Anda di halaman 1dari 19

Modul ajar

PROFIL PELAJAR PANCASILA


SDN CAKUNG BARAT 01

Marwiyah,S.Pd
aksi nyata topik 5
PENGERTIAN MODUL AJAR
Modul ajar
merupakan salah satu
bentuk perangkat ajar yang
digunakan guru untuk
melaksanakan
pembelajaran dalam upaya
mencapai Profil Pelajar
Pancasila dan capaian
pembelajaran
PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN MODUL AJAR
1. Karateristik, kompetensi dan minat peserta didik disetiap fase

2. Perbedaan tingkat pemahaman dan variasi jarak antar tingkat kompetensi


yang biasa terjadi disetiap fase

3. Melihat dari sudut pandang pelajar, bahwa setiap peserta didik itu unik

4. Belajar harus berimbang antara intelektual, social dan personal semua itu
penting dan saling berhubungan
5. Tingkat kematangan setiap peserta didik tergantung dari tahap
perkembangan yang dilalui peserta didik dan merupakan dampak dari
pengalaman sebelumnya
KRITERIA
PENYUSUNAN MODUL AJAR

1. Esensial 4.
Berkesinambun
gan

2. Menarik, bermakna dan


menantang 5. Relevan dan
konseptual
MODUL AJAR SDN CAKUNG BARAT 01

Tema:
Kearifan Lokal
Topik “Sudah Makan?”
TUJUAN,ALUR DAN TARGET PENCAPAIAN PROJEK
rojek ini bertujuan untuk menumbuhkan kembali koneksi peserta didik dengan akar kebudayaan dan kearifan lokal yang
berkaitan dengan pangan. Dalamhal ini, nilai-nilai luhur dalam pemilihan bahan, pengolahan, pengemasan, dan penyajiannya
Tujuan mulai terkikis oleh pengaruh budaya global, instan, dan serba cepat dewasa ini. Di daerah-daerah lain, tradisi masih terjaga
dengan baik dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari

Di awal projek ini, peserta didik diajak berefleksi dan mengamati lingkungan terdekatnya. Sejauh mana kearifan lokal .
dalam pangan masih bisa tertangkap oleh para peserta didik, dalam kegiatan yang paling dekat dengan keseharian

Peserta didik diajak untuk melakukan riset terhadap fenomena-fenomena seperti makin bergesernya pola konsumsi
masyarakat, dari makanan tradisional ke makanan siap saji (cemilan, makanan dari waralaba yang cenderung menyajikan
jenis yang sama di seluruh dunia) serta makanan yang mengandung aditif (pengawet, perasa, pewarna buatan
Alur
Langkah selanjutnya setelah pembentukan pengetahuan (knowledge building) dan penyelidikan kritis (critical inquiry),
peserta didik melakukan curah ide dan pendapat untuk selanjutnya membuat strategi kampanye mengenalkan kembali
kearifan lokal dalam pangan tradisional. Kampanye akan dalam bentuk pameran dan demonstrasi pengolahan serta
penyajian pangan tradisional

Tahapan evaluasi dan refleksi sesudah tahapan aksi akan mengolah masukan dari guru dan responden untuk perbaikan atau
penyempurnaan kampanye agar makin efektif dan optimal serta memetakan tindak lanjut projek

Target Tema “Kearifan Lokal” akan melandasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan topik “Sudah Makan?”. Dimensi
pencapaian Profil Pelajar Pancasila yang akan diangkat dalam projek kali ini adalah Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dan Berakhlak Mulia; Berkebinekaan Global; Bernalar Kritis; dan Kreatif
projek
Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memulai Projek

Sekolah Guru
Kesiapan dan kesediaan untuk adanya Kemampuan guru untuk koordinasi antar
kegiatan lintas kelas sebagai bagian guru kelas dan antar bidang studi untuk
dari projek. persiapan dan pelaksanaan kegiatan
Kerjasama antara sekolah dan orang lintas jenjang.
tua peserta didik sudah dibangun untuk Kemampuan guru untuk membangun
kesiapan pendampingan projek bila jejaring dengan berbagai pihak di luar
diperlukan. sekolah, yang diperlukan untuk
Sistem dan perangkat memadai untuk menggulirkan projek.
projek yang sifatnya lurin dan daring, Kemampuan teknis guru untuk
sesuai dengan kebutuhan projek. pembelajaran luring dan daring.
Akses peserta didik untuk berbagai Guru mempunyai sistem pencatatan
referensi kebudayaan lokal dalam hasil amatan untuk setiap kegiatan
berbagai bentuk (buku, video, audio, sebagai pendukung asesmen, juga
narasumber, kunjungan ke tempat- kemampuan untuk membuat variasi
tempat yang kontekstual, daring) asesmen.
dengan pendampingan guru dan/atau Guru mempunyak kapasitas untuk
orang tua. fasilitasi, supervisi, dan konsultasi sesuai
kebutuhan projek.
Tahapan dalam projek - total 75 JP
Tahap Pengenalan Tema - total 13 JP
“ Sudah makan ?” Merambah dapur nenek Presentasi Hasil Ayo kepasar

1. Dulu dan sekarang 2. 3. Merambah dapur nenek 4.


2 JP 3 JP 3 JP 5 JP

Tahap Pemetaan Masalah – total 17 JP (Kontekstualisasi)


Menggali Tradisi dalam Presentasi Sajianku
Belanjaanku Seleraku, seleramu Sajianku Istimewar
sepiring masakan Istimewa
5. 6. 7. Selera kita 8. 9.
2 JP 4 JP 4 JP
5 JP 2 JP
Tahap Solusi dan Aksi - total 27 JP Aksi
Dapur Uji Coba Siap-siap Suguhan Hidangkan Sajian Sarat Makna
Sepen Gagasan
11. 12. 13.
10. 4 JP
3 JP 12 JP 12 JP

Tahap Evaluasi, Refleksi, dan Tindak Lanjut – total 18 JP


Evaluasi dan refleksi Rencana langkah kedepan Kitab Racikan Warisan

14. 15. 16. Rangkaian perjalanan rasa


17.
4 JP 4 Jp
2 JP 6 JP
Dimensi, elemen, dan sub elemen Profil Pelajar
 
Sub
Target Pencapaian di
akhir Fase C (SD, 11-12 Aktivitas
Dimensi Elemen Elemen tahun)

Beriman, Bertakwa Merawat Diri Memperhatikan kesehatan


Kepada Tuhan Yang akhlak secara Fisik, jasmani, mental, dan rohani
Maha Esa, dan pribadi Mental, dan dengan melakukan aktivitas
Berakhlak Mulia Spiritual fisik, sosial, dan ibadah
Mengidentifikasi dan
Mengenal Mendalami mendeskripsikan keragaman
budaya dan budaya di sekitarnya; serta
Berkebinekaan global. dan 1,2,3,5,6,9
menjelaskan peran budaya dan
menghargai identitas
Bahasa dalam membentuk
budaya budaya
identitas dirinya.

Menghasilka Mengeksplorasi dan mengekspresikan 3,4,6,7,8,9,10,


pikiran dan/atau perasaannya dalam 11,12,13,14,1
Kreatif n karya dan bentuk karya dan/atau tindakan, serta
tindakan mengevaluasinya dan mempertimbang 5,16,1
yang orisinal kan dampaknya bagi orang lain 7
(Referensi) Perkembangan Sub-elemen Antarfase Beriman, Beriman, Bertakwa
Awal berkembang Kepada Tuhan Yang Maha
Mulai berkembang Sangat Berkembang
 
 
 

Merawat Diri Memiliki rutinitas sederhana yang Mulai membiasakan diri untuk disiplin, Memperhatikan kesehatan jasmani, Mengidentifikasi pentingnya menjaga
secara Fisik, diatur secara mandiri dan dijalankan rapi, membersihkan dan merawat mental, dan rohani dengan melakukan keseimbangan kesehatan jasmani, mental,
Mental, dan sehari-hari serta menjaga kesehatan tubuh, menjaga tingkah laku dan aktivitas fisik, sosial, dan ibadah. dan rohani serta berupaya menyeimbangkan
Spiritual dan keselamatan/keamanan diri dalam perkataan dalam semua aktivitas aktivitas fisik, sosial dan ibadah.
semua aktivitas kesehariannya. kesehariannya

(Referensi) Perkembangan Sub-elemen Antarfase Kebinekaan Global


 
Awal berkembang Mulai berkembang Berkembang Sesuai Sangat Berkembang
Harapan
Mendalami budaya Mengidentifikasi dan Mengidentifikasi dan Mengidentifikasi dan Menjelaskan perubahan budaya seiring
dan identitas budaya mendeskripsikan ide-ide tentang mendeskripsikan ide-ide tentang mendeskripsikan keragaman waktu dan sesuai konteks, baik dalam
dirinya dan beberapa macam dirinya dan berbagai macam budaya di sekitarnya; serta skala lokal, regional, dan nasional.
kelompok di lingkungan sekitarnya kelompok di lingkungan menjelaskan peran budaya dan Menjelaskan identitas diri yang terbentuk
sekitarnya, serta cara orang lain Bahasa dalam membentuk identitas dari budaya bangsa.
berperilaku dan berkomunikasi dirinya.
dengannya.

(Referensi) Perkembangan Sub-elemen Antarfase Kreatif


 
Awal berkembang Mulai berkembang Berkembang Sesuai Sangat Berkembang
Harapan
Elemen Memunculkan gagasan Mengeksplorasi dan Mengeksplorasi dan Mengeksplorasi dan mengekspresikan
menghasilka imajinatif baru yang bermakna mengekspresikan pikiran mengekspresikan pikiran pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk
n karya dan dari beberapa gagasan yang dan/atau perasaannya sesuai dan/atau perasaannya dalam karya dan/atau tindakan, serta
tindakan berbeda sebagai dengan minat dan kesukaannya bentuk karya dan/atau tindakan, mengevaluasinya dan mempertimbangkan
yang orisinal ekspresi pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau Serta mengevaluasinya dan dampak dan
tindakan serta mempertimbang kan dampaknya bagi risikonya bagi diri dan lingkungannya dengan
mengapresiasi dan mengkritik karya
dan
   
tindakan yang dihasilkan orang lain menggunakan berbagai perspektif
Relevansi projek ini bagi sekolah dan semua guru mata pelajaran

Perkembangan teknologi dan komunikasi di


dunia saat ini memungkinkan pertukaran Nilai-nilai kearifan lokal mulai tergantikan
informasi dan pengaruh budaya yang sangat dengan nilai-nilai baru yang tidak
cepat, beragam, dan banyak. Kadang banjir sepenuhnya mewakili jati diri bangsa Apakah tema Kearifan Lokal ini bisa
informasi dan pengaruh budaya ini tak Indonesia. Nilai-nilai baru ini pun tidak dijalankan sekolah-sekolah yang berada di
sempat dicerna dahulu sebelum selalu sejalan dengan prinsip kehidupan daerah-daerah yang tidak banyak
diadaptasikan dalam kehidupan sehari-hari berkelanjutan yang sesuai dengan bersentuhan dengan teknologi komuniasi
masyarakat di Indonesia. Kehidupan yang keadaan alam serta masyrakat berbagai serta masih sangat kuat pangan
makin cepat dan dorongan untuk serba daerah-daerah di Indonesia. tradisionalnya?
instan serta mudah menyebabkan  
pergeseran tradisi, terutama di kota-kota Lewat pengenalan kembali kearifan lokal Untuk peserta didik sekolah-sekolah di
besar. Salah satunya adalah pola konsumsi dalam pangan tradisional tiap daerah, daerah yang masih kuat panga tradisionalnya
pangan dalam keseharian. Pergerseran maka diharapkan bisa membawa dampak bisa difokuskan pada membangun kesadaran
mulai terlihat berupa fenomena makanan yang positif pada para peserta didik dan bahwa kebiasaan ini merupakan kekuatan jati
tradisional digantikan dengan makanan masyarakat di lingkungan terdekatnya. diri bangsa.
instan, makanan cepat saji, dan makanan Antara lain asupan gizi sesuai dengan
waralaba global. Makanan yang tadinya kebutuhan daerah tempat tinggal, kemasan Peserta didik diajak untuk lebih mengapresiasi
dikemas secara ramah lingkungan sekarang makanan yang ramah lingkungan, dan dan merawat tradisi ini serta meluaskan dampak
dibungkus plastik, yang pada gilirannya identitas kebangsaan yang kuat. Para baiknya
menjadi masalah lingkungan. Banyak peserta didik dapat membagikan
makanan yang dulu umumnya disajikan pengalaman dan pemahaman tentang Guru dapat menyesuaikan
dalam upacara dan peringatan khusus kearifal lokal dalam pangan tradisional
sekarang digantikan sajian yang diadaptasi kegiatan-kegiatan dalam kerangka projek ini.
secara kreatif sehingga dapat membawa
dari luar Indonesia. Simbolisasi dan perubahan cara pandang di lingkungan
pemaknaan yang terkandung dalam Dalam projek ini, bisa digali lebih jauh pangan
terdekatnya
pemilihan bahan, cara masak, cara tradisional yang sudah langka di setiap daerah
menyajikan mulai jarang dimunculkan. dan dipetakan penyebabnya. Alternatif solusi
  pun bisa dicarikan dan diujicobakan
Cara Penggunaan Perangkat Ajar Projek ini

Modul ini dirancang untuk membantu guru SD (Fase C) untuk melaksanakan kegiatan dalam rangkaian
projek yang bertema “Kearifan Lokal”.
 
Dalam modul “Sudah Makan?” terdapat 17 aktivitas yang saling berkaitan. Modul projek ini disarankan untuk
dilakukan pada semester kedua kelas V sehingga para peserta didik bisa mengolah lebih lanjut pengetahuan
tentang kearifan lokal di kelas berikutnya serta menerapkannya dalam keseharian.
 
Seluruh rangkaian projek berlangsung selama satu semester, dengan total 75 jam pelajaran. Disarankan
agar selalu diberikan jeda waktu antar aktivitas agar di satu sisi para guru mempunyai waktu yang cukup
untuk melakukan persiapan materi untuk memantik diskusi dan refleksi peserta didik. Peserta didik juga
mempunyai waktu untuk berpikir, berefleksi, dan menjalankan masing-masing aktivitas dengan baik.
 
Dengan pertimbangan bahwa kondisi tiap sekolah berbeda-beda, maka guru dan kepala sekolah mempunyai
kebebasan dan kewenangan untuk menyesuaikan jumlah aktivitas, alokasi waktu per aktivitas, dan apakah
semua aktivitas diselesaikan dalam waktu singkat atau disebar selama satu semester/satu tahun ajar. Materi
ataupun rancangan aktivitas juga bisa disesuaikan agar projek bisa berjalan efektif dan efisien sesuai
dengan kebutuhan peserta didik dan kondisi sekolah juga kondisi daerah tempat sekolah berdiri. Kami juga
akan memberikan saran praktis dan alternatif pelaksanaan beberapa aktivitas, serta rekomendasi aktivitas
pengayaan, jika diperlukan.
 
Kegiatan pembelajaran 1
Kegiatan awal

Guru menyiapkan:
dua kelompok foto-foto makanan tradisional dan makanan yang saat ini sering
dikonsumsi masyarakat di perkotaan pada umumnya
lembar kuis untuk perserta didik.
Guru memilihkan cara diskusi yang paling tepat untuk kelasnya (bisa dalam forum kelas
atau dalam kelompok kecil)
Kegiatan inti

Tips untuk Guru:


Berdasarkan pengenalan kelas, Guru dapat
memilihkan bentuk diskusi yang paling tepat
untuk mencapai tujuan kegiatan.
 
Jika peserta didik sudah mempunyai
kemampuan untuk diskusi kelompok secara
mandiri, mereka dapat diminta untuk
merumuskan jawaban pertanyaan pemantik
lalu mempresentasikannya .
 
Alternatifnya:
Diskusi dalam forum kelas dipimpin oleh
guru.
Diskusi dibagi jadi dua sesi. Sesi pertama
diskusi forum besar untuk pembahasan
dampak kemajuan teknologi terhadap pangan
tradisional. Sesi kedua berupa diskusi
kelompok untuk bahasan kearifan lokal dalam
makanan tradisional
Pelaksanaan:
Guru memperlihatkan satu per satu foto itu untuk dikenali oleh peserta didik. Mereka menuliskan jawaban yang sesuai dalam
kolom pertanyaan untuk setiap foto. Jika peserta didik tidak tahu jawabannya, mereka boleh menebak.
Setelah selesai, hasil jawaban benar dan salah dari seluruh kelas dihitung dan dianalisis bersama.
Guru menyiapkan pertanyaan pemantik untuk menggulirkan diskusi. Misalnya:
Apa pendapatmu tentang hasil kuis kelas kita?
Pengetahuan apa yang belum banyak kita ketahui? Menurutmu mengapa demkian?
Makanan apa yang saat ini menjadi kesukaanmu dan yang kamu kurang sukai? Mengapa demikian?
Guru menyiapkan satu atau dua jenis makanan kecil khas daerah lalu memberi bercerita tentang bahan, cara pengolahan,
sejarah, dan peran makanan tersebut dalam tradisi lokal. Kaitkan dengan kerarifan lokal. Contohnya: kue cucur
 
Lembar Refleksi Awal
Nama :
Kelas :

  Tidak Sesekali Sering Sangat


pernah sering

Ibu/bapak/nenek/kakek memasak makanan tradisional □ □ □ □

Aku suka/tertarik makan/mencicipi makanan tradisional □ □ □ □

Aku bisa mengolah pangan tradisional □ □ □ □

Aku tahu sejarah dan kearifan lokal dalam pangan tradisional □ □ □ □

Aku menerapkan pesan-pesan dalam cerita rakyat dalam □ □ □ □


keseharian

Pendapatku tentang pangan tradisional  

Pendapatku tentang pola makan masyarakan saat ini  

Pendapatku tengan dampak teknologi dan modernisasi terhadap pangan  


tradisional
DOKUMENTASI LEMBAR
REFLEKSI SISWA
UMPAN BALIK/REFLEKSI SISWA

NABEEL ADLYN NAZURAH SHAKIRA KEYSA RAMADHANI ADAM BEN


CHANDRA AHMADINEJAD
Belajar jadi lebih
Senang selalu dapat bermakna dan Belajar semakin
menyelesaikan tugas- memberi kesan aktif dan
tugas dalam kegiatan karena kami menyenangkan
project, sehingga saya merasakan sendiri bersama guru-guru
menjadi lebih kreatif prosesnya aktif
serta aktif dalam belajar
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai