PELAYANAN PASTORAL:
Panggilan menjadi Persekutuan yang Dipulihkan untuk Memulihkan
Pengutusan
sebagai
Persekutuan Penutup
yang memulihkan
Bab IV Bab V
I. Pendahuluan
sarapanpagibiblika/Yusuf-dan-
saudara2nya.jpg
albums/zz252/
Proses pemulihan yang dialami Yusuf dan kaum keluarganya tidak berlangsung
dalam sehari. Butuh waktu bertahun-tahun yang diisi dengan ketabahan serta
pengharapan Yusuf yang teguh akan penyertaan Tuhan.
Yusuf menjadi seorang yang terbuka terhadap situasi lingkungan baru tanpa
kehilangan identitas diri sebagai seorang yang percaya kepada Tuhan. Tindakan
dan pilihan sikap yang dilakukan Yusuf mencerminkan kehadiran seluruh fungsi
pastoral dalam bingkai kompatibilitas, yaitu sustaining, healing, reconciling,
guiding, nurturing, empowering, liberating dan advocacy.
Pelayanan pastoral sebagai persekutuan yang dipulihkan akan
semakin maksimal dengan menjalin kerjasama dengan pihak lain
di luar jemaat lokal, misalnya dengan gereja mitra, lembaga
swadaya masyarakat dan organisasi lainnya tanpa kehilangan
identitasnya sebagai gereja.
IV. Pengutusan sebagai Persekutuan yang memulihkan
“Siapa pun yang terjangkit harus segera menjauhkan diri [isolasi mandiri!] atau dijauhkan
dari kontak dengan orang lain dan harus segera mencari bantuan berupa obat-obatan. Dia
harus dibantu dan tidak ditelantarkan dalam kebutuhannya, seperti yang telah saya
jelaskan di atas, agar infeksi pada waktunya dapat diperiksa, bagi keuntungan tidak hanya
individual tetapi juga seluruh komunitas, yang akan terinfeksi jika penyakit dibiarkan
mewabah dan menyebar.”
Mengakhiri suratnya, Luther menyampaikan kalimat penutup sederhana yang
menyiratkan keterbukaan bagi perbedaan sikap dan pandangan yang mungkin muncul
di kalangan/pihak yang lain:
“Jadi, ini adalah pemahaman dan pendapat saya tentang melarikan diri ketika dalam
bahaya kematian. Jika Anda memiliki pendapat lain, semoga Tuhan mengungkapkannya
kepada Anda. Amin”
Relevansi:
Pertama, Luther menggunakan berbagai metode yang mungkin untuk menjangkau
setiap yang membutuhkan pelayanan pastoral. Ketika pertemuan tatap muka
langsung tidak memungkinkan terwujud pada masa itu, Luther menggunakan media
komunikasi korespondensi manual. Sangat unik, bahwa Luther sering sekali
menggunakan media ini. Dalam buku Luther Letters of Spiritual Counsel
terdokumentasi berbagai surat (pastoral) yang ditujukan kepada rekan sepelayanan,
keluarga maupun anggota jemaat dengan berbagai tema pastoral. Pilihan media
komunikasi selain perjumpaan tatap muka di masa kini tentu lebih beragam dan perlu
semakin maksimal dipergunakan seperti telepon, pesan singkat, surat elektronik,
rekaman audio, rekaman audio-visual, panggilan video dan ragam aplikasi lainnya.
Kedua, Luther selalu menekankan keutuhan aspek hidup manusia yang menjadi
subyek pelayanan pastoral. Persekutuan orang percaya akan teruji melalui
kepedulian nyata baik secara internal maupun secara eksternal. Pelayanan
pastoral masa kini tertantang untuk mempertimbangkan kembali sekat-sekat
doktrinal yang sering terlalu kaku ditegakkan sehingga justru menghambat
ruang gerak pelayanan gereja sebagai perwujudan kehadiran Tubuh Kristus di
dunia pelayanan di lembaga permasyarakatan di masa kenormalan baru
Ketiga, Luther melihat perlunya keterpisahan namun sekaligus perlunya relasi
antara gereja dengan pemerintah terutama dalam menyikapi realitas sosial.
Dalam relasi itu, gereja tidak boleh kehilangan identitasnya sebagai
persekutuan orang percaya yang tidak hanya telah dipanggil keluar dari
kegelapan, melainkan sedang diutus ke tengah dunia.
Keempat, Luther menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi pelayanan
pastoral terejawantah dalam wujud kompatibilitas, yaitu
kemampuan hidup berdampingan secara harmonis, dapat
didamaikan. Dalam masa kenormalan baru, kompatibilitas
pelayanan pastoral perlu diwujudkan melalui sikap inklusif gereja
dalam relasinya secara internal maupun eksternal.
V. Penutup
Kompatibilitas pelayanan pastoral di masa kenormalan baru seharusnya berangkat
dari penghayatan iman orang percaya terhadap panggilannya untuk menjadi
persekutuan yang dipulihkan sembari di saat yang sama menyadari pengutusan
Tuhan untuk menjadi persekutuan yang memulihkan melalui relasi yang terjalin
berdasarkan kasih Tuhan secara internal maupun eksternal.
Sekian & Terimakasih
Tuhan memberkati