhan Pada Ibu Antenatal
di Komunitas
• Pengertian
Asuhan antenatal adalah pemeriksaan kehamilan
untuk melihat dan memeriksa keadaan ibu dan
janin yang dilakukan secara berkala diikuti dengan
upaya koreksi terhadap penyimpangan yang
ditemukan selama kehamilan.
Standar peralatan dalam asuhan antenatal meliputi perlatan steril dan tidak steril,
bahan-bahan habis pakai, formulir yang disediakan dan obat-obatan.
Agar tujuan tersebut dapat tercapai ada hal penting yang perlu didiskusikan dengan ibu dan
keluarga yaitu sebagai berikut:
1) Membuat perencanaan persalinan yang perlu ditetapkan yang mencakup unsur-unsur
berikut: tempat persalinan, tenaga penolong persalinan, cafa menjangkau tempat
persalinan, pendamping persalinan, biaya yang dibutuhkan, siapa yang mengurus keluarga
pada saat ibu bersalin, rencana metode kontrasepsi yang akan digunakan.
2) Membuat rencana pengambilan keputusan pada keadaan gawat darurat, apabila pengambil
keputusan utama tidak ada ditempat
3) Mengatur sistem transportasi apabila terjadi kegawatdaruratan
4) Mempersiapkan peralatan untuk melahirkan
• Persalinan di rumah :
Telah terjadi perubahan lingkungan dari perawatan akut di rumah sakit ke perawatan di rumah.
Hal ini mempengaruhi struktur organisasi perawatan, keterampilan yang diperlukan dalam
pemberian pertolongan, dan biaya yang dikeluarkan pasien (Safrudin & Hamidah, 2009).
Pemilihan persalinan di rumah diambil dengan pertimbangan:
a. Setiap ibu memiliki hak dan kepuasan atas dirinya
b. Ada beberapa ibu yang diperbolehkan untuk bersalin di rumah
c. Mengharapkan kualitas yang lebih tinggi
d. Anak lebih mendapatkan kasih sayang, suami lebih bebas mengekspresikan perasaannya
e. Persalinan di rumah didukung keluarga, dalam lingkungan yang dikenal, tempat mereka
merasa memiliki kendali terhadap tubuhnya.
f. Lingkungan rumah sendiri menimbulkan rasa tenang dan tentram pada ibu yang akan
melahirkan
g. Berdasarkan perbandingan dengan pengalaman melahirkan di rumah sakit, dalam
lingkungan yang kurang memiliki sentuhan pribadi yang penuh dengan peraturan dan staf
yang sibuk
Lanjutan
Selain memiliki beberapa pertimbangan yang menguntung persalinan dapat
dilakukan di rumah, persalinan dirumah juga mempunyai beberapa kerugian,
diantaranya ialah ketika proses kelahiran mengalami kesukaran, pertolongan lebih
lanjut tidak dapat segera diberikan. Hal ini dikarenakan tidak tersedianya alat-alat
sehingga membutuhkan waktu lama sebelum di rumah sakit.
Melihat adanya beberapa bahaya yang dapat timbul selama proses persalinan di
rumah, maka ada beberapa indikasi dan syarat yang harus dipenuhi, diantaranya
adalah:
a. Multipara, jika persalinan bayi pertama tidak ada kesulitan, melahirkan bayi
berikutnya di rumah dapat diizinkan
b. Selama melakukan asuhan antenatal tidak didapati adanya kelainan atau penyakit
yang akan menyulitkan proses persalinan.
c. Jauh dari tempat pelayanan kesehatan (tinggal di pemukian pedesaan) (Safrudin &
Hamidah, 2009).
• Syarat Persalinan di Rumah
a. Persiapan Penolong
b. Persiapan Keluarga
1) Kemampuan. Mengingat pentingnya dan risiko yang
1) Keluarga telah mengambil
dihadapi, bidan harus mempunyai kemampuan yang
keputusan bahwa
cukup terampil, cepat berpikir, cepat menganalisis,
persalinan dilakukan di
cepat menginterprestasi tanda dan gejala, cepat
rumah, keluarga
menyusun konsep, dan mempunyai pengetahuan serta
memberikan masukan
pengalaman.
atau ide/mampu
2) Keterampilan. Bidan harus memiliki keterampilan yang
memberikan dukungan
cukup banyak dalam segala perawatan, pertolongan,
yang diperlukan
dan persalinan.
2) Kegiatan rumah tangga
3) Kepribadian, yang dimaksud dengan kepribadian adalah
secara rinci perlu dibahas
kesehatan jasmani dan rohani dalam segala aspek, yang
untuk membentuk
merupakan organisasi yang dinamis yang akan selalu
jaringan kerja, yaitu sp
mengalami perubahan dan perkembangan, aspek-aspek
yang mengurus anak-anak
tersebut ialah fisik, maturitas, mental, emosi, dan sikap
yang lain
(Safrudin & Hamidah, 2009).
Lanjutan
Asuhan kebidanan pada ibu Melakukan penyuluhan dan konseling pada ibu
nifas di komunitas meliputi: dan keluarga mengenai
1) Melakukan kunjungan nifas a) Tanda bahaya dan penaykit ibu nifas
dan neonatal (KN1 dan b) Tanda bayi sehat
KN2) c) Kebersihan pribadi dan lingkungan
a) Perawatan ibu nifas d) Kesehatan dan gizi
b) Perawatan neonatal e) ASI eksklusif
c) Pemberian imunisasi Hb I f) Perawatan tali pusat’KB setelah melahirkan
d) Pemberian vitamin A ibu g) Melakukan rujukan apabila diperlukan
nifas h) Melakukan pencatatan pada:
(1) Kohort bayi
(2) Buku KIA
(3) Melakukan laporan (PWS KIA dan
AMP)
• Tujuan Asuhan Post Partum
4. Perencanaan
1. Program Ibu Nifas
Buat usulan atau proposal yang didalamnya memuat
Kunjungan pada ibu nifas dan neonates, ASI eksklusif,
tentang latar belakang dan tujuan dari pembentukan
tablet tambah darah dan vitamin A.
kelompok. Perencanaan meliputi kegiatan yang akan
dilakukan, tempat dan waktu, anggaran, serta peserta.
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan bersamaan dengan 5. Pelaksanaan
kunjungan pada ibu nifas dan neonates. Data yang Jadikan contoh (Role Model) orang sebagai penentu
dibutuhkan antara lain: jumlah ibu nifas; kebiasaan atau kebijakan dan lakukan diskusi untuk membentuk susunan
tradisi setempat; permasalahan pada masa nifas; sumber organisasi. Bidan dapat berperan sebagai narasumber
daya masyarakat; dan penentu kebijakan kemudian buat rencana tindak lanjut.
04
Dengan Ibu Hamil
KEK di Dusun I Desa
Wantiworo Kecamatan
Kabawo Kabupaten
Muna Tanggal 25
Januari 2023
Manajemen Asuhan Kebidanan Komunitas Pada Keluarga Tn. P
Dengan Ibu Hamil KEK di Dusun I Desa Wantiworo Kecamatan
Kabawo Kabupaten Muna Tanggal 25 Januari 2023
a. Rambut
1) Keluarga Tn. P mempunyai kebiasaan mencuci rambut 3 kali dalam seminggu
2) Bahan mencuci rambut yaitu menggunakan sampo
3) Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai masalah rambut
c. Kebersihan Kulit
6) Keluarga Tn. P mempunyai kebiasaan mandi 2 kali sehari
7) Menggunakan sabun mandi
8) Keluarga mandi di dekat sumur
Lanjutan
d. Kebersihan Tangan dan Kaki
1) Keluargs Tn.P mempunyai kebiasaan memotong kuku setiap lebih dari 1 minggu
2) Keluarga mempunyai kebiasaan mencuci tangan
3) Keluarga mempunyai kebiasaan menggunakan alas kaki
4) Keluarga mempunyai kebiasaan mencuci kaki sebelum tidur
e. Kebersihan Pakaian
5) Keluarga Tn P mempunyai kebiasaan mengganti pakaian 2 kali sehari
6) Keluarga mempunyai kebiasaan mengganti pakaian dalum 2 kali sehari
B. Keluarga Berencana
Keluarga termasuk pasangan usia subur tetapi ibu sedang hamil
• VI. DATA KHUSUS KESEHATAN LINGKUNGAN
A. Sumber air bersih keluarga Tn. P diambil dari sumur gali
B. Status kepemilikan sumber air bersih yaitu menumpang
C. Jenis jamban yang dimiliki keluarga Tn. P tidak ada
D. Jenis SPAL yang dimiliki keluarga Tn. P tidak ada
E. Tempat pembuangan keluarga Tn. P tidak ada
F. Pemanfaatan pekarangan rumah. Keluarga memanfaatkan
pekarangan rumah
G. Faktor Lingkungan
Keluarga menempati rumah yang sederhana milik sendiri dengan
luas 70 meter, panjang 10 meter dan lebar 7 meter dengan
kontruksi rumah panggung berdinding dan berlantai papan
Keterangan :
1) I : Ruang tamu
2) II : Kamar tidur
3) III: Runing tengah
4) IV: Dapur
• VII. KEADAAN KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA
A. Keadaan Kesehatan
1. Kondisi kesehatan keluarga umumnya baik
2. Bapak dalam keadaan baik namun mempunyai kebiasaan buruk merokok
3. Keadaan kesehatan ibu secara umum baik, bu dalam keadaan hamil pada kehamilannya
sekarang ibu mengatakan:
a. Hamil anak keempat
b. HPHT tanggal 08 Mei 2022
c. Umur kehamilan sekarang sekitar 8 bulan
d. Nafsu makan ibu baik kurang
e. Tidak ada keluhan selama hamil, tidak menderita penyakit kronis serta penyakit
menular juga penyakit keturunan seperti DM, Jantung, dan ASMA
4. Keadaan gin keluarga Anggota keluarga memiliki gizi baik dan ibu memiliki gizi kurang
B. Keluarga Berencana
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan KB sebelumnya
• VIII. PEMERIKSAAN FISIK
Sehubungan dengan keadaan kesehatan keluarga, maka diadakan pemeriksaan fisik, sebagai berikut:
A. Bapak :
1. Tidak ada kelainan dan nampak sehat
2. Tinggi badan : 160 cm
3. Berat badan : 59 kg
4. Tekanan darah : 100/70 mmHg
B. Ibu :
5. Keadaan umum bu bak
6. Kesadaran composmentis
7. Tanda-tanda vital:
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,8°C
Pernapasan : 20x/menit
4. Tinggi badan : 150 cm
5. Berat badan : 48 kg
6. LILA : 22,5 cm
Lanjutan
7. Pemeriksaan fisik head to toe :
a. Kepala : Rambut bersih, tidak rontok dan tidak ada benjola
b. Wajah : Tidak pucat, tidak ada oedema
c. Mata : Simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda dan sklera putih
d. Hidung : Lubang simetris kiri dan kanan, tidak ada secret dan polip
e. Mulut dan Gigi : Gigi bersih, tidak ada karies gigi, bibir tidak pucat dan tidak ada sariawan
f. Telinga : Simetris kiri dan kanan, tidak ada secret dan serumen
g. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe dan tidak ada pelebaran vera jugularis
h. Payudara : Simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol dan tidak ada benjolan
i. Abdomen Tampak bekas luka, tonus otot perut kendor dan tidak ada nyeri tekan
Pengukuran :
TFU : 29 cm
Leopold I : bagian yang teraba pada fundus bulat tidak melenting dan lunak (Bokong)
Leopold II: Punggung Kanan
Leopold III : bagian terendah janin (Kepala)
Leopold IV : Belum masuk PAP
DJJ : 143x/menit
j. Ekstremitas atas dan bawah
Kuku tangan dan kaki bersih, tidak pucat, tidak ada varices dan tidak oedema dan pemeriksaan refleks patella
tidak dilakukan
• IX. PENGKAJIAN FISIK • X. PENGKAJIAN • XI.HARAPAN
PENGETAHUAN TERHADAP KELUARGA
A. Status Emosi KESEHATAN
Tingkat emosi keluarga cukup baik TERHADAP
semua masalah yang terjadi keluarga
A. Keluarga sudah tahu tentang PETUGAS
dapat diselesaikan
B. Konsep diri
pemanfaatan fasilitas kesehatan dan KESEHATAN
akan pergi ketempat pelayanan
Bapak seorang yang pendiam dan
kesehatan apabila mengalami Keluarga berharap
bertindak sebagai pengambil
gangguan kesehatan yang cukup pembinaan ini dapat
keputusan pembawaan ibu ramah
mengkhawatirkan untuk gangguan memberikan
dan hubungan dengan masyarakat
penyakit ringan keluarga lebih memilih pengetahuan yang
sekitar baik
menggunakan pengobatan tradisional berhubungan dengan
C. Pola Interaksi
B. Keluarga belum mengetahui akibat masalah-masalah
Pola interaksi keluarga cukup baik,
yang akan menimbulkan dari kesehatan dan
bahasa yang dipakai sehari-hari
kebiasaan buruk yang dimiliki seperti berharap bil
adalah dan bahasa Indonesia dan
merokok melahirkan nanti
bahasa muna
C. Keluarga belum mengetahui PMS dapat ditolong oleh
D. Pola Pemecahan masalah keluarga
D. Keluarga tidak mengetahui pentingnya bidan, anak dan istri
Bapak dan ibu sering memahami jika
WC selamat dan sehat.
ada masalah mereka dapat
E. Keluarga tidak mengetahui pentingnya
mengatasinya
SPAL
• XII. ANALISIS DATA
Lanjutan
• XIII. PERUMUSAN MASALAH
C. Tindakan
3. Lakukan pendekatan pada keluarga
4. Beritahu masalah yang ada :
a. Kurangnya pengetahuan ibu tentang PMS
b. Kebiasaan merokok merupakan kebiasaan buruk yang merugikan
Lanjutan
3. Bersama keluarga membahas tentang tindakan yang akan dilakukan terhadap masalah yang ada
b. Keluarga tidak mengetahui tentang PMS
Jelaskan tentang PMS
3. Bersama keluarga membahas tindakan yang akan dilakukan terhadap masalah yang ada
Lanjutan
b. Keluarga tidak mengetahui tentang PMS Melakukan penyuluhan tentang bahaya PMS dengan
memberikan lembar leaflet
Hasil : Keluarga mengerti tentang bahaya PMS
Suami Istri
DATA OBYEKTIF
7. Keadaan umum keluarga baik
8. Bibir bapak tampak berwarna gelap dan gigi berwarna kuning
9. Pemeriksaan fisik
Lanjutan
a. Bapak :
1. Tidak ada kelainan dan nampak sehat
2. Tinggi badan : 160 cm
3. Berat badan : 59 kg
4. Tekanan darah : 100/70 mmHg
b. Ibu :
5. Keadaan umum bu bak
6. Kesadaran composmentis
7. Tanda-tanda vital:
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,8°C
Pernapasan : 20x/menit
4. Tinggi badan : 150 cm
5. Berat badan : 48 kg
6. LILA : 22,5 cm
Lanjutan
5. Pemeriksaan fisik head to toe :
a. Kepala : Rambut bersih, tidak rontok dan tidak ada benjola
b. Wajah : Tidak pucat, tidak ada oedema
c. Mata : Simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda dan sklera putih
d. Hidung : Lubang simetris kiri dan kanan, tidak ada secret dan polip
e. Mulut dan Gigi : Gigi bersih, tidak ada karies gigi, bibir tidak pucat dan tidak ada sariawan
f. Telinga : Simetris kiri dan kanan, tidak ada secret dan serumen
g. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe dan tidak ada pelebaran vera jugularis
h. Payudara : Simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol dan tidak ada benjolan
i. Abdomen Tampak bekas luka, tonus otot perut kendor dan tidak ada nyeri tekan
Pengukuran :
TFU : 29 cm
Leopold I : bagian yang teraba pada fundus bulat tidak melenting dan lunak (Bokong)
Leopold II: Punggung Kanan
Leopold III : bagian terendah janin (Kepala)
Leopold IV : Belum masuk PAP
DJJ : 143x/menit
j. Ekstremitas atas dan bawah
Kuku tangan dan kaki bersih, tidak pucat, tidak ada varices dan tidak oedema dan pemeriksaan refleks patella
tidak dilakukan
ASSASMENT
1. Kekarga tidak mengetahui tentang PMS
3. Kebiasaan buruk kepala keluarga merokok
PENATALAKSANAAN
Tanggal 02 Februari 2023
1. Melakukan pendekatan pada keluarga
Hasil: Keluarga bersikap ramah dan memberikan penerimaan yang ramah dan baik terhadap mahasiswa
2. Memberitahu masalah yang ada
c. Kepala keluarga merokok
d. Keluarga tidak mengetahui tentang PMS
Hasil : Keluarga mengerti dengan masalah yang ada
Lanjutan
3. Bersama keluarga membahas tindakan yang dilakukan terhadap masalah yang ada
EVALUASI
3. Bapak sudah mulai mengurangi frekuensi merokoknya
4. Keluarga telah mengetahui tentang PMS
• CATATAN PERKEMBANGAN PERTAMA KUNJUNGAN KE II
Tanggal : 04 Februari 2023
DATA SUBYEKTIF
Keluarga mengatakan
1. bapak sudah mulai mengurangi frekuensi merokoknya
DATA OBYEKTIF
1. Ibu
a. Berat badan : 48 kg
b. Tanda-tanda vital
• TD : 110/70 mmHg , N : 80/menit, P : 20x/menit, S : 36,8°C
c. LILA : 22,5 cm
ASSASMENT
Masalah teratasi
THANK YOU