OLEH:
Bismillahhirrahmannirahhim
Puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala rahmat dan karunia-
dan kesulitan yang dialami. Namun, dengan bantuan serta bimbingan dari
berbagai pihak maka kesulitan tersebut dapat diatasi sehingga penulisan Tugas
Akhir ini berjalan dengan baik. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dan bimbingan sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan.
1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
2. Ibu Dra. Mutia Ismail, MM., Ak, CA, selaku Ketua Program Studi Diploma
3. Bapak Abdillah Arif Nasution, selaku Sekretaris Program Studi Diploma III
4. Ibu Dra. Naleni Indra, MM., Ak, selaku Dosen Pembimbing yang selalu
6. Kedua Orang Tua tercinta H. Rabiul Ikhwan Siregar dan Hj. Pinta Hidayati
Dalimunthe yang telah memberikan kasih sayang, doa, dan bimbingan baik
moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini
dengan baik, dan kepada saudara saya tersayang Kakak Tara Humayrah
yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, Terimakasih banyak atas segala
7. Sahabat – sahabat seperjuangan Naomi, Wini, Asha, Ayu, Vivi, Dinda, Tria,
terimakasih atas semua bantuan, kerjasama, semangat serta doa yang telah
diberikan selama masa perkuliahan hingga Tugas Akhir ini selesai. Juga
untuk rekan mahasiswa yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu disini,
8. Para Dosen dan Staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara yang telah membantu penulis dalam memberikan ilmu dan sarana
Medan Bagian Akuntansi yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
10. Dan untuk teman – teman diluar kampus Diana, Ayu Hazura, Dila, Ayu, dan
Yuni, Terima Kasih atas dukungan, semangat, dan doa yang telah diberikan.
ii
pembaca, dan semoga segala hal baik serta bantuan yang penulis terima selama
menyelesaikan Tugas Akhir ini mendapatkan balasan yang berlipat ganda dan
iii
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR TABEL vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 4
1.3.1 Tujuan Penelitian 4
1.3.2 Manfaat Penelitian 4
1.4 Rencana Penulisan 5
1.4.1 Jadwal Survey/Observasi 5
1.4.2 Rencana Isi 6
iv
DAFTAR PUSTAKA 57
vi
Medan
Medan
IV Medan
Medan
vii
PENDAHULUAN
perencanaan usaha yang penting untuk perusahaan dan juga etika bisnisnya. Salah
logistik perusahaan. Etika bisnis dapat dilihat dari bagaimana perusahaan mampu
Banyak pihak berusaha melaksanakan apa yang disebut dengan Corporate Social
Undang Perseroan Terbatas (UU PT) No.40 Tahun 2007 khususnya dalam upaya
CSR, dalam hal tersebut adalah lebih meluas dan juga secara global. Suatu bentuk
tanggung jawab yang berkembang sebagai wujud dari sebuah pada dasarnya
merupakan pengertian CSR. Pada sisi ini, CSR dilihat sebagai aplikasi dari
keberadaan korporat sebagai salah satu elemen sosial perusahaan yang merupakan
tanggung jawab dalam beretika bisnis. Dalam hal ini, pelaksanaan CSR mengacu
pada konsep yang lebih luas dan global. Budimanta (2002) mendefinisikan bahwa
hanya dilihat dalam hal keuntungannya saja tetapi juga dalam tindakan dan
Melihat sejarah TJS dunia yang terbagi atas beberapa fase yang bermula di
Amerika Serikat pada tahun 1900, konsep TJS pada saat ini merupakan kegiatan
produksi langsung maupun secara tidak langsung, yang akan membawa dampak
yang lebih baik maupun yang lebih buruk, bagi kondisi lingkungan dan sosial
dari TJS yaitu bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat. Tidak hanya
itu, pemilik perusahaan sejatinya bukan hanya shareholders saja, melainkan para
pihak diluar pada pemegang saham yang terkait dan berkepentingan terhadap
Komponen CST tersebut meliputi (1) perlindungan lingkungan; (2) jaminan kerja;
(3) Hak Asasi Manusia; (4) interaksi dan keterlibatan perusahaan dengan
masyarakat; (5) standar usaha; (6) pasar; (7) pengembangan ekonomi dan badan
usaha; (8) perlindungan kesehatan; (9) kepemimpinan dan pendidikan; dan (10)
bantuan bencana kemanusiaan. Tidak hanya citra positif yang didapat oleh
berada di Sumatera Utara, yaitu PTPN II, PTPN III, dan PTPN IV. Adapun
Nusantara IV Medan”.
Sesuai dengan hal yang dikemukakan diatas, maka yang diangkat sebagai
biaya Corporate Social Responsibility (CSR) dan pencitraan pada PT. Perkebunan
alokasi biaya Corporate Social Responsibility (CSR) dan pencitraan pada PT.
a. Bagi Peneliti
Responsibility (CSR).
c. Bagi Pembaca
Tabel 1.1
Jadwal Survei/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir
April Mei Juni
No Kegiatan
II IV I II III IV I II III
4. Permohonan Izin
5. Pengumpulan Data
Adapun rencana isi dari penulisan bab ini adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
penulisan.
usaha.
Sumber: www.bidikkasusnews.com
Gambar 2.1
Kantor PTPN IV Medan
dan pengolahan komoditas kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal
yang mengelola budidaya Kelapa Sawit dan 1 Unit Usaha yang mengelola
budidaya Teh dan 1 Unit Kebun Plasma Kelapa Sawit, serta 1 Unit Usaha
yaitu :
Bisnis dan Agro Industri serta optimalisasi pemanfaatan Sumber Daya Perseroan
untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing
b) Produksi ;
c) Perdagangan;
Sumber: www.ptpn4.co.id
Gambar 2.2
Logo Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan
Makna logo PTPN IV Medan, yaitu bentuk pohon sebagai gambaran dari
Sawit, dan Perkebunan Teh, juga dua pelepah di bawah mengartikan wadah, yaitu
yang mengelola unit perkebunan diatasnya dalam hal ini yaitu PTPN IV.
2.4 Visi, Misi, Budaya Perusahaan, dan Tata Nilai PT. Perkebunan
Nusantara IV Medan
2. Dewan Komisaris
serta ketentuan dasar Anggaran dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang
diperlukan.
3. Direksi
4. Komite Audit
5. Bagian PKBL
organisasi.
organisasi.
6. Bagian SDM
ditetapkan.
7. Bagian Akuntansi
8. Bagian Keuangan
• Mengelola kas sesuai dengan kebijakan & prosedur yang telah ditetapkan
• Mengelola pajak dan asuransi sesuai dengan kebijakan & prosedur yang
9. Bagian Pemasaran
dengan kebijakan & prosedur yang ada sebagai dasar terciptanya prosedur
dan tata kelola logistik yang baik untuk mendukung tercapainya sasaran
perusahaan.
tanaman sawit maupun teh terlaksana sesuai kebijakan & prosedur yang
ditetapkan.
seluruh Pabrik.
unit kerja.
telah ditetapkan.
seluruh Pabrik.
seluruh Pabrik.
kegiatan perusahaan.
management).
Tahunan (PKAT).
dan Pertanahan sesuai kebijakan dan prosedur yang ada untuk mendukung
pengolahan dengan komoditas kelapa sawit dan teh. Salah satu kegiatannya adalah
Dari total areal tersebut, terdapat juga Tanaman Baru Luncuran 431,92 Ha,
Tanaman Ulang 2.713,00 Ha, Kebun Benih Kakao 48,00 Ha dan Areal lain - lain
36.552,48 Ha. Produk yang dihasilkan antara lain Minyak Sawit (Crude Palm
Oil), Inti Sawit (Palm Kernel), Palm Kernel Oil (PKO), Palm Kernel Meal
Kelapa Sawit
Areal konsesi PTPN IV secara keseluruhan seluas 175.735 ha, sekitar 96%
diantaranya adalah areal kelapa sawit. Areal Tanaman Menghasilkan (TM) kelapa
sawit tercatat seluas 116.322 ha. Komposisi umur tanaman kelapa sawit saat ini
berada pada posisi terbaik, 57% merupakan tanaman mudaremaja. Dengan kondisi
Pada tahun 2018 realisasi produksi TBS Kebun Sendiri meningkat 2,50%
dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sedangkan produktivitas TBS
mencapai 20,90 ton per ha, tumbuh 2,61% dibandingkan periode yang sama pada
tahun 2017.
jumlah Berat Rerata Tandan (BRT) masih berada dibawah target. Secara
BRT. Namun, jumlah tandan per pokok secara keseluruhan di atas target. Salah
satu penyebab teknis tidak tercapainya BRT pada tahun 2018 adalah restan TBS,
belum optimal, dan kondisi jalan yang rusak dan hujan, sehingga mobil angkutan
TBS tidak dapat masuk secara maksimal untuk melakukan koleksi dan
pengangkutan buah.
pengamanan internal, PTPN IV juga bekerja sama dengan provider security dalam
harga CPO. Harga CPO sepanjang tahun 2018 kurang menggembirakan, dan
semakin tertekan akibat berkurangnya pasar ekspor serta terjadinya over supply
CPO di Indonesia. Oleh karena itu, agar perusahaan dapat sustain dan bertahan,
sehingga potensi tanaman dapat dihitung secara lebih cermat. Perhitungan jumlah
pokok yang akurat ini seterusnya akan berpengaruh langsung pada pengeluaran
sehingga kondisi kesehatan tanaman kelapa sawit dapat diketahui sejak dini (early
warning). Tanaman yang telah terserang ganoderma tidak perlu dipupuk lagi
Teh
masih merugi. Hal ini terkait dengan produksi dan produktivitas tanaman yang
masih rendah. Produksi teh tahun 2018 berada di bawah tahun 2017 akibat
tanaman teh masih dalam proses recovery dan rehabilitasi. Nilai blok layak petik
masih di bawah 60% dan komponen nilai bias produksi seperti hama penyakit dan
gulma masih menjadi factor penghambat. Kesehatan tanaman (klorofil dan fito
digali, karena Kebun Teh PTPN IV ini merupakan yang paling baik topografinya
karena rata. Kebun Teh PTPN IV juga memiliki bibit dengan klon 100%, dan di
dalamnya terdapat klon unggul teh seri Gambung 82% dengan kandungan
blok untuk menggali potensi kebun PTPN IV mulai dari (1) nilai produksi (hama
penyakit dan pemetikan), (2) memperbaiki kandungan klorofil dan fitohormon, (3)
mempersiapkan pabrik untuk mengolah DTB hasil dari perbaikan blok. Melalui
dan produktivitas Daun Teh Basah (DTB) dan Daun Teh Kering (DTK) akan
secara signifikan.
Berdasarkan indikator operasional, selama kurun waktu 5 tahun sejak tahun 2013,
produktivitas selama lima tahun terakhir 19,45 ton per hektar. Beberapa biaya
berada di atas standar industri, menunjukkan bahwa PTPN IV akan dapat lebih
unggul ke depannya.
sama dengan provider keamanan dari swasta, diperoleh data sebagai berikut:
sehingga jumlah tegakan pokok sawit sudah tidak standar. Salah satu
penyebabnya adalah pembangunan kebun sejak 1911, sehingga saat ini tanaman
Ganoderma.
produksi.
total.
perbaikan kultur teknis tanaman agar lebih prima dalam menghasilkan berat
• Hasil produktivitas CPO masih di bawah standar, hal ini disebabkan adanya
stagnasi pabrik.
pengendalian biaya dengan efektif dan efisien, serta perbaikan dalam Budaya
di beberapa kebun.
• Penggunaan Drone untuk presisi perhitungan jumlah tegakan, dan luas serta
pengawasan operasional.
peningkatan produktivitas.
PEMBAHASAN
• Tidak melakukan kegiatan yang hanya sekedar bagi – bagi uang tapi
compliance).
(CSR). ISO 26000 merupakan panduan tanggung jawab sosial yang banyak
dirujuk oleh perusahaan dan Global Reporting Initiative (GRI) tentang panduan
seluruh jenis organisasi yang didirikan dengan tujuan memperoleh laba maupun
tidak. Oleh sebab itu, dalam ISO 26000 tidak dipergunakan istilah CSR,
untuk semua jenis organisasi. ISO 26000 diluncurkan secara resmi pada 1
(ISO). Terdapat 7 ruang lingkup SR (tanggung jawab sosial) yang dapat juga
26
penyebutan dari panduan yang telah disediakan oleh GRI. Karena mencakup
lingkungan dan sosial, dengan indikator yang cukup lengkap adalah semua aspek
keberlanjutan.
yang dikeluarkan untuk para tenaga kerja dan pemasok juga termasuk hal yang
penggunaan bahan baku, air, dan energi; dampak dari produk dan jasa yang
Sementara itu pada aspek sosial, HAM, masyarakat, tanggung jawab produk, dan
praktik tenaga kerja merupakan 4 hal yang utama. Dalam merencanakan CSR,
No. 40 Tahun 2007 mewajibkan perusahaan untuk membuat laporan atas kegiatan
TJSL-nya.
awalnya hanya mengikat Badan Usaha Milik Negara dengan aktivitas sosial yang
lebih dikenal dengan istilah Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan
diperkenalkan untuk pertama kalinya pada tahun 1953. Penggagas CSR dengan
CSR adalah bentuk kepedulian sosial sebuah perusahaan dalam operasi bisnis
hanya sekedar maximizing profit bagi kepentingan owner, atau penerapan CSR
penerapan CSR.
Gambar 3.1
Carrol’s CSR Pyramids
untuk mendapatkan hasil keuntungan dari barang dan jasa yang dihasilkannya.
nilai tambah ekonomi yang nantinya akan sebagai prasyarat agar perusahaan dapat
perlu diperhatikan juga bahwa perusahaan memiliki tanggung jawab kepada para
Menjalankan praktek bisnis yang baik dan adil adalah hal yang harus dilaksanakan
oleh perusahaan. Selain itu, perusahaan juga harus menjalankan berbagai kegiatan
harus dapat memberikan dampak yang baik bagi lingkungan sekitarnya dengan
cara terus berusaha menjadi perusahaan yang baik dan memberikan kontribusi
institusi yang berperan dalam konsep governance adalah pemerintah, swasta, dan
masing – masing. Pada pola hubungan governance seperti inilah Corporate Social
perusahaan maupun terdampak baik secara langsung maupun tidak langsung atas
aktivitas perusahaan. Jika dijabarkan lebih lanjut, terdapat beberapa fungsi CSR
program ataupun kegiatan yang akan dijalankan oleh perusahaan akan jauh lebih
mudah.
Resiko bisnis seperti adanya kerusuhan bisa diatasi dengan mudah yaitu
dengan adanya CSR yang membuat hubungan antara perusahaan dengan pihak
yang terlibat semakin menjadi lebih baik lagi. Apabila keadaannya seperti itu,
maka hal yang lebih bermanfaat untuk masyarakat ataupun perusahaan bisa
sumber daya yang diperlukan merupakan bentuk pengelolaan CSR yang baik yang
lebih besar lagi karena adanya peluang yang baik dari pengeluaran seluruh
investasi dan biaya. Dapat membangun loyalitas konsumen serta bisa menembus
pangsa pasar yang baru juga merupakan keuntungan yang bisa didapatkan. Nama
atau brand perusahaan dapat menjadi lebih terkenal dan dikagumi oleh
Penerapan konsep daur ulang dalam perusahaan pada program CSR akan
membuat limbah yang dihasilkan berkurang. Dengan seperti itu perusahaan bisa
manfaat yang didapatkan dari adanya pelaksanaan program CSR. Hal tersebut
lingkungannya adalah reputasi sebuah perusahaan yang baik. Keadaan seperti ini
Kontribusi yang besar bagi masyarakat luas dan lingkungan sekitar yang
yaitu:
A. Bagi Perusahaan
berbeda.
B. Bagi Masyarakat
Pada dasarnya CSR ini juga ialah wujud pertanggung jawaban perusahaan
• Memiliki komitmen untuk melakukan usaha secara etis dan legal serta
berkesinambungan.
Perusahaan tidak boleh melakukan program TJS hanya karena ingin mencapai
batas ataupun karena ada kewajiban yang dilakukan secara paksa. Pada saat ini,
mungkin belum memahami TJS sebagai etika dalam berbisnis. Agar banyak
Tidak hanya pemerintah, unsur masyarakat madani lain juga dibutuhkan, sehingga
perusahaan tidak hanya sekedar memenuhi kewajiban tapi juga betul – betul
bertanggung jawab.
jawab. Berikut ini ringkasan analisa kepentingan dan peran beberapa pihak dalam
penerapan (TJS).
Tabel 3.1
Kepentingan dan peran para pemangku kepentingan
Berdasarkan acuan yang ada dan peristiwa yang pernah terjadi, terdapat
diidentifikasi, yaitu:
➢ Tanggung Gugat
dan tolak ukur yang jelas dan menyebarkan informasi secara transparan
kepada pihak lain atas dampak dari kegiatan yang dilaksanakan. Untuk
mendiskusikan tata kelola yang baik (GCG), yang berkaitan dengan dunia
pemerintahan & swasta, salah satu konsep penting yang perlu dibahas
(2) Pihak manakah yang dapat menentukan sudah bertanggung gugat kah
mementukannya?,
daerah?,
➢ Transaparansi/keterbukaan
menyediakan informasi yang benar dan relevan dengan cara yang mudah
• Mengabaikan kewajiban.
➢ Perilaku Etis
yang ada serta bertanggung jawab dalam menjalankan operasi dan kegiatan
• Terjadi ketidakadilan.
lain juga harus mengayomi pedoman dan prinsip yang sudah diakui secara
internasional:
• Terjadinya ketidakadilan.
lain, perihal hak azasi manusia merupakan hal penting yang harus
HAMnya.
Azasi Manusia:
• Kontak sosial.
• Sorotan negatif.
pihak yang sering berinteraksi dengan perusahaan, tetapi juga pihak yang
➢ Adaptif
kondisi serta situasi wilayah yang terus berubah. Hanya cara pendekatan
yang dipakai untuk menuju tujuan saja yang berubah untuk disesuaikan. Hal
ini terjadi dikarenakan situasi dan kondisi yang terus menerus berubah,
• Perencanaan adaptif.
• Penantauan proses.
dengan sasaran.
➢ Profesional
positif dari produk, jasa, proses produksi dan operasi bisnis serta
keputusan perusahaan.
hidup).
tahapannya.
biaya lingkungan.
keselamatan kerja.
biaya remunerasi, sistem jaminan sosial, K3, sertifikasi SMK3, pendidikan dan
pelatihan SDM.
kemasyarakatan.
bina lingkungan sesuai dengan UU No.19 Tahun 2003 tentang BUMN serta
1. Program Kemitraan
kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan Koperasi Dana tersebut
dimasukkan untuk membiayai modal kerja dan atau pembelian aktiva tetap
alam/lingkungan.
perkebunan.
yang ditetapkan.
kegiatan promosi.
Medan mengacu pada Surat Edaran Menteri Negara BUMN Nomor SE-
kemitraan dan bina lingkungan revisi tahun 2012 sebagai pengganti pedoman
Tabel 3.2
Daftar Biaya Corporate Social Responsibility PTPN IV Medan
Program CSR Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Program
4.975.000.000 14.765.000.000 10.765.000.000 11.120.447.078
Kemitraan
Program Bina
5.053.972.287 5.061.956.494 10.550.169.111 23.580.000.000
Lingkungan
Program
Pengembangan
dan
10.619.000.000 1.560.093.228 - 4.230.000.000
Pembangunan
Sarana dan
Prasaran
Sumber: Annual Report PTPN IV Medan
sebagai berikut:
1. Efektif tanggal 3 Juli 2015, sesuai dengan PERMEN BUMN No. PER-
sebelumnya.
5. Hasil bunga deposito dan/atau jasa giro dari dana Program Kemitraan
dan Program Bina Lingkungan yang masih tersisa dari dana tahun
sebelumnya.
3.9 Alokasi Biaya Corporate Social Responsibility (CSR) Tahun 2015 – 2018
Tabel 3.3
Alokasi Biaya CSR Program Kemitraan pada PTPN IV Medan
Program Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Kemitraan (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Sektor
360.000.000 725.000.000 415.000.000 925.000.000
Industri
Sektor
2.580.000.000 8.075.000.000 5.985.000.000 4.705.000.000
Perdagangan
Sektor 60.000.000
205.000.000 445.000.000 85.000.000
Pertanian
Sektor
315.000.000 1.050.000.000 630.000.000 1.295.000.000
Peternakan
Sektor 375.000.000
485.000.000 1.055.000.000 305.000.000
Perkebunan
Sektor
170.000.000 365.000.000 40.000.000 545.000.000
Perikanan
Sektor Jasa 860.000.000 3.050.000.000 3.305.000.000 2.610.000.000
Sektor - - - 100.000.000
Usaha
Industri
Kreatif
Dana
Pembinaan - - - 505.447.078
Kreatif
Jumlah 4.975.000.000 14.675.000.000 10.765.000.000 11.120.447.078
sebagai berikut :
• Promosi dan pemasaran produk usaha snack, kerajinan bordir, mukenah, dan
• Pelaksanaan study visit UKM Mitra Binaan Unit PKBL PTPN IV di DIY
Tabel 3.4
Alokasi Biaya CSR Program Bina Lingkungan pada PTPN IV Medan
Program Bina Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Lingkungan (Rp) (Rp) (Rp)
Pendidikan / Pelatihan 308.040.000 195.000.000 503.491.000
Peningkatan Kesehatan 401.443.000 27.500.000 53.000.000
Pengembangan Sarana
2.592.489.306 1.921.084.273 4.560.972.016
dan Prasarana Umum
Sarana Ibadah 1.025.381.981 985.530.988 1.761.838.907
Pelestarian Alam 160.350.000 - 148.478.600
Pengentas Kemiskinan 541.810.000 1.819.431.174 3.010.418.000
Peningkatan Kapasitas
24.458.000 24.109.500 -
Mitra Binaan
Korban Bencana Alam - 89.300.000 511.970.588
Jumlah 5.053.972.287 5.061.956.495 10.550.169.111
Sumber: Annual Report PTPN IV Medan
Pada tahun 2018, rincian alokasi Program Bina Lingkungan sebagai berikut:
Atas.
PTPN IV.
Kabupaten Labura.
Tabel 3.5
Alokasi Biaya CSR Program Pengembangan dan Pembangunan Sarana dan
Prasarana pada PTPN IV Medan
Program Pengembangan dan Tahun 2015 Tahun 2016
Pembangunan Sarana dan Prasarana (Rp) (Rp)
Pembangunan Jalanan 4.862.000.000 647.631.748
Perbaikan Jembatan 917.000.000 -
Pembuatan Parit 1.915.000.000 -
Pembuatan Bendungan 71.000.000 912.461.480
Lainnya 2.854.000.000 -
Jumlah 10.619.000.000 1.560.093.228
Sumber: Annual Report PTPN IV Medan
Pada tahun 2018, realisasi penyaluran dana CSR mencapai Rp 4,23 miliar.
Kabupaten Simalungun.
• Pengerasan Jalan menggunakan Batu Pitrun di Dusun III dan IV, Desa Huta
Kabupaten Simalungun.
Simalungun.
• Program Mudik Gratis BUMN tahun 2018 yang berlokasi di Kantor Direksi
• PTPN IV menggelar bakti sosial donor darah dan pemeriksaan gratis, bekerja
sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Medan dan PT Kalbe
Farma.
4.1 Kesimpulan
divisi litbang, dan pada beberapa kasus, kegiatan ini terbukti mampu memberikan
dana investasi tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR)
yang dapat memberikan kontribusi pada litbang. Melalui kegiatan litbang, inovasi
teknologi dapat diciptakan. Inovasi ini juga dapat menciptakan perubahan maka
strategi CSR-nya.
Medan, penulis mengacu pada konsep keberhasilan CSR seperti yang dipaparkan
diatas. Berdasarkan pembahasan dan uraian pada bab – bab sebelumnya dapat
pedoman akuntansi yang jelas dan sesuai dengan peraturan, surat edaran, dan
55
4.2 Saran
(https://www.jurnal.id/id/blog/2017-6-komponen-perencanaan-bisnis-
penting-untuk-perusahaan/27 april/14.33)
(https://www.jurnal.id/id/blog/etika-bisnis-dan-tanggungjawab-sosial-
perusahaan/29 April/13.48)
(https://bangazul.com/definisi-tanggungjawab-sosial-atau-corporate-social-
responsibility/29 April/14.10)
(http://ciptakanide.blogspot.com/2014/10/pengertian-tanggung-jawab-
sosial.html/29 April/14.51 )
(https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fstatic.aqa.org.u
k%2Fassets%2Fimage%2F0018%2F306711%2F00159767-FA00136323/10
Mei/17.32)
(https://guruakuntansi.co.id/csr-corporate-social-responsibility/11 Mei/15.14)
(https://sahabatnesia.com/pengertian-manfaat-fungsi-contoh-csr-adalah/12
Mei/12.38)
(http://www.ptpn.co.id/22 April/22.01)
Wati, Lela Nurlaela. 2019. Model Corporate Social Responsibility (CSR). Jawa
Timur: Myria Publisher. Cetakan Pertama.
57