Anda di halaman 1dari 28

FRAUD

DETECTION
DISUSUN OLEH:
INDRI GUSTIRANI
? L
A N
U D E G A
R A IL NG
N D E , N
F A I
K A , I A
N
R
A
A D N NY GA
D N A U G
I N A U B N N
T IT IP M A A
D E N Y E E L YA
P EN U P CA
P TA E R
A EP
K
APA SIH ALASAN DASAR TERJADI FRAUD ?
RASIONALISASI
Rasionalisasi terjadi ketika individu membangun
justifikasi untuk tindakan fraud mereka.
Rasionalisasi beragam untuk setiap kasus dan
individu.
Contoh:
“Saya sedang sangat butuh uang dan saya akan
mengembalikan uang ini ketika saya gajian”
“Saya lebih baik bekerjsama perusahaan saya
daripada bekerja dengan Dinas Pajak”
“Saya tidak mampu kehilangan segalanya – rumah,
mobil, dan segalanya”
OPPORTUNITY/KESEMPATAN
Kesempatan: umumnya diakibatkan adanya
kelemahan dalam pengendalian internal, seperti
kelemahan/ ketiadaan:
 Supervisi dan reviu
 Pemisahan tugas.
 Ketidaklayakan otoritas/ persetujuan
 Prosedur pengendalian.
PRESSURE/TEKANAN
Tekanan  dapat diakibatkan:
 Masalah keuangan personal.
 Kelakuan buruk personal, seperti judi,
narkoba, atau hutang besar, dll.
 Tidak realistisnya waktu deadlines dan
target kinerja.
I & A N
P AS
A H N
S I G A
N T I
C E D
A
A
N
A
E N U D P
S A
A H
P RA WA E G
F E C
. K EN
1 P
2 .
Kewaspadaan dan pencegahan dapat dilakukan
melalui proses:
“Meminimalkan Kesempatan”, dengan cara:
Perbaikan desain pengendalian internal,
Patuh terhadap prosedur pengendalian internal
yang ditetapkan
WASPADA
FRAUD
RED FLAGS
Red Flags adalah petunjuk atau
indikasi akan adanya sesuatu
yang tidak biasa dan merupakan
tanda-tanda bahwa fraud terjadi.
PENTINGNYA RED FLAG BAGI
AUDITOR INDEPENDEN UNTUK
MENDETEKSI KECURANGAN
DALAM LAPORAN KEUANGAN
Identifying the “Red Flags”
of fraud
Identifikasi redflags dan prosedur audit
untuk identifikasi fraudIdentifying the “Red
Flags”
1.Vendoroffiktif
fraud
2.Invoice yang Dirubah
3.Pengaturan Bidding/Penawaran
4.Barang/ jasa tidak diterima
5.Duplikasi faktur
6.Kemahalan harga
7.Kelebihan jumlah pembelian
8.Duplicate payments/pembayaran duplikat
9.Carbon copies/salinan
10.Duplikasi nomor seri urut
11.Payroll fraud/penipuan gaji
12.Accounts payable/hutang
1. VENDOR FIKTIF
Prosedur audit untuk identifikasi:
 Run checks: untuk mengidentifikasi kotak pos kantor
yang digunakan sebagai alamat (karena tidak lazim
menggunakan kotak pos sebagai alamat) dan untuk
mencari informasi/ data kemiripan alamat / nomor
telepon/ informasi lainnya antara vendor dengan pegawai
perusahaan.
 Waspada terhadap vendor yang memiliki kemiripan nama
atau lebih dari satu vendor memiliki kemiripan alamat
atau nomor telepon.
2. INVOICE YANG DIRUBAH

Prosedur audit untuk identifikasi:


 Lakukan test duplikasi
 Periksa adanya nilai invoice yang tidak
sesuai (melebihi) dengan nilai kontrak
atau nilai purchase order (PO).
3. PENGATURAN BIDDING
Prosedur audit untuk identifikasi:
 Buat ringkasan kontrak dan nilainya per vendor, dan
bandingkan ringkasan tersebut ke beberapa tahun
sebelumnya untuk mengidentifikasi apakah vendor
tertentu telah terlalu sering memenangi bidding.
 Hitung lama hari antara hari penutupan bidding dan
tanggal penyerahan kontrak per vendor untuk
mengidentifikasi apakah bidder terakhir secara
konsisten memenangi bidding kontrak.
4. BARANG/ JASA TIDAK DITERIMA

Prosedur audit untuk identifikasi:


 Identifikasi adanya jumlah barang
pembelian yang tidak sama (lebih sedikit)
dengan jumlah dalam kontrak.
 Periksa apakah tingkat saldo persediaan
berubah seiring dengan adanya
penerimaan barang.
5. DUPLIKASI FAKTUR
Prosedur audit untuk identifikasi:
Reviu adanya duplikasi nomor
invoice, duplikasi tanggal, dan
duplikasi nilai invoice.
6. KEMAHALAN HARGA
Prosedur audit untuk identifikasi:
Bandingkan harga barang sejenis
diantara para vendor, untuk melihat
apakah harga dari vendor tertentu
terlalu tinggi secara tidak rasional.
7. KELEBIHAN JUMLAH PEMBELIAN
Prosedur audit untuk identifikasi:
 Review adanya kenaikan inventory yang tidak dapat
dijelaskan.
 Tentukan apakah jumlah pembelian inventory, sesuai
dengan tingkat produksi. Misal tingkat produksi
mingguan = 1.000 unit, namun tingkat pembelian
mingguan = 1.200 unit.
 Identifikasi apakah ada kenaikan jumlah barang
dipesan, dibandingkan dengan kontrak / tahun
sebelumnya atau dibandingkan dengan pabrik
lainnya.
8. DUPLICATE PAYMENTS

Prosedur audit untuk identifikasi:


 Identifikasi adanya nomor invoice yang
sama, namun dibayar beberapa kali
(duplikasi).
 Identifikasi adanya permintaan berulang
untuk refunds atas inovice yang telah
dibayar dua kali (double).
9. CARBON COPIES
Prosedur audit untuk identifikasi:
 Identifikasi adanya duplikasi
pencairan atas cek yang sama.
 Lakukan identifikasi adanya
gaps dalam nomor urut check.
10. DUPLIKASI NOMOR SERI URUT

Prosedur audit untuk identifikasi:


Tentukan apakah peralatan bernilai
tinggi
yang telah dimiliki oleh perusahaan,
namun dibeli kembali, dengan cara
identifikasi adanya duplikasi nomor seri
urut dan adanya keterlibatan personel
yang sama dalam proses pembelian dan
pengiriman peralatan tersebut.
11. PAYROLL FRAUD
Prosedur audit untuk identifikasi:
 Identifikasi apakah terdapat pegawai yang telah pensiun,
namun masih terdaftar di daftar gaji, dengan cara
bandingkan tanggal terminasi dengan periode
pembayaran gaji, dan ekstak seluruh transaksi
pembayaran untuk tanggal terminasi < tanggal pembayaran
periode berjalan.
 Cek adanya pembayaran ganda kepada pegawai yang sama
untuk periode pembayaran yang sama.
12. ACCOUNTS PAYABLE

Prosedur audit untuk identifikasi:


Identifikasi adanya transaksi yang tidak sesuai
dengan nilai kontrak, dengan menghubungkan
file accounts payable dengan file kontrak dan
persediaan, dan dengan cara memeriksa
tanggal kontrak, harga, jumlah dipesan, jumlah
diterima, jumlah ditagihkan, dan nillai yang
bayar per kontrak.
.

AH DS T

B I,
A M IN

IT L I
E
D
DA S
AUP A D
MA N
K A HK
JI I L A
S
SEKIAN & TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai