Coronavirus
Diabetes
Jantung
Stroke
Kehamilan
Kolesterol
Hipertensi
Anemia
Kanker
Reproduksi
Selengkapnya
Home/Kesehatan/Kejang Demam
Kejang Demam
Kejang demam adalah kejang yang terjadi akibat kenaikan suhu tubuh yang biasa terjadi pada anak usia
6 bulan hingga 5 tahun. Kejang demam juga bukan kondisi yang selama ini dicurigai yaitu gangguan
elektrolit atau metabolik.
Kejang demam terjadi karena berbagai macam faktor, yakni faktor genetik dan lingkungan. Berikut
faktor risiko kejang demam pada anak:
Usia. Kejang demam lebih sering dialami oleh anak usia 6 hingga 60 bulan
Etnisitas atau ras. Kejang demam lebih sering terjadi pada anak-anak keturunan Jepang dan populasi
Pulau Pasifik tertentu.
Infeksi virus.
Riwayat berat badan lahir rendah (BBLR), kelahiran prematur, dan keterlambatan perkembangan.
Infeksi virus juga merupakan salah satu penyebab umum seorang anak mengalami demam yang
kemudian memicu kejang.
Kejang demam sederhana yang umumnya terjadi sebentar, yaitu kurang dari 15 menit. Kebanyakan
kasus kejang jenis ini akan terjadi kurang dari 5 menit dan tidak berulang dalam waktu 24 jam.
Kejang demam kompleks. Biasanya terjadi lama (lebih dari 15 menit), terjadi pada sebagian atau satu sisi
tubuh, dan berulang lebih dari sekali dalam waktu 24 jam.
Kejang umumnya berlangsung singkat (sekitar 4 menit) dan biasanya sudah berhenti ketika sampai di
rumah sakit. Jika kejang masih berlangsung saat tiba di rumah sakit, dokter memberikan obat antikejang
melalui infus. Obat antikejang lainnya juga busa dipakai dengan cara dimasukkan ke dubur dan dapat
diulang lagi dengan cara dan dosis yang sama dengan interval waktu 5 menit. Ibu dapat memberikannya
di rumah, tapi segera ke rumah sakit jika dua kali pemberian obat tidak membuat kondisi Si Kecil
membaik.
Berikan obat penurun panas saat Si Kecil demam. Obat antikejang akan diberikan sesuai rekomendasi
dokter untuk mencegah kejang terjadi. Berikut langkah penanganan kejang demam pada anak menurut
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI):
Bila Si Kecil tidak sadarkan diri, letakkan ia dalam posisi miring. Bila ada muntah, bersihkan muntahan
atau lendir di mulut atau hidungnya.
Bila lidah tergigit, jangan memasukkan sesuatu ke dalam mulut.
Ukur suhu, observasi, dan catat bentuk dan lama kejang yang terjadi.
Berikan obat jika kejang masih berlangsung lebih dari 5 menit. Jangan berikan bila kejang telah berhenti.