Anda di halaman 1dari 27

STANDAR 1.

3
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Oleh tim Training


Komite Mutu Kesehatan Primer (KMKP)
BAB 1 KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS
DRAFT BARU KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN VERSI LAMA (2015) POKJA ADMEN
PUSKESMAS
1 BAB / 7 STANDAR / 26 KRITERIA /102 E.P 3 BAB / 10 STANDAR / 49 KRITERIA /
1.7. PERAN DINKES KAB/KOTA DALAM
212 E.P
UPAYA PENINGKATAN MUTU MELALUI 1.1 PERENCANAAN PUSKESMAS
AKREPDenT I etAapSaIn (In1d7/ ik)ator PK.i3nerja (2/J1e1n)is pPe1layanan (1.1.1)
Puskesmas (1.3.1, 1.3.2, 3.1.2.1) • Dok Perencanaan (1.1.1 / 1.1.4)
 Pengawasan, pengendalian dan • Akses dan Umpan Balik (1.1.2, 1.2.6)
Penilaian • Hak dan Kewajiban pasien (2.4.1)
 Supervisi, monitoring, evaluasi.
1.6. PFEe NdGbAacWk AhaSsAli
eNv,alausi
2.TATA KELOLA ORGANISASI
PENGENDALIAN
 PK P (1 .3 .1 , 2 DAN (4/10) P2
I N ( 3 / 1 P3
.
PE NL
I A A
Pengukuran Indikator mutu (3.1.4)  Struktur organisasi (2.3.1,2.3.2,2.3.3)
 Lokmin bulanan dan Linsek  Dok regulasi dan pengelolaannya (2.3.1)
3 .2 )
5 ) (2.3.10)  Jaringan dan jejaring (2.3.14)
 Audit Internal (3.1.2)  Data dan Informasi (2.3.17)
1.5. PRUTSMK(3E.S1.M4) AS
MELAKSANAKAN MANAJEMEN
KEU AMNaGnAajNemen Keuangan 1.3. MANJEMEN SUMBER DAYA
( 2.3.15., MANUSIA
(6/14)JuPm2lah dan jenis tenaga (2.2.1,2.2.2,2.3.4)
 Uraian tugas (2.2.1, 2.2.2, 2.3.2,2.3.4)
4.MANA2.J3E.1M6)EN
FASILITAS
 Peningkatan Kompetensi
KESEHATAN & LINGKUNGAN (8/27) P2  Dokumen kepegawaian (2.2.1, 2.2.2)
 Pengeolaan limbah
Keselamatan (2.3.13) pasien (2.3.13, 2.1.3.4)
dan keamanan
 5.1 Program Peningk Mutu 3.1.1.1-4  Orientasi (2.3.5)
Pengamanan kebakaran (2.1.4, 2.1.5,2.6.1)
 Pengelolaan alkes (2.1.4, 2.1.5,2.6.1)  K3 (………)
5.2. Manajemen Risiko 1.2..5,
 Sistem Utilitas (2.1.4, 2.1.5,2.6.1) 2.3.13
 Pendidikan dan pelatihan (2.2.4)
1.5.3 AI & RTM 3.1.4,
3.1.2
STANDAR 1.3. MANAJEMEN SDM
STANDAR 1.3
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PUSKESMAS DILAKUKAN SESUAI DENGAN KETENTUAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

1.3.1 1.3.3
KETERSEDIAAN SDM 1.3.2 PENINGKATAN
SESUAI JUMLAH, KOMPETENSI
JENIS & URAIAN TUGAS
KOMPETENSI SESUAI
KEBUTUHAN
& PERATURAN

1.3.5 1.3.6
1.3.4 PENYELENGGARAAN
FILE KEPEGAWAIAN ORIENTASI
PEGAWAI K3
1.3.1. KETERSEDIAA
SDM
POKOK PIKIRAN
• Pemenuhan kebutuhan SDM di Puskesmas berdasarkan jumlah, jenis dan kompetensi maka
perlu dilakukan analisis jabatan dan analisis beban kerja
• Penyusunan analisis jabatan dan analisis beban kerja mengikuti ketentuan
peraturan perundang-undangan.
• Analisis Jabatan yang dimaksud di Puskesmas merujuk pada jabatan sesuai dengan struktur organisasi
Puskesmas, jabatan fungsional tenaga Puskesmas, dan jabatan pelaksana di Puskesmas.
• Pemenuhan SDM tersebut dimaksudkan untuk memberikan pelayanan sesuai kebutuhan dan harapan
1.3.1 pengguna layanan dan masyarakat
KETERSEDIAAN SDM
SESUAI JUMLAH,
JENIS & KOMPETENSI ELEMEN PENILAIAN
SESUAI KEBUTUHAN 1. Dilakukan analisis jabatan dan analisis beban kerja sesuai kebutuhan pelayanan dan
& PERATURAN
ketentuan peraturan perundang-undangan. (R, D)
2. Disusun peta jabatan, uraian jabatan dan kebutuhan tenaga berdasar analisis jabatan
dan analisis beban kerja. (R, D, W)
3. Dilakukan upaya untuk pemenuhan kebutuhan tenaga baik dari jenis, jumlah dan
kompetensi sesuai dengan peta jabatan dan hasil analisis beban kerja, (D, W) .
4. Tersedia mekanisme yang menjamin pegawai memiliki pendidikan, keterampilan dan
kompetensi, pengalaman, orientasi dan pelatihan yang relevan dan terkini (D, W)
5. Tersedia hasil kredensialing yang mencakup sertifikasi dan lisensi (D,W)
1.3.1.2
1.3.1.2

SK Bupati/Walikota atau Kepala


DinKes tentang Struktur organisasi
PKM yang dilengkapi dengan uraian
jabatan untuk setiap jabatan yang ada
pada strktur
1.3.1.2
1.3.1.2
1.3.2. URAIAN
POKOK TUGAS
P• KI KeR
I paAlaN Puskesmas menetapkan uraian tugas setiap pegawai sebagai acuan dalam
melaksanakan kegiatan pelayanan
• Uraian tugas pegawai berisi tugas pokok dan tugas tambahan serta kewenangan dan tanggung jawab
yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.
• Kepala Puskesmas dalam menetapkan tugas pokok memperhatikan: jenis pelayanan, kegiatan dan SK
jabatan fungsional
1.3.2 • Bagi pegawai non ASN, tugas pokok adalah tugas yang sesuai dengan surat keputusan pengangkatan
URAIAN TUGAS sebagai tenaga kesehatan di Puskesmas berdasarkan standar kompetensi lulusan
• Tugas tambahan adalah tugas yang diberikan kepada pegawai untuk mendukung kelancaran pelaksanaan
pelayanan dan kegiatan
• Penilaian kinerja pegawai dilakukan untuk melihat capaian sasaran kerja baik ASN maupun non ASN,
mengurangi variasi pelayanan, dan meningkatkan kepuasan pengguna layanan
• Indikator penilaian kinerja setiap pegawai Puskesmas disusun dan ditetapkan berdasarkan uraian
ELEMEN
tugas dan tata nilai yang disepakati
1.PENAdaILApenetapanIAN uraian tugas yang berisi tugas pokok dan tugas tambahan untuk setiap
2. Ditetapkan
pegawai. (R) indikator penilaian kinerja pegawai sebagaimana diminta dalam pokok pikiran. (R)
3. Dilakukan penilaian kinerja pegawai minimal setahun sekali dan tindak lanjut terhadap hasil penilaian kinerja pegawai
untuk upaya perbaikan. (D, W)
4. Ditetapkan indikator dan mekanisme survei kepuasan pegawai terhadap penyelenggaraan kepemimpinan dan
manajemen, UKM, UKPP dan kinerja pelayanan Puskesmas. (R)
5. Dilakukan pengumpulan data, analisis dan upaya perbaikan dalam rangka meningkatkan kepuasan pegawai. (D, W)
1. SK Penetapan Uraian Tugas
2. SK indiKator Kinerja
Pegawai
3. Dokumen hasil Penilaian
Kinerja Pegawai dan
RTL
1.3.3. PENINGKATAN
KOMPETENSI
1.3.3. Setiap pegawai mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan ilmu dan keterampilan yang diperlukan

POKOK PIKIRAN
• Dalam upaya peningkatan kompetensi dari semua pegawai yang ada di puskesmas, maka puskesmas perlu
merencanakan, dan memberi kesempatan bagi seluruh pegawai yang ada di puskesmas untuk meningkatkan kompetensi
melalui pendidikan dan/atau pelatihan. Selain itu peningkatan kompetensi pegawai dapat dilakukan dengan cara
1.3.3 mengikuti workshop/lokakarya, seminar, symposium, dan on the job training (OJT) baik secara daring dan atau luring.
PENINGKATA • Puskesmas melakukan analisis gap kompetensi untuk memetakan kebutuhan peningkatan kompetensi pegawai.
N • Hasil gap kompetensi dijadikan sebagai dasar dalam mengajukan peningkatan kompetensi para pegawai sesuai dengan
KOMPETENSI ketentuan yang berlaku.
• Puskesmas memfasilitasi pemenuhan gap kompetensi pegawai sesuai dengan mekanismeyang telah ditetapkan sebagai
bentuk dukungan dari manajemen bagi semua tenaga puskesmas.
• Puskesmas melakukan pendokumentasian hasil peningkatan kompetensi sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

ELEMEN PENILAIAN
1. Tersedia informasi mengenai peluang untuk meningkatkan kompetensi bagi semua tenaga yang ada di
Puskesmas (R,D).
2. Ada dukungan dari manajemen bagi semua tenaga Puskesmas untuk memanfaatkan peluang tersebut (D,W)
3. Jika ada tenaga yang mengikuti peningkatan kompetensi, dilakukan evaluasi penerapan terhadap hasil
peningkatan kompetensi tersebut di tempat kerja (D,W)
4. Dilakukan pendokumentasian pelaksanaan kegiatan peningkatan kompetensi yang dilakukan oleh pegawai
Puskesmas (D)
1.3.4. DOKUMEN (FILE)
KEPEGAWAIAN
4. Setiap pegawai mempunyai dokumen (file) kepegawaian yang lengkap dan mutakhir
POKOK PIKIRAN
• Puskesmas wajib menyediakan file kepegawaian untuk tiap pegawai yang bekerja di Puskesmas sebagai
bukti bahwa pegawai yang bekerja memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan dilakukan upaya
pengembangan untuk memenuhi persyaratan tersebut.
• Tenaga Kesehatan yang bekerja di Puskesmas harus mempunyai Surat Tanda Registrasi (STR), dan atau
Surat Izin Praktik (SIP) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
• File kepegawaian tiap pegawai berisi antara lain:
• bukti pendidikan (ijazah) dan verifikasinya
• bukti surat tanda registrasi (STR) dan verifikasinya secara periodik
1.3.4 • bukti surat izin praktik (SIP) dan verifikasinya secara periodik
• uraian tugas pegawai dan/atau rincian wewenang klinis tenaga kesehatan
URAIAN TUGAS • bukti sertifikat pelatihan
• bukti pengalaman kerja jika dipersyaratkan
• hasil penilaian kinerja pegawai
• bukti kebutuhan pengembangan/pelatihan
• bukti evaluasi penerapan hasil pelatihan
• bukti pelaksaanaan orientasi.
ELEMEN PENILAIAN
1. Ditetapkan dan tersedia kelengkapan isi file kepegawaian untuk tiap pegawai yang bekerja di Pukesmas yang terpelihara
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. (R, D, O, W)
2. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut secara periodik terhadap kelengkapan dan pemutakhiran data kepegawaian. (D, W)
1.3.5. ORIENTASI PEGAWAI

1.3.5 Pegawai baru dan alih tugas wajib mengikuti orientasi agar memahami dan mampu
melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya
POKOK PIKIRAN
• Setiap pegawai baru dan alih tugas baik yang diposisikan sebagai Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab
Upaya Puskesmas, koordinator pelayanan, maupun pelaksana kegiatan harus mengikuti orientasi, agar pegawai
baru dan alih tugas memahami tugas, peran, dan tanggung jawab yang akan diemban
• Khusus Puskesmas yang menerima mahasiswa dengan tujuan magang maka pelaksanaan orientasi
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Puskesmas dan kurikulum dari Institusi Pendidikan
• Kegiatan orientasi UMUM dilaksanakan untuk mengenal secara garis besar visi, misi, tata nilai,

1.3.5
tugas pokok dan fungsi serta struktur organisasi Puskesmas, program mutu Puskesmas dan
ORIENTAS
I keselamatan pengguna layanan, serta program pengendalian infeksi.
PEGAWAI • Kegiatan orientasi KHUSUS difokuskan pada orientasi di tempat tugas yang menjadi tanggung jawab dari
pegawai yang bersangkutan dan tanggung jawab spesifik sesuai dengan penugasan pegawai tersebut.
• Pada kegiatan orientasi khusus ini pegawai baru diberi/dijelaskan terkait apa yang boleh dan tidak boleh
dilakukan, bagaimana melakukan dengan aman sesuai dengan Panduan Praktik Klinis,
ELEMEN PENILAIAN panduan asuhan lainnya dan pedoman program lainnya.

1. Kegiatan orientasi dilaksanakan sesuai kerangka acuan yang disusun. (D, W)


2. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan orientasi (D.W)
ORIENTASI PEGAWAI
PERSIAPAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI
1. Identifikasi Analisis data pegawai baru dan 1. Lakukan orientasi sesuai jadwal.
pegawai lama dengan tugas baru termasuk 2. PJ kepegawaian melakukan pengawasan orientasi baik pada pelaksana
pada PJ program (UKM, UKP)
orientasi atau lokasi orientasi
2. Buat kebijakan
3. Susun laporan orientasi meliputi:
 Tetapkan kebijakan orientasi
 Laporan kegiatan seluruh pegawai orientasi
 Susun Kerangka acuan
 Laporan kegiatan individu
 Susun Instrumen orientasi meliputi
4. Evaluasi orientasi
materi orientasi, lamanya orientasi,
lokasi orientasi dll  Apakah semua sasaran orientasi sudah menyelesaikan orientasi
sesuai rencana?
 Lamanya orientasi
dipertimbangkan dengan jumlah  Tetapkan RTL dan TL hasil evaluasi
layanan yg ada. 5. Implementasi evaluasi orientasi
3. Lakukan orientasi sesuai jadwal

18
JADWAL KEGIATAN ORIENTASI
Nama peserta :
Jabatan :

NO PROGRAM/RUANG PENANGGUNGJAWAB MATERI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10


PELAYANAN
1 MANAJEMEN PJ ADMEN 1. VISI, MISI, TUJUAN, TATA NILAI DAN
PERATURAN INTERNAL
2. ORIENTASI JENIS-JENIS
PELAYANAN
DAN RUANG PELAYANAN
2 UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
1. KIA
2. GIZI
3. IMUNISASI
4. PROMKES
5. KESLING
6. IMUNISASI
7. DST
3 UPAYA KESEHATAN PERORANGAN
1. PELAYANAN LABORATORIUM
2. PELAYANAN FARMASI
3. RUANG TINDAKAN
4. DST
20
1.3.6. PENYELENGGARAAN
POKOK PIKIRAN K3
• Pegawai yang bekerja di Puskesmas mempunyai risiko terpapar infeksi yang dapat menimbulkan penyakit akibat
kerja, terjadinya kecelakaan kerja terkait dengan pekerjaan yang dilakukan dalam pelayanan baik langsung
maupun tidak langsung
• Program pemeriksaan kesehatan secara berkala perlu dilakukan sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas, demikian juga pemberian imunisasi bagi pegawai sesuai dengan hasil
epidemiologi penyakit infeksi, serta program perlindungan pegawai terhadap penularan
iden•tifikasriisiko
1.3.6 penyakit infeksi proses pelaporan jika terjadi paparan, tindak lanjut pelayanan kesehatan, dan
PENYELENGGARA konseling perlu disusun dan diterapkan
AN • Pegawai juga berhak untuk mendapat perlindungan dari kekerasan yang dilakukan oleh pengguna
K3
layanan, keluarga pengguna layanan, maupun oleh sesama pegawai
• Dalam Program kesehatan dan keselamatan kerja pegawai, semua staf harus memahami bagaimana
cara mereka melaporkan, cara mereka dirawat, dan cara mereka menerima konseling dan tindak lanjut
akibat cedera seperti tertusuk jarum (suntik), paparan terhadap penyakit menular, memahami
identifikasi risiko dan kondisi yang berbahaya dalam fasilitas serta masalah-masalah kesehatan dan
ELEMEN PENILAIANkeselamatan lainnya
1. Program K3 bagi pegawai disusun, ditetapkan, dilaksanakan, dan dievaluasi. (R, D, W)
2. Dilakukan pemeriksaan kesehatan berkala terhadap pegawai untuk menjaga kesehatan pegawai sesuai dengan program
yang telah ditetapkan oleh Kepala Puskesmas. (D, W)
3. Ada program dan pelaksanaan imunisasi bagi pegawai sesuai dengan tingkat risiko dalam pelayanan. (D, W)
4. Dilakukan konseling dan tindak lanjut terhadap pegawai yang terpapar penyakit infeksi, kekerasan, atau cedera
akibat kerja. (D, W)
STANDAR K-3
Pengenalan potensi bahaya dan pengendalian
risiko K3
SISTEM MANAJEMEN K-3
Penerapan kewaspadaan standar
KEBIJAKAN K-3 Penerapan prinsip ergonomi
PENINJAUAN KINERJA K-3

Pemeriksaan kesehatan berkala

PERENCANAAN Pemberian imunisasi


K-3
Pembudayaan PHBS
Pengelolaan sarana dan prasarana (aspek K-3)

Pengelolaan peralatan medis (aspek K-3)


PEMANTAUA
PELAKSANAAN N & Kesiapsiagaan thd kondisi darurat atau
K-3 EVALUASI bencana, termasuk kebakaran
KINERJA K-3
Pengelolaan bahan dan limbah B-3
REFERENSI :
Pengelolaan limbah domestik
PMK 52/2018 ttg K3 FASYANKES
Ada SK Ka
Puskesmas ttg SISTEM
Tim K3 MANAJEMEN STANDAR K-3
K-3

1.3.6.1 PROGRAM K-3


Identifikasi area berisiko
kekerasan

Dokumen Program
dan
Pelaksanaan 1.3.6.3
Program 1.3.6.2 Imunisasi 1.3.6.4
Program Pemeriksaan diprioritaskan Konseling
kesehatan, minimal bagi SDM yang Tindak lanjut jika terjadi
1x/th berisiko tinggi kekerasan di
tempat kerja
Wawancara kepada Tim K-3 dan
W petugas tentang implementasi K-3
1.3.6.4
1.3.6.4
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai