PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan
dan Pembangunan Keluarga, mengamanatkan penduduk sebagai modal dasar
pembangunan. Setiap keluarga dan individu merupakan titik sentral dalam
mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Sehingga pembinaan ketahanan dan
kesejahteraan keluarga sangat diperlukan.
Bangsa Indonesia telah memasuki era globalisasi dan demokrasi yang maju
serta dIsentralisasi yang luas dengan pelaksanaan otonomi daerah, hal ini bertujuan
untuk meningkatkan pelayanan guna tercapainya kesejahteraan masyarakat. Namun
demikian, kita masih menghadapi berbagai permaslahan pada berbagai aspek. Masalah
moral, ekonomi kerakyatan, pendidikan, kesehatan, kekerasan dalam rumah tangga,
perdagangan perempuan dan anak dan sebagainya yang semuanya memerlukan
prioritas untuk penganggulangannya.
Dalam rangka mewujudkan pembangunan Nasional, setiap warga negara
mempunyai kebebasan dan kesempatan untuk mengembangkan potensinya, dan
terutama mempunyai tangung jawab sosial sebagai warga negara untuk mendukung
terwujudnya pembangunan nasional tersebut. Pembangunan Nasional hanya akan
terwujud, jika di satu pihak ada fasilitas dan pelayanan publik yang memadai, dan di
lain pihak ada warga dan masyarakat yang secara sadar turut berpartisipasi dalam
mewujudkan kesejahteraan bangsa dan negara yang berdaulat. Selain itu diperlukan
pula adanya lingkungan yang kondusif, agar seseorang dapat berusaha dan
mengembangkan potensi atau kemampuannya.
Perempuan mempunyai andil yang sangatlah besar dalam membentuk sebuah
keluarga yang bermartabat, karena perempuan merupakan madrasah pertama bagi
anak-anaknya. Anak adalah harapan orang tua dan harapan bangsa. Oleh sebab itu,
perlu dipersiapkan agar kelak menjadi manusia yang berkualitas, sehat, bermoral dan
berguna bagi bangsanya. Pola asuh yang baik menjadikan anak berkepribadian kuat,
PROFIL KETUA
PKK KELURAHAN PUHUN TEMBOK
KECAMATAN MANDIANGIN KOTO SELAYAN
KOTA BUKITTINGGI
NAMA :
c. Buku Keuangan
d. Buku Kegiatan
4. Buku Inventaris
BAB III
PROSES KEGIATAN
Pelaksanaan Pola Asuh Anak dan Remaja dengan Penuh Cinta dan Kasih
Sayang di Kelurahan Puhun Tembok telah memperlihatkan hasil yang positif ditengah-
tengah masyarakat, hal ini tidak terlepas dari peranan seluruh kader PAAR yang
diiringi dengan pengelolaan administrasi yang baik yang diawali dengan administrasi
Dasawisma sebagai ujung tombak gerakan PKK.
Pokja I TP PKK Kelurahan Puhun Tembok telah memberikan kontribusi yang
tampak nyata dalam melakukan pembinaan terkait dengan tupoksinya sendiri. Sangat
banyak kegiatan-kegiatan yang dilakukan baik itu mendukung pemerintah kelurahan
maupun bersama-sama dengan pemerintah kelurahan menggerakkan masyarakat untuk
peduli terhadap berbagai kegiatan program penghayatan dan pengamalan Pancasila
dan gotong royong. Adapun berbagai kegiatan yang telah dilakukan antara lain:
13. Meningkatkan Minat Baca Bagi Anak dan Remaja di Kelurahan Puhun
Tembok
Hal ini dilaksanakan dengan cara ikut serta melaksanakan piket petugas
menjaga setiap harinya di Pustaka Mini Kelurahan Puhun Tembok.
18. Membentuk Kader WPA (Warga Peduli AIDS) yang memiliki kegiatan
untuk menyampaikan bahaya dan dampak yang ditimbulkan akibat
pengunaan NAPZA kepada masyarakat, jika sekiranya dijumpai adanya
warga yang terlibat pemakaian narkoba,
2. Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak telah mampu menekan angka tindak
kekerasan terhadap perempuan dan anak, dimana data yang diperoleh dari
Bhabinkamtibmas bahwa di tahun 2018 tidak ada kekerasan terhadap perempuan
dan anak di Kelurahan Puhun Tembok.
3. Kelompok SImulasi Kelurahan Puhun Tembok memperoleh JUara I Lomba
Simulasi Pola Asuh Anak dan Remaja pada Jambore PKK Tingkat Kecamatan
Mandiangin Koto Selayan Tahun 2018.
7. Melalui Gerakan Remaja Islam Dermawan yang dieksekusi langsung oleh pelajar
MTsN 1 Kota Bukittinggi, pelajar yang dibantu merasakan manfaat dalam
menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah.
11. Dengan dibuatkannya daftar piket bagi kader PKK untuk melaksanakan tugas di
perpustakaan Mini Kelurahan Puhun Tembok, minat baca generasi muda
khususnya anak dan remaja menjadi lebih meningkat.
BAB IV
PENUTUP