Anda di halaman 1dari 26

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

PANDUAN RUQYAH
DENGAN DZIKIR DAN DO’A

OLEH:
OPI IRAWANSAH
POKOK BAHASAN

1. Definisi ruqyah
2. Macam-macam ruqyah
3. Adab yang perlu diperhatikan berkaitan
dengan ruqyah
4. Tata cara ruqyah dengan dzikir dan do’a
HAL- HAL PENTING YANG HARUS
DIPERHATIKAN DALAM RUQYAH
• BASMALAH
• NIAT
• YAKIN
• JANGAN CARI MASALAH DENGAN MAKHLUK
ALLOH DAN JANGAN LARI KALAU KETEMU
• MEMBIASAKAN DZIKIR SETIAP SAAT KECUALI
TEMPAT YANG DILARANG
DEFINISI RUQYAH
 Dari sisi etimologi, ruqyah berarti permohonan
perlindungan, atau ayat-ayat, dzikir-dzikir dan
doa-doa yang dibacakan kepada orang yang
sakit.
 Sedangkan menurut terminologi syariat, ruqyah
berarti bacaan-bacaan untuk pengobatan yang
syar’i (berdasarkan nash-nash yang pasti dan
shahih yang terdapat dalam Al Qur’an dan As
Sunnah) sesuai dengan ketentuan-ketentuan
serta tata cara yang telah disepakati oleh ulama
MACAM-MACAM RUQYAH
1. Ruqyah Syar’iyyah (Ruqyah yang dibolehkan
yang sesuai dengan Syari’at Islam), Yaitu:
bacaan yang terdiri dari himpunan ayat-ayat al-
Qur’an, Asma`ul-husna, do`a-do`a yang berasal
dari Al-Quran dan hadist yang shahih dengan
memohon kepada Allah untuk kesembuhan.
Nabi mengizinkan ruqyah dengan Al-quran,
dzikir-dzikir dan do`a-do`a selama tidak
mengandung syirik atau perkataan yang tidak
bisa dimengerti maknanya.
2. Ruqyah Syirkiyyah (Ruqyah yang diharamkan,
yaitu ruqyah yang mengandung unsur
syirik),dan Islam melarang ruqyah dengan
bantuan dukun, sihir, jin dan cara-cara lain
seperti benda pusaka, jimat, keris, batu-batu
berkhasiat dan lain sebagainya dan dengan
mantra / bacaan yang tidak jelas makna dan
dalilnya serta jelas-jelas bertentangan dengan
Islam, maka menurut syariat Islam hal tersebut
diharamkan dan termasuk perbuatan musyrik,
serta dosa besar.
HAKIKAT RUQYAH
Perlu disadari bahwa ruqyah pada hakekatnya
adalah doa kepada Alloh. Maka ruqyah dapat
dilakukan oleh setiap muslim, tidak hanya
tukang ruqyah. Justru menjadikan praktik
meruqyah sebagai profesi, dipermasalahkan
oleh sebagian ulama. Kalau demikian, maka
ruqyah merupakan satu keharusan yang mesti
diketahui oleh setiap muslim.
ADAB RUQYAH
1. Meyakini bahwa tidak ada
kesembuhan kecuali dari Alloh.
2. Ikhlas dan menghadapkan diri
kepada Alloh tatkala meruqyah.
3. Ruqyah tidak boleh dengan doa,
bacaan, media atau apa pun yang
mengandung syirik.
4. Ruqyah yang disyariatkan adalah dengan:
• Kalamullah (Al-Qur’an).
• Nama-nama dan sifat-sifatNya.
• Doa-doa yang dicontohkan oleh Nabi dalam
hadits yang shahih
• Doa atau ruqyah dengan bahasa Arab atau
bahasa lainnya yang dapat dipahami.
5. Menghayati makna yang terkandung dalam
ayat Al-Qur’an atau doa yang sedang dibaca.
KAPAN BERLINDUNG KEPADA ALLOH?
Berlindung kepada Allah dari gangguan jin di
setiap waktu, keadaan atau tempat, terutama:
1. Di rumah (sebelum masuk)
2. Sebelum makan
3. Tempat singgah (suatu tempat berkunjung)
4. Ketika berhubungan (Jima’)
5. Ketika bayi lahir
6. Sebelum tidur
7. Masuk kamar mandi, dll.
TATA CARA RUQYAH
1. Seorang yang merasakan sakit di badannya dapat
meruqyah dirinya dengan meletakkan tangannya
pada bagian badan yang sakit lalu mengucapkan,
ِ‫ ِبس ِْم هللا‬،‫هللا‬
ِ ‫ ِبس ِْم‬،ِ‫بِس ِْم هللا‬
“Dengan nama Allah, dengan nama Allah, dengan
nama Allah,”
Dan ucapkan setelah itu sebanyak 7x,
‫َأ ُع ْو ُذ ِباهللِ َوقُ ْد َرتِ ِه ِم ْن َش ِّر َما َأ ِج ُد َوُأ َحا ِذ ُر‬
“Aku berlindung kepada Allah dan kuasaNya, dari
keburukan apa yang aku rasakan dan aku takutkan.”
(HR. Muslim, no. 2202).
2. Orang yang menjenguk orang yang
sedang sakit dapat membacakan
(meruqyahnya), dengan mengucapkan
sebanyak 7x,
َ َ‫ َأ ْن يَ ْشفِي‬،‫ش ْال َع ِظ ْي ِم‬
.‫ك‬ ِ ْ
‫ر‬ ‫ع‬
َ ْ
‫ال‬ َّ‫ب‬ ‫ر‬
َ ،‫م‬َ ْ
‫ي‬ ‫ظ‬
ِ ‫ع‬
َ ْ
‫ال‬ َ ‫هللا‬ ‫ل‬
ُ ‫َأ‬ ْ
‫س‬ ‫َأ‬
“Aku memohon kepada Allah Yang
Mahaagung, Rabb Arasy yang agung,
agar dia menyembuhkanmu.” (HR.
Tirmidzi, no.2083; Abu Dawud no. 3106
dan dishahihkan oleh Al-Albani).
3. Meruqyah bagian anggota badan
yang dipatok atau disengat
binatang berbisa, yaitu dengan
membaca surat Al-Fatihah,
kemudian meludahi tempat yang
tersengat. (hal ini berdasarkan
hadits riwayat Bukhori no. 2156
dan 5404).
4. Meruqyah bekas luka atau tusukan, yaitu
dengan meludahi ujung jari telunjuk lalu
meletakkannya di tanah kemudian
mengusapkannya pada tempat luka sambil
mengucapkan,
‫بِّنَا‬/‫ يُ ْشفَى بِ ِه َسقِ ْي ُمنَا بِِإ ْذ ِن َر‬،‫ْضنَا‬ ِ ْ‫ تُرْ بَةُ َأر‬،ِ‫بِس ِْم هللا‬
ِ ‫ بِ ِر ْيقَ ِة بَع‬،‫ضنَا‬
“Dengan menyebut nama Allah; (ini) adalah
tanah bumi kami, (dan) dengan ludah
sebagian kami, orang yang sakit di antara
kami akan disembuhkan (Allah), dengan izin
Rabb kami.” (HR. Bukhori dan Muslim).
5. Meruqyah orang yang kesurupan, atau
kerasukan jin jahat, terkena sihir (santet) dan
hal-hal sejenis. Ini dapat dilakukan dengan:
Pertama: Menumbuk tujuh lembar daun
bidara hijau dengan batu atau sejenisnya,
kemudian dimasukkan ke dalam air sebanyak
cukup untuk mandi. Kemudian dibacakan
kepadanya:
Ta’awudz, Surat Al-Baqoroh: 255 (ayat kursi),
Surat Al-A’raf: 117-122, Surat Yunus: 79-82,
Surat Thaha: 65-70, Surat Al-Kafirun, Surat Al-
Ikhlas, Surat Al-Falaq, dan Surat An-Nas
Usai membaca ayat-ayat tersebut,
orang yang diruqyah diberikan minum
darinya, sebanyak 3x, dan dimandikan
dengan air yang tersisa; insya Allah
penyakitnya akan segera hilang dengan
izin Allah. Jika dirasa perlu untuk
mengulangi, dua kali atau lebih, maka
tidak apa-apa, sampai penyakitnya
hilang secara total.
Kedua: membaca:
• Ta’awudz
• Surat Al-Fatihah
• Surat Al-Baqoroh: 255 (ayat kursi)
• Surat Al-Baqoroh: 285-286
• Kemudian membaca Surat Al-Ikhlas,
Surat Al-Falaq dan Surat An-Nas; 3x atau
lebih, disertai mengusap-usapkan tangan
kanan pada yang sakit.
Ketiga: selain ayat-ayat di atas
terdapat banyak doa dan bacaan yang
disebutkan dalam banyak hadits
shahih yang dapat dipilih untuk
meruqyah, atau ditambahkan kepada
ayat-ayat Al-Qur’an di atas. Namun di
sini perlu tetap diingat bahwa semua
ayat Al-Qur’an pada dasarnya dapat
digunakan untuk meruqyah.
• Adapun diantara doa-doa dalam As-
Sunnah (hadits) yang dimaksud
antara lain:
1. Mengucapkan sebanyak 7x,
َ َ‫ َأ ْن يَ ْشفِي‬،‫ش ْال َع ِظ ْي ِم‬
‫ك‬ ِ ْ
‫ر‬ ‫ع‬
َ ْ
‫ال‬ َّ‫ب‬‫ر‬َ ، ‫م‬
َ ْ
‫ي‬ ‫ظ‬
ِ ‫ع‬
َ ْ
‫ال‬ َ ‫هللا‬ ‫ل‬
ُ ‫َأ‬ ْ
‫س‬ ‫َأ‬
“Aku memohon kepada Allah Yang
Mahaagung, Rabb Arasy yang
agung, agar dia menyembuhkanmu.”
2. Membaca,
َ ‫ َأ ْن‬/‫ف‬
َّ‫ ِإال‬/‫ي الَ ِشفَا َء‬/ِ‫ ال َّشاف‬/‫ت‬ َ ‫ ْالبَْأ‬/‫ب‬
ِ ‫ اِ ْش‬/‫س‬ ِ ‫ َأ ْذ ِه‬/‫س‬ِ ‫ب النَّا‬ /َّ ‫م َر‬/َّ ُ‫اللَّه‬
‫ ِشفَا ًء الَ يُ َغا ِد ُر َسقَ ًما‬، ‫ك‬ َ ‫ِشفَاُؤ‬
“Ya Allah, Rabb Manusia, hilangkanlah
lara ini, sembuhkanlah, Engkau adalah
Yang Maha menyembuhkan, tiada
kesembuhan kecuali kesembuhan
dariMu, dengan kesembuhan yang tiada
menyisakan sakit sedikit pun”. (HR.
Bukhori dan Muslim).
3. Membaca,
‫ل‬/ِّ ‫ ُك‬/‫ َو ِم ْن‬/‫ َوهَا َّم ٍة‬/‫طا ٍن‬
َ ‫ل َش ْي‬/ِّ ‫ ُك‬/‫ ِم ْن‬/‫ التَّا َّم ِة‬/ِ‫ هللا‬/‫ت‬
ِ ‫ بِ َكلِ َما‬/‫ك‬ َ ‫ُأ ِع ْي ُذ‬
‫َع ْي ٍن اَل َّم ٍة‬
“Aku memohon perlindungan untukmu
dengan kalimat-kalimat Allah yang
sempurna dari segala setan, binatang
berbisa, dan dari setiap mata penuh
kedengkian yang menimpakan keburukan
(penyakit).” (HR. Bukhori no. 3371)
‫‪4. Membaca ayat kursi‬‬
‫ي ۡٱلقَيُّو ۚ ُم‪ /‬اَل تَ ۡأ ُخ ُذهُۥ‪ِ /‬س‪/‬نَ ‪ٞ‬ة َواَل‬ ‫ۡ‬ ‫ٰ‬
‫﴿ٱهَّلل ُ ٓاَل ِإلهَ‪ِ /‬إ هُ َو ٱل َح ُّ‪/‬‬
‫اَّل‬ ‫َ‬
‫ض‪َ /‬م‪/‬ن َذا‬ ‫ت َو َم‪/‬ا فِ‪/‬ي ٱَأۡل ۡر ِۗ‬ ‫نَ ۡو ‪/ۚٞ‬م لَّهُۥ‪َ /‬م‪/‬ا فِ‪/‬ي ٱلس‪َ ٰ َّ/‬م ٰ َو ِ‬
‫ۡ‬ ‫َأ‬ ‫ۡ‬ ‫َ‬ ‫ۡ‬ ‫ۚ‬ ‫ۡ‬
‫ٱلَّ ِذي يَ ۡشفَ ُع‪ِ /‬عن َد ٓۥهُ‪ِ /‬إاَّل بِِإذنِ ِهۦ‪ /‬يَعل ُم‪َ /‬م‪/‬ا بَي َن‪ /‬ي ِدي ِه ۡم‪َ /‬و َم‪/‬ا‬
‫َخ ۡلفَه ۡۖ‪ُ/‬م َواَل ي ُِحيطُو َن‪ /‬بِ َش ۡي ٖء‪ِّ /‬م ۡن‪ِ /‬ع ۡل ِم ِٓهۦ‪ِ /‬إاَّل بِ َم‪/‬ا َشٓا َ‪/‬ءۚ‬
‫ض‪َ ///‬واَل ي‍َُٔو ُدهُ‪//‬ۥ‪/‬‬ ‫ت َوٱَأۡل ۡر ۖ َ‬ ‫ٱلس‪َ ٰ ///‬م ٰ َو ِ‬
‫َو ِس‪َ ///‬ع ُك ۡر ِس‪///‬يُّهُ َّ‬
‫ِح ۡفظُهُ َم ۚا َوهُ َو ۡٱل َعلِ ُّي‪ۡ ///////‬ٱل َع ِظيم‪﴾٢٥ ٥ /ُ //////‬‬
‫[ البقرة‪]255:‬‬
5. Membaca do’a
‫اهلل التَّ َّام ِة ِم ْن َشِّر َما َخلَ َق‬
ِ ‫ات‬ ِ ‫َأعوذُ بِ َكلِم‬
َ ُ
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat
Allah yang sempurna dari keburukan apa
yang diciptakanNya.” (HR. Muslim no.
2708).
Catatan: Ketika seseorang meruqyah, tentu
tidak perlu membaca terjemahnya. Terjemah
dicantumkan di sini adalah untuk membantu
kaum muslimin agar dapat memahami dan
kemudian menghayati makna-makna dari yang
dibacanya tersebut. Dan apa yang kami
tuliskan dalam panduan praktis ini, tentu saja
tidak sebatas ini yang ada dari tata cara dan
rincian ruqyah yang disyariatkan. Ini hanya
diharapkan sebagai acuan paling sederhana
dari apa yang kami anggap sebagai hal yang
paling dibutuhkan oleh setiap muslim.
PENUTUP
Pada akhirnya kami hanya berpesan bahwa
yang paling baik bagi seorang muslim
adalah melindungi diri sebelum tersentuh
oleh gangguan setan, yaitu dengan
senantiasa mendekatkan diri kepada Allah,
banyak membaca Al-Qur’an, membaca
dzikir pagi dan sore secara rutin dan
amalan-amalan lainnya
SEKIAN
SEMOGA BISA BERMANFAAT
‫الحمد هلل رب العالمين‬

Anda mungkin juga menyukai