Anda di halaman 1dari 7

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Komunitas

SKS :4
Prodi : D-IV Kebidanan
Dosen : Faradilla Safitri, S.ST., M.Kes

DASAR TEORI

A. Pengertian asuhan postnatal di komunitas

Masa nifas adalah masa pemulihan alat reproduksi setelah proses persalinan (2 jam
setelah Kala IV sampai 6-8 minggu kemudian) Kunjungan rumah diberikan 2 minggu
postpartum dan silanjutkan minggu ke-4 sampai ke-6.

Pemberian asuhan secara menyeluruh, tidak hanya kepada ibu nifas, akan tetapi
pemberian asuhan melibatkan seluruh keluarga dan anggota masyarakat disekitaranya (Yulifah &
Yuswanto, 2009)

Perawatan postnatal yang terintegrasi dengan baik memiliki peranan penting yang
digunakan dalam membantu transisi ini dan mengenalkan keluarganya pada kehidupan baru
mereka bersama-sama.

a. Ruang Lingkup Asuhan kebidanan pada ibu nifas di komunitas meliputi:

1) Melakukan kunjungan nifas dan neonatal (KN1 dan KN2)

a) Perawatan ibu nifas

b) Perawatan neonatal

c) Pemberian Imunisasi Hb I

d) Pemberian Vitamin A ibu nifas

2) Melakukan penyuluhan dan konseling pada ibu dan keluarga mengenai

a) Tanda bahaya dan penyakit ibu nifas

b) Tanda bayi sehat

c) Kebersihan pribadi dan lingkungan


d) Kesehatan dan gizi

e) ASI eksklusif

f) Perawatan tali pusat

g) KB setelahmelahirkan

3) Melakukan rujukanapabila diperlukan

4) Melakukan pencatatan pada:

a) Kohort Bayi

b) Buku KIA

5) Melakukan laporan (PWS KIA dan AMP)

B. Tujuan Asuhan:

1) Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis

2) Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah,mengobati


atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya

3) Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi,


keluarga berencana, menyusun pemberian imunisasi kepada bayinya dan
perawatan bayi sehat Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena
merupakan masa kritis baik ibu dan bayinya.

Kunjungan dilakukan paling sedikit 4 kali selama ibu dalam masa nifas. Kegiatan yang
dilakukan selama kunjungan meliputi pencegahan, pendeteksian, dan penanganan masalah yang
terjadi pada masa nifas.

C. Prinsip kunjungan rumah masa nifas

Prinsip kujungan rumah masa nifas meliputi :

1) Asuhan postpartum dirumah berfokus pada pengkajian, penyuluhan dan


konseling
2) Pemberian asuhan kebidanan di rumah , bidan dan keluarga dilakukan
dalam suasana rileks dan kekeluargaan.
3) Perencanaan kunjungan rumah
4) Keamanan
Kebijakan program nasional pada masa nifas yaitu peling sedikit mpat kali melakukan
kunjungan pada masa nifas dengan tujuan untuk :

1) Menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi


2) Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya gangguan
kesehatan ibu dan bayinya.
3) Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu
sehatan ibu dan bayinya.
4) Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu kesehatan ibu
dan bayinya.
5) Asuhan yang diberikan sewaktu melakukan jungan masa nifas :

D. Jadwal Kunjungan Rumah

1) Kunjungan I (6-8 jam sesudah persalinan)

a) Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.

b) Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan

c) Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga


bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.

d) Pemberian ASI dini

e) Membina hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.

f) Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia

2) Kunjungan II (6 hari setelah persalinan)

a) Memastikan involusi uterus berjalan normal: uterus berkontraksi,


fundus di bawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau.

b) Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal.

c) Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat

d) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tak memperlihatkan tanda-


tanda penyulit.

e) Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat,
menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.

3) KunjunganIII ( 2 minggu setelah persalinan)

Tindakan yang diberikan sama dengan kunjungan ke II


4) KunjunganIV (6 minggu setelah persalinan)

a) Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ia atau bayi


alami.

b) Memberikan konseling untuk KB secara dini (Runjati, 2011)

E. Standar pelayanan minimal Asuhan Postnatal

 Alat : alat yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan harus steril dan
bersih .
 Di Rumah bidan :
1. Ruang pemeriksaan mempunyai luas minimal 2x3 meter
2. setiap bangunan pelayanan minimal mempunyai ruang periksa, ruang
adminitrasi / kegiatan lain sesui kebutuhan , ruang tunggu dan kamar
mandi.
3. semua rungan memiliki ventilasi dan penerang
 Di rumah pasien :
Sesuai dengan keadaan rumah pasien, diusahakan ruangan yang digunakan
pasien bersih dan nyaman.

a) Standar 13 : perawatan bayi baru lahir


 Tujuan :

menilai kondisi bayi baru lahir dan membantu dimulainya pernafasan serta
mencegah hipotermi, hipokglikemia dan in feksi

 Pernyataan standar:

Bidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir untuk memastikan pernafasan
spontan mencegah hipoksia sekunder, menemukan kelainan, dan melakukan
tindakan atau merujuk sesuai dengan kebutuhan. Bidan juga harus mencegah dan
menangani hipotermia.

b) Standar 14: penanganan pada dua jam pertama setelah persalinan


 Tujuan :

Mempromosikan perawatan ibu dan bayi yang bersi dan aman selama kala 4
untuk memulihkan kesehata bayi, meningkatkan asuhan sayang ibu dan sayang
bayi,memulai pemberian IMD
 Pernyataan standar:

Bidan melakukan pemantauan ibu dan bayi terhadap terjadinya komplikasi dalam
dua jam setelah persalinan, serta melakukan tindakan yang di perlukan.

c) Standar 15: pelayanan bagi ibu dan bayi pada masa nifas
 Tujuan :

memberikan pelayanan kepada ibu dan bayi sampai 42 hari setelah persalinan dan
penyuluhan ASI ekslusif.

 Pernyataan standar:

Bidan memberikan pelayanan selama masa nifas melalui kunjungan rumah pada
hari ketiga, minggu ke dua dan minggu ke enam setelah persalinan, untuk
membantu proses pemulihan ibu dan bayi melalui penanganan tali pusat yang
benar, penemuan dini penanganan atau rujukan komplikasi yang mungkin terjadi
pada masa nifas, serta memberikan penjelasan tentang kesehatan secara umum,
kebersihan perorangan, makanan bergizi, ;erawatan bayi baru lahir, pemberian
ASI, imunisasi dan KB.

F. Tahapan atau langkah-langkah dalam pembentukan kelompok ibu nifas

1) Kenali program-program yang ada untuk ibu nifas.


Program untuk ibu nifas yang diberlakukan antara lain adalah kunjungan pada
ibu nifas dan neonatal, pemberian ASI Eklusif, pemberian tablet penambah
darah dan pemberian tablet vit A.

2) Pengumpulan Data.
Pengumpulan data dapat dilakukan bersamaan dengan kunjungan ibu nifas
dan neonatal di posyandu , bidan setempat ataupn melalui forum komunitas
desa (seperti PKK). Adapun yang dibutuhkan untuk membentuk kelompok ibu
nifas meliputi jumlah ibu nifas dan bayi, permasalahan-permasalahan pada ibu
nifas dan bayi, sumber daya masyarakat dan penentu kebijakan.

3) Lakukan pendekatan ( mengalur strategi )


Pendekatan yang dilakukan masyarakat seperti pendekatan dengan keluarga
ibu, tokoh masyaraka, tokoh agama, kepala desa dan kader sebagai
pengambilan keputusan dan penentu kebijakan sangat diperlukan untuk
mewujudkan suatu kelompo ibu nifas.
4) Buat perencanaan.
Perencanaan meliputi kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam pembentukan
kelompok pots partum , tempat dan waktu, anggaran serta peserta.

5) Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan mnta lah orang sebagai model atau contoh bagi
masyarakat setempa, missal tokoh agama/kepala desa untuk memimpin
diskusi. Bidan dapat berberan sebagai narasumber. Lakukan diskusi sampai
terbentuk sususanan organisasi ibu nifas ( kelompok postpartum ) kemudian
buat rencan tindak lanjut.

6) Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada akir masa nifas setelah kunjungan ke-4, pastikan
bahwa tujuan akir dari pembentukan kelompok postpartum benar-benar
tercapai ibu dan bayi sehat.

REFERENSI

Ambarwati, E,R,Diah,W. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Nuha Medika.

Anggraini. 2012. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka Rihama

Bahiyatun. 2013. Buku Ajaran Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta : EGC

PUSDIKNAKES WHO-JHPIEGO. Asuhan Kebidanan post Partum. Jakarta : PUSDIKNAKES.

2003
PETUNJUK PENGGUNAAN
MODUL

Agar Anda berhasil dengan baik mempelajari modul ini, ikuti petunjuk belajar sebagai
berikut:

1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan ini sampai Anda memahami betul apa,
untuk apa dan bagaimana mempelajari modul ini.

2. Baca bagian demi bagian dan temukan kata kunci dan kata-kata yang dianggap baru.
Carilah arti dari kata-kata tersebut dalam kamus anda.

3. Tangkaplah pengertian demi pengertian dari isi modul ini melalui pemahaman sendiri
dan tukar pikiran dengan teman anda, Dosen atau tutor anda

4. Mantapkan pemahaman anda melalui diskusi mengenai pengalaman simulasi dan


demonstrasi dalam kelompok kecil atau klasikal pada saat tutorial.

5. Carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang materi modul untuk lebih memahami


materi yang anda pelajari.

Anda mungkin juga menyukai