LAPORAN PRAKTIKUM
LAB. ANALISIS KUANTITATIF BISNIS
Oleh :
Kelas : LS21
Ruang : A1307
i
Lembar Penilaian Laporan
School of Business Management
Jurusan Entrepreneurship (Management)
Matakuliah
Kd. Matakuliah : J1186/ MGMT6036
Nama Mk : Lab Analisis Kuantitatif Bisnis
Topik : Decision Analysis
Asisten
Kode Asisten : MN213 & MN211
Nama Asisten : Yu Sekiguchi & Natallya
Mahasiswa
NIM : 1901513511
NAMA : Shandro Dharmawan Soegito
Judul Laporan : Pengaruh Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan Terhadap
Peluang Usaha Entrepreneur Binusian 2019
Penilaian
Pendahuluan 20%
Landasan Teori 15%
Metode Penelitian 10%
Analisis dan Interpretasi Data 25%
Simpulan dan Saran 10%
Refrensi 10%
Sinkronisasi 10%
Total 100%
Tangerang, ……………………………
__________________________
(Korektor)
ii
KATA PENGANTAR
Tangerang, ………………………………
Penyusun,
4.2 Saran 33
Daftar Pustaka 34
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.4 State Of The Art 2
Tabel 3.3 Contoh Hasil Pengambilan Data 20
Tabel 3.3a Contoh Input Hasil Pengambilan Data 23
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Hierarki Kebutuhan Menurut Maslow 6
Gambar 3.3 Input Row Names 25
Gambar 3.3a Input Data 25
Gambar 3.3b Solve 26
Gambar 3.3c Result 26
Gambar 3.3d Minimax Regret 26
Gambar 3.3e Nilai Ekspektasi dari Informasi Sempurna 27
Gambar 3.3f Decision Tree Input Data 28
Gambar 3.3g DT Solve 28
Gambar 3.3h DT Result 29
Gambar 4.1 Hasil Output Decision Analysis 30
Gambar 4.1a Regret or Opportunity Loss 31
Gambar 4.1b Perfect Information 31
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
1
a. Bagaimana peran PKMK dalam menjalankan programmnya ?
b. Bagaimana pengaruh program PKMK terhadap mahasiswa ?
Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka makalah ini “Pengaruh
PKMK Terhadap Peluang Bisnis Entrepreneur Binusian Angkatan 2018/2019”
permasalahannya dibatasi hanya hasil penelitian dari binusian jurusan
entrepreneurship angkatan 2018/2019 mengenai masalah :
a. Penerapan PKMK di dalam bisnis yang dijalankan.
b. Faktor yang mempengaruhi jalannya PKMK.
3
kebutuhan
untuk berprestasi
dapat
dikembangkan
melalui
pendidikan.
5 Leonidas A. Creativity and Lebih banyak orang
Zampetakis, Manto Entrepreneurial muda
Gotsi, Constantine intention in young yang kreatif, dan
Andriopoulos and people semakin
Vassilis Moustakis (empirial insights from tinggi niat
business kewirausahaan
school students) mereka. Peran
keluarga
dan universitas dalam
hubungan ini, dan
juga
menggarisbawahi
pengaruh potensi
dalam
kewirausahaan
Sumber : www.google.co.id
4
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Kewirausahaan
2.1.1 Motivasi
kerja yang penuh dengan rintangan kerja, kegagalan, ketidakpastian, dan frustasi
yang dihubungkan dengan proses pembentukan usaha yang dilakukan. Gilad dan
Levine (Gilad dan Levine dalam Widhari dan Suarta, 2012: 55) mengemukakan
dua teori berkanaan tentang dorongan untuk berwirausaha,”push” theory dan
“pull” theory.
5
yang mendorong individu untuk melaksanakan aktivitas tertentu guna mencapai
suatu tujuan. Motivasi terdiri dari motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi
intrinsik yaitu hal dan keadaan yang datang dari dalam diri dan merupakan
pendorong untuk melakukan kegiatan, sedangkan motivasi ekstrinsik adalah hal
dan keadaan yang datang dari luar individu dan merupakan pengaruh dari orang
tua atau lingkungan.
2. Kebutuhan akan rasa aman, mencakup rasa aman dalam pengertian yang luas,
misalnya kewenangannya tidak dikurangi, tidak terancam degradasi, penghasilan
tidak berkurang dan sebagainya.
3. Kebutuhan rasa cinta, meliputi keinginan untuk berbagi kasih saying pada
sesama, diterima oleh lingkungan, dicintai orang lain dan mencintai orang lain.
4. Kebutuhan akan harga diri, misalnya kebutuhan untuk dikenali dan dihargai
dan juga rasa bangga.
6
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan untuk mengekspresikan diri,
menurut teori Maslow dapat dipilih menjadi dua kelompok kebutuhan, yaitu
kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder. Kebutuhan primer meliputi kebutuhan
dasar (fisiologis), dan kebutuhan akan rasa aman. Sedangkan kebutuhan sekunder
meliputi kebutuhan rasa cinta, kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan akan
aktualisasi diri.
7
ketiga milik Mc Clelland, kebutuhan ini yang paling sedikit mendapat perhatian
untuk diteliti. Orang dengan kebutuhan berafiliasi yang tinggi adalah orang yang
berusaha mendapat persahabatan.
Keseimbangan antara ketiga dorongan ini bervariasi dari orang yang satu
ke orang yang lain. Misalnya, seseorang mungkin mempunyai kebutuhan untuk
berafiliasi yang kuat, sementara orang lain mempunyai kebutuhan berprestasi
yang kuat. Selain ketiga dorongan itu, motivasi seorang individu juga sangat
dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal.
Termasuk pada faktor internal adalah :
8
1. Persepsi seseorang mengenai diri sendiri
2. Harga diri
3. Harapan pribadi;
4. Kebutuhaan
5. Keinginan;
6. Kepuasan kerja
9
Oleh karena itu entrepreneurship intention berkaitan dengan minat,
kemauan, penemuan, pendayagunaan peluang-peluang yang menguntungkan dan
menjadikannya sebagai sebuah usaha. Dengan kata lain fungsi spesifik dari
entrepreneur intention adalah minat dan inovasi. Minat merupakan kemauan dan
perilaku yang menunjukkan keinginan untuk berwirausaha. Inovasi berarti cara
atau metode baru yang tidak pernah ditemukan. Melalui inovasi, para
entrepreneur akan terus melakukan ekspansi memperluas daerah pemasaran,
menambah jumlah pelanggan, dan meningkatkan penjualan dan laba.
Kewirausahaan mempunyai beberapa manfaat sosial, yaitu kewirausahaan dapat
memperkuat pertumbuhan ekonomi; meningkatkan produktivitas; menciptakan
teknologi, produk, dan jasa baru; serta mengubah dan meremajakan persaingan
pasar.
2. Memiliki inisiatif, yaitu penuh energI, cekatan dalam bertindak dan aktif.
3. Memiliki motif berprestasi terdiri atas orientasi pada hasil dan wawasan
kedepan.
4. Memiliki jiwa kepemimpinan adalah berani tampil beda, dapat dipercaya dan
tangguh dalam bertindak.
1. Tahap memulai, tahap dimana seseorang yang berniat untuk melakuan usaha
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat
peluang usaha baru yang memungkin untuk membuka usaha baru.
1. Knowing your business, yaitu mengetahui usaha apa yang akan dilakukan.
Dengan kata lain, seorang entrepreneur harus mengetahui segala sesuatu yang ada
hubunganya dengan usaha atau bisnis yang akan dilakukan.
3. Having the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang sempurna terhadap usaha
yang dilakukannya. Dia harus bersikap seperti pedagang, industriawan,
pengusaha, eksekutif yang sungguh-sungguh dan tidak setengah hati.
4. Having adequate capital, yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak hanya
bentuk materi tetapi juga rohani. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan
modal utama dalam usaha. Oleh karena itu harus cukup waktu, cukup uang, cukup
tenaga, tempat dan mental.
11
5. Managing finances effectively, yaitu memiliki kemampuan untuk mengelola
keuangan secara efektif dan efisien, mencari sumber dana dan menggunakanya
secara tepat, dan mengendalikanya secara akurat.
10. Copying with regulation and paper work, yaitu membuat aturan yang jelas
tersurat, bukan tersirat.
12
Sedangkan pengertian intensi adalah kesungguhan niat seseorang untuk
melakukan perbuatan atau memunculkan suatu perilaku tertentu. Berdasarkan
pendapat mengenai intensi dan wirausaha yang telah dikemukakan, maka intensi
berwirausaha adalah keinginan atau niat yang ada pada diri seseorang untuk
melakukan suatu tindakan wirausaha. Minat berwirausaha dapat diukur dengan:
(Bhandari, 2006)
2. Tantangan pribadi, merupakan suatu tantangan untuk diri sendiri yang membuat
seseorang ingin membuktikan apakah dia mampu atau tidak melakukan suatu hal
yang mungkin belum pernah dilakukan sehingga memicu dirinya untuk belajar
dan mencoba.
3. Menjadi bos, adalah keinginan untuk menjadi bos suatu saat nanti atau
mendirikan usaha sendiri.
13
mengembangkan keterampilan yang mengarah pada efikasi personal dan
pengharapan atas hasil yang memuaskan (Lent, Brown dan Hacket, dalam Farzier
dan Niehm, 2008). Faktor penting yang mempengaruhi pengembangan karir
dalam diri seseorang adalah pengaruh keluarga, pendidikan dan faktor
lingkungan.
15
Gantungan kunci berbahan dasar tanah liat sebagai media promosi wisata
Kota Semarang, oleh mahasiswa Universitas Diponegoro
Permainan elektronik sebagai media pembelajaran hukum, oleh mahasiswa
Universitas Diponegoro
Permen anti hiperkolesterol dari limbah kulit pisang, oleh mahasiswa
Universitas Brawijaya
Wadah air minum berpendingin USB, oleh mahasiswa Universitas Gadjah
Mada
Revitalisasi pengelolaan sumber daya air di desa, oleh mahasiswa Institut
Pertanian Bogor
Program Kreativitas Mahasiswa – Kewirausahawan
PKM-K merupakan program pengembangan ketrampilan mahasiswa
dalam berwirausaha dan berorientasi pada profit. Komoditas usaha yang
dihasilkan dapat berupa barang atau jasa yang selanjutnya merupakan salah satu
modal dasar mahasiswa berwirausaha dan memasuki pasar.
Jadi, pemeran utama berwirausaha dalam hal ini adalah mahasiswa, bukan
masyarakat, ataupun mitra lainnya.
Tujuan PKM-K adalah menghasilkan karya krea¬tif, inovatif dalam
mem¬buka pelu¬ang usaha yang berguna bagi mahasiswa setelah menyelesaikan
studi. Luaran dari kegiatan PKM-K adalah barang dan jasa komer¬sial dan artikel
Kriteria, persyaratan pengusul dan tata cara pengusulan dijelaskan sebagai
berikut:
Peserta PKM-K adalah kelompok mahasiswa yang sedang aktif dan terdaftar
mengikuti program pendidikan S-1 atau Diploma;
Anggota kelompok pengusul berjumlah 3–5 orang;
Nama-nama pengusul (ketua dan anggota) harus ditulis lengkap dan tidak
boleh disingkat;
Bidang kegiatan diutamakan sesuai dengan bidang ilmu ketua kelompok dan
anggota dianjurkan berasal dari lintas bidang;
Seorang mahasiswa hanya boleh mengusulkan satu judul kegiatan sebagai
ketua;
16
Seorang dosen diperkenankan membimbing maksimum sepuluh kelompok
(untuk seluruh bidang kegiatan PKM).
Mahasiswa pengusul dapat ber¬asal dari berbagai program studi yang
berbeda atau dari satu program studi yang sama, namun masih dalam satu
perguruan tinggi yang sama;
Keanggotaan setiap kelompok PKM-K disarankan berasal dari minimal dua
angkatan yang berbeda;
Besarnya dana kegiatan per judul Rp2.500.000 (Dua juta lima ratus ribu
rupiah) s.d. Rp12.500.000,- (Dua belas juta lima ratus ribu rupiah);
Jumlah halaman maksimum yang diperkenankan untuk setiap usulan adalah
10 halaman (tidak termasuk Halaman Kulit Muka, Halaman Pengesahan,
Daftar Isi, Daftar Gambar, CV pengusul serta Surat Pernyataan Kesediaan
Mitra); dan
Keseluruhan usulan disimpan dalam satu file format PDF dengan ukuran file
maksimum 5 MB dan diberi nama NamaKetuaPeneliti_NamaPT_PKMK.pdf,
kemudian diunggah ke SIM-LITABMAS. Hardcopy dikumpulkan di perguruan
tinggi masing-masing.
17
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Universitas Bina Nusantara juga dikenal dengan Binus University adalah salah
satu universitas swasta Indonesia yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. Universitas ini
bernaung di bawah lembaga pendidikan Bina Nusantara.
Universitas Bina Nusantara pada awalnya berasal dari sebuah institusi pelatihan
komputer Modern Computer Course yang didirikan pada 21 Oktober 1974 Seiring
dengan perkembangan, Modern Computer Course kemudian berkembang menjadi
Akademi Teknik Komputer (ATK) pada 1 Juli 1981. Akademi ini menawarkan
pendidikan manajemen informatika dan teknik informatika. Tiga tahun kemudian
pada 13 Juli 1984 ATK mendapatkan status terdaftar dan berubah menjadi AMIK
Jakarta. Pada 1 Juli 1985, AMIK membuka kursus di bidang komputerisasi akuntansi.
AMIK mulai menggunakan nama Bina Nusantara pada 21 September 1985.
Pada 9 November 1987 AMIK Bina Nusantara bergabung dengan STMIK Bina
Nusantara membentuk satu institusi pendidikan yang menawarkan program studi
diploma (D3) dan strata 1 (S1). STMIK Bina Nusantara memperoleh status
disamakan untuk semua program studi pada 18 Maret 1992. STMIK Bina Nusantara
kemudian membuka program studi pascasarjana manajemen sistem informasi,
pertama di Indonesia pada 10 Mei 1993.
18
Universitas Bina Nusantara kemudian didirikan pada 8 Agustus 1996. STMIK
Bina Nusantara kemudian bergabung dengan Universitas Bina Nusantara pada 20
Desember 1998. Saat ini, Universitas Bina Nusantara memiliki program pendidikan:
Sekolah Sistem Informasi, Sekolah Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Sekolah
Bisnis dan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, Sekolah Desain, Fakultas
Humaniora, Magister Teknik Informatika, Magister Manajemen Sistem Informasi,
Magister Manajemen (Sekolah Bisnis), dan Doktor Riset Manajemen.
Pada 29 April 2015, Binus dan PT. Summarecon Agung Tbk. melakukan
penandatanganan perjanjian pembangunan Kampus baru di Summarecon Bekasi.
Kampus ini direncanakan akan dibangun diatas lahan seluas 36.400 m2 di Jalan
Lingkar Bulevar Kota Summarecon Bekasi. Untuk tahap awal, pada Maret 2016
Binus akan membuka fasilitas perkuliahan online learning: BINUS UNIVERSITY
LEARNING COMMUNITY (BULC) di Kota Summarecon Bekasi, dan pada tahap
selanjutnya kampus Binus University akan beroperasi secara penuh pada tahun 2018.
19
Kami memilih pengumpulan data secara sekunder dengan memperoleh data
yang sudah ada sebelumnya pada database perusahaan atau instansi terkait
sebagai teknik pengumpulan data. Hal ini dikarenakan penggunaan teknik
pengambilan data tersebut lebih cepat dan tidak terhingga atau tidak ada batasan
dalam perolehannya, sehingga dapat memperoleh data sebanyak-banyaknya dan
lebih rinci atau detail mengenai informasi yang ingin diperoleh. Selain itu, data
juga dapat diuji ketepatan atau keakuratannya yakni dengan membandingkan data
utama dengan data pada masa atau periode tahun sebelumnya pada sumber data
yang lain.
Sumber data utama berasal dari hasil yang didapat setelah memasukan data
yang diperoleh dari database perusahaan atau instansi terkait ke dalam program
QM for Windows dengan metode pengambilan keputusan, setelah memperoleh
nilai dari perhitungan oleh program tersebut kemudian data dibandingkan kembali
dengan dengan data yang sudah ada sebelumnya yakni data pada periode atau
tahun sebelumnya pada perusahan atau instansi terkait tersebut.
Decision Analysis
Konsep Dasar
Sebuah situasi pengambilan keputusan mengandung beberapa komponen
keputusan itu sendiri dan kejadian sesungguhnya yang dapat terjadi di masa yang
akan datang, dikenal sebagai kondisi dasar (state of nature). Pada saat keputusan
dibuat, pengambil keputusan tidak yakin atas kondisi dasar yang akan terjadi di masa
yang akan datang dan tidak memiliki kendali atas kondisi dasar tersebut.
Untuk memudahkan analisa situasi keputusan jenis ini agar keputusan yang
terbaik dapat dihasilkan, apa yang telah disebutkan diatas diatur dalam sebuah Tabel
Hasil Pertukaran (payoff tables). Secara umum, tabel hasil pertukaran adalah alat
untuk mengorganisasi dan mengilustrasikan hasil-hasil dari berbagai keputusan yang
berbeda, berdasarkan bermacam-macam kondisi dasar dalam suatu masalah. Bentuk
tabel hasil ditunjukkan sebagai berikut:
20
Tabel 3.3 Contoh Hasil Pengambilan Data
Kondisi Dasar
Keputusan
a B
1 Hasil keputusan 1a Hasil keputusan 1b
2 Hasil keputusan 2a Hasil keputusan 2b
Sumber : Modul Praktikum Quantitative Business Analysis 2017
Apabila situasi keputusan telah disusun dalam suatu payoff table, beberapa
kriteria akan tersedia untuk pengambilan keputusan tersebut. Situasi pengambilan
keputusan dapat dibedakan dalam dua kategori: situasi dimana probabilita tidak dapat
ditentukan atas kejadian di masa yang akan datang dan situasi dimana probabilita
dapat ditentukan.
Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan tanpa probabilita, meliputi:
1. Maximax
2. Maximin
3. Minimax regret
4. Hurwicz
21
sepenuhnya optimis. Dengan kriteria Hurwicz, hasil keputusan dikalikan dengan
koefisien optimisme. Koefisien Optmisme didefinisikan sebagai α, terletak
diantara nol dan satu (0 ≤ α ≤ 1.0). Kriteria Hurwicz mengharuskan, untuk setiap
alternatif keputusan, hasil maksimum dikalikan dengan α dan hasil minimum
dikalikan dengan 1- α.
5. Equal likehood
Memberikan bobot yang sama untuk setiap kondisi dasar, jadi diasumsikan
bahwa setiap kondisi dasar memiliki kemungkinan yang sama untuk terjadi
(probabilitas sama).
1) Nilai Ekspektasi
22
informasi yang dapat meyakinkan kita kondisi dasar mana yang akan terjadi
keputusan terbaik dalam setiap kondisi dasar tersebut.
1. Decision Tabel
2. Decision Tree
Contoh Kasus:
Seorang pengusaha Brownis Durian ingin membeli salah satu dari tiga jenis
bangunan untuk digunakan sebagai perluasan agroindustrinya. Dia harus
memutuskan antara sebuah ruko baru, gedung bekas perkantoran atau sebuah
gudang bekas garasi bus. Kondisi ekonomi di masa mendatang akan menentukan
besar laba yang akan diperoleh pengusaha Brownis Durian tersebut. Laba yang
dihasilkan dari masing-masing keputusan dalam tiap kondisi ekonomi
diperlihatkan sebagai berikut:
Tabel 3.3a Contoh Input Data Hasil Pengambilan Data
Kondisi Dasar
KEPUTUSAN
Kondisi Ekonomi Baik Kondisi Ekonomi Buruk
(Untuk membeli)
(dalam ribuan rupiah)
Ruko baru 70000 50000
Gedung bekas perkantoran 120000 - 30000
Gudang bekas garasi bus 50000 30000
Sumber : Modul Praktikum Quantitative Business Analysis 2017
1. Maximax
2. Maximin
3. Minimax Regret
23
4. Hurwicz (α = 0.3)
5. Equal Likelihood
6. Asumsikan bahwa saat ini mungkin untuk memperkirakan probabilita sebesar 0.7
bahwa kondisi kompetitif asing yang baik terjadi dan probabilita sebesar 0.3
bahwa kondisi yang buruk akan terjadi. Tentukan keputusan terbaik dengan
menggunakan nilai ekspektasi dan peluang rugi ekspektasi.
8. Buatlah diagram pohon untuk situasi keputusan ini, dengan nilai ekspektasi pada
simpul probabilita.
Decision Table
Langkah penyelesaian:
24
Gambar 3.3 Input Row Names
25
10. Result
26
Gambar 3.3d Minimax Regret
12. Untuk menghitung nilai ekspektasi dari informasi sempurna, klik Window –
Perfect Information, maka akan muncul hasilnya seperti ini.
DECISISON TREE
27
Gambar 3.3f Decision Tree Input Data
7. Result
28
Gambar 3.3h DT Result
Sumber : Modul Praktikum Quantitative Business Analysis 2017
29
BAB 4
ANALISIS DAN INTERPRESTASI DATA
Opportunity loss
30
Gambar 4.1a Regret or Opportunity Loss
Sumber : QM for Windows
Perfect information
31
Ha : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Program Kreativitas
Sig ≥ α Ho diterima
Keputusan :
Kesimpulan :
BAB 5
SIMPULAN dan SARAN
32
5.1 Simpulan
Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan dapat berpengaruh baik maupun
buruk terhadap Peluang Usaha Entrepreneur Binusian 2019.
Metode Decision Analaysis pada QM for Windows dapat memperhitungkan
seberapa besar Peluang Usaha Entrepreneur Binusian 2019.
Terdapat peluang usaha yang sangat besar bagi Entrepreneur Binusian 2019,
namun tingkat kesadaran mahasiswa akan hal tersebut masih kurang.
5.2 Saran
Perlunya kampanye-kampanye sosial di lingkungan kampus untuk dapat
menyuarakan dan mengingatkan mahasiswa akan perannya sebagai Entrepreneur
di masa yang akan datang.
Diharapkan Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan ini dapat lebih
manambah variasi di dalam penyelanggaraan kegiatannya, seperti mengadakan
lomba-lomba.
33
DAFTAR PUSTAKA
I, Ayodele, Shittu. Dongwu Business School &Centre for Enterprise, Innovation, and
Development (CEID). Soochow University. P.R. China, (1999). Family Background and
Entrepreneurial. (ON-LINE). (2001). China.
34