Anda di halaman 1dari 12

PERLINDUNGAN DAN

PENEGAKAN HUKUM
DI INDONESIA

KELOMPOK 2:
1. FRANCISKUS D.M
2. DIEGO TITO K.
3. SELVIA
4. MARA PAULINA
5. FEBRI MONICA
TUJUAN PEMBELAJARAN

• Menunjukan perilaku beriman dalam praktik perlindungan dan penegakan hukum untuk menjamin keadilan
dan kedamaian
• Menjalan perilaku yang beriman dalam praktik perlindungan dan penegakan hukum untuk menjamin
keadilan dan kedamaian
• Memiliki perilaku jujur dalam praktik perlindungan dan penegakan hukum di tengah masyarakat
• Menjalankan perilaku jujur dalam praktik perlindungan dan penegakan hukum di tengah masyarakat
• Menjelaskan kosep perlindungan dan penegakan hukum
• Menjelaskan pentingnya perlindungan dan penegakan hukum
• Menjelaskan peran kepolisisan dalam menjamin keadilan dan kedamaian
• Menjelaskan lembaga penegak hukum dalam menjamin keadialan dan kedamaian
PETA KONSEP

Perlindungan dan Penegakan Hukum


Di Indonesia

Peran Lembaga
Hakikat Perlindungan Penegak Hukum
Dan Penegakan dalam Menjamin
Keadilan dan
Kedamaian

Partisipasi
Masyarakat dalam Dinamika
Melindungi dan Pelanggaran Hukum
Menegakan Hukum
Di Indonesia
UNSUR-UNSUR PERLINDUNGAN HUKUM

01|Adanya jaminan kepastian hukum

02|Berkaitan dengan hak-hak warga negara

03|Adanya sanksi hukuman bagi pelanggar

04|Adanya perlindungan dari pemerintah


Penegakan Hukum Perlindungan hukum terhadap konsumen diatur dalam
Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen.

Pengaturan hukum di Indonesia diberikan juga kepada hak


atas kekayaan intelektual (HaKI) yang meliputi, hak cipta
dan kekayaan industri.

Pengaturan mengenai hak atas kekayaan intelektual


tersebut telah dituangkan dalam sejumlah peraturan
perundang-undangan, seperti:
• Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak
Cipta
• Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek
• Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2016 tentang Paten
• Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang
Perlindungan Varietas Tanaman
Hukum dapat secara efektif
menjalankan fungsinya untuk
melindungi kepentingan
manusia, apabila di tegakan.
Dengan kata lain, perlindungan
hukum dapat terwujud apabila
proses penegakan hukum
dilaksanakan. Proses penegakan
hukum merupakan salah satu
upaya untuk menjadikan hukum
sebagai sebagai pedoman dalam
setiap perilaku masyarakat
maupun aparat atau lembaga
penegak hukum. Penegakan
hukum merupakan syarat
terwujudnya perlindungan
hukum.
PERLINDUNGAN dan PENEGAKAN HUKUM Faktor-faktor Keberhasilan Proses
sangat penting dilakukan karena dapat PERLINDUNGAN dan PENEGAKAN HUKUM
mewujudkan hal-hal berikut: (Soerjono Soekanto)

01|Tegaknya Supremasi Hukum 01|Hukumnya

02|Penegak Hukumnya
02|Tegaknya Keadilan
03|Masyarakatnya

03|Mewujudkan Perdamaian 04|Sarana dan Fasilitasnya

Kebudayaannya
PERAN LEMBAGA
PENEGAK HUKUM
KEPOLISIAN
REPUBLIK
INDONESIA atau
sering disingkat
POLRI merupakan
lembaga negara
yang berperan
dalam memelihara
keamanan dan
ketertiban
masyarakat,
menegakkan
hukum, serta
memberikan
perlindungan,
pengayoman, dan
pelayanan kepada
masyarakat dalam
rangka
terpeliharanya
keamanan dalam
negeri
Kewenangan Kepolisian Republik Indonesia
(Pasal 16 ayat (1) UU Nomor 2 Tahun 2002)

1. Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan dan penyitaan


2. Melarang setiap orang untuk meninggalkan atau memasuki tempat kejadian perkara untuk kepentingan
penyidikan
3. Membawa dan menghadapkan orang kepada penyidik dalam rangka penyidikan
4. Menyuruh berhenti orang yang dicurigai dan menanyakan serta memeriksa tanda pengenal diri
5. Melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat
6. Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi
7. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara
8. Mengadakan penghentian penyidikan
9. Menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum
10. Mengajukan permintaan secara langsung kepada pejabat imigrasi yang berwenang di tempat pemeriksaan
imigrasi dalam keadaan mendesak atau mendadak untuk mencegah atau menangkal orang yang disangka
melakukan tindak pidana
11. Memberi petunjuk dan bantuan penyidikan kepada penyidik pegawai negeri sipil dan menerima hasil
penyidikan penyidik pegawai negeri sipil untuk diserahkan kepada penuntut umum
12. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab.
KEJAKSAAN

KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA adalah lembaga negara


yang melaksanakan kekuasaan negara, khususnya di bidang
penuntutan. Keberadaan Kejaksaan Republik Indonesia diatur
dalam Undang-Undang RI Nomor 16 Tahun 2004 tentang
kejaksaan republik Indonesia. Kejaksaan sebagai salah satu lembag
penegak hukum dituntut untuk lebih berperan dalam penegakan
supremasi hukum, perlindungan kepentingan umum, penegakan hak
asasi manusia, serta pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
(KKN). Adapun yang menjadi tugas dan wewenang Kejaksaan
dikelompokan menjadi tiga bidang, yaitu: Pidana, Perdata Tata
Usaha Negara, serta Ketertiban dan Ketentraman Umum.
HAKIM

Perwujudan KEKUASAAN KEHAKIMAN diatur sepenuhnya dalam


Undang-Undang RI Nomor 48 Tahun 2009. kekuasaan kehakiman di
Indonesia dilakukan oleh Mahkamah Agung membawahi badan
peradilan lainnya yang berada di lingkungan Peradilan Umum,
Peradilan Agama, Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha
Negara, serta oleh sebuah Mahkamah Konstitusi. Kekuasaan
kehakiman yang diselenggarakan oleh lembaga tersebut
dilaksanakan oleh HAKIM (pejabat peradilan negara yang diberi
wewenang oleh undang-undang untuk mengadili).

Hakim berdasarkan jenis lembaga peradilannya dapat


diklasifikasikan menjadi tiga kelompok: Hakim Agung, Hakim
Konstitusi, dan Hakim ad hoc. Setiap hakim melaksanakan proses
peradilan yang dilaksanakan di sebuah tempat yang dinamakan
pengadilan.

Anda mungkin juga menyukai