Anda di halaman 1dari 10

PERAWATAN JENAZAH

OLEH:
Salsabilla octavia
Sefia Ramadani
Nazahwa aprilia hanum
Tasya octaviani
Fadhilah putri utama
Wachyu anugrah
1
Perawatan Jenazah
• Perawatan jenazah adalah tindakan medis, yaitu pemberian bahan kimia tertentu pada
jenazah untuk menghambat pembusukan dan menjaga penampilan luar jenazah tetap mirip
dengan kondisi sewaktu hidup.
• Perawatan jenazah dilakukan karena ditundanya penguburan/ kremasi, misalnya untuk
menunggu kerabat yang tinggal jauh.
• Perawatan jenazah tetap dilaksanakan pada pasien meninggal dengan penyakit menular,
karena perawatan jenazah dapt meminimalisir penularan penyakit.
• Perawatan jenazah adalah perawatan pasien setelah meninggal, menyiapkan jenazah
diperlihatkan pada keluarga, transportasi ke kamar jenazah, dan melakukan disposisi
(penyerahan) barang-barang milik pasien.
• Jika pasien meninggal karena kekerasan atau dicurigai akibat kriminalitas, perawatan
jenazah dilakukan setelah pemeriksaan medis lengkap melalui otopsi.
2
Tujuan Perawatan Jenazah
• Untuk mencegah terjadinya pembusukan pada jenazah
• Dengan menyuntikkan zat-zat tertentu untuk
membunuh kuman seperti pemberian injeksi formalin
murni, agar tidak meningalkan luka dan membuat
tubuh menjadi kaku. Dalam injeksi formalin dapat
dimasukan kemulut hidung dan pantat jenazah.

3
Perubahan Tubuh Setelah Kematian

• Algor mortis (penurunan suhu jenazah)


• Livor mortis (lebam mayat)
• Rigor mortis (kaku mayat)
• Dekomposisi (pembusukan)

4
Peralatan dan Perlengkapan
Perawatan Jenazah
• Kasa atau perban • Handuk
• Sarung tangan • Selimut mandi
• Penganjal dagu • Kain kafan
• Pads • Daftar barang
• Kapas • Peniti
• Plastik jenazah • Sisir
• 3 label indikasi • Baju bersih
• Plester • Celemek
• Tas plastic • Bengkok
• Air dalam baskom • Tempat pakaian kotor
• Sabun • Waslap
5
Pelaksanaan Perawatan
Jenazah
a. Tindakan di Luar Kamar Jenazah
b. Tindakan di Dalam Kamar Jenazah

6
Tindakan di Luar Kamar Jenazah
• Mencuci tangan sebelum memakai sarung tangan
• Memakai pelindung wajah dan jubah
• Luruskan tubuh jenasah dan letakan dalam posisi terllentang dengan tangan disisi atau terlipat didada.
• Tutup kelopak mata atau ditutup dengan kapas atau kasa, begitu pula multu dan telinga.
• Beri alas kepala dengan kain handuk untuk menampung bila ada rembesan darah atau cairan tubuh
lainnya.
• Tutup anus dengan kasa dan plester kedap air.
• Lepaskan semua alat kesehatan dan letakan alat bekas tersebut dalam wadah yang aman sesuai dengan
kaidah kewaspadaan universal.
• Tutup setiap luka yang ada dengan plester kedap air.
• Bersihkan tubuh jenasah tutup dengan kain bersih untuk disaksikan olehkeluarga
• Pasang label identitas pada laki-laki
• Beritahu petugas kamar jenasah bahwa jenasah adalah penderita penyakit menular
• Cuci tangan setelah melepas rarung tangan.
7
Tindakan di Dalam Kamar Jenazah
• Lakukan prosedur baku kewas padaan unifersal yaitu cuci tangan sebelum mamakai sarung tangan.
• Petugas memakai alat pelindung :
• Sarung tangan karet yang panjang (sampai kesiku).
• Sebaiknya memakai sepatu boot sampai lutut.
• Pelindung wajah (masker dan kaca mata).
• Jubah atau celemek sebaiknya yang kedap air.
• Jenasah dimadikan oleh petugas kamar jenazah yang telah memahami cara membersihkan atau memandikan
jenasah penderita penyakit menular
• Bungkus jenazah dengan kain kafan atau kain pembungkus lain sesuai dengan agama dan kepercayaan yang
dianut.
• Cuci tangan dengan sabun sebelum memakai sarung tangan dan sesudah melepas sarung tangan
• Jenazah yang telah dibungkus tidak boleh dibuka lagi.
• Jenazah tidak boleh dibalsem atau disuntik atau pengawetan kecauli oleh petugas khusus yang telah mahir
dalam hal tersebut.
• Jenazah tidak boleh diotopsi, dalam hal tertentu, otosi dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari
pimpinan rumah sakit dan dilaksanakanoleh petugas rumah sakait yang telah mahir dalam hal tersebut.
8
Hal-hal yang Diperhatikan Dalam Proses
Keperawatan
• Segera mencuci kulit dan permukaan lain dengan air mengalir bila tekenah darah
atau cairan tubuh lain.
• Dilarang memanipulasi alat suntik atau menyarungkan jarum suntik ke
tutupnya.
• Buang semua alat atau benda tajam dalam wadah yang tahan tusukan.
• Semua permukaan yang terkena percikan atau tumpuahan darah atau cairan
tubuh lainnya segera dibersihkan dengancairan klorin 0,5 %.
• Semua peralatan yang akan digunakan kembali harus diproses dengan urutan:
dekontaminasi, pembersihan, desinfeksi, dan sterilisai.
• Sampah dan bahan terkontaminasi lainnya ditempatkan dalam kantong plastik.
• Pembuangan sampah dan bahan yang tercemar sesua pengolah sampah medis.
9
TERIMA KASIH

10

Anda mungkin juga menyukai