Anak Nasional
(BIAN)
Untuk Kader dan Guru
Apakah Bulan Imunisasi Anak Nasional itu?
Bulan Imunisasi Anak Nasional adalah kegiatan pemberian imunisasi tambahan campak-rubela dan
pemberian imunisasi kejar pada anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap.
Anak yang akan mendapat imunisasi kejar adalah anak usia 12 (dua belas) bulan sampai dengan usia 59
(lima puluh sembilan) bulan di seluruh provinsi yang tidak atau belum lengkap mendapatkan
imunisasi OPV, imunisasi IPV, dan imunisasi DPT-HB-Hib. Wilayah DIY dan Bali tidak
melaksanakan pemberian imunisasi tambahan campak-rubela namun tetap melaksanakan imunisasi
kejar.
Apabila anak sudah mendapatkan dosis campak-rubela pada imunisasi rutin, maka imunisasi
campak-rubela tetap diberikan tanpa memandang status imunisasi campak-rubela anak
sebelumnya. Namun, jarak pemberian imunisasi adalah minimal 1 bulan dari imunisasi
sebelumnya.
Vaksin COVID-19 tidak dianjurkan diberikan bersamaan dengan pemberian vaksin campak-
rubela dan vaksin jenis lainnya. Jarak minimal pemberian vaksin COVID-19 dengan vaksin
campak-rubela atau vaksin lainnya adalah 2 minggu.
Meja Pelayanan
Imunisasi
Guru Guru
Siswa/i Pintu
Meja Pelayanan
Imunisasi
Kader
Kader
1. Kader memberitahukan informasi pelaksanaan bulan imunisasi anak nasional kepada orang tua.
2. Kader mempersiapkan ruangan tempat pelaksanaan imunisasi sesuai dengan protokol kesehatan.
3. Kader mengatur meja dan kursi pelayanan imunisasi.
4. Kader membantu mengabsensi/mendaftarkan anak yang akan diimunisasi.
5. Setelah pelayanan imunisasi, kader mendata nama anak yang sudah mendapatkan imunisasi dan nama
anak yang belum mendapat imunisasi dan alasannya kemudian memberitahukan jadwal imunisasi
berikutnya kepada orang tua.
Tidak. Pemberian imunisasi lebih dari satu suntikan saat bersamaan aman.
Apabila anak memiliki riwayat alergi, sampaikan kepada petugas pelayanan imunisasi. Petugas
akan memeriksa kondisi anak dan memutuskan anak layak mendapatkan imunisasi BIAN atau
tidak.
Anak yang sedang menderita atau sedang dalam karantina/isolasi karena positif COVID-19, tidak
dianjurkan untuk diberikan imunisasi. Anak dapat diberikan imunisasi ketika sudah sembuh atau
selesai masa karantina/isolasi.
Demam ringan, ruam merah, bengkak ringan, dan nyeri di tempat suntikan setelah
imunisasi adalah reaksi normal, tidak perlu dikhawatirkan.
Laporkan ke petugas bila ada keluhan paska pemberian imunisasi. Segera bawa
anak ke fasilitas pelayanan kesehatan apabila anak mengalami keluhan yang
serius seperti demam tinggi, dan kejang.
Manfaat Campak-
Rubela
Melindungi anak dari penyakit campak yang dapat menyebabkan komplikasi seperti radang
paru, radang otak, diare, radang telinga, dehidrasi, hingga berakibat kematian serta mencegah
penyakit rubela. Rubela bila menulari ibu hamil pada trimester pertama atau awal kehamilan,
dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan yang dikenal sebagai
Sindroma Rubela Kongenital.
Efek Samping
Tidak ada efek samping dalam imunisasi. Demam ringan, ruam merah, bengkak ringan dan
nyeri di tempat suntikan setelah imunisasi adalah reaksi normal yang akan menghilang dalam
2-3 hari. Kejadian ikutan pasca imunisasi yang serius sangat jarang terjadi.
Mencegah penyakit Difteri, Pertusis (Batuk Rejan), Tetanus, Hepatitis B, serta Meningitis
Manfaat
(radang selaput otak) dan Pneumonia (radang paru) yang disebabkan oleh kuman
Haemophilus Influenzae tipe B. Vaksin DPT-
HB-
Hib
Efek Samping
Tidak ada efek samping dalam imunisasi. Demam ringan, ruam merah, bengkak ringan dan
nyeri di tempat suntikan setelah imunisasi adalah reaksi normal yang akan menghilang dalam
2-3 hari. Kejadian ikutan pasca imunisasi yang serius sangat jarang terjadi.
Sasaran
Anak usia 12-59 bulan yang belum lengkap mendapatkan imunisasi DPT-HB-Hib lengkap
sesuai dosis yang dianjurkan.
Manfaat
Melindungi anak dari penyakit lumpuh layu yang disebabkan oleh virus polio. OPV diberikan
dengan tetesan ke mulut anak.
Anak usia 12-59 bulan yang belum lengkap mendapatkan imunisasi OPV lengkap sesuai
dosis yang dianjurkan.
Vaksin OPV dan IPV diberikan untuk mengoptimalkan perlindungan terhadap polio.
Manfaat
Melindungi anak dari penyakit lumpuh layu yang disebabkan oleh virus polio. IPV
diberikan dengan suntikan.
Efek Samping
Vaksin IPV aman, reaksi pascaSasaran
pemberian imunisasi IPV sangat jarang.
Anak usia 12-59 bulan yang belum lengkap mendapatkan 1 dosis imunisasi IPV.
Vaksin
IPV
Vaksin OPV dan IPV diberikan untuk mengoptimalkan perlindungan terhadap polio.
2. Membantu petugas melakukan skrining kesehatan untuk memastikan anak dan pengantar
dalam kondisi sehat untuk datang ke pelayanan imunisasi.
3. Memobilisasi anak ke tempat pelayanan imunisasi sesuai hari dan jam yang telah ditentukan
dengan membawa buku KIA atau buku Rapor Kesehatanku.
2. Pelaksanaan
Hari Menggunakan Pelayanan
alat pelindung diri yang sesuai dengan prinsip protokol kesehatan, masker
Imunisasi
medis atau masker kain minimal
1. Memastikan diri dan guru/kader lainnya 3 lapis,
dalamface shieldsehat
keadaan bila tersedia, dan dihimbau
untuk membantu untuk
pelayanan di
menggunakan baju lengan panjang.
tempat pelayanan imunisasi (tidak demam, batuk, pilek, dan lain-lain).
3. Membantu memastikan area pelayanan imunisasi bersih.
4. Memastikan fasilitas cuci tangan pakai air dan sabun dan hand sanitizer tersedia.
6. Membantu mengatur alur keluar dan masuk sasaran imunisasi dan pengantar sesuai protokol
kesehatan.
9. Ukur suhu anak dan pengantar saat tiba di tempat pelayanan imunisasi sebelum memasuki
area pelayanan imunisasi dengan termometer (sebaiknya dengan termometer non kontak).
Apabila ditemukan peningkatan suhu pada anak atau pengantar, maka dianjurkan
memeriksakan dirinya untuk kecurigaan COVID-19 dan pemberian imunisasi ditunda.
10. Melakukan pendaftaran anak yang datang ke tempat pelayanan imunisasi di buku register.
11. Mencocokkan anak yang datang dengan data sasaran imunisasi sesuai jadwal yang
ditentukan petugas. Memastikan pelayanan imunisasi telah dicatat dalam Buku KIA atau
kartu/catatan imunisasi lainnya.
12. Membantu memastikan orang tua atau pengantar duduk di ruang tunggu sesuai prinsip
protokol kesehatan pada saat menunggu sebelum imunisasi dan 30 menit sesudah imunisasi.
14. Pada akhir pelayanan mendata anak yang tidak datang untuk imunisasi sesuai dengan jadwal
yang ditentukan.
15. Mencatat dan melaporkan hasil catatan pendataan sasaran yang datang dan tidak datang ke
tempat pelayanan imunisasi kepada petugas. Untuk anak-anak yang tidak datang, maka akan
dipanggil kembali dan dikumpulkan di tempat pelayanan pada waktu yang ditentukan.
16. Melakukan penandaan pada jari kelingking kiri anak yang telah mendapatkan imunisasi MR.