ITU PIK R?
PIK Remaja adalah suatu wadah kegiatan program PKBR (Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi
Remaja) yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja guna memberikan pelayanan informasi dan
konseling kesehatan reproduksi serta penyiapan kehidupan berkeluarga.
Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa. Kehidupan remaja
merupakan kehidupan yang sangat menentukan bagi kehidupan masa depan mereka
selanjutnya. Masa remaja seperti ini oleh Bank Dunia disebut sebagai masa transisi kehidupan
remaja. Transisi kehidupan remaja oleh Bank Dunia dibagi menjadi 5 hal (Youth Five Life
Transitions). Transisi kehidupan yang dimaksud menurut Progress Report World Bank adalah:
Dari data-data yang berkaitan dengan gambaran perilaku sehat remaja, khususnya yang
berhubungan dengan risiko TRIAD KRR (Seksualitas, NAPZA, HIV dan AIDS), tampaknya sebagian
remaja Indonesia berperilaku tidak sehat. Perilaku tidak sehat tersebut seperti terlihat pada data
berikut ini :
SEKSUALITAS
Faktor yang paling mempengaruhi remaja untuk melakukan hubungan seksual (3 x lebih besar)
adalah:
1). Teman sebaya yaitu mempunyai pacar;
2). Mempunyai teman yang setuju dengan hubungan seks pranikah;
3). Mempunyai teman yang mempengaruhi atau mendorong untuk melakukan seks pranikah
(Analisa Lanjut SKRRI, 2003).
Aborsi
Berdasarkan data Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI, Rakyat Merdeka, tahun
2006) yang merujuk pada data Terry Hull dkk. (1993) dan Utomo dkk. (2001) didapatkan bahwa 2,5
juta perempuan pernah melakukan aborsi per tahun, 27% (± 700 ribu) dilakukan oleh remaja, dan
sebagian besar dilakukan dengan cara tidak aman. Sekitar 30-35% aborsi ini adalah penyumbang
kematian ibu (307/100 ribu kelahiran) dan tercatat bahwa Angka Kematian Ibu (Mother Mortality
Rate) di Indonesia adalah 10 kali lebih besar dari Singapura.
NARKOBA
Berdasarkan data BNN 2004, menunjukan bahwa 1,5% dari jumlah penduduk Indonesia (3.2 juta
jiwa) adalah pengguna narkoba. Dari jumlah tersebut, 78% diantaranya adalah remaja
usia 20-29 tahun.
Secara kumulatif jumlah kasus AIDS sampai dengan September 2009 sebesar 18.442 kasus.
Berdasarkan cara penularannya secara kumulatif dilaporkan antara lain melalui heteroseksual
49,7%, IDU 40,7%, homoseksual 3,4%, perinatal 2,5%, transfusi darah 0,1%, dan tidak diketahui
3,7%. Menurut 4
golongan usia tertinggi adalah usia 20-29 tahun sebanyak 49,6%, usia 30-39 tahun 29,8%, usia 40-
49 tahun 8,7%, usia 15-19 tahun 3,0%. Perbandingan persentase kasus AIDS antara laki-laki dan
perempuan adalah 74,5% : 25,5% atau 3 : 1.
Untuk merespon permasalahan remaja tersebut, Pemerintah (cq. BKKBN) telah melaksanakan dan
mengembangkan program PKBR yang diarahkan untuk mewujudkan Tegar Remaja dalam rangka
Tegar Keluarga untuk mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera. Ciri-ciri Tegar Remaja adalah
remaja yang menunda usia pernikahan, remaja yang berperilaku sehat, terhindar dari risiko TRIAD
KRR (Seksualitas, Napza, HIV dan AIDS), bercita-cita mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera serta menjadi contoh, model, idola dan sumber informasi bagi teman sebayanya.
Upaya untuk mewujudkan remaja Indonesia melalui program PKBR sesuai dengan konsep Tegar
Remaja tersebut akan diupayakan melalui strategi Tegar Remaja.
Sasaran (audience)
Sasaran yang terkait dengan pembentukan, pengembangan, pengelolaan, pelayanan dan
pembinaan PIK Remaja, sebagai berikut:
1. Pembina
4. Pimpinan media massa (surat kabar, majalah, radio dan TV)Rektor/Dekan, kepala SLTP,
SLTA, pimpinan pondok pesantren, komite sekolah.
5. Orang tua, melalui program Bina Keluarga Remaja (BKR), majelis ta’lim, program PKK.
Pengelola PIK Remaja adalah pemuda/remaja yang punya komitmen dan mengelola langsung PIK
Remaja serta telah mengikuti pelatihan dengan mempergunakan modul dan kurikulum standard
yang telah disusun oleh BKKBN atau yang sejenis. Pengelola PIK Remaja terdiri dari Ketua, Bidang
Administrasi, Bidang Program dan Kegiatan, Pendidik Sebaya dan Konselor Sebaya.
LATAR BELAKANG
Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa. Kehidupan
remaja merupakan kehidupan yang sangat menentukan bagi kehidupan masa depan
mereka selanjutnya. Disamping jumlahnya yang besar, remaja juga mempunyai
permasalahan yang sangat kompleks seiring dengan masa transisi yang di alami
remaja. Masalah yang menonjol di kalangan remaja misalnya masalah seksualitas
(kehamilan tak diinginkan, aborsi), terinfeksi Penyakit Menular Seksual, HIV Dan AIDS,
penyalahgunaan Napza dan sebagainya.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah KRR dikalangan remaja
diantaranya melalui PIK R yang merupakan suatu wadah kegiatan program KRR yang
dikelola dari,oleh dan untuk remaja guna memberikan pelayanan informasi dan
konseling tentang kesehatan reproduksi serta kegiatan penunjang lainnya.
Program KRR berkaitan dengan bidang kehidupan yang kelima dari transisi kehidupan
remaja yang dimaksud.Empat bidang kehidupan yang lainnya yang akan dimasuki oleh
remaja sangat ditentukan oleh berhasil tidaknya remaja mempraktekkan kehidupan
yang sehat.Dengan kata lain apabila remaja gagal berperilaku sehat maka
kemungkinan besar remaja yang bersangkutan akan gagal pada empat bidang
kehidupan yang lain.Keberadaan dan peranan PIK-R dilingkungan remaja sangat
penting artinya dalam membantu remaja untuk mendapatkan informasi dan pelayanan
konseling yang cukup dan benar tentang KRR.Akses dan kualitas pengelolaan dan
pelayanan PIK-R masih relative rendah.oleh karena itu perlu dilakukan peningkatan
pengembangan dan pengeolaan PIK-R dalam rangka meningkatkan akses dan kualitas
tersebut
SMA Negeri 2 Padang Panjang yang dirintis pada tahun pelajaran 1990/1991
mendukung upaya peningkatan pengembangan dan pengelolaan PIK-R dengan
membentuk suatu wadah yang diberi nama PIK R DEJAVU yang dapat dijelaskan
berarti Dunia RemaJA Variatif Unggul dan dapat di gunakan oleh semua pihak yang
terkait dengan pengelolaan,pengembangan dan pelayanan PIK-R.
TUJUAN
1. Meningkatkan pengetahuan dan ketetampilan para Pembina dan Pengelola PIK-
R tentang pengertian dan batasan yang berkaitan dengan PIK-R.
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para Pembina PIK-R tentang
tujuan,sasaran dan lingkup PIK-R.
3. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para Pembina PIK-R dan
pengelola PIK-R tentang strategi pembentukan,pembinaan dan pengembangan
PIK-R.
4. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para Pembina dan Pengelola PIK-
R tentang pokok-pokok kegiatan dan mekanisme pengelolaan PIK-R.
5. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pembina dan pengelola PIK-
R tentang monitoring,evaluasi,dan pelaporan PIK-R.
SASARAN DAN RUANG LINGKUP/PROGRAM KERJA
1. SASARAN(audience)
2. Pembina PIK-R
3. Pengelola PIK-R(ketua,ketua umum,wakil ketua,sekretaris,KS dan PS)
4. Mitra pelayanan kesehatan
5. Kelompok-kelompok remaja
6. Orang tua dari remaja sasaran PIK-R
7. Majelis Guru
8. Tokoh masyarakat/tokoh agama
9. Organisasi yang terkait
Program Kerja
Jangka Pendek
1. Merekrut anggota PIK-R bagi kelas 10 dan 11 yang ingin bergabung.
2. Melanjutkan tradisi PIK-R yaitu melakukan forum dan memberi materi secara
langsung.
3. Bekerja sama dengan organisasi di sekolah seperti OSIS, Pramuka, Sispala,
UKS, Forum tahfiz, dan Forum Annisa, Kaderisasi Smanda.
4. Mendekorasi ruang PIK agar terlihat nyaman untuk melakukan konsultasi.
5. Anggota KS wajib memberikan materi yang dikuasainya pada pengembangan
diri PIK kepada anggota PS (sabtu).
6. Buka bersama untuk menjalin hubungan silaturrahmi (bulan puasa).
7. Memperingati hari – hari besar yang berkaitan dengan PIK-R seperti merayakan
hari HIV/AIDS sedunia dengan membagi karangan bunga untuk pengendara
jalan serta membagikan pita merah kepada seluruh warga sekolah.
8. Memasyarakatkan PIK-R Dejavu Smanda melalui Facebook, Twitter, Instagram,
Line, dan ASK.fm
9. Membuat jadwal nama anggota PS dan KS yang bisa dihubungi untuk konseling.
10. Festival Dejavu.
11. Pembinaan untuk PS dan KS rutin setiap minggu.
12. Mempromosikan Program GenRe.
13. Bekerja sama dengan forum PIK-R Padang Panjang, forum Duta GenRe Padang
Panjang, forum Anak dan Dinas Sosial Pengendalian Penduduk Pemberdayaan
Perempuan Keluarga Berencana dan Perlindungan Anak Kota Padang Panjang.
14. DeJAVU Trip.
15. Pemilihan Duta GenRe Smanda.
16. Bakti sosial.
Jangka Panjang
1. Membuat mading sekali 2 minggu bekerja sama dengan OSIS.
2. Melaksanakan kunjungan balasan ke sekolah yang pernah datang ke PIK-R
DeJAVU Smanda seperti SMA USWATUN HASANAH.
3. Menyebarkan informasi kepada masyarakat yang berkaitan dengan remaja,
TRIAD KRR.
4. Pembinaan untuk PS dan KS rutin setiap minggu.
5. Mengusahakan untuk mengembangkan dan memperbanyak LIFE SKILL yang
berguna bagi masyarakat serta mengandung nilai jual.
6. Bekerja sama dengan LSM yang ada di kota Padang Panjang.
7. Rutin memberikan arahan dan materi ada PIK-R binaan .
VISI DAN MISI PIK-R DEJAVU SMA NEGERI 2 PADANG PANJANG
VISI : Menciptakan PIK-R DeJAVU SMAN 2 Padang Panjang yang variatif dan unggul
serta terhindar dari TRIAD KRR dengan Sehat, Cerdas dan Cerianya.
MISI :
1. Meningkatkan pengetahuan warga SMAN 2 Padang Panjang tentang hidup
sehat dan berakhlak mulia demi terwujudnya Generasi Berencana.
2. Menjadikan warga SMA N 2 yang berwawasan lingkungan dan global.
3. Menjalin kerjasama yang handal dengan PIK-R diluar SMA N 2 Padang Panjang.
4. Menjauhkan remaja dari segala hal yang berhubungan dengan TRIAD KRR.
5. Terlaksananya program GenRe.
6. Mewujudkan remaja yang sehat, bertanggung jawab, profesional, dan kreatif.
7. Mewujudkan TEGAR REMAJA AGEN REVOLUSI MENTAL.
POKOK-POKOK KEGIATAN
Dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang telah di susun PIK-R DEJAVU senantiasa
dalam memberikan informasi tentang kesehatan terutama di bidang TRIAD KRR serta
tentang keshatan reproduksi remaja yang belum mereka ketahui sehingga mereka bisa
mendapatkan informasi tersebut melalui PS ataupun KS yang ada di PIK-R.
The Best Sosmed Duta Remaja GenRe Putri Pemilihihan Duta GenR
Juara 2 MSQ
PIK-R terbaik
PIK-R terfavorit
Pembina terbaik
Pembina terfavorit
A. Proses Pelaksanaan
Gambaran pengembangan PIK-KRR Percontohan “PIK-KRR Semara Ratih” Kabupaten
Klungkung :
Pembina adalah dari unsur Kantor KB, Dinas Kesehatan, dan dari Dinas Pendidikan yang
telah mendapatkan TOT.
Pengelola adalah I Gusti Ayu Raka Artini, pemilik Studio radio GSP FM dan Semarapura FM
yang sangat peduli terhadap kehidupan remaja di Kabupaten Klungkung dengan berbagai
permasalahannya.
Pendidik sebaya adalah 5 orang
Konselor sebaya adalah 8 orang
Fasilitas yang dimiliki adalah meliputi :
Ruangan Konsultasi
Komputer serta CD Penyuluhan
CD materi Penyuluhan PIK-KRR
VCD Player
Perpustakaan
Buku Panduan PIK- KRR
Leaflet
Lembar Balik
Penyuluhan/Konsultasi
Ruang terbuka untuk pertemuan
Buku Tamu
Buku Register Pencatatan
CD/ Dokumentasi kegiatan
B. Jenis kegiatan yang dilaksanakan :
1. Kegiatan dilakukan di dalam dan diluar PIK-KRR
a. Di Dalam PIK-KRR
Kegiatan yang dilaksanakan di dalam PIK-KRR berupa Siaran, Talk Show dan konseling
pada remaja baik langsung maupun tidak langsung (via telephone, sms).
Adapun topik-topik konseling yang dilakukan oleh para remaja adalah IMS,
KTD, HIV/AIDS, Seksualitas Napza, Kanker leher rahim, ASI, Makanan sehat, Haid /
Menstruasi, Keperawanan, Onani/Masturbasi, Penyakit Hepatitis, Alat Kontrasepsi dll.
b. Di Luar PIK-KRR
Kegiatan yang dilaksanakan di luar PIK-KRR berupa sosialisasi ke seke teruna teruni
Desa Takmung. Melakukan perekrutan kembali kepada para remaja yang ingin menjadi
anggota baru atau menjadi penyiar radio. Ikut melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah
maupun ke desa-desa bersama Kantor KB.
Materi Penyuluhan yang diberikan seputar TRIAD KRR
(Seksualitas, Napza dan HIV/AIDS)
2. Bentuk aktifitas bersifat penyadaran (KIE)
Kegiatan ini dilakukan di dalam PIK-KRR berupa pemberian konseling dan konselor
memberikan gambaran, baik yang negatif maupun yang positif terhadap perilaku yang
dilakukan klien.
3. Menggunakan media cetak dan elektronik
Dalam melaksanakan kegiatan PIK-KRR (kegiatan sosialisasi menggunakan alat bantu
berupa media cetak seperti leaflet, buku-buku, media elektronik seperti penyuntingan
gambar atau penyuntingan video.
4. Melakukan advokasi kepada Stakeholders (Bupati, DPRD) untuk meningkatkan
kualitas dan keberlangsungan PIK-KRR melalui Kantor KB.
5. Melakukan kegiatan yang dapat menarik minat remaja untuk datang ke
PIK-KRR seperti : Pentas Seni, Lomba Band / Festival Band, Lomba
Karaoke, Lomba Mesatua Bali, dll
6. Melakukan pencatatan pelaporan di PIK KRR berupa bukti-bukti buku kegiatan, buku
tamu, buku siaran.
7. Melakukan konseling KRR
8. Menyediakan pelayanan lain disamping pelayanan KRR sesuai kebutuhan
Remaja seperti :
Konsultasi kecantikan melalui talk show dengan bekerja sama dengan pihak
salon.
Konsultasi gizi melalui talk show yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan
Puskesmas.
Konsultasi life-skill melalui talk show nara sumber dari Kantor KB, TP-PKK
Kabupaten dan Prima Lingua.
Konsultasi Pertanian yang bekerjasama dengan Dinas Pertanian.
dll
9. Mempunyai akses pada jaringan internet
(www.Klungkung.go.id/gsp)
10. Melibatkan jaringan termasuk pelayanan kesehatan dasar
a. Puskesmas Peduli Remaja
b. Askes / Askeskin
c. Dokter umum
H.PROGRAM KERJA
JANGKA PENDEK
Memberikan pelayanan konseling bagi siswa-siswi SMK Negeri 10 Bekasi untuk menyelesaikan
permasalahan KRR.
Melaksanakan CTC (Class To Class) sebagai bentuk penyuluhan dan lebih mendekatkan
kepada siswa-siswi SMK Negeri 10 Bekasi.
Mengeksplor kemampuan anggota PIK-Remaja SMK Negeri 10 Bekasi dalam Berwirausaha
dan Keterampilan dengan life skill.
Mengajak anggota PIK-Remaja SMK Negeri 10 Bekasi untuk peduli kepada lingkungan.
JANGKA PANJANG
Menjalin kerja sama SRI HASTUTI HANDAYANI untuk menanggulangi peredaran NAPZA.
Menjalin kerja sama bersama KPA dalam penanggulangan HIV-AIDS.
Menjalin kerja sama bersama Puskesmas setempat
Mengembangkan kegiatan seni untuk menarik minat para remaja mengetahui apa saja kiat-kiat
KRR.
Mengembangkan konseling maupun penyuluhan online baik melalui media sosial, email,
maupun aplikasi PIK-Remaja SMK Negeri 10 Bekasi agar tersebar luas.
4.POKOK-POKOK KEGIATAN
Dalam melaksanakan kegiatan, PIK-Remaja SMK Negeri 10 Bekasi lebih memberi perhatian
lebih kepada siswa-siswi SMK Negeri 10 Bekasi dan sekitarnya, melalui beberapa hal,
diantaranya :
KESIMPULAN
Dengan adanya PIK REMAJA salah satu kegiatan organisasi osis di ligkungan SMK Negeri 10
Kota Bekasi diharapkan dapat memberikan konstribusi dan peran signifikan kepada seluruh
remaja di SMK Negeri 10 Kota Bekasi tentang pendidikan seks yang benar, sehingga peserta
didik dapat menghindari seks bebas/seks sebelum menikah.
Selain itu juga PIK REMAJA SMK Negeri 10 Kota Bekasi diharapkan menjadi wadah dan
sarana informasi yang dapat menyelamatkan para remaja pada khususnya di SMK Negeri 10
Kota Bekasi untuk bisa menjadi Remaja Gen Re yang sehat dan berkarakter mulia, siap
menjadi generasi penerus bangsa.
Latar Belakang
Permasalahan remaja merupakan permasalahan yang sangat kompleks mulai
dari jumlahnya yang cukup besar hingga permasalahan seputar kesehatan
reproduksi remaja. Berdasarkan hasil proyeksi penduduk, jumlah remaja di
Indonesia pada tahun 2016 diperkirakan sekitar 66,3 juta (Bappenas, BPS,
UNFPA, 2013). Jumlah yang sangat besar tersebut adalah potensi yang
memerlukan pengelolaan yang terencana, sistematis dan terstruktur agar
dapat dimanfaatkan menjadi modal pembangunan kedepan.
Pada saat ini, PIK Remaja berjumlah sekitar 23.579 tersebar di 34 Provinsi
yang diharapkan menjadi wadah bagi remaja untuk berkumpul, berbagi cerita,
berkreatifitas dan saling tukar informasi. Pada saat ini, PIK Remaja berjumlah
sekitar 23.579 tersebar di 34 Provinsi yang diharapkan menjadi wadah bagi
remaja untuk berkumpul, berbagi cerita, berkreatifitas dan saling tukar
informasi.
Tujuan
1. Umum :
Untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas PIK Remaja baik dari segi
pengelolaan maupun pelaksanaan kegiatannya, dan siap untuk menjadi
model, tempat rujukan, tempat studi banding, dan tempat magang bagi PIK
Remaja yang lain.
2. Khusus :
PEMBINAAN PIK R
(PUSAT INFORMASI
KONSELING
REMAJA)
July 27, 2019
, 12:36 am
1. Latar Belakang
remaja. Berdasarkan hasil proyeksi penduduk, jumlah remaja di Indonesia pada tahun
2016 diperkirakan sekitar 66,3 juta (Bappenas, BPS, UNFPA, 2013). Jumlah yang
sangat besar tersebut adalah potensi yang memerlukan pengelolaan yang terencana,
kedepan.
Disamping jumlahnya yang banyak, tercatat angka kelahiran di usia remaja masih
tinggi. Berdasarkan hasil SDKI 2012, di Indonesia Age Specific Fertility Rate (ASFR
untuk kelompok umur 15-19) 48 per 1000 perempuan (SDKI 2007 dan SDKI 2012),
yang artinya dari 1000 remaja perempuan yang berusia 15-19 tahun, terdapat 48
pernikahan dini pada remaja, perilaku seks pranikah dan penyalahgunaan Napza.
reproduksi.
Program GenRe tersebut dilaksanakan melalui pendekatan langsung kepada remaja
serta orang tua yang memiliki remaja. Pendekatan kepada remaja dilaksanakan melalui
pengembangan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) dan pendekatan
kepada orang tua yang memiliki remaja dilaksanakan melalui pengembangan Kelompok
Pada saat ini, PIK Remaja berjumlah sekitar 23.579 tersebar di 34 Provinsi yang
diharapkan menjadi wadah bagi remaja untuk berkumpul, berbagi cerita, berkreatifitas
dan saling tukar informasi. Pada saat ini, PIK Remaja berjumlah sekitar 23.579 tersebar
di 34 Provinsi yang diharapkan menjadi wadah bagi remaja untuk berkumpul, berbagi
PIK Remaja dikembangkan melalui jalur pendidikan dan masyarakat. Jalur pendidikan
remaja. Kedua jalur tersebut merupakan sasaran yang penting untuk mendekati
komunitas remaja. Pembentukan PIK Remaja di kedua jalur tersebut akan membantu
maju dan mandiri. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah pemilihan PIK Remaja.
Pemilihan tersebut diharapkan akan mendorong setiap PIK Remaja untuk berusaha
meningkatkan kualitas dan kapasitasnya. PIK Remaja yang menjadi unggulan akan
lebih mapan dan memiliki fungsi tambahan sebagai model, tempat rujukan, studi
Tujuan
1. Umum :
Untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas PIK Remaja baik dari segi pengelolaan
maupun pelaksanaan kegiatannya, dan siap untuk menjadi model, tempat rujukan,
tempat studi banding, dan tempat magang bagi PIK Remaja yang lain.
1. Khusus :
2. Meningkatnya kemampuan PIK Remaja dan – dalam mengembangkan materi dan isi
4. Meningkatnya kemampuan PIK Remaja dalam memperluas dukungan dan jejaring kerja.
5. Meningkatnya minat remaja untuk aktif dalam kegiatan dan pengelolaan PIK Remaja.
PIK Remaja.