Anda di halaman 1dari 11

KEJANG DEMAM

QUESTION
1. Apakah sebenarnya kejang demam itu?
2. Apa penyebab kejang demam?
3. Apa yang terjadi bila anak kejang?
4. Faktor risiko berulangnya kejang demam?
5. Apa yang harus dilakukan bila anak kejang?
6. Bagaimana cara mencegah kejang demam?
7. Prognosis Kejang Demam
8. Kapan orang tua perlu khawatir dengan kejang demam?
QUESTION 1
1. Apakah sebenarnya kejang demam itu?
Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh diatas 38 derajat Celsius atau
lebih yang disebabkan proses di luar otak. Sebagian besar kejang demam terjadi pada usia 6 bulan
sampai 5 tahun.
QUESTION 2
2. Apa penyebab kejang demam?
• Penyebab kejang demam adalah demam yang terjadi secara mendadak. Demam
dapat disebabkan infeksi bakteri atau virus, misalnya infeksi saluran napas atas,
infeksi saluran pencernaan
• Tidak diketahui secara pasti mengapa demam dapat menyebabkan kejang pada
satu anak dan tidak pada anak lainnya, namun diduga ada faktor genetik yang
berperan.
QUESTION 3
3. Apa yang terjadi bila anak kejang?
• Ciri khas kejang demam adalah demam yang mendahului kejang, pada saat kejang
anak masih demam
• Sebagian besar kejang demam merupakan kejang umum. Bentuk kejang umum yang
sering dijumpai adalah mata mendelik atau terkadang berkedip-kedip, kedua tangan
dan kaki kaku, terkadang diikuti kelojotan, dan saat kejang anak tidak sadar tidak
memberi respons apabila dipanggil atau diperintah.
• Setelah kejang anak sadar kembali. Umumnya kejang demam akan berhenti sendiri
dalam waktu kurang dari 5 menit dan tidak berulang lebih dari satu kali dalam 24 jam
• Setiap anak juga memiliki suhu ambang kejang yang berbeda: ada yang kejang pada
suhu 38 derajat Celsius, ada pula yang baru mengalami kejang pada suhu 40 derajat
Celsius.
QUESTION 3
Kejang demam sederhana
• Kejang demam yang berlangsung singkat, kurang dari 15 menit, dan umumnya akan berhenti
sendiri. Kejang berbentuk umum tonik dan atau klonik, tanpa gerakan fokal. Kejang tidak berulang
dalam waktu 24 jam. Kejang demam sederhana merupakan 80% di antara seluruh kejang demam
Kejang demam kompleks
• Kejang lama > 15 menit
• Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial
• Berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam
QUESTION 4
4. Faktor risiko berulangnya kejang demam adalah :
• Riwayat kejang demam dalam keluarga
• Usia kurang dari 12 bulan pada saat pertama kali kejang demam terjadi
• Suhu yang rendah saat kejang
• Cepatnya kejang setelah demam
QUESTION 5
5. Apa yang harus dilakukan bila anak kejang?
1. Tetap tenang dan tidak panik
2. Kendorkan pakaian yang ketat terutama disekitar leher
3. Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring. Bersihkan muntahan atau
lendir di mulut atau hidung.
4. Walaupun kemungkinan lidah tergigit, jangan memasukkan sesuatu kedalam mulut.
5. Ukur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk kejang.
6. Tetap bersama pasien selama kejang
7. Berikan diazepam rektal. Dan jangan diberikan bila kejang telah berhenti.
8. Bawa kedokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit atau lebih
QUESTION 6
6. Pencegahan kejang demam?
• Pencegahan kejang demam yang pertama tentu dengan usaha menurunkan suhu
tubuh apabila anak demam. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan obat
penurun panas, misalnya parasetamol atau ibuprofen.
• Pemberian kompres air hangat (bukan dingin) pada dahi, ketiak, dan lipatan siku
juga dapat membantu.
• Sebaiknya orangtua memiliki termometer di rumah dan mengukur suhu anak saat
sedang demam. Pengukuran suhu berguna untuk menentukan apakah anak
benar mengalami demam dan pada suhu berapa kejang demam timbul.
• Pengukuran suhu berkala
QUESTION 7
7. Prognosis Kejang Demam
• Walau tampak menakutkan, umumnya kejang demam tidak
berbahaya, tidak merusak otak, tidak mengganggu kecerdasan anak,
dan akan menghilang sendiri seiring bertambahnya usia. Dengan
demikian, ayah bunda tidak perlu terlalu khawatir apabila buah
hatinya mengalami kejang demam.
QUESTION 8
8. Kapan orangtua perlu khawatir?
• Tidak semua kejang yang disertai demam adalah kejang demam. Apabila
terjadi kejang disertai demam di luar rentang usia 6 bulan sampai 5
tahun, maka perlu disingkirkan penyebab kejang lainnya, misalnya
epilepsi atau radang otak.
• Jika sesudah kejang anak tidak segera sadar kembali, lebih banyak tidur,
atau tidak dapat mengadakan kontak dengan baik, dokter akan
melakukan pemeriksaan penunjang untuk mencari penyebab kejang lain,
terutama radang selaput otak (meningitis) atau radang otak (ensefalitis).
Evaluasi lebih lanjut juga diperlukan apabila anak pernah kejang tanpa
demam.

Anda mungkin juga menyukai