SKRIPSI
Disusun Oleh
SADARI DAELI
NIM. 171011200425
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT, atas berkat dan rahmat-Nya yang
skripsi ini, Pembuatan tugas akhir skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat penelitian untuk menyelesaikan
hambatan yang penulis temukan dalam penyusunan skripsi ini, namun dengan kerja
keras dan tekad yang kuat serta adanya bimbingan dan bantuan baik moril maupun
materil sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini, dengan segala
dukungan, semangat, dan doa, baik langsung maupun tidak langsung dalam
1. Yang terhormat Bapak Dr. Pranoto, SE., M.M., selaku Ketua Yayasan
2. Yang terhormat Bapak Dr. E. Nurzaman A.M., MSi., M.M. selaku Rektor
2
3. Yang terhormat Bapak Ubaid Alfaruq, S.Pd., M.Pd. selaku wakil Rektor
4. Yang terhormat Dr. H. Endang Ruhiyati, S.E., M.M., CSRA., CMA. Selaku
maju.
5. Yang terhormat Ibu Effriyanti, S.E., Akt., M.Si,. CA. selaku Ketua Program
6. Yang terhormat Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staff di Universitas
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk dan saran serta masukan bahkan
kritik yang membangun dari berbagai pihak. Selanjutnya apabila terdapat kesalahan
baik materi yang tersaji maupun teknik penyelesaiannya, penulis memohon maaf
yang sebesar-besarnya. Akhir kata, semoga apa yang terdapat dalam skripsi ini bisa
Penulis
3
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
BAB I : PENDAHULUAN 1
4
3.2. Waktu Dan Tempat Penelitian 26
3.4.1. Populasi 31
3.4.2. Sampel 30
5
3.6.5. Analisis Regresi Data Panel 41
3.6.6.2. Uji F 41
3.6.6.3. Uji t 41
DAFTAR PUSTAKA 43
6
DAFTAR TABEL
7
DAFTAR GAMBAR
8
BAB 1
PENDAHULUAN
utama untuk memperkirakan dengan lebih tepat dan lebih rasional mengenai
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2017) tujuan dari laporan keuangan yaitu
untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas
dari perusahaan tersebut baik dari sisi keuangan maupun kinerja perusahaan
1
secara keseluruhan (Sari & Mulyani, 2019).
secara tepat waktu. Apabila yang membutuhkan laporan keuangan ini untuk
menjadi buruk.
2
setelah berakhirnya tahun buku.
bagi pemilik perusahaan tetapi juga dapat merugikan para pengguna laporan
pihak lain yang menggunakan laporan ini sebagai dasar dalam pengambilan
pada akhir bulan ke-3 (ketiga) setelah tanggal Laporan Keuangan Tahunan”.
3
Tabel 1.1
Daftar Perusahaan Manufaktur yang terlambat menyampaikan
Laporan Keuangan 2022 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI)
KOD
NAMA PERUSAHAAN SEKTOR
E
Barang Konsumen
DUCK PT Jaya Bersama indo Tbk
Non - Primer
Barang Konsumen
HOTL PT Saraswati Griya Lestari Tbk
Non - Primer
HOM Barang Konsumen
PT Hotel Mandarine Regency Tbk
E Non - Primer
Sumber : www.idx.co.id
Hal ini perlu disadari karena komite audit merupakan pihak yang ikut
4
pengawasan penyusunan laporan keuangan sehingga semakin sesuai dengan
standar audit yang berlaku, selain itu waktu yang dibutuhkan auditor untuk
membuktikan komite audit tidak signifikan terhadap audit delay. Baik itu
entitas dengan komite audit paling sedikit ataupun komite audit paling
kinerja perusahaan kepada publik agar akurat dan terpercaya diminta untuk
menggunakan jasa KAP. Ukuran KAP adalah lembaga keuangan yang telah
bahwa ukuran KAP berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Hasil ini
menunjukkan bahwa KAP The Big Four akan mempersingkat audit delay.
Hal tersebut dikarenakan KAP The Big Four memiliki lebih banyak sumber
daya manusia dan pengalaman lebih banyak dari pada KAP Non The Big
Four. Selain itu KAP The Big Four memiliki tanggung jawab menjaga
kepercayaan pihak eksternal atas jasa yang diberikan. Hal ini memperjelas
bahwa audit delay yang singkat memiliki hubungan yang kuat dengan
5
Apriyani (2015), dan Yunita dan Syofyan (2017), faktor reputasi KAP
menggunakan jasa KAP Big Four akan mengalami audit delay yang lebih
pendek. Sedangkan hasil lain didapatkan oleh penelitian yang dilakukan oleh
Audit Delay, Hal ini dikarenakan baik entitas yang menggunakan jasa
Kantor Akuntan Publik big four, namun memiliki sumber daya yang
menggunakan jasa Kantor Akuntan Publik non big four namun independensi
dan integritas auditornya tidak diragukan lagi, maka dalam proses audit akan
audit delay. Opini audit adalah pendapat yang dikeluarkan auditor mengenai
prinsip akuntansi berlaku umum. Opini audit terdiri dari: pendapat wajar
6
signifikan terhadap audit delay, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
Furqan & Wahdana (2023) menyatakan bahwa komite audit tidak memiliki
Perumusan masalah dalam penelitian ini sesuai dengan latar belakang yang
4. Apakah Komite Audit, Reputasi KAP dan Opini audit berpengaruh secara
delay.
delay.
7
3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh opini audit tahun sebelumnya
1. Manfaat Praktis
penelitian tentang pengaruh Komite Audit , reputasi KAP dan Opini audit
2. Manfaat teoritis
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Signalling Theory atau teori sinyal dikembangkan oleh Ros pada tahun
1997, menyatakan bahwa pihak eksekutif perusahaan memiliki informasi lebih baik
kepada calon investor agar harga saham perusahaannya meningkat. Hal positif
dalam signaling theory dimana perusahaan yang memberikan informasi yang bagus
akan membedakan mereka dengan perusahaan yang tidak memiliki berita bagus.
bagusnya kinerja masa depan yang diberikan oleh perusahaan yang kinerja
keuangan masa lalunya tidak bagus tidak akan dipercaya oleh pasar.
Menurut Fitria (2015) signalling teori merupakan salah satu teori pendukung
kode yang diberikan oleh pihak manajemen perusahaan kepada pihak luar
depannya. Manfaat dari adanya teori ini adalah ketepatan serta akurasi waktu yang
9
yang diberikan oleh pihak perusahaan yang nantinya dapat digunakan oleh pihak
informasi tersebut sebagai good news atau bad news. Sinyal yang diberikan oleh
pihak perusahaan dapat mempengaruhi harga saham, sinyal yang baik akan
berpengaruh baik pula terhadap harga saham begitupun sebaliknya, jika sinyal yang
mereka dengan perusahaan lain yang tidak memiliki kabar baik terkait kondisi
seperti ini disebut dengan asymetric information antara pihak perusahaan dengan
Praptika dan Rasmini (2016) dalam Puryati (2020) juga menjelaskan terkait
pengertian audit delay, yaitu rentang waktu antara tanggal penutupan tahun buku
dan tanggal laporan audit. Audit delay merupakan senjang waktu audit atau dapat
dikatakan sebagai waktu yang dibutuhkan oleh pihak auditor dalam memperoleh
10
hasil dari laporan audit atas kinerja keuangan perusahaan. Rentang waktu yang
digunakan oleh pihak auditor dalam menyelesaikan audit dapat dilihat dari
perbedaan waktu antara laporan keuangan dengan tanggal opini audit dalam laporan
ditentukan adalah sebuah keharusan atau dengan kata lain “ on time published “.
baik, serta wajib dipercaya oleh para investor. Hal ini merupakan keuntungan
diperoleh dari para investor ini perusahaan dapat leluasa melakukan segala hal
tersebut terutama bagi para pengguna seperti investor, kreditor, pemilik perusahaan
dan publik yang membutuhkan laporan keuangan ini sebagai dasar pengambilan
keputusan.
diatur dalam Keputusan Ketua BAPEPAM pada tahun 2012 No. KEP-431/BL/2012
BAPEPAM dan Lembaga Keuangan paling lambat 4 (empat) bulan setelah tahun
buku berakhir.
11
Peraturan mengenai penyampaian laporan keuangan juga terdapat dalam
setiap emiten dan perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
paling lambat akhir bulan keempat setelah tahun buku berakhir. Otoritas Jasa
2016).
intern yang baik sehingga memudahkan tugas auditor dalam proses audit atas
12
laporan keuangan klien (Mumpuni dalam Tias dan Triani, 2014).
Publik (KAP) merupakan suatu bentuk badan usaha yang telah mendapat izin dari
Menteri Keuangan sebagai wadah untuk para akuntan dalam memberikan jasanya.
publik agar laporan keuangan tersebut akurat serta dapat dipercaya. Perusahaan
Kantor Akuntan Publik dapat digolongkan menjadi 2 (dua), yaitu KAP big four dan
KAP non big four. Untuk meningkatkan kredibilitas laporan keuangan, perusahaan
menggunakan jasa KAP yang berafiliasi besar atau dikenal dengan KAP big four.
Menurut Melati, dkk (2016) dalam Astrina & Resmadely (2020) Kantor Akuntan
13
3. KAP Ernest & Young (E & Y) bekerjasama dengan KAP Prasetio, Sarwoko
& Sanjadja.
Besarnya reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat dilihat dari tingginya
kualitas yang dihasilkan dari jasa yang dilakukan, hal ini akan berpengaruh pada
jangka waktu penyelesaian audit. Waktu penyelesaian audit yang cepat merupakan
salah satu cara yang dilakukan Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan kualitas
(Astrina & Resmadely, 2020). Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa semakin
dalam Wirasari, dkk (2019), opini audit terdiri dari 5 (lima) jenis opini, yaitu :
Pendapat ini diberikan oleh auditor jika audit telah dilaksanakan sesuai
Pendapat atau opini ini diberikan oleh pihak auditor jika audit telh
14
sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum, tetapi terdapat kondisi
Opini ini diberikan jika tidak terdapat bukti yang cukup kompeten atau
Opinion) Pendapat ini diberikan apabila ada pembatasan lingkup audit yang
material baik oleh klien ataupun karena kondisi tertentu dan auditor tidak
oleh peneliti terdahulu dengan tujuan memperkuat hasil dari penelitian yang sedang
dillakukan, selain itu juga bertujuan untuk membandingkan dengan penelitian yang
15
TABEL 2.1
PENELITIAN TERDAHULU
Variabel Yang
No Judul Penelitian Rumus Hasil Penelitian
Digunakan
1 Pengaruh Gender Y = Audit Audit Delay : Berdasarkan hasil
Komite Audit, Umur Delay Audit Delay = Tanggal penelitian ini
Perusahaan dan Audit - Tanggal menemukan bahwa
Laba/Rugi Terhadap X3 = Komite Laporan Keuangan gender komite audit
Audit Delay (Study Audit tidak berpengaruh
Empiris pada Komite Audit : terhadap audit delay,
perusahaan Sektor Proporsi Komite Audit umur perusahaan
Pertambangan yang = Total Komite audit / berpengaruh terhadap
terdaftar di BEI Total Dewan Komisaris audit delay dan untuk
periode 2015-2019) komite audit memiliki
pengaruh negative
Izmi Aulia & Dedik terhadap audit delay
Nur Triyanto (2021) dan gender komite
(e-proceeding Of audit, umur
Management : perusahaan dan komite
Volume 8 No. 5) audit berpengaruh
secara simultan
ISSN : 2355-9357 terhadap audit delay.
2 Ni Kadek Yeni Y = Audit Audit Delay : Berdasarkan hasil
Purnama, Putu Delay Audit Delay = Tanggal penelitan didapatkan
Sukma Kurniawan, Audit - Tanggal bahwa jenies industri
Made Ari wahyuni Laporan Keuangan berpengaruh terhadap
(2019) (Jurnal Ilmiah X2 = Komite audit delay, laba/rugi
Mahasiswa Audit Komite Audit : operasi, dewan
Akuntansi, Vol. 10 Proporsi Komite Audit komisaris dan komite
No 10, 2019) = Total Komite audit / audit berpengaruh
Total Dewan Komisaris terhadap audit delay,
Pengaruh Jenis dan ke empat varibel
Industri, Laba dan berpengaruh secara
Rugi Operasi, Dewan simultan terhadap
Komisaris, dan audit delay
Komite Audit
Terhadap Audit
Delay (Study Empiris
pada perusahaan LQ
45 Bursa Efek
Indenesian Tahun
2015 – 2017)
16
e-ISSN : 2614-1930
3 Pengaruh Komite Y = Audit Audit Delay : Berdasarkan hasil
Audit, Leverage, dan Delay Audit Delay = Tanggal penelitian ini
Financial Distress Audit - Tanggal mengatakan bahwa
Terhadap Audit X1 = komite Laporan Keuangan komite audit dan
Delay (Studi kasus Audit financial distress
pada Perusahaan IDX Komite Audit : memiliki pengaruh
30 Perusahaan yang Proporsi Komite Audit yang signifikan
Terdaftar pada Bursa = Total Komite audit / terhadap audit delay,
Efek Indonesia Total Dewan Komisaris sedangkan untuk
Periode 2016 – 2020) leverage tidak
memiliki pengaruh
Stevani Agatha dan yang signifikan
Selfiyan (2020) terhadap audit delay
Prosding : Ekonomi
dan Bisnis, 2022, 2
(2)
4 Pengaruh Ukuran Y = Audit Audit Delay : beberapa kesimpulan
Perusahaan, Opini Delay Audit Delay = Tanggal hasil pengujian secara
Audit, Laba/Rugi Audit - Tanggal simultan menunjukan
Operasi, X2 = Opini Laporan Keuangan bahwa variabel bebas
Profitabilitas dan Audit secara serempak
Solvabilitas terhadap Opini Audit : mempengaruhi audit
Audit Delay Sub Variabel Dummy delay, sedangkan
Sektor Rokok yang 0 = Qualified Opinion secara parsial variabel
terdaftar di BEI 1 = Unqualified ukuran perusahaan,
Opininion jenis opini auditor,
Heri Setiono dan laba/rugi operasi,
Rubiyanto (2019) tingkat Solvabilitas
(ASSETS, Jurnal tidak berpengaruh
Ilmiah Akuntansi dan signifikan terhadap
Pajak, Volume 3 No audit delay dan
2) variabel Profitabilitas
dan berpengaruh
e-ISSN : 2598-6074 signifikan terhadap
p-ISSN : 2598-2885 audit delay
5 Pengaruh Ukuran Y = Audit Audit Delay : Berdasarkan hasil
Perusahaan, Delay Audit Delay = Tanggal penelitian menunjukan
Profitabilitas, Audit - Tanggal bahwa solvabilitas
Solvabilitas dan X4 = Reputasi Laporan Keuangan tidak berpengaruh
Reputasi KAP KAP terhadap audit delay,
terhadap Audit Delay Reputasi KAP : sedangkan Ukuran
Varibel Dummy perusahaan,
profitabilitas dan
17
Dhita Alfiani & 0 = Tidak berafiliasi reputasi KAP memiliki
Putry Nurmala dengan Big Four pengaruh terhadap
(2020) (JTEBR : 1 = Berafiliasi dengan audit delay dan
Volume 1 No. 2) Big Four variable ukuran
perusahaan,
e-ISSN : 2716-0092 profitabilitas, dan
p-ISSN : 2716-0106 reputasi KAP
berpengaruh secara
simultan terhadap
audit delay
6 Pengaruh Leverage, Y = Audit Audit Delay : Berdasarkan hasil
Profitabilitas, Ukuran Delay Audit Delay = Tanggal penelitian menunjukan
Perusahaan, Audit - Tanggal bahwa profitabilitas
Kompleksitas X5 = Reputasi Laporan Keuangan dan reputasi KAP
Operasi dan Reputasi KAP berpengaruh terhadap
KAP terhadap Audit Reputasi KAP : audit delay sedangkan
Delay Varibel Dummy leverage, kompleksitas
0 = Tidak berafiliasi operasi perusahaan dan
Wuri Septi, Amir & dengan Big Four ukuran perusahaan
Grecee Sabrina 1 = Berafiliasi dengan tidak berpengaruh
(2021) (Jakman : Big Four terhadap audit delay
Voleme 3 No. 3)
ISSN : 263-276
7 Pengaruh Y = Audit Audit Delay : Hasil penelitian
Kompleksitas Delay Audit Delay = Tanggal menunjukan bahwa
Perusahaan, reputasi Audit - Tanggal kompleksittas
KAP, dan Pandemi X2 = Reputasi Laporan Keuangan peusahaan, reputasi
Covid-19 terhadap KAP tidak memiliki
Audit Delay Reputasi KAP : pengaruh terhadap
Varibel Dummy audit delay
Fabian Cliff 0 = Tidak berafiliasi sedanngkan pandemic
Manajang & Yohanes dengan Big Four covid-19 memiliki
(2022) (Jurnal 1 = Berafiliasi dengan pengaruh negative
Akuntansi Trisakti : Big Four terhadap audit delay,
Volume 9 No. 2) hal ini menunjukan
bahwa hal ini
e-ISSN : 2339-0832 meningkatkan
resiko-resiko audit
yang menyebabkan
auditor harus
memeriksa Risk
Assesment yang dapat
18
menimbulkan audit
delay
8 Analisis Y = Audit Audit Delay : Berdasarkan hasil
Profitabilitas, Ukuran Delay Audit Delay = Tanggal penelitian yang
Perusahaan dan Audit - Tanggal disajikan dala jurnal
Reputasi KAP X3 = Reputasi Laporan Keuangan mengatakan bahwa
terhadap Audit Delay KAP variabel profitabilitas
Reputasi KAP : dan reputasi KAP
Dina Anggraeni dan Varibel Dummy tidak memiliki
Endah Tri 0 = Tidak berafiliasi pengaruh terhadap
Wahyuningtyas dengan Big Four Audit Delay dan
(2021) (e-Jurnal 1 = Berafiliasi dengan variabel Ukuran
Kewirausahaan, Big Four perusahaan memiliki
Volume 4 No. 2) pengaruh terhadap
Audit Delay
e-ISSN : 2339-1804
9 Faktor-Faktor yang Y = Audit Audit Delay : Hasil penilitian
mempengaruhi Audit Delay Variabel Dummy menunjukan hasil
Delay 0 = melaporkan <120 bahwa Audit tenure
X2 = Opini hari dan Opini Audit
Dwi Purysnti (2020) Audit 1 = melaporkan >120 nemiliki pengaruh
(Jurnal Akuntansi, hari secara parsial terhadap
vol 7 No. 2, Juli audit delay sedangkan
2020) Opini Audit : ukuran perusahaan
Variabel Dummy tidak memiliki
p-ISSN : 2339-2436 0 = Qualified Opinion pengaruh terhadap
e-ISSN : 2549-5968 1 = Unqualified audit delay dan ketiga
Opininion variable memiliki
pengarush secara
simultan terhadap
Audit delay
19
di BEI Periode
2018-2020)
Anak Agung, Ni
Made dan Munidewi
(2022) (Jurnal
Kharisma, Volume 4
No 1)
e-ISSN : 2716-2710
11 Pengaruh Ukuran Y = Audit Audit Delay : Berdasarkan hasil
Perusahaan, Komite Delay Audit Delay = Tanggal penelitian mengatakan
Audit, Opini Audit, Audit - Tanggal bahwa ukuran
dan Ukuran KAP X3 = Opini Laporan Keuangan perusahaan, komite
terhadap Audit Delay Audit audit, dan ukuran KAP
Opini Audit : tidak berpengaruh
Arie Pratania, Variabel Dummy terhadap audit delay
Yosevin Yovenia, 0 = Qualified Opinion sedangkan Opini audit
Ricky Utomo & Ayu 1 = Unqualified berpengaruh terhadap
Cindi (2021) (Jurnal Opininion Audit delay hal ini
Akuntansi : Volume membuktikan bahwa
31 No. 6) opini yang cepat dan
tepat dapat
e-ISSN : 2302-8556 mengurangi audit
delay dari perusahaan.
12 Pengaruh Opini Y = Audit Audit Delay : Opini audit tidak
Audit, Ukuran Delay Audit Delay = Tanggal berpengaruh terhadap
Kantor Akuntan Audit - Tanggal audit delay, ukuran
Publik ( KAP ) dan X1 = Opini Laporan Keuangan KAP dan profitabilitas
Profitabilitas Audit berpengaruh negatif
terhadap Audit Delay Opini Audit : dan signifikan
Variabel Dummy terhadap audit delay
Yunus Iswahyudi & 0 = Qualified Opinion pada perusahaan
Sapari ( 2019 ) ( 1 = Unqualified perbankan yang
Jurnal Ilmu dan Riset Opininion terdaftar di BEI tahun
Akuntansi, Vol. 8, 2013-3017.
No. 11, 2019 : 1-16
20
Menurut Sugiyono (2012) Kerangka berfikir merupakan sintesa tentang
hubungan antara variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskrpsikan.
Variabel dibedakan menjadi dua, yaitu variabel independen atau variable bebas (X)
dan variabel dependen atau variabel terikat (Y). Variabel independen atau variabel
bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya
atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena
Gambar dibawah ini menunjukan kerangka pemikiran yang dibuat dalam model
to aquity ratio, dan Opini Audit, terhadap Audit Delay variabel dependen.
H1
H2
H3
H4
21
Keterangan :
sebagai berikut:
operasional yang dapat timbul (Zhang et al., dalam Gunarsa dan Putri, 2017).
Kontrol internal yang lemah adalah salah satu penyebab audit delay yang
lama.
22
Berdasarkan penelitian I Putu dan Niluh (2017) yang menunjukkan bahwa
komite audit berpengaruh negatif terhadap audit delay. Sedangkan berbeda dengan
hasil penelitian Silvia dan Made (2013) yang menunjukkan bahwa komite audit
Penelitian yang dilakukan oleh Hilda Azalia David M & Sansaloni Butar
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap audit delay. Penelitian ini juga serupa
dengan penelitian yang dilakukan oleh Yamashida, dkk (2020) yang menyatakan
bahwa reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap audit delay dan peneltian yang dilakukan oleh Komang & Edy (2020)
menyatakan hal yang sama yaitu reputasi KAP berpengaruh secara signifikan
tidak memiliki pengaruh terhadap audit delay, oleh karena itu perusahaan dengan
skala yang besar atau kecil sama-sama menggunakan KAP the big four maupun non
big four dengan jumlah auditor yang cukup maupun kualitas auditor yang baik
adanya risiko bisnis yang tinggi atau ketidakpastian yang dihadapi oleh perusahaan
sehingga mengakibatkan auditor KAP the big four maupun non big four yang
menyelesaikan tugasnya dengan baik. Hasil penelitian ini didukung dengan hasil
23
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Lestari, et al. (2017) dan Primastiwi
(2017) yang menunjukkan bahwa reputasi KAP tidak berpengaruh terhadap audit
delay.
auditor berpengaruh terhadap audit delay. perusahaan yang tidak menerima opini
delay yang lebih panjang alasannya perusahaan yang menerima opini tersebut
memandang sebagai kabar buruk dan akan memperlambat proses audit. Disamping
merupakan indikasi terjadinya konflik antara auditor dan perusahaan yang pada
akhirnya memperpanjang audit delay. (Fauziyah Althaf, 2016) bahwa opini audit
menyatakan bahwa hal tersebut dikarenakan pemberian opini audit terhadap laporan
audit berjalan sehingga opini auditor tidak dapat menjadi tolak ukur dalam
dengan penelitian yang dilakukan oleh Guci dan Clarita (2019) dan Barjono dan
Hakim (2018).
24
2.4.4. Pengaruh Komite Audit, Reputasi KAP, Opini Audit secara simultan
komite audit berpengaruh negatif terhadap audit delay. Sedangkan berbeda dengan
hasil penelitian Silvia dan Made (2013) yang menunjukkan bahwa komite audit
tidak memiliki pengaruh terhadap audit delay, oleh karena itu perusahaan dengan
skala yang besar atau kecil sama-sama menggunakan KAP the big four maupun non
big four dengan jumlah auditor yang cukup maupun kualitas auditor yang baik
adanya risiko bisnis yang tinggi atau ketidakpastian yang dihadapi oleh perusahaan
sehingga mengakibatkan auditor KAP the big four maupun non big four yang
menyelesaikan tugasnya dengan baik. Hasil penelitian ini didukung dengan hasil
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Lestari, et al. (2017) dan Primastiwi
(2017) yang menunjukkan bahwa reputasi KAP tidak berpengaruh terhadap audit
delay.
menyatakan bahwa hal tersebut dikarenakan pemberian opini audit terhadap laporan
audit berjalan sehingga opini auditor tidak dapat menjadi tolak ukur dalam
25
pengambilan keputusan laporan keuangan. Hasil dari penelitian ini didukung
dengan penelitian yang dilakukan oleh Guci dan Clarita (2019) dan Barjono dan
Hakim (2018). Berdasarkan uraian penelitian diatas, maka hipotesis keempat dalam
26
BAB III
METODE PENELITIAN
yaitu data yang dikumpulkan oleh penulis dari dokumen-dokumen yang ada pada
yang di ambil secara berkala pada laporan tahunan dan laporan keuangan pada
perusahaan manufaktur sector konsumen non primer yang di peroleh dari BEI di
situs resmi perusahaan yang diteliti Laporan keuangan tahun 2019-2022 digunakan
konsumen non primer yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan jangka waktu
sebagai subyek penelitian. Penulis menganalisis data pada perusahaan sub sektor
manufaktur sector konsumen non primer yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel
27
terikat di notasikan dengan Y, dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah Audit
Delay (Y).
rentang waktu antara tanggal penutupan tahun buku dan tanggal laporan audit.
Audit delay merupakan senjang waktu audit atau dapat dikatakan sebagai waktu
yang dibutuhkan oleh pihak auditor dalam memperoleh hasil dari laporan audit atas
kinerja keuangan perusahaan. Bagi Perusahaan audit delay yang melebihi waktu
publikasi laporan keuangan akan berakibat nama Perusahaan menjadi kurang baik
di mata Investor sehingga Investor akan sulit mengambil keputusan investasi pada
telah melewati batas waktu dari ketentuan Bapepam dan Lembaga Keuangan, tentu
Jangka waktu audit diukur dengan jangka waktu untuk menyelesaikan audit
tahunan atas laporan keuangan, yaitu jumlah hari yang diperlukan untuk oleh
auditor independen atas penyelesaian audit laporan keuangan tahunan yang dilihat
sejak tanggal tutup buku perusahaan per 31 Desember sampai dengan tanggal yang
sama seperti penelitian yang dilakukan oleh Komang & Sujana (2022).
28
3.3.2. Variabel Bebas (Independen Variabel)
juga berubah. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
beranggotakan tiga (3) orang yang berasal dari komisaris independen dan 2 anggota
perusahaan, kualitas laporan keuangan, dan efektivitas fungsi audit secara internal.
Dalam Nugroho et al., (2021) peran komite audit diuraikan dalam piagam komite
audit yang dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu, pelaporan keuangan, manajemen
perusahaan serta resiko dan kontrol. Komite audit dan dewan komisaris adalah
tanggung jawab.
perusahaan dan juga laporan atas inkonsistensi perusahaan kepada komite audit
(Kristanti & Mulya, 2021). Dalam penelitian ini komite audit diukur berdasarkan
29
proporsi komite audit, yang berasal dari perbandingan atas jumlah komite audit
dengan jumlah dewan komisaris. Berikut ini adalah rumusan untuk mengukur rasio
melakukan praktik akuntan publik (Astrina & Resmadely, 2020). Menurut Peraturan
selanjutnya disebut KAP adalah badan usaha yang telah mendapatkan izin dari
Menteri sebagai wadah bagi Akuntan Publik dalam memberikan jasanya. Kantor
akuntan publik memiliki reputasi atau nama baik yang terikat dengan kantor
tingginya kualitas yang dihasilkan dari jasa yang dilakukan, hal ini akan
berpengaruh pada jangka waktu penyelesaian audit. Waktu penyelesaian audit yang
cepat merupakan salah satu cara yang dilakukan Kantor Akuntan Publik (KAP)
2012) dalam (Astrina & Resmadely, 2020). Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa
semakin tinggi reputasi auditor maka audit delaynya juga semakin pendek.
30
Pengukuran reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) terdiri dari KAP big
four dan KAP non big four. Yang termasuk KAP big four yaitu PWC, KPMG, E&Y
dan Deloitte. Untuk mengukur reputasi KAP bisa dilihat dengan memperhatikan
jenis KAP yang mengaudit laporan keuangan perusahaan, untuk perusahaan yang
diaudit oleh KAP Internasional (big four) diberi kode 1, dan untuk KAP Lokal (non
yang sama seperti penelitian yang dilakukan oleh Dika & Nisa (2022) yaitu :
audit (Bahri & Amnia, 2020). Menurut Amin et al., (2021) entitas memperoleh
opini wajar tanpa pengecualian tentu tidak akan terlambat mempublikasikan laporan
keuangan perusahaan dibanding entitas yang memperoleh opini selain wajar tanpa
keuangan. Hal ini dikarenakan auditor membutuhkan lebih banyak waktu yang akan
senior.
31
opini wajar tanpa pengecualian diberi nilai 1 dan selain wajar tanpa pengecualian
diberikan nilai 0.
yang sama seperti penelitian yang dilakukan oleh Puryanti (2020) yaitu :
sekunder atau studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak
langsung ditunjukan pada objek penelitian, namun melalui dokumen. Dalam metode
masalah yang dikaji dalam penelitian ini. Data mengenai studi pustaka diperoleh
dari buku, jurnal, dan informasi di internet. Data yang berhubungan dengan rasio
non primer yang di dapat dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) dan situs
3.4.1. Populasi
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
32
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
manufaktur sector konsumen non primer di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
2017-2021.
3.4.2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
sampling terdiri dari 2 (dua) alternatif diantaranya judgement sampling dan quota
dikarenakan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi
3. Perusahaan yang memiliki data yang lengkap dan jelas terkait dengan
penelitian ini.
33
3.5. Teknik Pengumpulan Data
1. Studi Pustaka
2. Studi Dokumentasi
Metode statistik untuk analisis data dalam penelitian ini adalah dengan
minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata dan standar deviasi (Ghozali, 2013).
Statistik deskriptif mendeskripsikan data yang ada menjadi informasi yang lebih
jelas dan mudah dipahami dalam uji statistic deskriptif menggunakan Eviews 10.
34
3.6.2.1. Model Common Effect Model (CEM)
Regresi data panel dengan metode common effect adalah asumsi yang
menganggap bahwa intersep dan slope selalu tetap baik antar waktu maupun antar
individu. Setiap individu (n) yang diregresi untuk mengetahui hubungan antara
intersep maupun slope yang sama besarnya. Begitu pula dengan waktu (t), nilai
intesep dan slope dalam persamaan regresi yang menggambarkan hubungan antara
waktu. Hal ini dikarenakan dasar yang digunakan dalam regresi data panel ini
(Sriyana, 2014).
Langkah pertama untuk menguji model regresi data panel adalah dengan
menguji model Common Effect. Model ini merupakan model paling sederhana
time series dan cross section. Pada model ini tidak diperhatikan dimensi waktu
dalam berbagai kurun waktu. Metode ini bisa menggunakan pendekatan Ordinary
Least Square (OLS) atau teknik kuadrat terkecil untuk mengestimasi model data
panel. Bila kita punya asumsi bahwa α dan ß akan sama (konstan) untuk setiap data
time series dan cross section, maka α dan ß dapat diestimasi dengan model berikut
(Sriyana, 2014):
Keterangan :
35
I : unit cross section
t : periode waktu
perusahaan atau setiap unit cross section adalah dengan membuat intersep
bervariasi untuk setiap perusahaan tetapi masih tetap berasumsi bahwa koefisien
Langkah kedua untuk menguji model regresi data panel adalah dengan
menguji model Fixed Effect. Model ini menggunakan teknik variable dummy untuk
karena perbedaan budaya kerja, manajerial, dan insentif. Namun demikian slopnya
sama antar perusahaan. Model estimasi ini sering juga disebut dengan teknik Least
Keterangan :
t : periode waktu
Model Random Effect tidak seperti pada model Fixed Effect, model ini
36
residual/error sebagai akibat perbedaan antar unit dan antar periode waktu yang
dengan menguji model Random Effect. Model ini mengestimasi data panel yang
variabel residual diduga memiliki hubungan antar waktu dan antar subjek. model
Random Effect digunakan untuk mengatasi kelemahan model Fixed Effect yang
menggunakan variabel dummy. Metode analisis data panel dengan model Random
Effect harus memenuhi persyaratan yaitu jumlah cross section harus lebih besar
Keterangan :
t : periode waktu
Untuk menentukan model data panel yang tepat, maka penguji perlu
Uji Chow ini dilakukan untuk menentukan model pendekatan yang akan
digunakan Common Effect atau Fixed Effect dengan melihat nilai probabilitasnya.
H0 : Common Effect
37
Jika nilai probabilitas > α 0.05 maka H0 diterima atau model yang digunakan adalah
model pendekatan Common Effect. Jika nilai probabilitas < α 0.05 maka
ditolak, artinya model regresi data panel yang tepat untuk digunakan adalah Fixed
Effect. Namun jika ditolak, maka model Fixed Effect harus diuji kembali untuk
memilih apakah memakai model Fixed Effect atau Random Effcet baru dianalisis.
digunakan Fixed Effect atau Random Effect. Hipotesis yang digunakan dalam uji ini
Jika nilai Probabilitas > α 0.05 maka H0 diterima atau model yang
probabilitas < α 0.05 maka H0 ditolak, artinya model regresi data panel
untuk menguji signifikansi berdasarkan pada nilai residual dari metode OLS.
38
hingga model yang digunakan ialah Random Effect Model
hingga model yang digunakan ialah Fixed Effect model Maka hipotesis yang
digunakan ialah:
multikolinearitas.
bahwa uji t dan F mengasumsikan nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika
asumsi ini tidak terpenuhi maka hasil uji statistik menjadi tidak valid khususnya
distibusi normal residual ini terutama untuk ukuran sampel yang kecil. Oleh karena
itu, kita dapat mengabaikannya untuk ukuran sampel besar. Pengujian asumsi
39
sebaiknya lebih kita tekankan pada heteroskedasitas dan autokorelasi yang dapat
Jarque-Bera (JB) dengan melihat pada nilai probabilitas. Jika nilai probability lebih
besar dari tingkat signifikansi α= 0.05 atau 5% maka data dalam penelitian ini
terdistribusi normal.
0.05 atau 5% maka data dalam penelitian ini tidak terdistribusi normal. Dengan
linear antarvariabel independen. Jika terjadi hubungan dependensi linear yang kuat
Jika terjadi multikolinearitas maka nilai standard error dari koefisien menjadi tidak
valid sehingga hasil uji signifikansi koefisien dengan uji t tidak valid (Rosyadi,
2012).
indpenden. Untuk melihat ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dengan cara
melihat nilai correlation matrix. Jika nilai correlation matrix lebih besar dari 0.9
maka data dalam penelitian ini terkena multikolinearitas. Sebaliknya jika nilai
40
correlation matrix lebih kecil dari 0.9 maka data dalam penelitian ini tidak terkena
multikolinearitas.
H1 = ada multikolinearitas
dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t
adanya korelasi antara nilai data pada suatu waktu dengan nilai data tersebut pada
waktu nilai satu periode sebelumnya atau lebih. Uji autokorelasi dilakukan untuk
Tabel 3.1.
Tabel Autokorelasi
Hipotesis (H0) Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi Tolak 0 < d < dl
positif
Tidak ada autokorelasi no decision dl < d < du
positif
41
Tidak ada autokorelasi Tolak 4 – dl < d < 4
negatif
Tidak ada autokorelasi no decision 4 – du < d < 4 – dl
negatif
Tidak ada autokorelasi Tidak ditolak du < d < 4 – du
positif atau negatif
Sumber: Imam Ghozali (2016:108)
analisis regresi berganda dengan data panel. Data panel merupakan penelitian yang
menggabungkan antara cross section (data silang) dengan time series (runtun
waktu). Dalam menganalisis data menggunakan metode analisis regresi panel data,
Nilai koefisien determinasi ialah antara nol dan satu ( 0 ≤ R2 ≤ 1 ). Nilai R2 yang
42
kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen yang menjelaskan variabel
amat terbatas sebab R2 mempunyai kelemahan, ialah adanya bias terhadap jumlah
variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap variabel tambah satu
secara signifikan terhadap variabel dependen, maka dari itu penelitian ini
dependen.
a. Bila Fhitung > F tabel atau nilai signifikansi < 0,05, maka hipotesis
b. Bila Fhitung < F tabel atau nilai signifikansi > 0,05 maka hipotesis
43
variable dependen (Ghozali, 2013). Adapun kreteria pengujian secara parsial
a) Jika nilai t hitung > t tabel atau nilai signifikansi < 0,05, maka Ha diterima
b) Jika nilai t hitung < t tabel atau nilai signifikansi > 0,05, maka Ha ditolak
variabel dependen.
44
BAB IV
penelitian ini objek tersebut adalah perusahaan Sub sektor Konsumen Non Primer
yang terdaftar di Bursak Efek Indonesia (BEI), penelitian ini menggunakan data
sekunder berupa laporan keuangan tahunan yang diperoleh dari website resmi Bursa
Efek Indonesia (BEI). Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan Sub sektor
Konsumen Non Primer yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode
2019 sampai dengan 2022 (4 tahun) yang berjumlah 145 perusahaan sub sektor
Konsumen Non Primer, sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
kriteria tertentu.
Tabel 4.1
Sampel Penelitian
NO NAMA PERUSAHAAN
1 Anugerah Kagum Karya Utama Tbk
2 Argo Pantes Tbk
3 Arthavest Tbk
4 Sepatu Bata Tbk.
5 Bayu Buana Tbk
6 Primarindo Asia Infrastructure
45
7 Graha Layar Prima Tbk.
8 Garuda Metalindo Tbk.
9 Indo Kordsa Tbk.
10 Ace Hardware Indonesia Tbk.
11 Chitose Internasional Tbk.
12 Catur Sentosa Adiprana Tbk.
13 Electronic City Indonesia Tbk.
14 Erajaya Swasembada Tbk.
15 Eratex Djaja Tbk.
16 Ever Shine Tex Tbk.
17 Fortune Indonesia Tbk
18 Goodyear Indonesia Tbk.
19 Gema Grahasarana Tbk.
20 Gajah Tunggal Tbk.
21 Inti Agri Resources Tbk
22 Intikeramik Alamasri Industri
23 Indospring Tbk.
24 Jakarta International Hotels & Development Tbk
25 Kedaung Indah Can Tbk
26 MNC Land Tbk.
27 Langgeng Makmur Industri Tbk.
28 Multi Prima Sejahtera Tbk
29 Matahari Department Store Tbk.
30 Mitra Adiperkasa Tbk.
31 Multistrada Arah Sarana Tbk.
32 Multi Indocitra Tbk.
33 Media Nusantara Citra Tbk.
34 Mitra Pinasthika Mustika Tbk.
35 MNC Sky Vision Tbk.
36 Asia Pacific Investama Tbk.
37 Pan Brothers Tbk.
38 Destinasi Tirta Nusantara Tbk
39 Pembangunan Graha Lestari Inda
40 Pembangunan Jaya Ancol Tbk.
41 Pudjiadi & Sons Tbk.
42 Asia Pacific Fibers Tbk
43 Prima Alloy Steel Universal Tb
46
44 Red Planet Indonesia Tbk.
45 Pioneerindo Gourmet Internatio
46 Ramayana Lestari Sentosa Tbk.
47 Ricky Putra Globalindo Tbk
48 Surya Citra Media Tbk.
49 Hotel Sahid Jaya International
50 Selamat Sempurna Tbk.
51 Sri Rejeki Isman Tbk.
52 Sunson Textile Manufacture Tbk
53 Tempo Intimedia Tbk.
54 Trisula International Tbk.
55 Tunas Ridean Tbk.
56 Bintang Oto Global Tbk.
57 MAP Boga Adiperkasa Tbk.
58 Integra Indocabinet Tbk.
59 Hartadinata Abadi Tbk.
60 Andalan Perkasa Abadi Tbk.
61 Trisula Textile Industries Tbk
62 Sarimelati Kencana Tbk.
63 MNC Digital Entertainment Tbk.
64 Map Aktif Adiperkasa Tbk.
65 MD Pictures Tbk.
66 Arkadia Digital Media Tbk.
67 Yelooo Integra Datanet Tbk.
68 Satria Mega Kencana Tbk.
69 Mega Perintis Tbk.
70 Tifico Fiber Indonesia Tbk.
71 Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk.
72 Sanurhasta Mitra Tbk.
73 Indo-Rama Synthetics Tbk.
74 Jakarta Setiabudi Internasiona
75 Astra Otoparts Tbk.
76 Mitra Komunikasi Nusantara Tbk
77 Indomobil Sukses International Tbk
Sumber : Data diolah sendiri
47
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regeresi
data yang dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varians, dan range
statistik (Ghozali, 2011) dalam Siti Anis (2017). Mean digunakan untuk
deviasi digunakan untuk menilai dispersi rata-rata dari sampel. Maksimum- minimum
digunakan untuk melihat nilai minimum dan maksimum dari populasi. Hal ini perlu
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif
48
Sumber : Hasil Input Eviews 12
Berdsarakan hasil analisis deskriptif pada tabel 4.2 didapat nilai variable
Komite Audit dengan nilai tertinggi sebesar 2.0000 dan nilai terendah sebesar 0.4000
dengan standard deviasi sebesar 0.3462, sedangkan untuk variable Reputasi KAP
mendapat nilai tertinggi sebesar 1.0000 dan nilai terendah sebesar 0.000 dengan
standard deviasi sebesar 0.4477, untuk variabel Opini Audit dengan nilai tertinggi
sebesar 1.0000 dan nilai terendah sebesar 0.0000 dengan standard deviasi sebesar
0.0804 dan untuk variable Audit Delay mendapat nilai tertinggi sebesar 176,000 dan
pemilihan model untuk data regresi data panel yang sesuai dengan penilitian ini.
49
Regresi data panel dengan metode common effect adalah asumsi yang
menganggap bahwa intersep dan slope selalu tetap baik antar waktu maupun antar
individu. Setiap individu (n) yang diregresi untuk mengetahui hubungan antara
intersep maupun slope yang sama besarnya. Begitu pula dengan waktu (t), nilai
intesep dan slope dalam persamaan regresi yang menggambarkan hubungan antara
waktu.
Tabel 4.3
Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Model Commont Effect
50
Sumber : Hasil Output Eviews 12
perusahaan atau setiap unit cross section adalah dengan membuat intersep bervariasi
untuk setiap perusahaan tetapi masih tetap berasumsi bahwa koefisien slope konstan
51
Tabel 4.4
Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Model Fixed Effect
Model Random Effect tidak seperti pada model Fixed Effect, model ini
sebagai akibat perbedaan antar unit dan antar periode waktu yang terjadi secara
52
Tabel 4.4
Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Model Random Effect
Untuk menentukan model data panel yang tepat, maka penguji perlu
53
4.2.3.1. Uji Chow
Uji Chow ini dilakukan untuk menentukan model pendekatan yang akan
digunakan Common Effect atau Fixed Effect dengan melihat nilai probabilitasnya.
H0 : Common Effect
Jika nilai probabilitas > α 0.05 maka H0 diterima atau model yang digunakan adalah
model pendekatan Common Effect. Jika nilai probabilitas < α 0.05 maka ditolak,
artinya model regresi data panel yang tepat untuk digunakan adalah Fixed Effect.
Namun jika ditolak, maka model Fixed Effect harus diuji kembali untuk memilih
apakah memakai model Fixed Effect atau Random Effcet baru dianalisis.
Tabel 4.5
Hasil Uji Chow
54
Berdsarakan hasil uji Chow pada tabel 4.5 dapat diketahui bahwa nilai
probabilitas nya < 0,05 yang berarti bahwa model yang terpilih adalah fixed effect
model.
digunakan Fixed Effect atau Random Effect. Hipotesis yang digunakan dalam uji ini
Tabel 4.6
Hasil Uji Hausman
Berdsarakan hasil uji hausman pada tabel 4.7 dapat diketahui bahwa nilai
probabilitas nya < 0,05 yang berarti bahwa model yang terpilih adalah fixed effect
model.
55
Uji lagrange multiplier ialah pengujian yang digunakan untuk memilih
pendekatan terbaik antara model pendekatan Common Effect Model (CEM) dengan
signifikansi berdasarkan pada nilai residual dari metode OLS. Dengan dasar criteria
hingga model yang digunakan ialah Fixed Effect model Maka hipotesis yang
digunakan ialah:
Tabel 4.7
Hasil Lagrange Multipler
56
Sumber : Hasil Output Eviews 12
Berdsarakan hasil uji Lagrange Multipler pada tabel 4.7 dapat diketahui
bahwa nilai probabilitas nya < 0,05 yang berarti bahwa model yang terpilih adalah
Gambar 4.1
Uji Normalitas
57
Berdasarkan Histogram Uji Normalitas di atas dapat diketahui bahwa nilai
Probability Jarque-Bera > 0.05% (0.132032 > 0.05%) yang artinya dalam penelitian
Tabel 4.8
Uji Multikolinearitas
mempunyai nilai koefisien < 0.9, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini tidak
terjadi Multikolinearitas.
58
Sumber : Output Eviews 9.0
Maka dapat disimpulkan bahwa du < d < 4 – du = 1,84810 < 2,013367 <
2,15670 yang berarti tidak terjadi auto koorelasi positif atau negative.
Tabel 4.10
Uji Heteroskedastisitas
59
Sumber : Output Eviews 9.0
Derdasarkan hasil dari table 4.10 dapat dilihat bahwa masing-masing dari
setiap variabel memiliki nilai probabilitas > 5%, maka dapat dikatakan bahwa
Uji statistik dilakukan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel
Tabel 4.11
60
Hasil Uji t
berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.11 maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
nilai Coefficient Komite Audit sebesar 12,905 yang menunjukan bahwa araf
0,165 > 5% yang menandakan bahwa Komite Audit tidak memiliki pengaruh
61
Hasil pengujian menggunakan analisis data panel diatas menunjukan
nilai Coefficient Reputasi KAP sebesar 38,052 yang menunjukan bahwa araf
keofisien positif sedangkan nilai probabilitas dari Reputasi KAP sebesar 0,003
nilai Coefficient Opini Audit sebesar 3,935 yang menunjukan bahwa araf
keofisien positif, sedangkan nilai probabilitas dari opini Audit sebesar 0,855 >
bersama-sama dapat berpengaruh terhadap variabel dependen. Berikut ini adalah hasil
Tabel 4.12
Hasil Uji F
62
Berdasarkan hasil yang ditunjukan tabel 4.12 menunjukan bahwa nilai dari
Probability (F-Statistik) sebesar 0.0000 < 5%, yang artinya variable Komite Audit,
Reputasi KAP dan Opini Audit secara simultan berpangaruh signifikan terhadap
Audit Delay.
Tabel 4.13
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Berdasarkan Tabel 4.13 diatas besarnya nilai Adjusted Square adalah 0,3157.
Hal ini menunjukan bahwa Audit Delay dapat dijelaskan oleh Variabel (Komite
Audit, Reputasi KAP, Audit Delay) sebesar 31.57% sedangkan sisanya 68,43%
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini.
63
4.2.8. Analisi Regresi Data Panel
Tabel 4.14
Analisis Regresi Data Panel
Berdasarkan tabel 4.13 diatas, maka diperoleh persamaan model regresi antara
64
APit = 72.03255 + 12.90580 KAit – 39.05283 RKit + 3.935870 OAit
● Koefisien regresi sebesar 12.90580 menunjukan bahwa jika nilai dari Komite
menaikan nilai Audit delay pada observasi ke I dan period eke t sebesar
12.90580.
● Koefisien regresi sebesar 39.05283 menunjukan bahwa jika nilai dari Reputasi
KAP pada observasi ke I dan period eke t naik sebesar 1% maka akan
menaikan nilai Audit delay pada observasi ke I dan period eke t sebesar
39.05283.
● Koefisien regresi sebesar 3.935870 menunjukan bahwa jika nilai dari Opini
65
menaikan nilai Audit Delay pada observasi ke i dan periodeke t sebesar
3.935870.
66
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Delay pada peursahaan sub sektor Non Konsumen yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) dilihat dari annual report dan laporan keuangan perusahaan sub
diantaranya yaitu Komite Audit, Reputasi KAP dan Opini Audit. Analisis dilakukan
dengan menggunakan analisis regresi berganda dengan program Eviews 12. Data
sampel sebanyak 77 perusahaan dengan total data 308 selama 4 tahun yang
menerbitkan annual report dan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
periode 2019-2022. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang dilakukan,
1. Komite Audit tidak berpengaruh terhadap audit Delay pada perusahaan Sub
sektor Konsumen Non Primer yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2019-2022.
2. Reputasi KAP berpengaruh terhadap Audit Delay pada perusahaan Sub sektor
2019-2022.
67
3. Opini Audit tidak berpengaruh terhadap Audit delay pada perusahaan sektor
2019-2022.
4. Komite audit, Reputasi KAP dan Oini Audit secara simultan berpengaruh
terhadap Audit Delay pada perusahaan Sub sektor Konsumen Non Primer
5.2. Saran
Astrina, F., & Resmadely. (2020). Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Reputasi
Kantor Akuntan Publik ( KAP ) terhadap Audit Delay pada Perusahaan
Sektor Perbankan yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Accountia
Journal ( Acounting Trusted, Inspiring, Authentic Journal ), 04(2), 126–141.
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
25. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor :
KEP-346/BL/2011 tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten
atau Perusahaan Publik.
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor :
KEP-431/BL/2012 tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten atau
Perusahaan Publik.
Lubis, R. H., Ovami, D. C., & Chairani, S. (2019). Pengaruh Rasio Likuiditas,
Solvabilitas, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay
pada Perusahaan LQ45. Jurnal Akuntansi Dan Pembelajaran, 8(2), 44–50.
Pinasthi, G. N., & Nurbaiti, A. (2020). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, dan
Reputasi KAP terhadap Audit Delay ( Studi Empiris pada Perusahaan
Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2018 ).
E-Proceeding of Management, 7(2), 3277–3283.
Ruchana, F., & Khikmah, S. N. (2020). Pengaruh Opini Audit , Pergantian Auditor ,
Profitabilitas dan Kompleksitas Laporan Keuangan terhadap Audit Delay.
Business and Economics Conference in Utilization of Modern Technology,
Hal. 257-269.
Sari, D. P., & Mulyani, E. (2019). Faktor-Faktor yang mempengaruhi Audit Delay
(Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2014-2017). Jurnal Eksplorasi Akuntansi, 1(2), 646– 665.
Susilawati, S., & Safary, A. (2020). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Net Profit
Margin dan Debt To Equity Ratio terhadap Audit Delay. Jurnal Akuntansi,
9(1), 24–36.
Wijasari, L. K. A., & Wirajaya, I. G. A. (2021). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Fenomena Audit Delay di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Akuntansi,
31(1), 168–181.
Yunita, Y., & Syofyan, E. (2017). Analisis Faktor-Fakor yang Mempengaruhi Audit
Delay : Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI
Tahun 2011-2015. Jurnal WRA, 5(2), 1093–1106.
www.idx.co.id