OLEH
1
Universitas Sumatera Utara
2
i
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
This research against to know and analyze the influence of work training and
career development to work satisfied Harian Waspada Medan. The sample of this
research are 47 respondens with bored sample method. The analysis method used
is descriptive analyze and multiple linear analyze. The results showed that
Training variables and career development variables simultaneously have a
significant effect on job satisfaction of Medan Waspada Daily employees. The
training variable has a significant positive effect on employee satisfaction in
Medan Waspada Daily. Career Development Variable has positive and significant
effect on employee satisfaction in Medan Waspada Daily.
ii
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
menuntut ilmu dan menyelesaikan tugas akhir penyusunan skripsi ini serta tak
Shallallahu alaihi wasallam. Penelitian ini merupakan tugas akhir pada Program
mendapatkan bimbingan, nasihat dan dorongan dari Orangtua Saya tercinta Buya
Dr. H. Erwan Efendi, S.Sos., M.A dan Ibu Sumiati serta Abang Kandung
Ahmad Yasser Effendi, S.Sos beserta Istri/Kakak Ipar Anita Syafitri, S.Sos,
Abang Kandung Saya Yusmar Alkholidi Effendi, S.T, dan Kakak Kandung Saya
Dalam kesempatan ini, Peneliti menyampaikan terima kasih yang tulus kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
2. Bapak Dr. Amlys Syahputra Silalahi, M.Si, dan Bapak Doli Muhammad
Ja’far Dalimunthe, S.E, M. Si, selaku Ketua dan Sekertaris Program Studi
3. Ibu Aisyah SE, M.Si, selaku dosen pembimbing peneliti yang telah banyak
dan sabar memberikan masukan dan perbaikan dari awal hingga selesainya
iii
Universitas Sumatera Utara
penelitian skripsi ini.
4. Ibu Dra. Yulinda M.Si, dan Ibu Dra. Friska Sipayung M.Si,selaku dosen
Penguji I dan Penguji II peneliti yang telah banyak memberikan saran dan
6. Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Angkatan 2015 yang tidak bisa disebutkan satu persatu namanya untuk proses
Peneliti menyadari sksipsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
iv
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK i
ABSTRACT ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Perumusan Masalah 7
1.3. Tujuan Penelitian 7
1.4. Manfaat Penelitian 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9
2.1 Uraian Teoritis 9
2.1.1 Pelatihan Kerja 9
2.1.2 Pengembangan Karir 13
2.1.3 Kepuasan Kerja 13
2.2 Pengembangan Karir 14
2.2.1 Tujuan Pengembangan Karir 15
2.3 Kepuasan Kerja 21
2.4 Penelitian Terdahulu 26
2.5 Kerangka Konseptual 27
2.5.1 Pengaruh Pelatihan Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja 27
2.5.2 Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap
Kepuasan Kerja 27
2.6 Hipotesis 28
BAB III METODE PENELITIAN 30
3.1 Jenis Penelitian 30
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 30
3.2.1 Tempat Penelitian 30
3.2.2 Waktu Penelitian 30
3.3 Batasan Operasional 30
3.4 Defenisi Operasionalisasi Variabel 31
3.5 Skala Pengukuran Variabel 31
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 32
3.6.1 Populasi 32
3.6.2 Sampel 32
3.7 Jenis Data 33
3.8 Metode Pengumpulan Data 34
v
Universitas Sumatera Utara
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 34
3.9.1 Uji Validitas 35
3.9.2 Uji Reliabilitas 35
3.10 Teknik Analisis Data 37
3.10.1 Analisis Deskriptif 37
3.10.2 Analisis Regresi Linier Berganda 37
3.11 Uji Asumsi Klasik 38
3.11.1 Uji Normalitas 38
3.11.2 Uji Multikolinearitas 39
3.11.3 Uji Heteroskedastisitas 39
3.12 Uji Hipotesis 40
3.12.1 Uji F (Serentak) 40
3.12.2 Uji T (Parsial) 41
3.12.3 Pengujian Koefisien Determinan (R2) 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 43
4.1.1 Sejarah Singkat Kantor Harian
Waspada Medan 43
4.1.2 Struktur Organisasi 45
4.2 Hasil Penelitian 45
4.2.1 Metode Analisis Deskriptif 45
4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel 48
4.3 Uji Asumsi Klasik 58
4.3.1 Uji Normalitas 58
4.3.2 Uji Multikolinearitas 60
4.3.3 Uji Heteroskedastisitas 61
4.4 Analisis Regresi Linear Berganda 61
4.5 Pengujian Hipotesis 62
4.5.1 Uji Signifikan Simultan (Uji-F) 62
4.5.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) 63
4.5.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2) 64
4.6 Pembahasan 64
4.6.1 Pengaruh Pelatihan Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja 65
4.6.2 Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap
Kepuasan Kerja 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 67
5.1 Kesimpulan 67
5.2 Saran 67
DAFTAR PUSTAKA 70
DAFTAR LAMPIRAN 72
vi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
vii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
viii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
ix
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu sumber daya yang dimiliki perusahaan adalah manusia atau
tujuannya dapat ditentukan dari sikap dan perilaku karyawan yang dimilikinya.
perusahaan dan ada pula yang sifatnya merugikan perusahaan. Profesional sumber
Sumber daya manusia merupakan salah satu aset yang paling berharga.
era globalisasi. Agar dapat bersaing dalam persaingan bisnis perusahaan dituntun
mampu menjawab semua tantangan yang datang baik dari dalam maupun luar
1
Universitas Sumatera Utara
2
gaji terhadap karyawannya, namun tetap saja ada karyawan yang tidak merasa
puas terhadap pekerjaannya sehingga tetap ada karyawan yang mengundurkan diri
dari perusahaan, namun jika tidak menyebabkan pengunduran diri karyawan maka
seorang karyawan dapat bekerja secara tidak maksimal yang berakibat merugikan
bagi perusahaan.
Tabel 1.1
Hasil Pra-Survey Mengenai Kepuasan Kerja Karyawan
Harian WASPADA Medan
Jawaban Responden
No Pernyataan
Ya Persen(%) Tidak Persen(%)
01. Saya merasa puas
terhadap lingkungan kerja 16 53.3 14 46.7
saya saat ini
02. Pimpinan mampu
menghargai hasil kerja 18 60 12 40
saya.
03. Pimpinan mampu
memberikan bimbingan 16 53.3 15 50
dan arahan yang sesuai.
04. Saya memiliki rasa aman
dalam menyelesaikan 21 60 9 46.7
setiap pekerjaan.
05. Saya merasa puas
terhadap keadilan 13 43.3 17 56.7
ditempat saya bekerja.
06. Pekerjaan saya sesuai
dengan kemampuan saya 19 63.3 11 36.7
.
Sumber: Hasil Olah Data pra survey pada karyawan Harian WASPADA Medan (2019)
Harian Waspada belum sesuai dengan yang diharapkan, hal ini dapat dilihat dari
besarnya persentase karyawan yang memberikan jawaban tidak. Dalam data tersebut
dapat dilihat bahwa nilai tertinggi untuk persentase jawaban “Tidak” berada pada
keadilan yang diperoleh karyawan dalam pekerjaannya yaitu sebesar 56.7 persen .
yang lainnya. Tingkat kepuasan kerja seseorang sangat tergantung pada besarnya
feeling” atau rasa aman karyawan terhadap pekerjaan baik dari segi sosial
ekonomi (gaji dan jaminan sosial) serta segi psikologi seperti kesempatan maju
(Rivai, Veitzhal, Mulyadi, & Deddy, 2012). Kepuasan kerja juga didefenisikan
Menurut Mathis & Jackson (2014), Pelatihan adalah suatu proses dimana
Karyawan yang menjadi lebih terlatih, terdidik dan lebih ahli, maka dapat
menciptakan kepuasan kerja serta merupakan alasan pokok individu untuk tetap
Berdasarkan Tabel 1.2, dapat dilihat bahwa Pelatihan Kerja pada karyawan
Harian Waspada belum sesuai dengan tujuan yang diharapkan, hal ini dapat
Dalam data tersebut dapat dilihat bahwa tujuan dari pelaksanaan pelatihan pada
Tabel 1.2
Hasil Pra-Survey Mengenai Pelatihan Karyawan
Harian WASPADA Medan
Jawaban Responden
No Pernyataan
Ya Persen(%) Tidak Persen(%)
01. Pelatihan kerja membuat
pengetahuan tentang pekerjaan 23 76.7 7 23.3
bertambah pada diri saya.
02. Pelatihan mampu menanamkan
nilai-nilai perusahaan pada diri 9 30 21 70
saya.
03. Pelatihan membuat saya
memahami kebutuhan 11 46.7 19 63.3
perusahaan pada diri saya
04. Pelatihan berpengaruh pada
16 53.3 14 46.7
peningkatan kinerja karyawan.
05. Pelatihan yang diberikan sudah
sesuai dengan apa yang saya 13 43.3 17 56.7
butuhkan.
Sumber: Hasil Olah Data pra survey pada karyawan Harian WASPADA Medan (2019)
Pelatihan yang baik juga membawa manfaat antara lain yang dikemukakan
oleh Noe, Gerhart, & Wright (2008) yaitu: meningkatkan pengetahuan para
karyawan atas budaya dan para pesaing luar, membantu para karyawan yang
karyawan untuk memahami bagaimana bekerja secara efektif dalam tim untuk
mereka berubah atau pada saat keahlian mereka menjadi absolut, mempersiapkan
para karyawan untuk dapat menerima dan bekerja secara lebih efektif satu sama
lainnya, terutama dengan kaum minoritas dan para wanita (Noe et.al, 2008).
dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana karir yang telah ditetapkan
suatu organisasi mengikuti suatu jalur tertentu yang telah ditetapkan. Pengembangan
yang tepat tersedia pada saat dibutuhkan. Pengembangan karir merupakan aktivitas
Tabel 1.3
Hasil Pra-Survey Mengenai Pengembangan Karir
Karyawan Harian WASPADA Medan.
Jawaban Responden
No Pernyataan
YaPersen(%) Tidak Persen(%)
Setiap karyawan mendapatkan
01. kesempatan yang sama dalam 21 70 9 30
setiap promosi.
Perusahaan menyediakan
02. pengembangan karir/peluang karir 16 53,3 14 46,7
yang baik.
Pelatihan yang saya peroleh
03. bermanfaat dalam mengembangkan 18 60 12 40
karir saya.
Karir saya dapat meningkat apabila
saya rajin mengembangkan
04. 17 56,7 13 43,3
kemampuan dan pengetahuan
saya.
Pendidikan yang saya peroleh
05. mampu mengembangkan karir 19 63,3 11 36,7
saya.
Sumber: Hasil Olah Data pra survey pada karyawan Harian WASPADA Medan (2019)
diharapkan, hal ini dapat dilihat dari besarnya persentase karyawan yang
memberikan jawaban tidak. Dalam data tersebut dapat dilihat bahwa nilai tertinggi
persen.
yang layak bagi pegawai yang ahli pada bidang pekerjaannya, mempunyai
motivasi yang tinggi dan prestasi yang sesuai dengan harapan perusahaan. Adanya
jenjang karir yang jelas membuat pegawai akan berupaya untuk mencapainya
apa yang diberikan oleh perusahaan, dan ketika seorang karyawan mampu
Tentu dengan ketentuan-ketentuan atau syarat lain yang sudah ditetapkan oleh
perusahaan. Dalam hal ini kepuasan kerja seorang karyawan sangat penting untuk
kajian yang lebih mendalam tentang pelatihan kerja, pengembangan karir dan
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Mahasiswa
3. Bagi Perusahaan.
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Mathis & Jackson (2006) Pelatihan adalah suatu proses dimana
Pelatihan menurut Gary (2006) adalah “Proses mengajarkan karyawan baru atau
yang ada sekarang, keterampilan dasar yang mereka butuhkan untuk menjalankan
mutu sumber daya manusia dalam dunia kerja. Karyawan, baik yang baru ataupun
yang sudah bekerja perlu mengikuti pelatihan karena adanya tuntutan pekerjaan
yang dapat berubah akibat perubahan lingkungan kerja, strategi dan lain sebagainya.
dapat didefenisikan sebagai suatu cara yang digunakan untuk memberikan atau
sekarang, sedangkan pendidikan lebih berorientasi kepada masa depan dan lebih
keterampilan tertentu.
9
Universitas Sumatera Utara
10
pemberian bantuan. Bantuan dalam hal ini dapat berupa pengarahan, bimbingan,
lingkungan belajar yang pada dasarnya peserta telah memiliki potensi dan
1. Tujuan Pelatihan
pribadi karyawan.
2. Karyawan
dan prestasi kerja semakin baik dan gaji juga akan meningkat karena
3. Perusahaan
Hal ini dapat mengurangi biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.
pencapaian yang merasa frustasi karena merasa tidak ada kesempatan untuk
promosi dan akhirnya memilih keluar untuk mencari perusahaan lain yang
4. Konsumen
a. Konsumen akan memperoleh produk yang lebih baik dalam hal kualitas
dan kuantitas.
yang bersangkutan.
Dalam kamus dikatakan bahwa metode berarti cara. Metode pelatihan berarti
yang jelas dan perubahan sikap dapat diterapkan dengan beberapa pilihan metode
menurut Wagonhurts (2006) meliputi lecture, guest facilitators and video tape
lebih efektif. Dalam melaksanakan pelatihan ini ada beberapa metode yang
digunakan, antara lain metode on the job training dan off the job training
(Hasibuan, 2005).
On the job training (OT) atau disebut juga pelatihan dengan instruksi
pekerjaan sebagai suatu metode pelatihan dengan cara para pekerja atau calon
Pelatihan diluar kerja (Off the job training) adalah pelatihan yang
rutin/biasa.
1. Instruktur
2. Peserta
3. Materi Pelatihan
seseorang dalam suatu organisasi dalam jalur karir yang telah ditetapkan dalam
didalam pekerjaannya.
mutlak. Kemutlakan itu tergambar pada berbagai jenis manfaat yang dapat dipetik
dari padanya, baik organisasi, para karyawan maupun bagi pertumbuhan dan
pemeliharaan hubungan yang serasi antara berbagai kelompok kerja dalam suatu
Menurut Rivai (2008) menyatakan bahwa tujuan dari program karir adalah
karir yang tersedia di perusahaan saat inidan dimasa mendatang. Karena itu, usaha
pembentukan sistem pengembangan karir yang dirancang secara baik akan dapat
dilingkup organisasi.
demosi jabatan.
tersebut, tetapi juga tergantung pada peranan dan bimbingan manajer dan
ada dan juga didalam perencanaan karir pegawai tersebut. Departemen SDM
pengembangan karyawan.
SDM bisa memberikan umpan balik melalui beberapa cara didalam usaha
mendasarkan pada setiap yang dikenal untuk memberikan umpan balik kepada
kemajuan karir yang dialamai. Menurut Rivai (2008) beberapa hal yang berkaitan
2. Eksposur (exposure)
atas adalah:
Prestasi kerja merupakan faktor yang paling penting untuk meningkatkan dan
tergantung pada prestasi kerja yang baik dan etis. Asumsi kinerja yang baik
2. Eksposur (exposure)
peluang-peluang pekerjaan.
keterampilan yang sangat khusus sehingga manajer bisa belajar darinya, atau
yang tinggi.
faktor tersebut harus dikelola oleh karyawan dengan baik, bila karyawan yang
bersangkutan ingin meraih karir yang lebih tinggi. Kelima faktor tersebut yaitu:
2. Pengalaman
3. Pendidikan
4. Prestasi
5. Faktor Nasib
1. Sikap atasan dan rekan sekerja. Orang yang berprestasi dalam bekerja, namun
tidak disukai oleh atasan maupun rekan sekerja, maka orang yang demikian
tidak akan mendapat dukungan untuk meraih karir yang lebih baik.
golongan seorang karyawan, walaupun hal ini sampai sekarang masih tetap di
perdebatkan. Pegawai baru yang bekerjanya lebih baik dari pada pegawai
4. Prestasi. Prestasi yang baik tentunya merupakan usaha yang kuat dari dalam
5. Faktor Nasib. Faktor nasib juga turut menentukan walaupun diyakini porsinya
sangat kecil.
1. Latar belakang pendidikan merupakan salah satu syarat untuk duduk disebuah
organisasi tersebut dalam mencapai kinerja yang optimal. Kinerja yang baik akan
dapat diraih jika produktivitas dari karyawan yang bekerja dalam organisasi
produktivitas yang sangat diharapkan manajer. Untuk itu, manajer perlu memahami
Menurut pendapat Robbins (2003), kepuasan kerja adalah salah satu sikap
umum terhadap pekerjaan seseorang, selisih antara banyaknya ganjaran yang diterima
seseorang pekerja dan banyaknya yang mereka yakini seharusnya mereka terima.
Menurut Luthans (2006), kepuasan kerja adalah hasil dari persepsi karyawan
mengenai seberapa baik pekerjaan mereka memberikan hal yang dinilai penting.
Sedangkan menurut Mathis & Jackson (2006), kepuasan kerja adalah keadaan
2. Jati diri tugas (task indentity), sejauh mana tugas merupakan suatu kegiatan
3. Tugas yang penting (task significance), rasa pentingnya tugas bagi seseorang.
Jika tugas yang dirasakan penting dan berarti oleh tenaga kerja, ia cenderung
beberapa lainnya. Teori ini juga mencari landasan tentang proses perasaan orang
terhadap kepuasan kerja. Diantara teori kepuasan kerja adalah two-factor theory
Teori dua faktor ini merupakan teori kepuasan kerja yang mengusulkan
bagian dari kelompok variabel yang berbeda yaitu, motivators dan hygiene
antar karyawan dan atasan. Sebaliknya, kepuasan ditarik dari faktor yang
berkaitan dengan pekerjaan itu sendiri atau hasil langsung daripada pekerjaan
2. Value Theory
Pada teori ini, kepuasan terjadi pada tingkat dimana hasil pekerjaan diterima
hasil, maka akan semakin puas. Semakin dikit orang yang menerima, maka
Implikasi teori ini menekankan bahwa aspek pekerjaan perlu diubah untuk
mendapatkan kepuasan kerja. Teori ini juga mengusulkan bahwa kepuasan kerja
dapat diperoleh dari banyak faktor. Oleh karena itu, Wibowo (2012)
menganjurkan bahwa cara yang efektif untuk memuaskan pekerja adalah dengan
2. Upah atau gaji. Hal yang signifikan, namun merupakan faktor yang kompleks
beragam terhadap kepuasan kerja, karena promosi bisa dalam bentuk yang
penting pula.
kepuasan kerja. Rekan kerja yang ramah dan koorperatif merupakan sumber
sekitar bersih dan menarik) misalnya, maka pegawai akan lebih bersemangat
sekitar panas dan berisik) misalnya, pegawai akan lebih sulit menyelesaikan
pekerjaan mereka.
perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah
atasan, peraturan dan kebijakan organisasi, standar kinerja, kondisi kerja dan
1. Persepsi yang berkaitan dengan pekerjaan, yaitu perasaan yang timbul pada
dalam perusahaan.
2. Kepuasan karyawan terhadap situasi kerja, yaitu perasaan puas yang diperoleh
karyawan terhadap situasi dan kondisi kerja yang nyaman pada perusahaan.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Nama Teknik
Variabel
Peneliti Judul Penelitian Analisis Hasil Penelitian
No Penelitian
(Tahun) Data
Nur Pengaruh Independen : Analisis Keterlibatan kerja
Hasanah Keterlibatan Kerja Keterlibatan Regresi berpengaruh positif dan
1 (2014) Terhadap Kerja Sederha signifikan terhadap
Kepuasan Kerja na kepuasan kerja
Karyawan Ditjen Dependen :
Penyelenggara Kepuasan Kerja
Haji dan Umroh
Kemenag RI
2 Andrew Analisis Pengaruh Independen : Analisis Pelatihan Kerja dan
Adi Pelatihan Kerja Pelatihan Kerja deskriptif Keterlibatan kerja tidak
Syahputra, dan Keterlibatan dan Keterlibatan memiliki pengaruh positif
Liemdra kerja Terhadap Kerja dan signifikan terhadap
Hendro kepuasan kerja kepuasan kerja
Yono,, Behavior Di PT
Laksmi Prima Graphia Dependen :
Sito Digital Kepuasan Kerja
(2013)
3 Aurilia Pelatihan Kerja Independen : Analisis Pelatihan kerja tidak
Triani Kerja, Pelatihan kerja Jalur berpengaruh terhadap
Aryaningty Kepribadian Kerja kepuasan kerja tetapi
as & Lieli Proaktif Dan Pengaruh Kepribadian proaktif dan
Suharti Persepsi Kepribadian persepsi dukungan
(2013) Dukungan Proaktif organisasional secara
Organisasional Persepsi positif dan signifikan
Terhadap Dukungan berpengaruh terhadap
Kepuasan Kerja Organisasional kepuasan kerja.
Dependen :
Kepuasan Kerja
4 I Kadek Pengembangan Independen : Analisis Pengembangan karir dan
Arta karir dan Pengembangan Jalur keterlibatan kerja
Subawa Keterlibatan karir dan berpengaruh positif
dan I Kerja; Keterlibatan signifikan terhadap
Wayan Pengaruhnya Kerja kepuasan kerja
Mudhiarta Terhadap
Utama Kepuasan Kerja
(2013) Dependen :
Kepuasan Kerja
pelatihan kerja mampu meningkatkan kepuasan seseorang ditempat kerja (Choo &
menerima pelatihan secara efektif memiliki komitmen dan kepuasan kerja yang
turnover yang lebih rendah, perbaikan dalam penarikan karyawan, hasil akhir
yang lebih baik, dan kenyataan bahwa para karyawan yang puas akan
penghargaan yang dapat diwujudkan dalam bentuk pujian atas prestasi atau bonus.
hasilnya menguntungkan bagi kedua belah pihak, hal tersebut berpengaruh besar
Pelatihan Kerja
Kepuasan Kerja
Pengembangan Karir
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
2.6 Hipotesis
WASPADA Medan.
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau
lebih (Sugiyono, 2009). Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini
adalah Pelatihan kerja (X1), Pengembangan Karir (X2), dan Kepuasan Kerja (Y).
Karir (X2).
30
Universitas Sumatera Utara
31
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Skala
Variabel Defenisi Dimensi Indikator
Ukur
Pelatihan Kerja Proses pendidikan jangka 1. Instruktur 1. Pengetahuan Likert
(X1) pendek dengan 2. Wawasan
menggunakan prosedur 2. Peserta 1. Kemampuan
yang sistematis dan 2. Pembelajaran
terorganisir, sehingga
karyawan operasional 3. Materi 1. Perubahan
belajar pengetahuan teknik Pelatihan 2. Dampak
pengerjaan dan keahlian Organisasi
untuk tujuan tertentu.
Pengembangan Aktivitas kepegawaian 1. Latar 1. Jenjang Likert
Karir (X2) yang membantu pegawai- Belakang Pendidikan
pegawai merencanakan Pendidikan 2. Kompetensi
karir masa depannya
diperusahaan agar
perusahaan dan pegawai 2. Pengalaman 1. Masa Kerja
yang bersangkutan dapat Kerja 2. Keterampilan
mengembangkan diri dan Kemampuan
secara maksimum. Tehnik
Kepuasan Kerja Adalah hasil dari 1. Persepsi 1. Rasa adil dalam Likert
(Y) persepsikaryawan yang bekerja
mengenai seberapa baik berkaitan 2. Semangat dalam
pekerjaan mereka dengan bekerja
memberikan hal yang pekerjaan
dinilai penting
2. Kepuasan 1. Kepuasan dalam
karyawan pekerjaan
terhadap 2. Kepuasan
situasi kerja terhadap
hubungan kerja
Sumber: Mathis R. & Jackson (2006), Robbins & Timothy (2008), Mangkunegara (2000)
karir (X2), dan Kepuasan Kerja (Y) yang diukur dengan Likert. Pengukuran
variabel bebas dan terkait menggunakan skala likert yang digunakan untuk
variabel dan dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument
variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan diberi skor
(Sugiyono, 2009).
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
No. Alternatif Jawaban Skor
1. Sangat Setuju (SS) 5
2. Setuju (S) 4
3. Ragu-ragu (R) 3
4. Tidak Setuju (TS) 2
5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1
3.6.1 Populasi
lengkap biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik
untuk mempelajarinya atau objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah
3.6.2 Sampel
adalah sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, atau peneliti yang ingin
membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel
Data adalah hasil pencatatan penulis, baik yang berupa fakta ataupun
angka. Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan
mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnalm dan majalah dan situs
1. Kuesioner
untuk dijawabnya.
2. Studi Dokumentasi
diperoleh dari berbagai macam buku, jurnal dan informasi dari internet yang
Menurut Ghozali (2011) uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan sah jika pernyataan pada
tabel untuk degree of freedom (df) = n-k, dalam hal ini n adalah jumlah sampel
dan k adalah jumlah item. Jika koefisien antara item dengan total item sama atau
diatas 0.361 maka item tersebut dinyatakan valid, tetapi jika nilai korelasinya
Kantor Harian Mimbar Umum Jl. Prof. HM. Yamin Sh No.352, Sei Kera Hulu,
1. Jika r hitung positif dan r hitung ≥ r tabel maka butir pertanyaan tersebut valid.
2. Jika r hitung negatif atau r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.
Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji validitas tiap-tiap butir
pertanyaan pada kuesioner yang telah dirancang. Suatu butir pertanyaan dikatakan
valid apabila nilai korelasi (r Hitung) dari butir pertanyaan tersebut > 0.361 (r tabel).
Berikut hasil dari uji validitas terhadap butir-butir pertanyaan dari variabel
Tabel 3.3
Validasi Tiap Pernyataan
Variabel Pernyataan R Hitung R Tabel Keterangan
P1 0.931 0.361 Valid
P2 0.960 0.361 Valid
P3 0.919 0.361 Valid
P4 0.967 0.361 Valid
P5 0.893 0.361 Valid
P6 0.908 0.361 Valid
Pelatihan Kerja (X1)
P7 0.927 0.361 Valid
P8 0.949 0.361 Valid
P9 0.966 0.361 Valid
P10 0.966 0.361 Valid
P11 0.927 0.361 Valid
P12 0.954 0.361 Valid
P1 0.927 0.361 Valid
P2 0.927 0.361 Valid
P3 0.926 0.361 Valid
Pengembangan Karir P4 0.923 0.361 Valid
(X2) P5 0.945 0.361 Valid
P6 0.940 0.361 Valid
P7 0.968 0.361 Valid
P8 0.968 0.361 Valid
P1 0.964 0.361 Valid
P2 0.925 0.361 Valid
P3 0.901 0.361 Valid
P4 0.909 0.361 Valid
Kepuasan Kerjan (Y)
P5 0.938 0.361 Valid
P6 0.922 0.361 Valid
P7 0.931 0.361 Valid
P8 0.926 0.361 Valid
Sumber : Lampiran 2
Suatu pertanyaan dikatakan valid apabila nilai rhitung> 0.361 (rtabel). Diketahui seluruh
nilai rhitung > 0.361 (rtabel). Sehingga disimpulkan seluruh pertanyaan pada variabel
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Disini pengukuran hanya dilakukan
dengan pernyataan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pernyataan. Alat
Umum Jl. Prof. HM. Yamin Sh No.352, Sei Kera Hulu, Medan Perjuangan,
menggunakan SPSS.
2. Hasil Alpha Cronbach < 0,60 yang berarti kuesioner penelitian tidak reliabel
Tabel 3.4
Reliability Statistics
Reliability Statistics
.995 28
Sumber : Lampiran 2
Jika nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0.60, maka kuesioner
penelitian bersifat reliabel. Diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha adalah 0.995
untuk menggambarkan atau menganalisa suatu statistik hasil penelitian tetapi tidak
variabel dependen (kepuasan kerja). Menurut Sugiyono (2012) model analisis data
X1 X2 + ε
Dimana :
Y = Kepuasan Kerja
= Konstanta
= Koefisien Regresi
X1 = Pelatihan Kerja
X2 = Pengembangan Karir
ε = Residual
Fhitung dengan Ftabel atau melihat signifikansi pada output SPSS. Dalam analisis
apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala
normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai distribusi
normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk
jumlah sampel kecil. Model regresi yang baik adalah model yang memliki
generalisasikan. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk uji normalitas, yaitu:
1. Analisis Grafik
Normalitas data dapat dilihat melalui penyebaran titik pada sumbu diagonal
a. Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
b. Apabila data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis
2. Analisis Statistik
Selain melihat nilai grafik, untuk melihat apakah suatu data mempunyai
distribusi normal dapat dilihat dari nilai skewness. Berdasarkan uji skewness
ini, maka suatu data dikatakan memiliki distribusi normal jika Zhitung lebih
kecil dari Ztabel. Dimana pada penelitian ini penulis menggunakan nilai Ztabel
Uji ini dilakukan guna menguji apakah dalam model regresi ditemukan
saling berkorelasi, maka variabel variabel ini tidak ortogonal. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen (Ghozali, 2016).
1. Jika nilai Tolerance > 0,10 dan VIF <10, maka dapat diartikan bahwa tidak
2. Jika nilai Tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka dapat diartikan bahwa terjadi
varians pada residual dari model regresi. Jika varians tidak sama, dikatakan terjadi
penelitian ini, uji heteroskedastisitas dilakukan dengan Uji Glejser dimana dapat
dilihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual
Ghozali (2016) adalah apabila nilai sig < 0,05, maka model tersebut terdapat
2. H1 : Terjadi heteroskedastisitas
probabilitas dari uji Glejser semua variabel ≥ 0,05, maka H0 diterima, yang berarti
dari pelatihan kerja dan pengembangan karir terhadap kepuasan kerja pada
terdiri dari Pelatihan (X1), Pengembangan Karir (X2) secara parsial memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat yaitu kepuasan kerja (Y).
Penelitian ini dilakukan dengan tingkat signifikansi sebesar 5 persen atau 0,05.
variabel terikat.
2. Tolak Ho (Terima H1) jika thitung > ttabel atau sig t < α (0,05)
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan
Harian ini didirikan Mohammad Said dan Ani Idrus. Pemimpin Redaksi saat ini
Medan. Mohammad Said dan Ani Idrus mendirikan Surat Kabar Harian
menyatakan diri sebagai bagian dari pendukung Kemerdekaan RI. Slogan pro
pejuang itu bukan basa-basi, tapi ditunjukkan lewat artikel dan pemberitaan yang
Masa itu, kondisi masyarakat diliputi ketakutan dan kegelisahan, panik luar biasa,
sehingga sebagian besar warga Kota Medan bersikap waspada serta mengungsi ke
Pematang Siantar, lebih kurang 120 km dari Medan. Satu poin lagi yang
43
Universitas Sumatera Utara
44
dengan petinggi Belanda. Setiap hari para pejuang bersama rakyat menghadang
kita kecolongan alias tidak “WASPADA” terhadap strategi busuk Belanda yang
dan terjual habis walapun dengan format penerbitan yang hanya setengah
karena melawan Belanda, pernah dilarang terbit sampai lima kali, bahkan sampai
adanya buka paksa kantor dan percetakan WASPADA oleh militer Belanda.
sehingga harus bekerja keras untuk bisa mandiri (terbit), termasuk sulitnya
mendapatkan bahan baku kertas sehingga harus didatangkan dari luar negeri
Pada masa Orde Baru hampir semua surat kabar dan majalah (penerbitan)
militer (ABRI). Tidak ada kebebasan pers sehingga fungsi kontrol media tidak
pers Indonesia yang kontinu terbitnya (tanpa jeda), menembus usia 72 tahun -
objek yang diteliti (Sugiyono, 2009). Data utama dalam penelitian ini adalah
butir pertanyaan untuk variabel Pelatihan Kerja (X1), 8 butir pertanyaan untuk
variabel pengembangan karir (X2) dan 8 butir pertanyaan untuk variabel kepuasan
kerja karyawan (Y). Analisis deskriptif pada penelitian ini diperoleh dari
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%)
Laki-laki 29 61,7
Perempuan 18 38,3
Jumlah 47 100
Sumber: Lampiran 3
Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan usia
adalah usia tahun terdiri 6 orang (12,8 persen) usia 31-40 tahun terdiri
dari 18 orang (38,3 persen) usia 41-50 tahun terdiri dari 16 orang (34,0
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Responden Jumlah Responden Persentase(%)
6 12,8
31-40 18 38,3
41-50 16 34,0
7 14,9
Jumlah 47 100
Sumber: Lampiran 4
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Persentase(%)
SLTA-SMA/ sederajat 16 34,0
Diploma 9 19,2
Sarjana 22 46,8
Jumlah 47 100
Sumber : Lampiran 5
Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa karateristik responden berdasarkan tingkat
Tabel 4.4
Karateristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama Bekerja (Tahun) Jumlah Responden Persentase(%)
8 17,0
11-20 14 29,8
21-30 16 34,0
9 19,2
Jumlah 47 100
Sumber : Lampiran 6
Pada Tabel 4.4 dapat dilihat karateristik responden berdasarkan lama bekerja
orang responden (34,0 persen) telah bekerja 21-30 tahun dan 9 orang
data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata (mean) dan
nilai standar deviasi dari variabel pelatihan kerja, pengembangan karir dan
kepuasan kerja.
Tabel 4.5
Analisis Deskriptif Variabel
Descriptive Statistics
Sumber: Lampiran 7
1. Variabel (X1) Pelatihan kerja memiliki nilai minimum 31 dan nilai maksimum
41. Rata-rata (mean) adalah 36,38 dan standar deviasinya adalah 2,34.
maksimum 27. Rata-rata (mean) adalah 23,93 dan standar deviasinya adalah 1,50.
3. Variabel (Y) Kepuasan kerja memiliki nilai minimum 18 dan nilai maksimum
29. Rata-rata (mean) adalah 22,85 dan standar deviasinya adalah 2,62.
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pelatihan Kerja
Sangat
Sangat Kurang Tidak
Setuju Tidak Total
No.Item Setuju Setuju Setuju
Setuju
F % F % F % F % F % F %
1. 0 0 15 31,9 15 31,9 11 23,4 6 12,8 47 100
2. 0 0 19 40,4 18 38,3 7 14,9 3 6,4 47 100
3. 0 0 13 27,7 13 27,7 12 25,5 9 19,1 47 100
4. 0 0 22 46,8 15 31,9 6 12,8 4 8,5 47 100
5. 0 0 18 38,3 18 38,3 8 17,0 3 6,4 47 100
6. 0 0 20 42,5 18 38,3 6 12,8 3 6,4 47 100
7. 0 0 15 31,9 16 34,0 11 23,4 5 10,7 47 100
8. 0 0 19 40,4 18 38,3 7 14,9 3 6,4 47 100
9. 0 0 14 29,8 16 34,0 12 25,5 5 10,7 47 100
10. 0 0 14 29,8 16 34,0 12 25,5 5 10,7 47 100
11. 0 0 19 40,4 17 36,1 8 17,0 3 6,4 47 100
12. 0 0 23 48,9 14 29,8 6 12,8 4 8,5 47 100
Sumber: Lampiran 8
tersebut.
tersebut.
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pengembangan Karir
Sangat Kurang Tidak Sangat
No. Setuju Total
Setuju Setuju Setuju Tidak Setuju
Item
F % F % F % F % F % F %
1. 0 0 20 42,5 12 25,5 12 25,5 3 6,4 47 100
2. 0 0 22 46,8 14 29,8 9 19,1 2 4,3 47 100
3. 0 0 24 51,0 14 29,8 7 14,9 2 4,3 47 100
4. 0 0 19 40,4 16 34,0 10 21,2 2 4,3 47 100
5. 0 0 23 48,9 16 34,0 6 12,8 2 4,3 47 100
6. 0 0 18 38,3 14 29,8 9 19,1 6 12,8 47 100
7. 0 0 22 46,8 14 29,8 9 19,1 2 4,3 47 100
8. 0 0 24 51,0 14 29,8 7 14,9 2 4,3 47 100
Sumber: Lampiran 9
tersebut.
tersebut.
d. Pada pernyataan keempat, “Karir saya dapat meningkat apabila saya rajin
tersebut.
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden terhadap Kepuasan Kerja
Sangat
Sangat Kurang Tidak
No. Setuju Tidak Total
Setuju Setuju Setuju
Item Setuju
F % F % F % F % F % F %
1. 0 0 16 34,0 19 40,4 10 21,2 2 4,3 47 100
2. 0 0 17 36,1 22 46,8 6 12,8 2 4,3 47 100
3. 0 0 17 36,1 24 51,0 4 8,5 2 4,3 47 100
4. 0 0 16 34,0 22 46,8 8 17,0 1 2,2 47 100
5. 0 0 14 29,8 21 44,7 10 21,2 2 4,3 47 100
6. 0 0 15 31,9 22 46,8 8 17,0 2 4,3 47 100
7. 0 0 18 38,3 24 51,0 5 10,7 0 0 47 100
8. 0 0 18 38,3 25 53,2 4 8,5 0 0 47 100
Sumber : Lampiran 10
Tabel 4.9
Hasil Regresi Linier Berganda
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
bagian B diperoleh nilai β1 variabel pelatihan kerja sebesar 0,188 dan nilai β2
variabel pengembangan karir sebesar 0,551, serta nilai konstanta (β0) adalah 2,820
1. Konstanta (β0) = 2,820 ini menunjukkan bahwa jika variabel pelatihan kerja
kepuasan kerja.
kepuasan kerja.
Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik
histrogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua absorvasi
1. Pendekatan Histogram
hal ini ditunjukan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak
Sumber:Lampiran 12
Gambar 4.2
Histogram Uji Normalitas
2. Pendekatan Grafik
Pada Gambar 4.3 menunjukkan bahwa pada scatter plot terlihat titik yang
Kolmogorov-Smirnov (K-S).
Sumber: Lampiran 13
Gambar 4.3
Plot Uji Normalitas
3. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov
Pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0.948
dan diatas nilai signifiksn (0,05) atau 5 persen, sehingga dapat disimpulkan
Tabel 4.10
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 47
a
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 2.42720972
Most Extreme Differences Absolute .076
Positive .076
Negative -.066
Kolmogorov-Smirnov Z .522
Asymp. Sig. (2-tailed) .948
a. Test distribution is Normal.
Sumber: Lampiran 14
Uji ini dilakukan guna menguji apakah dalam model regresi ditemukan
Tabel 4.11
Uji Multikolinearitas
a
Coefficients
Unstandardized Collinearity
Coefficients Statistics
Model
Toleranc
B Std. Error VIF
e
1 (Constant) 2.820 7.666
pelatihan dan pengembangan karir adalah sebesar 0,985 dan nilai VIF variabel
pelatihan dan pengembangan karir adalah sebesar 1,016. Dengan demikian maka
dapat disimpulkan bahwa nilai Tolerance variabel pelatihan dan pengembangan karir
tidak kurang dari 0,1 dan untuk nilai VIF tidak lebih dari 10 sehingga dalam model
variabel.
1. Pendekatan Grafik
Berdasarkan Gambar 4.4 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta
Sumber :Lampiran 16
Gambar 4.4
Scatterplot Heteroskedastisitas
2. Uji Glejser
Tabel 4.12
Hasil Uji Glejser heteroskedastisitas
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.283 4.673 .917 .364
(α = 0,05) adalah 3,21. Oleh karena itu pada kedua perhitungan yaitu F-hitung >
F-tabel dan tingkat signifikansinya (0,000) < 0,05 menunjukan bahwa pengaruh
variabel bebas (pelatihan kerja dan pengembangan karir) secara serempak adalah
Tabel 4.13
Hasil Uji F Signifikansi Simultan (Uji F)
b
ANOVA
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 44.955 2 22.478 3.649 .034
Residual 271.002 44 6.159
Total 315.957 46
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber: Lampiran 18
Tabel 4.14
Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.820 7.666 .368 .715
X1 .188 .157 .168 1.196 .238
X2 .551 .244 .317 2.256 .029
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Sumber: Lampiran 19
kepuasan kerja karyawan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,238) lebih
besar dari 0,05 dan t-hitung (1.196) lebih kecil dibandingkan t-tabel (1.67866)
terhadap kinerja. Hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,029) lebih kecil dari
Tabel 4.15
Uji Koefisien Determinasi
b
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .477 .242 .203 2.48176 1.124
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber: Lampiran 20
0,203 berarti 20,3 persen kepuasan kerja karyawan Harian Waspada Medan dapat
sisanya 79,7 persen dapat dijelaskan oleh faktor-faktor selain yang diteliti dalam
sebagainya.
4.6 Pembahasan
baru atau yang ada sekarang, mengenai keterampilan dasar yang mereka butuhkan
cenderung kurang setuju dari setiap responden. Hal ini dapat dilihat dari
sesuai dengan jenis pelatihan kerja yang dibutuhkan peserta pelatihan kerja”
Humas kantor Harian Waspada Medan menjelaskan bahwa Pelatihan kerja sangat
disediakan oleh perusahaan adalah pelatihan umum yang dapat diikuti oleh setiap
bidang pekerjaan, tidak ada pelatihan khusus setiap tahunnya bagi karyawan
Harian Waspada Medan. dan pada beberapa tahun belakangan ini pelatihan yang
disediakan oleh perusahaan terus menurun dan bahkan pada tahun 2019 ini
dengan cara bertanya langsung kepada rekan kerja maupun senior redaksi. tentu
hal ini disebabkan oleh penekanan biaya dan jumlah karyawan baru yang sedikit
serta beberapa alasan lainnya yang menjadi penyebab kurang baiknya pelaksanaan
Triano Aryaningtyas dan Leili Suharti (2013), Andrew Adi Syahputra (2013).
Yang mana hasil dari penelitian tersebut menunjukkan tidak adanya pengaruh
serta pengalaman kerja. Jadi dapat dikatakan bahwa pengembangan karir adalah
melakukan rencana karir yang telah dibuatnya baik melalui pendidikan, pelatihan,
dan lainnya.
dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan Harian Waspada Medan. Hal ini
mendapatkan tanggapan setuju oleh responden hal ini menunjukan sebagian besar
yang mendapatkan setuju dominan dalam variabel ini adalah “Pelatihan yang saya
peroleh memampukan saya melakukan pekerjaan pada jenjang karir yang lebih
tinggi”, sebanyak 51,0 persen responden menyatakan setuju. Hal ini dapat dilihat
mendapatkan kenaikan jabatan atau peningkatan karir, ilmu yang diperoleh dalam
jenjang karir yang lebih tinggi. Serta kepuasan kerja karyawan Harian Waspada
Medan dapat dilihat dari pengembangan karirnya, namun ada sebagian karyawan
pengembangan karir. Seperti pernyataan yang paling dominan “Masa kerja saya
di kantor Harian Waspada medan tidak menjadikan lamanya masa kerja karyawan
sebagai alasan untuk memperoleh kenaikan jabatan atau peningkatan karir yang
lebih baik.
Prastowo (2015), I kadek Arta Subawa dan I Wayan Mudhiarta Utama (2013).
Yang mana hasil dari penelitian tersebut menunjukkan adanya pengaruh positif
BAB V
5.1 Kesimpulan
Waspada Medan.
5.2 Saran
sebagai berikut:
karyawan untuk mendorong kinerja yang lebih baik. Oleh sebab itu
karir yang ada pada kantor Harian Waspada Medan. Para karyawan yang
telah memiliki masa kerja yang cukup lama di kantor Harian Waspada
yang adil pada setiap karyawan dalam memperoleh kesempatan karir dalam
budaya organisasi dan variabel lainnya yang lebih relevan yang memiliki
Ardana, K. I., Ni, W. M., & I Wayan, U. M. (2012). Manajemen Sumber Daya
Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Batubara, L. (2016). Pengaruh Pelatihan dan Keterlibatan Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan Di Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara.
Medan: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Dessler, G. (2009). Manajemen SDM. Jakarta: Indeks.
Erlina. (2011). Metodologi Penelitian. Medan: Pusat Sistem Informasi Universitas
Sumatera Utara.
Gary, D. (2006). Manajemen SDM. Jakarta: Indeks.
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Glorianto, F. (2005). Analisis Pengaruh Motivasi Mengikuti Pelatihan Dan Peran
Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Orientasi
Pembelajaran (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pekalongan).
[Skripsi]. Semarang (ID): Universitas Diponegoro.
70
Universitas Sumatera Utara
71
LAMPIRAN 1
KUESIONER PENELITIAN
I. Identitas responden
Jenis Kelamin :
Usia :
Tingkat Pendidikan :
Lama bekerja :
72
Universitas Sumatera Utara
73
B. Pengembangan Karir
C. Kepuasan Kerja
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
Variabel Kepuasan Kerja (Y) SS S KS TS STS
Persepsi yang berkaitan dengan Pekerjaan
1. Saya merasa puas terhadap
keadilan ditempat saya
bekerja.
2. Saya merasa senang dengan
pekerjaan saya.
3. Saya bersemangat dalam
mengerjakan semua pekerjaan
saya
4. Saya mendapatkan dukungan
semangat dari rekan kerja.
Kepuasan Karyawan terhadap situasi kerja
5. saya merasa pekerjaan saya
sesuai dengan kemampuan
saya.
6. Saya merasa nyaman dengan
kemampuan saya dalam
bekerja.
7. Saya merasa puas dengan
lingkungan pekerjaan saya
saat ini.
8. Pinpinan saya mampu
menghargai hasil kerja saya.
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Pelatihan Kerja 73.10 499.955 .931 .994
Pelatihan Kerja 73.40 503.076 .960 .994
Pelatihan Kerja 72.87 505.430 .919 .994
Pelatihan Kerja 73.20 497.890 .967 .994
Pelatihan Kerja 73.43 510.323 .893 .995
Pelatihan Kerja 73.33 509.195 .908 .994
Pelatihan Kerja 73.60 506.662 .927 .994
Pelatihan Kerja 73.53 498.189 .949 .994
Pelatihan Kerja 73.40 499.697 .966 .994
Pelatihan Kerja 73.40 499.697 .966 .994
Pelatihan Kerja 73.23 501.978 .927 .994
Pelatihan Kerja 73.33 504.092 .954 .994
Pengembangan Karir 73.30 512.838 .927 .994
Pengembangan Karir 73.33 508.506 .927 .994
Pengembangan Karir 73.53 508.533 .926 .994
Pengembangan Karir 73.63 510.378 .923 .994
Pengembangan Karir 73.37 507.413 .945 .994
Pengembangan Karir 72.97 497.137 .940 .994
Pengembangan Karir 73.23 498.737 .968 .994
Pengembangan Karir 73.23 498.737 .968 .994
Kepuasan Kerja 73.33 497.540 .964 .994
Kepuasan Kerja 73.70 510.562 .925 .994
Kepuasan Kerja 73.37 516.723 .901 .995
Kepuasan Kerja 73.87 505.844 .909 .994
Kepuasan Kerja 73.43 508.737 .938 .994
Kepuasan Kerja 73.67 510.506 .922 .994
Kepuasan Kerja 73.23 508.254 .931 .994
Kepuasan Kerja 73.67 512.299 .926 .994
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
.995 28
LAMPIRAN 7
Analisis Deskriptif Variabel
Descriptive Statistics
LAMPIRAN 8
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pelatihan Kerja
Sangat Setuju Kurang Tidak Sangat Total
No. Setuju Setuju Setuju Tidak
Item Setuju
F % F % F % F % F % F %
1. 0 0 15 31,9 15 31,9 11 23,4 6 12,8 47 100
2. 0 0 19 40,4 18 38,3 7 14,9 3 6,4 47 100
3. 0 0 13 27,7 13 27,7 12 25,5 9 19,1 47 100
4. 0 0 22 46,8 15 31,9 6 12,8 4 8,5 47 100
5. 0 0 18 38,3 18 38,3 8 17,0 3 6,4 47 100
6. 0 0 20 42,5 18 38,3 6 12,8 3 6,4 47 100
7. 0 0 15 31,9 16 34,0 11 23,4 5 10,7 47 100
8. 0 0 19 40,4 18 38,3 7 14,9 3 6,4 47 100
9. 0 0 14 29,8 16 34,0 12 25,5 5 10,7 47 100
10. 0 0 14 29,8 16 34,0 12 25,5 5 10,7 47 100
11. 0 0 19 40,4 17 36,1 8 17,0 3 6,4 47 100
12. 0 0 23 48,9 14 29,8 6 12,8 4 8,5 47 100
LAMPIRAN 9
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pengembangan Karir
Sangat Setuju Kurang Tidak Sangat Total
No. Setuju Setuju Setuju Tidak
Item Setuju
F % F % F % F % F % F %
1. 0 0 20 42,5 12 25,5 12 25,5 3 6,4 47 100
2. 0 0 22 46,8 14 29,8 9 19,1 2 4,3 47 100
3. 0 0 24 51,0 14 29,8 7 14,9 2 4,3 47 100
4. 0 0 19 40,4 16 34,0 10 21,2 2 4,3 47 100
5. 0 0 23 48,9 16 34,0 6 12,8 2 4,3 47 100
6. 0 0 18 38,3 14 29,8 9 19,1 6 12,8 47 100
7. 0 0 22 46,8 14 29,8 9 19,1 2 4,3 47 100
8. 0 0 24 51,0 14 29,8 7 14,9 2 4,3 47 100
LAMPIRAN 10
Distribusi Jawaban Responden terhadap Kepuasan Kerja
Sangat Setuju Kurang Tidak Sangat Total
No. Setuju Setuju Setuju Tidak
Item Setuju
F % F % F % F % F % F %
1. 0 0 16 34,0 19 40,4 10 21,2 2 4,3 47 100
2. 0 0 17 36,1 22 46,8 6 12,8 2 4,3 47 100
3. 0 0 17 36,1 24 51,0 4 8,5 2 4,3 47 100
4. 0 0 16 34,0 22 46,8 8 17,0 1 2,2 47 100
5. 0 0 14 29,8 21 44,7 10 21,2 2 4,3 47 100
6. 0 0 15 31,9 22 46,8 8 17,0 2 4,3 47 100
7. 0 0 18 38,3 24 51,0 5 10,7 0 0 47 100
8. 0 0 18 38,3 25 53,2 4 8,5 0 0 47 100
LAMPIRAN 11
Hasil Regresi Linier Berganda
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
Unstandardized
Residual
N 47
a
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 2.42720972
Most Extreme Differences Absolute .076
Positive .076
Negative -.066
Kolmogorov-Smirnov Z .522
Asymp. Sig. (2-tailed) .948
a. Test distribution is Normal.
Pengembangan
-.132 .149 -.134 -.890 .379 .985 1.016
Karir
b
ANOVA
Total 315.957 46
b. Dependent Variable: Y
LAMPIRAN 19
Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
LAMPIRAN 20
b. Dependent Variable: Y
2 4 4 4 4 3 2 2 3 2 2 3
4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4
3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2
4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4
4 4 3 2 1 3 1 1 2 3 4 5
4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4
3 4 3 2 3 4 3 3 2 4 3 5
4 3 2 3 3 2 5 2 3 2 3 2
2 2 4 3 5 3 4 3 5 2 3 5
3 2 4 2 3 2 2 4 3 3 4 3
3 3 3 5 3 2 4 3 4 3 5 3
5 3 2 3 2 4 3 3 2 5 3 3
2 4 5 4 3 2 2 2 3 2 3 2
5 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 4
2 2 4 3 4 2 2 3 2 3 3 3
3 4 3 2 3 4 3 4 3 4 3 3
3 3 5 2 3 2 4 3 4 3 2 3
4 3 3 4 3 2 2 3 2 5 2 3
2 3 5 3 3 3 2 3 2 2 4 3
2 5 2 2 2 3 2 4 3 3 3 4
4 2 2 3 3 2 5 3 4 3 3 2
3 4 5 2 3 4 3 2 2 2 3 2
2 3 4 4 3 2 4 2 5 3 2 3
5 2 3 3 2 2 2 3 2 2 5 3
4 3 2 3 3 3 2 2 3 4 3 2
2 2 3 5 2 2 5 3 5 3 2 3
4 3 2 3 2 5 3 3 2 5 3 3
3 2 3 5 2 2 4 2 4 2 2 3
2 4 5 3 3 2 5 2 2 3 3 3
5 2 2 3 3 3 2 3 2 4 2 3
4 3 2 3 2 3 2 2 4 2 4 2
3 3 3 4 2 3 4 2 3 5 3 3
2 3 4 4 3 2 3 2 5 4 2 2
3 2 5 2 2 3 2 3 2 2 3 2
4 4 3 2 4 3 3 2 4 4 2 3
2 2 4 3 4 2 4 2 4 4 2 3
2 2 5 3 4 3 3 5 3 2 4 2
2 3 4 3 4 3 3 2 4 4 2 3
2 2 4 3 4 3 3 5 3 4 2 4
5 2 2 2 3 2 5 2 4 2 2 3
4 3 2 5 2 2 3 4 2 3 2 3
2 3 4 3 2 3 2 3 3 4 3 4
5 2 2 3 2 3 2 3 3 2 4 2
3 4 5 2 2 5 3 4 2 5 2 3
3 2 4 2 2 3 4 2 4 2 2 4
2 3 4 3 4 5 2 4 2 3 4 2
3 2 4 3 5 3 3 2 4 2 5 2
4 5 2 2 2 4 2 3 3 4 2 4
4 5 3 2 2 4 3 4 2 4 2 3
3 2 5 2 2 3 4 2 4 2 4 2
4 2 2 3 4 3 3 5 3 3 4 2
2 3 2 3 5 2 3 3
2 3 2 3 5 2 4 2
4 2 3 3 3 2 4 2
4 2 2 2 2 4 4 2
2 3 2 3 4 2 5 2
4 2 3 4 2 4 2 3
4 2 3 3 2 4 4 2
3 3 3 4 3 2 5 2
4 2 3 2 2 4 2 3
4 2 3 2 2 4 4 2
2 3 4 3 4 3 2 3
4 2 3 2 2 5 4 2
5 2 2 3 3 5 2 3
4 2 3 2 3 5 2 3
3 2 3 2 2 3 2 3
4 3 3 3 2 3 2 3
2 2 3 2 2 3 2 2
3 2 3 2 2 3 2 2
2 2 3 2 2 3 2 2
3 2 3 2 3 2 2 2
2 2 3 3 4 2 3 4
4 2 3 2 5 3 3 2
2 3 2 3 3 5 3 2
3 2 3 2 5 2 4 3
4 2 3 2 3 2 2 2
2 3 2 3 3 2 4 3
5 3 2 3 3 2 3 3
2 4 2 3 3 2 3 4
2 3 2 2 3 3 3 3
2 3 2 3 3 2 3 3
3 2 3 2 3 2 3 3
3 2 3 2 3 2 3 2
2 3 2 3 3 3 3 2
2 3 2 3 3 2 3 2
3 2 3 3 3 2 3 2
4 4 2 3 3 3 3 2
2 3 3 3 3 2 3 2
3 3 3 3 3 2 3 2