Anda di halaman 1dari 59

Sekor Responden

Materi 4
Matriks Sekor
Sekor dari M responden dan N butir atribut
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Contoh matriks sekor dikotomi dan sekor politomi

Matriks sekor dikotomi Matriks sekor politomi


Res- Butir Res- Butir
pon- pon-
den 1 2 3 4 5 6 7 8 den 1 2 3 4 5 6 7 8
1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 2 4 5 2 3 5 4 2
2 1 1 0 0 0 1 1 0 2 3 3 4 2 3 5 4 2
3 0 1 1 0 0 1 1 1 3 2 4 5 1 4 5 5 1
4 0 0 1 1 1 1 1 1 4 1 4 5 2 4 4 5 1
5 1 0 0 1 1 1 1 1 5 2 3 4 2 3 4 4 2
6 1 1 1 1 0 1 1 1 6 3 3 5 1 4 4 5 2
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

A. Sekor Satu Responden


Sekor
Responden
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Cara perolehan sekor satu responden

Sekor responden dari setiap responden dapat dinyatakan melalui

• Jumlah sekor satuan total dengan referensi sekor lantai dan pagu
• Proporsi atau persentase
• Jumlah sekor satuan dengan penalti

Dengan persyaratan level skala minimal interval


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
A1. Sekor Satu Responden: Sekor Jumlah (Total)

Jumlah sekor (total)

• Sekor lantai AL = Jumlah skala lantai semua butir


• Sekor pagu AP = Jumlah skala pagu semua butir

• Sekor responden AX = Jumlah sekor semua butir


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Contoh pada Sekor Dikotomi dan Politomi (1 sampai 5)

Res- Butir atribut 12 pagu


pon- Dikotom
Ag i A1 = 7
den 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 A2 = 6
A3 = 1
1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 7
2 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 lantai
6 Alantai = 0
3 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 pagu
0 1 Apagu = 12
0 lantai
. 60 pagu
. Politomi A7 = 37
7 3 4 3 2 5 1 2 2 4 3 4 4 37 A8 = 35
8. 5 5 4 2 4 3 1 1 2 4 2 2 35 A9 = 20
9 2 1 1 2 1 2 3 1 3 1 1 2 20
lantai Alantai = 12
0 lantai
pagu Apagu = 60
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Contoh sekor Jumlah Pada Skala Thurstone

• Pada skala Thurstone, setiap butir sudah memiliki nilai (tak diketahui oleh responden)

59,5 pagu
Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A
Nilai 6,4 2,8 9,1 4,6 7,3 5,5 10,0 1,9 8,2 3,7

Resp      21,2

21,2

Sekor responden = Jumlah A = 6,4 + 2,8 + 4,6 + 5,5 + 1,9 = 21,2 0 lantai
sekor lantai Alantai = 0 dan sekor pagu Apagu = 59,5
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

A2. Sekor Satu Responden: Sekor Proporsi atau Persentase

1. Sekor proporsi atau persentase

• Sekor proporsi X =

• Sekor persentase X = x 100%

• Biasanya untuk memberi sekor kepada jawaban betul pada ujian


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Contoh pada Sekor Dikotomi

Res- Butir atribut


pon- Ag
Proporsi Persentase
den 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 7 0,58 58
2 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 6 0,50 50
3 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0,08 8
.

Sering digunakan untuk nilai hasil ujian


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

A3. Sekor Jumlah Pada Sekor dengan Penalti

Pada soal pilihan ganda, responden yang tidak mampu, dapat menerka
Jika terkaan betul maka dikira responden sudah paham pada hal belum paham
Agar responden segan menerka, jawaban salah dipenalti
Penalti berarti mengurangi nilai
Sebelum ujian, hal ini diumumkan, agar peserta ujian mengetahuinya

Dilakukan pada sekor dikotomi

• Jawaban betul : 1
• Tidak menjawab : 0
• Jawaban salah : terkena penalti (sebesar probabilitas terkaan salah)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bab 4A
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sekor berdasarkan penalti


n = banyaknya pilihan
1
Ag   X b Xb =  Xs
jawaban betul
n 1
Xs = jawaban salah
Misal Untuk responden ke-g

Banyaknya pilihan n=4


Jawaban betul 40 butir
Jawaban salah 6 butir
Tidak dijawab 4 butir
6
Ag  40   38
Sekor responden 4 1
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Probabilitas jawaban salah pada n pilihan

• Jika ada n pilihan jawaban, maka

Jawaban betul : 1
Jawaban salah : n–1

• Kemungkinan menjawab salah 1 di antara n – 1

• Probabilitas menjawab salah menjadi 1 sehingga sekor penalti =  1


n 1 n 1
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

B. Sekor Semua Responden


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Cara perolehan sekor semua responden

Sekor responden dari semua responden dapat dinyatakan melalui

• Jumlah sekor parsial atau subsekor dari sekor total


atau sekor proporsi (persentase)
• Distribusi frekuensi atau proporsi
• Parameter rerata dan variansi sekor satuan
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

B. Sekor Semua Responden


B1. Jumlah sekor parsial atau subsekor dari sekor total atau
sekor proporsi (persentase)
B1. Jumlah sekor parsial atau subsekor dari sekor total atau sekor
proporsi (persentase)

Catatan: banyaknya bagian bergantung kepada keperluan.


Banyaknya butir pada tiap bagian tidak harus selalu sama; bergantung kepada keperluan
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

B2. Peringkasan Langsung


Distribusi Frekuensi
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Distribusi frekuensi

B1. Peringkasan langsung (banyak data sedikit jenis)

• Banyak data, misalnya, ratusan atau ribuan


• Jenis sedikit, misalnya, hanya 10 jenis

Peringkasan langsung pada banyak data sedikit jenis


------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Contoh banyak data sedikit jenis

60 70 30 60 50 40 60 70 50 60 20 80 60 70 50 20
60 50 70 70 40 50 60 50 70 90 30 60 50 40 80 70
50 60 60 50 40 30 20 60 70 40 70 80 50 60 70 40
30 90 70 30 50 40 20 60 40 70 90 40 60 70 50 80
30 60 50 70 60 40 50 80 70 60 50 60 60 50 60 60

Hanya 8 jenis: 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90


------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pengurutan data

• Sebelum diringkas, biasanya data diurut dulu, melalui

Urut naik (dari nilai kecil ke besar)


Urut turun (dari nilai besar ke kecil)

Langkah pertama mengurut data


------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Urut naik dan urut turun

60 70 30 60 50 40 60 70 50 60 20 80 60 70 50 20 Urut naik urut turun


60 50 70 70 40 50 60 50 70 90 30 60 50 40 80 70 20 90
50 60 60 50 40 30 20 60 70 40 70 80 50 60 70 40 30 80
30 90 70 30 50 40 20 60 40 70 90 40 60 70 50 80 40 70
30 60 50 70 60 40 50 80 70 60 50 60 60 50 60 60 50 60
60 50
Hanya 8 jenis: 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90 70 40
80 30
90 20
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Frekuensi dan kumulasi frekuensi bawah

Urut naik Cacahan frekuensi Kumulasi frekuensi bawah


20 /// 4 4
30 //// // 6 10
40 //// //// 10 20
50 //// //// //// / 16 36
60 //// //// //// //// / 21 57
70 //// //// //// 15 72
80 //// 5 77
90 /// 3 80
80
Perhitungan dengan excel
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

• Contoh distribusi frekuensi

Data X Frek f Kum frek  f


20 4 4
30 6 10
40 10 20
50 16 36
60 21 57
70 15 72
80 5 77
90 3 80
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Distribusi Proporsi

Proporsi (frekuensi relatif)

• Proporsi ditentukan melalui pembagian di antara frekuensi data dengan frekuensi


total
frekuensi f
 
frekuensi total f
• Dikenal juga sebagai frekuensi relatif dan dapat dinyatakan dengan pecahan atau
persen
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Contoh kumulasi frekuensi bawah dan proporsi bawah

Melalui frekuensi diperoleh kumulasi frekuensi dan proporsi

Data Frekuensi Kum Frek Proporsi Kum Prop Proporsi (%) Kum Prop (%)
20 4 4 0,0500 0,0500 5,00 5,00
30 6 10 0,0750 0,1250 7,50 12,50
40 10 20 0,1250 0,2500 12,50 25,00
50 16 36 0,2000 0,4500 20,00 45,00
60 21 57 0,2625 0,7125 26,25 71,25
70 15 72 0,1875 0,9000 18,75 90,00
80 5 77 0,0625 0,9625 6,25 96,25
90 3 80 0,0375 1,0000 3,75 100,00
80 1,0000 100,00
Contoh kumulasi frekuensi bawah dan proporsi bawah

Melalui frekuensi diperoleh kumulasi frekuensi dan proporsi


------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Contoh: histogram frekuensi dan proporsi diskrit

X f(X) (X) f(X) Luas seluruh histogram frekuensi = 80


20 4 0,0500
25
30 6 0,0750
20
40 10 0,1250 Luas 15 x 1 = 15
15
50 16 0,2000
10
60 21 0,2625
5
70 15 0,1875
80 5 0,0625 X
20 30 40 50 60 70 80 90
90 3 0,0375
80 1,0000 Luas seluruh histogram proporsi = 1
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Contoh: histogram frekuensi dan proporsi diskrit

X f(X) (X) (X) Luas seluruh histogram proporso = 1,0000


20 4 0,0500
0,30
30 6 0,0750
0,25
40 10 0,1250 Luas 0,1875 x 1 =
0,20
50 16 0,2000 0,1875
0,15
60 21 0,2625
0,10
70 15 0,1875
80 5 0,0625 X
20 30 40 50 60 70 80 90
90 3 0,0375
80 1,0000 Luas seluruh histogram proporsi = 1
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------2

B2. Peringkasan data melalui pengelompokan dan parameter

• Data hasil pengukuran dapat diringkas ke bentuk

Kelompok dan disusul dengan distribusi frekuensi dan proporsi


Parameter rerata, variansi, simpangan baku

Untuk banyak data dan banyak jenis


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Prosedur peringkasan

• Data diurut, misalnya, dari kecil ke besar


• Data dikelompokkan menjadi beberapa kelompok

Data Kelompok Frekuensi dan proporsi

Distribusi frekuensi dan proporsi dengan data kelompok


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Contoh. Banyak data, banyak jenis

Data X sebanyak 80 data

79 49 48 74 81 98 87 80 80 84 90 70 91 93 82 78
70 71 92 38 56 91 74 73 68 72 85 53 65 93 83 86
90 32 83 73 74 43 86 68 92 93 76 71 90 72 67 75
80 91 61 72 97 91 88 81 70 74 99 95 80 59 71 77
63 60 83 82 60 67 89 63 76 63 88 70 66 80 79 75

Diringkas melalui pengelompokan (80 data; 42 jenis; minimum 32; maksimum 99)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Data sebanyak 80 ini direduksi menjadi 7 kelompok data

Kelompok Nilai Batas Batas Frekuensi


kel bawah atas ukuran populasi N = 80
31 – 40 35,5 30,5 40,5 2 data minimum Xmin = 32
41 – 50 45,5 40,5 50,5 3 data maksimum Xmaks = 99
51 – 60 55,5 50,5 60,5 5
61 – 70 65,5 60,5 70,5 14 banyaknya kelompok k = 7
71 – 80 75,5 70,5 80,5 25 interval kelompok i = 10
81 – 90 85,5 80,5 90,5 18
91 –100 95,5 90,5 100,5 13

setiap kelompok memiliki batas bawah dan batas atas


setiap kelompok diwakiliki oleh satu nilai kelompok (nilai tengah)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Distibusi frekuensi dan proporsi setelah dikelompokkan.

Data Frekuensi Kum frek Proporsi Kum prop


35,5 2 2 0,0250 0,0250
45,5 3 5 0,0375 0,0625
55,5 5 10 0,0625 0,1250
65,5 14 24 0,1750 0,3000
75,5 25 49 0,3125 0,6125
85,5 18 67 0,2250 0,8375
95,5 13 80 0,1625 1,0000
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Histogram
f 

Data Frek Prop 25 0,3125


35,5 2 0,0250
20 0,2500
45,5 3 0,0375
55,5 5 0,0625 15 0,1875

65,5 14 0,1750 10 0,1250


75,5 25 0,3125
5 0,0525
85,5 18 0,2250
95,5 13 0,1625 Data
35,5 45,5 55,5 65,5 75,5 85,5 89,5
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Perhitungan banyaknya kelompok

Banyaknyta kelompok (melalui kaidah Sturges)

• Banyaknya data = N Banyaknya kelompok = k

• Kaidah Sturges

Kaidah Sturges k = 1 + 2log n = 1 + 3,322 log n

Pada contoh k = 1 + 3,322 log 80 = 7,322 dibulatkan menjadi 7


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Menentukan Interval kelompok

X mak  X mim
i
k
Pada contoh

Xmin Xmak

32 99
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cara menentukan bentangan interval

Ada beberapa kemungkinan penentuan bentangan interval untuk

k = 7 I = 10 Xmin = 32 Xmaks = 99

32 42 92 Lebih 2, dibagi rata, di atas


(1) dan di bawah
41 51 91 101

32 selisih 1 99 selisih 1
Dibuat simetri
31 41 91
(3)
40 50 90 100
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cara menentukan bentangan interval

Ada beberapa kemungkinan penentuan bentangan interval untuk

k = 7 I = 10 Xmin = 32 Xmaks = 99

32 42 92 Lebih 2, dibagi rata, di atas


(1) dan di bawah
41 51 91 101

32 selisih 1 99 selisih 1
Dibuat simetri
31 41 91
(3)
40 50 90 100
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cara menentukan nilai kelompok

Titik tengah interval dijadikan nilai kelompok

Pada contoh

61 63 65 67 69

62 64 66 68 70

Titik tengah 65,5

Titik tengah kelompok 61 – 70 adalah 65,5 sehingga nilai kelompoknya adalah 65,5
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

B3. Parameter
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

B3. Parameter data

Parameter adalah besaran tentang karakteristik dari kelompok


Jenis parameter yang dibicarakan

• Rerata (hitung)
• Variansi (simpangan baku kuadrat)
• Simpangan baku (akar variansi)

Parameter adalah besaran tentang karateristik kelompok


------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Rerata (hitung) dan simpangan baku

Cara hitung

• Ada dua cara untuk menghitung rerata dan simpangan baku, melalui

Rumus
Kalkulator elektronik ilmiah

Rerata dan simpangan baku melalui kalkulator elektronik


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Contoh

Data
3, 4, 4, 5, 5, 5, 5, 6, 6, 6, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 7, 7, 7, 7, 7, 8, 8, 8, 9

Data Frek mode : (SD) 1


X f X2 fX fX2 tombol : 3 M+
3 1 9 3 9 4; 2 M+
4 2 16 8 32 5; 4 M+
5 4 25 20 100 6; 6 M+
6 6 36 36 216 7; 8 M+
7 8 49 56 392 8; 3 M+
8 3 64 24 192 9 M+
9 1 81 9 81
----- ----- -------- S-SUM n = 25  X = 156  X2 = 1022
25 156 1022 S-VAR  = 6.24  = 1.393700111 s = 1.42243922
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Contoh Rerata, simpangan baku, dan variansi

Respon- Butir Ag
den g 1 2 3 4 5
1 0 0 0 1 0 1
2 0 0 1 1 0 2 Rerata A = 3,2
3 1 0 0 0 1 2
4 0 1 1 1 0 3 Simpangan baku A = 1,2490
5 1 0 0 1 0 3
6 0 0 1 1 1 3 Variansi 2A = 1,56
7 1 0 1 1 1 4
8 0 1 1 1 1 4
9 1 1 1 1 1 5
10 1 1 1 1 1 5
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Grafik dari distribusi kumpulan sekor responden

Kumpulan sekor responden diharapkan berbentuk distribusi probabilitas normal

frekuensi
3

1 2 3 4 5 Sekor responden (A)


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Condong negatif (negatively skewed)

Frekuensi

40 70 90 Sekor responden
rendah tinggi
Banyak sekor tinggi: Butir ujian terlalu mudah
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bab 4A
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Condong positif (positively skewed)

Frekuensi

20 40 70 90 Sekor responden
rendah tinggi

Banyak sekor tendah: Butir ujian terlalu sukar


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Leptokurtik

Frekuensi Kurang menyebar

Distribusi normal

Sekor responden

Sekor terkumpul di tengah: Butir ujian kurang dapat membedakan kemampuan responden yang
sedang (di tengah)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Platikurtik

Frekuensi

Distribusi normal

menyebar

Sekor respenden

Sekor menyebar: Butir ujian sedang sukar dan dapat membedakan kemampuan responden
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Bimodus

Frekuensi

Sekor responden

Responden terdiri atas dua kelompok dengan kemampuan berbeda


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Berbentu U

Frekuensi

Sekor responden
Butir ujian sedang sukar tetapi sangat dapat membedakan kemampuan responden yang juga
terdiri atas dua kelompok dengan kemampuan berbeda
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

• Kecondongan melalui gambar petakotak (boxplot)

• Letak median dan kuartil sering digambar sebagai plotkotak

Nilai minimum Nilai maksimum

Kuartil 1 median Kuartil 3


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Contoh melalui interpolasi linier

Kuartil 1 (K1), kuartil 3 (K3), dan median (M) [perhitungan lihat statistika atau Lampiran]

2,00
Batas Data Frek Prop Kum Prop
2 1 0,05 0,05 3,75
2,5
3 3 0,15 0,20
3,5 4,17
4 4 0,20 0,40 K1 (0,25) = 3,75
4,5 5 5 0,25 0,65 M (0,50) = 4,17
5,5 6,00
6 4 0,20 0,85
K3 (0,75) = 6,00
6,5 7 2 0,10 0,95 8,00
7,5 8 1 0,05 1,00
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kecondongan melalui petakotak

Condong positif

Condong positif
simetri
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagian 4
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ini lebih jelas

Condong negatif Condong positif

Simetri

Anda mungkin juga menyukai