Anda di halaman 1dari 18

BINA KELUARGA REMAJA

(BKR)
LATAR BELAKANG
• Perilaku yang tidak sehat dikalangan remaja, khususnya remaja yang
belum menikah cenderung meningkat.
• Data dari Departemen Kesehatan tahun 2009 menunjukkan bahwa
35,9% remaja diempat kota besar (Medan, Jakarta Pusat, Bandung,
dan Surabaya) mempunyai teman yang sudah pernah melakukan
hubungan seks pranikah dan 6,9% responden telah melakukan
hubungan seks pranikah.
• Berdasarkan data dari Badan Narkotika Nasional tahun 2008,menunjukkan
bahwa pengguna NAPZA sampai dengan tahun 2008 adalah 115.404 kasus,
dimana 51.986 kasus dari total pengguna adalah mereka yang berusia remaja
(16 – 24 tahun).
• Untuk kasus AIDS 49,5% diantaranya adalah kelompok usia 20 – 29 tahun
(Kemenkes RI, 2011).
• Untuk merespon permasalahan tersebut, berbagai pendekatan dilakukan oleh
pemerintah. BKKBN dalam hal ini sebagai salah satu instansi pemerintah,
merespon melalui Pengembangan Program Generasi Berencana (GenRe).
Pengertian
• Program Bina Keluarga Remaja ( BKR ) adalah
kegiatan bersama yang dilakukan oleh kader
dengan orang tua atau anggota keluarga
lainnya yang mempunyai anak remaja

Tujuan

Meningkatkan Pengetahuan, Sikap , Perilaku dan


Ketrampilan orang tua dan anggota lainnya dalam
membina tumbuh kembang anak remaja
MANFAAT BKR
• Melalui kelompok BKR setiap keluarga yang memiliki remaja dapat saling
bertukar informasi dan berdiskusi bersama tentang hal-hal yang berkaitan
dengan remaja
 Kebijakan Program GenRe,
 Penanaman Nilai-Nilai Moral Melalui 8 Fungsi Keluarga
 Pendewasaan Usia Perkawinan
 Seksualitas, NAPZA, HIV dan AIDS
 Keterampilan Hidup
 Ketahanan Keluarga Berwawasan Gender
 Komunikasi Efektif Orangtua terhadap Remaja
 Peran Orangtua Dalam Pembinaan Tumbuh Kembang Remaja
 Kebersihan dan Kesehatan Diri Remaja
 Pemenuhan Gizi Remaja.
DASAR HUKUM
• Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
• Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2010 tentang Badan Kependudukan
dan Keluarga Berencana Nasional.
• Peraturan Kepala BKKBN nomor 72/PER/B5/2011 tentang organisasi dan
tata kerja Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.
• Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Nomor 82/PER/B5/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Provinsi.
• Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Nomor 92/PER/B5/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pelatihan
Kependudukan dan Keluarga Berencana.
Rencana Strategis
Dinas Pengendalian Pendudukan, Keluarga
Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak.

1.Meningkatnya usia kawin pertama (UKP)


perempuan dari 19.8 (SDKI 2007) menjadi
sekitar 21 tahun.
2.Meningkatnya partisipasi keluarga yang
mempunyai anak dan remaja dalam kegiatan
kelompok kegiatan Bina Keluarga Remaja
(BKR) dari 1.5 juta menjadi 2.7 juta keluarga
remaja.
FAKTA
• Survey Demografi Kependudukan Indonesia (SDKI, 2003),
yang menunjukkan bahwa remaja lebih menyukai untuk
menceritakan permasalahannya kepada teman sebaya
(71%),dan kepada orangtua (31%). Meskipun remaja lebih
memilih menceritakan permasalahan kepada teman
sebayanya, namun peran keluarga tetap penting karena
remaja masih dalam pembinaan dan pengasuhan orangtua,
dimana pembentukan karakter remaja dimulai dari keluarga.
• Sehubungan dengan hal tersebut, pengembangan kelompok
Bina Keluarga Remaja (BKR) dapat membantu orangtua
dalam memahami remaja, permasalahan remaja, dan cara
berkomunikasi dengan remaja.
Mengapa Keluarga berperan penting dlm
pembinaan anak dan remaja

• 1. Keluarga merupakan
lingkungan pertama
dan Utama
• 2. Keluarga merupakan contoh /
teladan
• 3. Keluarga merupakan teman
• 4. Keluarga merupakan konselor
• 5. Keluarga merupakan
komunikator
Peran Orang Tua dalam pembinaan
tumbuh kembang remaja

• Sebagai Pendidik
• Sebagai Panutan
• Sebagai
Pendamping
• Sebagai Konselor
• Sebagai
Komunikator
MEKANISME PENGELOLAAN
BINA KELUARGA REMAJA (BKR)

A. Kegiatan Penyelenggaraan
Kelompok Bina Keluarga
Remaja
 Pembentukan kelompok BKR
 Peningkatan kapasitas
pengelola dan pelaksana
 Pelayanan kegiatan kelompok
BKR
B. Pengembangan Kegiatan
Bina Keluarga Remaja
 Stratifikasi Dasar
Stratifikasi Berkembang
Stratifikasi Paripurna
C. Pendekatan dalam pengembangan
kegiatan kelompok Bina Keluarga
Remaja
 Promosi kegiatan kelompok BKR
 Pengembangan Model
Keterpaduan Kegiatan Bina
Keluarga Remaja
D. Pemantapan Kegiatan Bina
Keluarga Remaja

1. Pemantapan jejaring kerja


2. Pembinaan kelompok BKR
3. Peningkatan kualitas kegiatan
kelompok BKR
E. Langkah – Langkah
Pelaksanaan
1. Tingkat Pusat
2. Tingkat Provinsi
3. Tingkat Kabupaten Kota
4. Tingkat Kecamatan
5. Tingkat Desa
F. PENGELOLAAN
KELOMPOK
1. Kader BKR
2. Tugas Kader
3. Anggota Kelompok BKR
4. Pengelola Kelompok BKR
5. Pembentukan Kelompok( setiap
kelompok dapat berjumlah antara
10 - 30 keluarga.Kelompok terdiri
dari orangtua yang mempunyai
remaja berumur 10-24 tahun)
6. Kegiatan Kelompok BKR
G.PENGORGANISASIAN
KELOMPOK
1. Tingkat Pusat
2. Tingkat Provinsi
3. Tingkat Kabupaten Kota
4. Tingkat Kecamatan
5. Tingkat Desa

Anda mungkin juga menyukai