Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KEGIATAN PEMBINAAN POKTAN BKR

KECAMATAN TALANG UBI KAB. PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR

I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Remaja dan Permasalahan nya menjadi isu penting saat ini.jumlah yang
besar, yaitu 67 juta atau 24 % dari jumlah penduduk Indonesia mengakibatkan
remaja menmerlukan perhatian besar untuk pembinaan nya untuk itu BKKBN
membuat formulasi tahapan pembinaan melalui kelompok kegiatan (Poktan)
Tribina. Salah satu diantaranya adalah Kelompok Kegiatan Bina Keluarga
Remaja(BKR) BKR merupakan merupakan kegiatan yang mengelola keluarga
yang mempunyai anak Remaja tentang pembinaan Remja melalui pola asuh yang
benar, yang dilaksanakan oleh sejumlah kader.Sehingga kelak diharapkan
mampu menciptakan keluarga berkualitas dalam masyarakat. Keluarga
berkualitas adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah dan
bercirikan sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal,
berwawasan ke depan, bertanggung jawab, harmonis dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.

I.2 Tujuan
Tujuan umum Pembinaan Poktan BKR ini adalah untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap orangtua serta anggota keluarga lainnya
dalam membina tumbuh kembang secara menyeluruh dan terpadu guna mencapai
Remja yang Berkualitas.

I.3 Waktu Dan Tempat


Kegiatan pembinaan poktan BKR dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Kamis 21 Desember 2022
Jam : 14.00 s.d 16.00
Tempat : Kelurahan Pasar Bhayangkara
Pelaksana : PKB

I.4 Sasaran
Adapun sasaran kegiatan pembinaan poktan BKR adalah Kader BKR,
Keluarga yang memiliki Remaja.
II. ISI
II.1 Sarana Prasarana
Dalam kegiatan pembinaan poktan BKR ini dipersiapkan sarana prasarana
berupa surat penugasan pkb di kecamatan Talang Ubi dan materi pembinaan
poktan BKR.

II.2 Materi Pesan


Dalam kegiatanpembinaan poktan BKR ini disampaikan materi terkait :
1. Pembinaan Remaja dan Anak

II.3 Hasil Yang Diharapkan


Dengan adanya kegiatan pembinaan poktan BKR ini diharapkan orang tua
dapat menciptakan generasi yang berkualitas.

III. PENUTUP/KESIMPULAN
Pembinaan Poktan BKR dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap orangtua serta anggota keluarga lainnya dalam membina
Remja sehingga mampu membentuk generasi yang berkualitas.

PKB Kec. Talang Ubi

Warsito,S.H
Nip. 198504172022211001
MATERI PEMBINAAN POKTAN BKR
KEC. TALANG UBI KAB. PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR
BULAN DESEMBER 2022

A. Tumbuh Kembang Remaja yang Perlu Diketahui Orangtua


Remaja adalah masa transisi dari periode anak menuju periode dewasa. Pada masa ini
terjadi banyak perubahan pesat yang perlu mendapat perhatian dari orangtua.

1 Agar remaja dan orangtua dapat mengatasi transisi ini dengan baik, penting untuk
mengerti bagaimana dan apa yang terjadi selama transisi ini secara fisik, kognitif, sosial
serta bagaimana peran orangtua dan dewasa lainnya membantu proses ini.

Pertumbuhan fisik

1. Pacu tumbuh yang pesat, yaitu pertambahan tinggi dan berat badan yang cepat.

Pertumbuhan remaja laki-laki berbeda dengan remaja perempuan. Anak perempuan


mengalami pacu tumbuh 2 tahun lebih awal daripada laki-laki.2,3  

2. Perkembangan seks sekunder yang karakteristik.

Selama pubertas terjadi perubahan kadar hormonal yang berperan dalam perkembangan
seks sekunder, termasuk pertumbuhan rambut pubik dan ketiak, menarke (haid pertama)
pada remaja perempuan atau pertumbuhan penis pada remaja laki-laki, perubahan suara
pada remaja laki-laki, peningkatan produksi kelenjar minyak dan keringat dan
pembentukan jerawat.

Pada anak perempuan, tanda pubertas pertama adalah pertumbuhan payudara, berupa
penonjolan putting disertai pembesaran daerah areola dan terjadi pada umur sekitar 8-12
tahun. Haid pertama (menarche) terjadi pada stadium lanjut pubertas dan sangat
bervariasi antar individu dan rata-rata terjadi pada umur 10,5-15,5 tahun dan kecepatan
pertumbuhan tinggi badan mulai menurun.

Pada anak laki-laki, pacu tumbuh tinggi badan dimulai sekitar 1 tahun setelah terjadi
pembesaran testis, yaitu sejak dari umur 10,5-16 tahun atau 17,5 tahun.3

Apa yang tampak akibat perubahan ini:

Remaja sering tidur lebih lama, penelitian menunjukkan remaja membutuhkan tidur
lebih lama, rata-rata sekitar 9 ½ jam pada malam hari untuk memenuhi kebutuhan
pertumbuhannya yang begitu cepat.4

Remaja perempuan sangat sensitif terhadap berat badannya. Keprihatinan ini timbul
akibat kenaikan berat badan yang cepat, 62% remaja dilaporkan berusaha mengurangi
berat badannya,5 dan 1-3% remaja perempuan terobsesi dengan berat badannya dan
menimbulkan gangguan makan berat seperti anoreksia nervosa atau bulimia.6

Kecepatan perkembangan fisik antar remaja di kelompoknya tidak sama, dapat lebih
cepat (early-maturers) atau lebih lambat (late-maturers). Maturasi dini pada remaja laki-
laki membuatnya lebih popular dan memegang posisi memimpin di kelompoknya,
sedangkan pada remaja perempuan cenderung menjadi depresi, gangguan makan dan
ansietas.7

Perlakuan orangtua terhadap perkembangan fisik remaja


Tidak mengkritik atau membandingkan antar remaja

Anjurkan remaja untuk mendapatkan cukup tidur, mencoba untuk mengerti bila remaja
tidur sampai siang hari di akhir pekan

Anjurkan dan beri contoh kebiasaan makan sehat

Anjurkan dan beri contoh latihan fisik, dengan latihan fisik akan membakar kelebihan
kalori dan menguatkan otot-otot serta membantu remaja menjadi lebih nyaman dengan
perubahan tubuhnya.

Memberikan pendidikan reproduksi remaja yang benar.2

Membangun kedekatan emosional dan komunikasi yang baik dengan anak

Memberikan pengetahuan agama dan akhlak sejak dini, sehingga anak sudah memiliki
pondasi aqidah dan akhlak yang baik sejak dini serta pola asuh yang baik dan tepat
sejak usia dini.8

3. Perkembangan otak lanjutan.

Penelitian menunjukkan masih terjadi perkembangan koneksi saraf-saraf yang


berhubungan dengan emosi dan kemampuan mental sampai masa akhir remaja.4

Perkembangan kognitif remaja berupa:

Perkembangan ketrampilan penalaran lanjutan (advanced reasoning skills), kemampuan


berpikir mengenai berbagai opsi dan kemungkinan, proses berpikir yang lebih logis dan
kemampuan berpikir secara hipotetik, menyangkut bertanya dan menjawab pertanyaan
“bagaimana kalau…?”

Perkembangan kemampuan berpikir abstrak, contohnya seperti kejujuran, kepercayaan

Perkembangan kemampuan berpikir mengenai pendapat dalam proses dikenal


seagai meta-cognition yang memungkinkan seorang individu berpikir mengenai
bagaimana perasaannya, apa yang dipikirkan, bagaimana agar dapat diterima oleh
individu lain.

Apa yang tampak pada remaja?

Remaja memperlihatkan tingkat kesadaran diri yang bertambah

Remaja cenderung menunjukkan “ it can’t happen to me syndrome”, akibatnya remaja


mengambil risiko bahaya yang tidak perlu seperti minum dan mengemudi, merokok.

Remaja cenderung menunjukkan justice orientation, peka adanya inkonsisten antara


ucapan dan perbuatan orang dewasa

Apa yang dapat dilakukan orangtua?

Diskusikan bersama mengenai aturan perilaku dan akibatnya agar remaja lebih berperan
aktif dalam menentukan sikapnya

Berikan kesempatan untuk para remaja untuk ikut dalam mengontrol perilaku yang
berisiko, pelayanan komunitas.
4. Perkembangan psikososial

Mencari identitas, merupakan salah satu tugas penting remaja, remaja mulai
mengintegrasikan opini dari orang berpengaruh lainnya (orangtua, teman dll) menjadi
panutannya atau bukan

Membangun otonomi, menjadi ketaktergantungan dan bebas mengatur dirinya sendiri


dalam suatu hubungan.

Membangun keakraban, keakraban merujuk pada hubungan dekat dengan adanya


keterbukaan, kejujuran, kepercayaan dan saling menjaga.

Ketertarikan dengan seks

Pencapaian, masa remaja adalah waktu dimana remaja dapat mulai melihat hubungan
antara kemampuan yang dimilikinya dengan rencana dan aspirasi kejuruan masa
depannya.9

5. Risiko kesehatan remaja.

Sebagian besar penyakit remaja disebabkan oleh keadaan yang dapat dicegah dan
berhubungan dengan masalah perilaku, lingkungan dan sosial, meliputi:

Risiko biomedik, meliputi riwayat imunisasi

Risiko fisik, menyangkut kebugaran, kebiasaan makan, trauma/kecelakaan, trauma


terkait dengan kenakalan remaja

Risiko psikososial, menyangkut hal-hal yang terkait dengan sekolah/masalah belajar,


hubungan antar teman,depresi, perlakuan salah (physical, sexual, emotional abuse)

Risiko penggunaan zat-zat terlarang .Rokok, alkohol, obat-obat terlarang, penyalah


gunaan resep dokter, penggunaan obat bebas yang melebihi dosis.

PKB Kec. Talang Ubi

Warsito,S.H
Nip. 198504172022211001
Notulen : Pembinaan Poktan BKR Kel. Pasar Bhayangkara

Hari/Tanggal : Kamis 21 Desember 2022

Waktu : 13.00 s/d 16.00 WIB

Tempat : Kelurahan Pasar Bhayangkara

Peserta : Absen Terlampir

A. Pelaksana
Penyuluh KB Kec. Talang Ubi

B. Materi Pertemuan
Pembinaan Remaja dan Anak
C. Hasil Pertemuan
Pelaksanaan kegiatan Pembinaan poktan BKR (Bina Keluarga Balita) Desa
Sukamaju Kecamatan Talang Ubi untuk bulan mei tahun 2022 :
- Kader BKR dapat membantu masyarakat mendapatkan pemahaman yang
baik dan benar terkait pentingnya Pembinaan Remaja dan Anak.
- Anggota BKR mampu Menberikan pengetahuan kepada remaja tentang
Pentingnya Pembinaan Remaja dan Anak
D. Penutup
Demikian notulen Pembinaan BKR (Bina Keluarga Remaja) Kelurahan Pasar
Bhayangkara di Kec. Talang Ubi Kabupaten Penukal Aabab Lematang ilir Pada
tanggal 21 Desember 2022

Notulis

Warsito,SH
DOKUMENTASI PEMBINAAN POKTAN BKR
KEC.TALANG UBI KAB. PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR
BULAN DESEMBER TAHUN 2022

PKB Kec. Talang Ubi

Warsito,S.H
Nip. 198504172022211001

Anda mungkin juga menyukai