Anda di halaman 1dari 101

SKRIPSI

PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN PENGEMBANGAN KARIR


TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN
DI HARIAN WASPADA MEDAN

OLEH

KHOIRIAH ZULHIJJAH EFFENDI


150502074

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN


DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019

1
Universitas Sumatera Utara
2

Universitas Sumatera Utara


3

Universitas Sumatera Utara


4

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP


KEPUASAN KERJA KARYAWAN HARIAN WASPADA MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan dan pengembangan


karir terhadap kepuasan kerja karyawan Harian Waspada Medan Sampel
penelitian ini adalah 47 responden dengan metode sampel jenuh. Metode analisis
yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis linear berganda. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Variabel pelatihan dan variabel pengembangan
karir secara serempak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja
karyawan Harian Waspada Medan. Variabel Pelatihan berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap kepuasan karyawan Harian Waspada Medan. Variabel
Pengembangan karir berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
karyawan Harian Waspada Medan.

Kata Kunci : Pelatihan, Pengembangan Karir, Kepuasan Kerja.

i
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT

THE INFLUENCE OF WORK TRAINING AND CAREER


DEVELOPMENT TO WORK SATISFIED HARIAN WASPADA MEDAN

This research against to know and analyze the influence of work training and
career development to work satisfied Harian Waspada Medan. The sample of this
research are 47 respondens with bored sample method. The analysis method used
is descriptive analyze and multiple linear analyze. The results showed that
Training variables and career development variables simultaneously have a
significant effect on job satisfaction of Medan Waspada Daily employees. The
training variable has a significant positive effect on employee satisfaction in
Medan Waspada Daily. Career Development Variable has positive and significant
effect on employee satisfaction in Medan Waspada Daily.

Keywords: Work Training, Career Development, Work Satisfied

ii
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR

Peneliti mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa

Ta’ala yang memberikan petunjuk-Nya kepada peneliti dalam masa proses

menuntut ilmu dan menyelesaikan tugas akhir penyusunan skripsi ini serta tak

lupa pula shalawat berangkaikan salam tercurahkan untuk Nabi Muhammad

Shallallahu alaihi wasallam. Penelitian ini merupakan tugas akhir pada Program

Studi Manajemen Universitas Sumatera Utara. Judul penelitian yang dilakukan

peneliti adalah : “Pengaruh Pelatihan Kerja Dan Pengembangan Karir

Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di Harian Waspada Medan”.

Selama melakukan penelitian dan penelitian skripsi ini, peneliti banyak

mendapatkan bimbingan, nasihat dan dorongan dari Orangtua Saya tercinta Buya

Dr. H. Erwan Efendi, S.Sos., M.A dan Ibu Sumiati serta Abang Kandung

Ahmad Yasser Effendi, S.Sos beserta Istri/Kakak Ipar Anita Syafitri, S.Sos,

Abang Kandung Saya Yusmar Alkholidi Effendi, S.T, dan Kakak Kandung Saya

Sri Rahmadaniati Effendi.

Dalam kesempatan ini, Peneliti menyampaikan terima kasih yang tulus kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Amlys Syahputra Silalahi, M.Si, dan Bapak Doli Muhammad

Ja’far Dalimunthe, S.E, M. Si, selaku Ketua dan Sekertaris Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Aisyah SE, M.Si, selaku dosen pembimbing peneliti yang telah banyak

dan sabar memberikan masukan dan perbaikan dari awal hingga selesainya

iii
Universitas Sumatera Utara
penelitian skripsi ini.

4. Ibu Dra. Yulinda M.Si, dan Ibu Dra. Friska Sipayung M.Si,selaku dosen

Penguji I dan Penguji II peneliti yang telah banyak memberikan saran dan

masukan untuk perbaikan dari awal hingga selesainya skripsi ini.

6. Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

Utara untuk segala jasa-jasanya selama perkuliahan.

7. Sahabat-sahabat yang peneliti sayangi yaitu teman-teman Jurusan Manajemen

Angkatan 2015 yang tidak bisa disebutkan satu persatu namanya untuk proses

penyelesaian skripsi ini.

8. Terima kasih Rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi atas bantuan dan

kerjasamanya sehingga peneliti dapat menyelesaikan pendidikan dan

penelitian skripsi ini dengan baik.

Peneliti menyadari sksipsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari

sempurna, namun harapan peneliti semoga skripsi ini bermanfaat kepada

pembaca. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberi hidayah dan taufik

kepada kita. Amin.

Medan, Juli 2019


Peneliti,

Khoiriah Zulhijjah Effendi


150502074

iv
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK i
ABSTRACT ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Perumusan Masalah 7
1.3. Tujuan Penelitian 7
1.4. Manfaat Penelitian 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9
2.1 Uraian Teoritis 9
2.1.1 Pelatihan Kerja 9
2.1.2 Pengembangan Karir 13
2.1.3 Kepuasan Kerja 13
2.2 Pengembangan Karir 14
2.2.1 Tujuan Pengembangan Karir 15
2.3 Kepuasan Kerja 21
2.4 Penelitian Terdahulu 26
2.5 Kerangka Konseptual 27
2.5.1 Pengaruh Pelatihan Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja 27
2.5.2 Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap
Kepuasan Kerja 27
2.6 Hipotesis 28
BAB III METODE PENELITIAN 30
3.1 Jenis Penelitian 30
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 30
3.2.1 Tempat Penelitian 30
3.2.2 Waktu Penelitian 30
3.3 Batasan Operasional 30
3.4 Defenisi Operasionalisasi Variabel 31
3.5 Skala Pengukuran Variabel 31
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 32
3.6.1 Populasi 32
3.6.2 Sampel 32
3.7 Jenis Data 33
3.8 Metode Pengumpulan Data 34

v
Universitas Sumatera Utara
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 34
3.9.1 Uji Validitas 35
3.9.2 Uji Reliabilitas 35
3.10 Teknik Analisis Data 37
3.10.1 Analisis Deskriptif 37
3.10.2 Analisis Regresi Linier Berganda 37
3.11 Uji Asumsi Klasik 38
3.11.1 Uji Normalitas 38
3.11.2 Uji Multikolinearitas 39
3.11.3 Uji Heteroskedastisitas 39
3.12 Uji Hipotesis 40
3.12.1 Uji F (Serentak) 40
3.12.2 Uji T (Parsial) 41
3.12.3 Pengujian Koefisien Determinan (R2) 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 43
4.1.1 Sejarah Singkat Kantor Harian
Waspada Medan 43
4.1.2 Struktur Organisasi 45
4.2 Hasil Penelitian 45
4.2.1 Metode Analisis Deskriptif 45
4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel 48
4.3 Uji Asumsi Klasik 58
4.3.1 Uji Normalitas 58
4.3.2 Uji Multikolinearitas 60
4.3.3 Uji Heteroskedastisitas 61
4.4 Analisis Regresi Linear Berganda 61
4.5 Pengujian Hipotesis 62
4.5.1 Uji Signifikan Simultan (Uji-F) 62
4.5.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) 63
4.5.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2) 64
4.6 Pembahasan 64
4.6.1 Pengaruh Pelatihan Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja 65
4.6.2 Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap
Kepuasan Kerja 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 67
5.1 Kesimpulan 67
5.2 Saran 67
DAFTAR PUSTAKA 70
DAFTAR LAMPIRAN 72

vi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman


1.1 Hasil Pra-survey Mengenai Kepuasan Kerja Karyawan
HarianWaspada Medan 2
1.2 Hasil Pra-survey Mengenai Pelatihan Karyawan Harian
Waspada Medan 4
1.3 Hasil Pra-Survey Mengenai Pengembangan Karir
Karyawan Harian Waspada Medan 5
2.1 Penelitian Terdahulu 26
3.1 Operasional Variabel 31
3.2 Instrumen Skala Likert 32
3.3 Uji Validitas 35
3.4 Uji Realibilitas 36
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 46
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 47
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan 47
4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja 47
4.5 Analisis Deskriptif Variabel 48
4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap
Pelatihan Kerja 49
4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap
Pengembangan Karir 52
4.8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap
Kepuasan Kerja 55
4.9 Pendekatan Kolmogorov-Smirnov 57
4.10 Uji Nilai Tolerance dan VIF 60
4.11 Hasil Uji Glejser Heteroskedastisitas 60
4.12 Hasil Regresi Linear Berganda 62
4.13 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) 63
4.14 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) 63
4.15 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi 63

vii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman


2.1 Kerangka Konseptual 28
4.1 Struktur Organisasi Harian Waspada Medan 45
4.2 Histogram Uji Normalitas 49
4.3 Plot Uji Normalitas 49
4.4 Scatterplot Heteroskedastisitas 61

viii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman


1. Kuesioner Penelitian 72
2. Uji Validitas dan Uji realibilitas 76
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 76
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 77
5. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan 77
6. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja 77
7. Deskriptif Variabel 77
8. Distribusi Jawaban Pelatihan 77
9. Distribusi Jawaban Pengembangan Karir 78
10. Distribusi Jawaban Kepuasan Kerja 78
11 Uji Regresi Linier Berganda 78
12. Uji Normaitas dengan Histogram 79
13. Uji Normalitas dengan P-Plot 79
14. Uji Kolmogrov 79
15. Uji Multikolinearitas 80
16. Uji Heteroskesdasitas 80
17. Uji Glejser 80
18. Uji F 81
19. Uji T 81
20. Uji R2 82
21 Distribusi Jawaban Pra Survey 82
22 Distribusi Jawaban Responden 84

ix
Universitas Sumatera Utara
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu sumber daya yang dimiliki perusahaan adalah manusia atau

karyawan. Karyawan memiliki posisi yang sangat penting bagi perusahaan

dikarenakan karyawan merupakan perencana, pelaksana dan penentu keberhasilan

perusahaan (Ardana, 2012). Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai

tujuannya dapat ditentukan dari sikap dan perilaku karyawan yang dimilikinya.

Bentuk prilaku karyawan bermacam-macam, ada yang menguntungkan

perusahaan dan ada pula yang sifatnya merugikan perusahaan. Profesional sumber

daya manusia dibutuhkan untuk membangun sekelompok SDM (Sumber Daya

Manusia) yang bertalenta, mengelola program-program yang berbeda,

penggunaan teknologi, kesepakatan dengan perundangan tenaga kerja dan

intensitas persaingan (Glorianto, 2005).

Sumber daya manusia merupakan salah satu aset yang paling berharga.

SDM senantiasa harus ditingkatkan kompetensinya, seiring dengan perkembangan

era globalisasi. Agar dapat bersaing dalam persaingan bisnis perusahaan dituntun

untuk memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan Sumber Daya

Manusia yang berkualitas.Karena Sumber Daya Manusia yang baik diharapkan

mampu menjawab semua tantangan yang datang baik dari dalam maupun luar

organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

Banyak didapati kondisi seorang karyawan tidak memiliki kepuasan kerja

terhadap pekerjaan yang dilakukannya.

1
Universitas Sumatera Utara
2

Peningkatan jumlah gaji yang diberikanpun terkadang tidak juga

memberikan kepuasan kerja terhadap seorang karyawan. Begitu banyak fakta

yang menunjukkan bahwa sebuah karyawan yang telah memberikan peningkatan

gaji terhadap karyawannya, namun tetap saja ada karyawan yang tidak merasa

puas terhadap pekerjaannya sehingga tetap ada karyawan yang mengundurkan diri

dari perusahaan, namun jika tidak menyebabkan pengunduran diri karyawan maka

seorang karyawan dapat bekerja secara tidak maksimal yang berakibat merugikan

bagi perusahaan.

Kepuasan kerja pada karyawan Harian WASPADA Medan dilakukan pra-

survey dengan melakukan wawancara yang terdiri dari indikator mengenai

kepuasan kerja dari karyawan kepada 30 karyawan. Berdasarkan pra survey

tersebut diperoleh data pada Tabel 1.1:

Tabel 1.1
Hasil Pra-Survey Mengenai Kepuasan Kerja Karyawan
Harian WASPADA Medan
Jawaban Responden
No Pernyataan
Ya Persen(%) Tidak Persen(%)
01. Saya merasa puas
terhadap lingkungan kerja 16 53.3 14 46.7
saya saat ini
02. Pimpinan mampu
menghargai hasil kerja 18 60 12 40
saya.
03. Pimpinan mampu
memberikan bimbingan 16 53.3 15 50
dan arahan yang sesuai.
04. Saya memiliki rasa aman
dalam menyelesaikan 21 60 9 46.7
setiap pekerjaan.
05. Saya merasa puas
terhadap keadilan 13 43.3 17 56.7
ditempat saya bekerja.
06. Pekerjaan saya sesuai
dengan kemampuan saya 19 63.3 11 36.7
.
Sumber: Hasil Olah Data pra survey pada karyawan Harian WASPADA Medan (2019)

Universitas Sumatera Utara


3

Berdasarkan Tabel 1.1, dapat dilihat bahwa kondisi kepuasan karyawan

Harian Waspada belum sesuai dengan yang diharapkan, hal ini dapat dilihat dari

besarnya persentase karyawan yang memberikan jawaban tidak. Dalam data tersebut

dapat dilihat bahwa nilai tertinggi untuk persentase jawaban “Tidak” berada pada

keadilan yang diperoleh karyawan dalam pekerjaannya yaitu sebesar 56.7 persen .

Kepuasan kerja berbeda-beda antara karyawan yang satu dengan karyawan

yang lainnya. Tingkat kepuasan kerja seseorang sangat tergantung pada besarnya

perbedaan antara harapan, keinginan dan kebutuhan karyawan dengan kenyataan-

kenyataan yang dirasakan. Kepuasan kerja diartikan sebagai sebuah “security

feeling” atau rasa aman karyawan terhadap pekerjaan baik dari segi sosial

ekonomi (gaji dan jaminan sosial) serta segi psikologi seperti kesempatan maju

(Rivai, Veitzhal, Mulyadi, & Deddy, 2012). Kepuasan kerja juga didefenisikan

sebagai suatu cara pandang seseorang terhadap pekerjaannya, pandangan tersebut

dapat bersifat positif maupun negatif (Ardana, 2012).

Menurut Mathis & Jackson (2014), Pelatihan adalah suatu proses dimana

orang-orang mencapai kemampuan tertentu untuk mencapai tujuan organisasi.

Karyawan yang menjadi lebih terlatih, terdidik dan lebih ahli, maka dapat

meningkatkan kepercayaan dirinya. Pelatihan kerja juga dapat berfungsi

menciptakan kepuasan kerja serta merupakan alasan pokok individu untuk tetap

atau meninggalkan perusahaan (Mathis & Jackson, 2006).

Berdasarkan Tabel 1.2, dapat dilihat bahwa Pelatihan Kerja pada karyawan

Harian Waspada belum sesuai dengan tujuan yang diharapkan, hal ini dapat

dilihat dari besarnya persentase karyawan yang memberikan jawaban tidak.

Universitas Sumatera Utara


4

Dalam data tersebut dapat dilihat bahwa tujuan dari pelaksanaan pelatihan pada

karyawan Harian WASPADA Medan belum terealisasikan dengan baik,

dikarenakan waktu pelaksanaan pelatihan yang kurang serta efektifitas pelatihan

yang masih belum tercapai dengan baik.

Tabel 1.2
Hasil Pra-Survey Mengenai Pelatihan Karyawan
Harian WASPADA Medan
Jawaban Responden
No Pernyataan
Ya Persen(%) Tidak Persen(%)
01. Pelatihan kerja membuat
pengetahuan tentang pekerjaan 23 76.7 7 23.3
bertambah pada diri saya.
02. Pelatihan mampu menanamkan
nilai-nilai perusahaan pada diri 9 30 21 70
saya.
03. Pelatihan membuat saya
memahami kebutuhan 11 46.7 19 63.3
perusahaan pada diri saya
04. Pelatihan berpengaruh pada
16 53.3 14 46.7
peningkatan kinerja karyawan.
05. Pelatihan yang diberikan sudah
sesuai dengan apa yang saya 13 43.3 17 56.7
butuhkan.
Sumber: Hasil Olah Data pra survey pada karyawan Harian WASPADA Medan (2019)

Pelatihan yang baik juga membawa manfaat antara lain yang dikemukakan

oleh Noe, Gerhart, & Wright (2008) yaitu: meningkatkan pengetahuan para

karyawan atas budaya dan para pesaing luar, membantu para karyawan yang

mempunyai keahlian untuk bekerja dengan teknologi baru, membantu para

karyawan untuk memahami bagaimana bekerja secara efektif dalam tim untuk

menghasilkan jasa dan produk yang berkualitas, memastikan bahwa budaya

perusahaan menekankan pada inovasi, kreativitas dan pembelajaran, menjamin

keselamatan dengan memberikan cara-cara baru bagi para karyawan untuk

memberikan kontribusi bagi perusahaan pada saat pekerjaan dan kepentingan

mereka berubah atau pada saat keahlian mereka menjadi absolut, mempersiapkan

Universitas Sumatera Utara


5

para karyawan untuk dapat menerima dan bekerja secara lebih efektif satu sama

lainnya, terutama dengan kaum minoritas dan para wanita (Noe et.al, 2008).

Pengembangan karir merupakan peningkatan-peningkatan pribadi yang

dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana karir yang telah ditetapkan

organisasi yang bersangkutan.dengan demikian proses pengembangan karir dalam

suatu organisasi mengikuti suatu jalur tertentu yang telah ditetapkan. Pengembangan

karir (career development) juga merupakan pendekatan formal yang diambil

organisasi untuk memastikan bahwa orang-orang yang kualifikasi dan pengalaman

yang tepat tersedia pada saat dibutuhkan. Pengembangan karir merupakan aktivitas

kepegawaian yang membantu pegawai-pegawai merencanakan karir masa depannya

diperusahaan agar perusahaan dan pegawai yang bersangkutan dapat

mengembangkan diri secara maksimum (Mangkunegara, 2000).

Tabel 1.3
Hasil Pra-Survey Mengenai Pengembangan Karir
Karyawan Harian WASPADA Medan.
Jawaban Responden
No Pernyataan
YaPersen(%) Tidak Persen(%)
Setiap karyawan mendapatkan
01. kesempatan yang sama dalam 21 70 9 30
setiap promosi.
Perusahaan menyediakan
02. pengembangan karir/peluang karir 16 53,3 14 46,7
yang baik.
Pelatihan yang saya peroleh
03. bermanfaat dalam mengembangkan 18 60 12 40
karir saya.
Karir saya dapat meningkat apabila
saya rajin mengembangkan
04. 17 56,7 13 43,3
kemampuan dan pengetahuan
saya.
Pendidikan yang saya peroleh
05. mampu mengembangkan karir 19 63,3 11 36,7
saya.
Sumber: Hasil Olah Data pra survey pada karyawan Harian WASPADA Medan (2019)

Berdasarkan Tabel 1.3, dapat dilihat bahwa kondisi pengembangan karir

Universitas Sumatera Utara


6

pada karyawan Harian Wapada belum sepenuhnya sesuai dengan yang

diharapkan, hal ini dapat dilihat dari besarnya persentase karyawan yang

memberikan jawaban tidak. Dalam data tersebut dapat dilihat bahwa nilai tertinggi

untuk persentase jawaban “Tidak” berada pada pernyataan “Perusahaan

menyediakan pengembangan karir/peluang karir yang baik”.yaitu sebesar 46

persen.

Untuk itu perusahaan harus menyediakan program pengembangan karir

yang layak bagi pegawai yang ahli pada bidang pekerjaannya, mempunyai

motivasi yang tinggi dan prestasi yang sesuai dengan harapan perusahaan. Adanya

jenjang karir yang jelas membuat pegawai akan berupaya untuk mencapainya

dengan membuat rencana pengembangan karir dan mencari informasi mengenai

pengembangan karirnya. Berdasarkan paparan diatas, pengembangan karir dan

kepuasan kerja memiliki hubungan yang positif dengan komitmen organisasi.

Karyawan yang mengalami ketidakpuasan, jika mereka tetap berada

didalam perusahaan, mengakibatkan kinerja seorang karyawan tidak optimal dan

berdampak pada terhambatnya kemajuan karir seorang karyawan. Seorang

karyawan tentu memiliki tugas dan tanggungjawab masing-masing sesuai dengan

apa yang diberikan oleh perusahaan, dan ketika seorang karyawan mampu

melaksanakan tugas dan kewajibannya terhadap perusahaan dengan baik maka

karyawan memiliki kesempatan mengembangkan karirnya didalam perusahaan.

Tentu dengan ketentuan-ketentuan atau syarat lain yang sudah ditetapkan oleh

perusahaan. Dalam hal ini kepuasan kerja seorang karyawan sangat penting untuk

mendorong karyawan bekerja secara optimal untuk memperoleh kesempatan

Universitas Sumatera Utara


7

pengembangan karir dalam perusahaan.

Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian dan

kajian yang lebih mendalam tentang pelatihan kerja, pengembangan karir dan

kepuasan kerja karyawan. Selanjutnya dijadikan sebagai penelitian dengan judul

“Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan Karir Terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan Di Harian WASPADA Medan.”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian ini, maka permasalahan yang ingin

dibahasdapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah Pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja

karyawan pada Harian WASPADA Medan.

2. Apakah Pengembangan Karir berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan kerja karyawan pada Harian WASPADA Medan.

3. Apakah Pelatihan dan Pengembangan Karir berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kepuasan kerja karyawan pada Harian WASPADA Medan.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh pelatihan terhadap Kepuasan Kerja karyawan

pada Harian WASPADA Medan.

2. Untuk mengetahui pengaruh pengembangan karir terhadap Kepuasan Kerja

karyawan pada Harian WASPADA Medan.

3. Untuk mengetahui pengaruh pelatihan dan pengembangan karir terhadap

Universitas Sumatera Utara


8

Kepuasan Kerja karyawan pada Harian WASPADA Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Dapat menjadi tambahan dan memperluas wawasan peneliti khususnya dalam

bidang manajemen sumber daya manusia dan pengaruh pelatihan dan

pengembangan karir terhadap kepuasan kerja.

2. Bagi Mahasiswa

Memberi manfaat untuk memperluas gambaran atau menjadi studi

pembanding maupun penunjang dalam penelitian selanjutnya tentang

pengaruh pelatihan dan pengembangan karir terhadap kepuasan kerja.

3. Bagi Perusahaan.

Sebagai sumber untuk menjadi pertimbangan dalam mengelola karyawan dan

sebagai bahan masukan kepada para pimpinan yang ingin memperbaiki

tingkat kepuasan kerja pada karyawan.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Pelatihan Kerja

Menurut Mathis & Jackson (2006) Pelatihan adalah suatu proses dimana

orang-orang mencapai kemampuan tertentu untuk mencapai tujuan organisasi.

Pelatihan menurut Gary (2006) adalah “Proses mengajarkan karyawan baru atau

yang ada sekarang, keterampilan dasar yang mereka butuhkan untuk menjalankan

pekerjaan mereka”. Pelatihan merupakan salah satu usaha dalam meningkatkan

mutu sumber daya manusia dalam dunia kerja. Karyawan, baik yang baru ataupun

yang sudah bekerja perlu mengikuti pelatihan karena adanya tuntutan pekerjaan

yang dapat berubah akibat perubahan lingkungan kerja, strategi dan lain sebagainya.

Pelatihan menurut Mangkunegara (2000) adalah suatu proses pendidikan

jangka pendek dengan menggunakan prosedur yang sistematis dan terorganisir,

sehingga karyawan operasional belajar pengetahuan teknik pengerjaan dan

keahlian untuk tujuan tertentu. Sedangkan menurut Panggabean (2004) Pelatihan

dapat didefenisikan sebagai suatu cara yang digunakan untuk memberikan atau

meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan

sekarang, sedangkan pendidikan lebih berorientasi kepada masa depan dan lebih

menekankan pada peningkatan kemampuan seseorang untuk memahami dan

menginterpretasikan pengetahuan. Dapat dikatakan juga bahwa pelatihan lebih

berorientasi pada pekerjaan saat ini untuk meningkatkan keterampilan

keterampilan tertentu.

9
Universitas Sumatera Utara
10

Menurut Hamalik (2007) pelatihan juga diberikan dalam bentuk

pemberian bantuan. Bantuan dalam hal ini dapat berupa pengarahan, bimbingan,

fasilitas, penyampaian informasi, latihan keterampilan, pengorganisasian suatu

lingkungan belajar yang pada dasarnya peserta telah memiliki potensi dan

pengalaman, motivasi untuk melaksanakan sendiri kegiatan latihan dan

memperbaiki dirinya sendiri sehingga dia mampu membantu dirinya sendiri.

1. Tujuan Pelatihan

Berikut ini adalah tujuan diberikannya pelatihan bagi karyawan menurut

Mathis & Jackson (2014), yaitu:

a. Meningkatkan kuantitas dan kualitas kinerja karyawan.

b. Mengurangi waktu belajar yang diperlukan karyawan untuk mencapai

standar kinerja yang dapat diterima.

c. Membentuk sikap, loyalitas dan kerja sama yang lebih menguntungkan.

d. Memenuhi kebutuhan perencanaan sumber daya manusia.

e. Mengurangi frekuensi dan biaya kecelakaan kerja.

f. Membantu karyawan dalam meningkatkan dan juga mengembangkan

pribadi karyawan.

Menurut Panggabean (2004) pada umumnya, pelatihan dilakukan untuk

kepentingan karyawan, perusahaan dan konsumen.

2. Karyawan

a. Memberikan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan karyawan.

b. Meningkatkan moral karyawan. Dengan keterampilan dan keahlian yang

sesuai dengan pekerjaannya mereka akan antusias untuk menyelesaikan

Universitas Sumatera Utara


11

pekerjaannya dengan baik.

c. Memperbaiki kinerja. Karyawan yang bekerja secara tidak memuaskan

karena kekurangan keterampilan dapat diminimalkan melalui program

pelatihan dan pengembangan.

d. Membantu karyawan dalam menghadapi perubahan-perubahan, baik

perubahan struktur organisasi, teknologi, maupun sumber daya manusia.

Melalui pelatihan dan pengembangan karyawan diharapkan secara efektif

menggunakan teknologi baru. Manajer disemua bidang harus secara

konstan mengetahui kemajuan teknologi yang membuat organisasi

berfungsi secara lebih efektif.

e. Peningkatan karir karyawan. Dengan pelatihan dan pengembangan

kesempatan untuk meningkatkan karir menjadi besar karena keahlian,

keterampilan dan prestasi kerja lebih baik.

f. Meningkatkan jumlah balas jasa yang dapat diterima karyawan. Dengan

pelatihan dan pengembangan, maka keterampilan semakin meningkat

dan prestasi kerja semakin baik dan gaji juga akan meningkat karena

kenaikan gaji didasarkan prestasi.

3. Perusahaan

a. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan perencanaan sumber daya manusia.

Dengan pelatihan dan pengembangan perusahaan melakukan upaya

bersama untuk secara benar mendapatkan sumber daya manusia yang

memenuhi kebutuhan perusahaan.

b. Penghematan. Pelatihan dan pengembangan dapat mengurangi biaya

Universitas Sumatera Utara


12

produksi karena pelatihan dan pengembangan dimaksudkan untuk

meningkatkan keterampilan karyawan (teknis, manusia dan konseptual).

Jika karyawan lebih terampil, maka pekerjaannya lebih cepat selesai,

penggunaan bahan baku lebih hemat dan bisa menggunakan mesin-mesin

dengan lebih baik sehingga tidak cepat haus.

c. Mengurangi tingkat kerusakan dan kecelakaan. Dengan pelatihan dan

pengembangan dapat dikurangi kerusakan barang, produksi, mesin-mesin dan

tingkat kecelakaan karyawan karena keterampilan karyawan telah meningkat.

Hal ini dapat mengurangi biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.

d. Memperkuat komitmen karyawan. Organisasi yang gagal menyediakan

pelatihan dan pengembangan akan kehilangan karyawan yang berorientasi

pencapaian yang merasa frustasi karena merasa tidak ada kesempatan untuk

promosi dan akhirnya memilih keluar untuk mencari perusahaan lain yang

menyediakan pelatihan bagi kemajuan karir mereka.

4. Konsumen

a. Konsumen akan memperoleh produk yang lebih baik dalam hal kualitas

dan kuantitas.

b. Meningkatkan pelayanan karena pemberian pelayanan yang baik

merupakan daya tarik yang sangat penting bagi rekanan perusahaan

yang bersangkutan.

Ini berarti dengan adanya pelatihan dan pengembangan akan memberi

manfaat yang lebih baik bagi konsumen. Mereka dapat memperoleh

produk atau pelayanan yang lebih baik pada waktunya.

Universitas Sumatera Utara


13

2.1.2 Metode Pelatihan Kerja

Dalam kamus dikatakan bahwa metode berarti cara. Metode pelatihan berarti

ketepatan cara penyampaian yang digunakan selama pelatihan itu berlangsung.

Training yang tidak terlepas dari pengembangan kemampuan, pengukuran tujuan

yang jelas dan perubahan sikap dapat diterapkan dengan beberapa pilihan metode

sesuai dengan lingkungan pelatihan (Wagonhurts, 2006). Beberapa metode tersebut

menurut Wagonhurts (2006) meliputi lecture, guest facilitators and video tape

material, demonstrations, role-play, on the job dan case discussion.

Dalam pelatihan beberapa teknik akan menjadikan prinsip belajar menjadi

lebih efektif. Dalam melaksanakan pelatihan ini ada beberapa metode yang

digunakan, antara lain metode on the job training dan off the job training

(Hasibuan, 2005).

1. On The Job Training

On the job training (OT) atau disebut juga pelatihan dengan instruksi

pekerjaan sebagai suatu metode pelatihan dengan cara para pekerja atau calon

pekerja ditempatkan dalam kondisi pekerjaan yang riil, dibawah bimbingan

dan supervisi dari karyawan yang telah berpengalaman atau terlatih.

2. Off The Job Training

Pelatihan diluar kerja (Off the job training) adalah pelatihan yang

berlangsung pada waktu karyawan yang dilatih tidak melaksanakan pekerjaan

rutin/biasa.

2.1.3 Dimensi Pelatihan Kerja

Banyak hal yang menjadi suatu pemicu dalam perusahaan untuk

Universitas Sumatera Utara


14

terjadinya kebutuhan akan pelatihan, dimana perusahaan butuh untuk

meningkatkan kemampuan kerja karyawan, sehingga terdapat beberapa indikator

atau dimensi pelatihan yang efektif yang diberikan perusahaan (Mangkunegara,

2000) menyatakan ada tiga dimensi pelatihan kerja, yaitu:

1. Instruktur

2. Peserta

3. Materi Pelatihan

2.2 Pengembangan Karir

Pengembangan karir adalah pendekatan formal yang digunakan

perusahaan untuk memastikan bahwa orang-orang dengan kualifikasi dan

pengalaman yang tepat, tersedia saat dibutuhkan (Mondy, 2010).

Menurut Martoyo (2000) pengembangan karir (career development)

adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan-peningkatan status

seseorang dalam suatu organisasi dalam jalur karir yang telah ditetapkan dalam

organisasi yang bersangkutan.

Pengembangan karir pada umumnya berupa kenaikan karir secara vertical

dari suatu jenjang pekerjaan tertentu kejenjang berikutnya.Jadi seseorang

diharapkan mendalami suatu bidang pekerjaan tertentu. Pengembangan karir dapat

digambarkan sebagai acuan dari keberhasilan seorang karyawan dalam mengelola

pekerjaannya.Peningkatan yang dialami oleh karyawan dapat dikatakan sebagai

pengembangan diri dari karyawan tersebut, sebaliknya penurunan yang dialami

karyawan dampak berdampak negatif bagi keberhasilan seorang karyawan

didalam pekerjaannya.

Universitas Sumatera Utara


15

2.2.1 Tujuan Pengembangan Karir

Untuk menghadapi tuntutan dan tugas sekarang dan terutama untuk

menjawab tantangan masa depan, pengembangan karyawan merupakan keharusan

mutlak. Kemutlakan itu tergambar pada berbagai jenis manfaat yang dapat dipetik

dari padanya, baik organisasi, para karyawan maupun bagi pertumbuhan dan

pemeliharaan hubungan yang serasi antara berbagai kelompok kerja dalam suatu

organisasi. Berarti semuanya bermuara pada peningkatan produktivitas kerja

organisasi secara keseluruhan.

Menurut Rivai (2008) menyatakan bahwa tujuan dari program karir adalah

untuk menyesuaikan antara kebutuhan dan tujuan karyawan dengan kesempatan

karir yang tersedia di perusahaan saat inidan dimasa mendatang. Karena itu, usaha

pembentukan sistem pengembangan karir yang dirancang secara baik akan dapat

membantu karyawan dalam menentukan kebutuhan karir mereka sendiri, dan

menyesuaikan antara kebutuhan karyawan dengan tujuan perusahaan.

Menurut Sutrisno (2009) pengembangan karir bertujuan untuk:

1. Memberikan kepastian arah pada karir karyawan yang dalam kiprahnya

dilingkup organisasi.

2. Meningkatkan daya tarik organisasi atau institusi bagi para karyawan-

karyawan yang berkualitas.

3. Memudahkan manajemen dalam menyelenggarakan program-program

pengembangan sumber daya manusia organisasi atau perusahaan yang selaras

dengan rencana pengembangan organisasi.

4. Memudahkan administrasi kepegawaian, khususnya dalam melakukan

Universitas Sumatera Utara


16

administrasi pergerakan karyawan dalam hal karir promosi, rotasi ataupun

demosi jabatan.

Bentuk-bentuk pengembangan karir yang dilaksanakan oleh setiap

perusahaan disesuaikan dengan jalur karir yang direncanakan, perkembangan,

kebutuhan dan fungsi perusahaan itu sendiri.

Bentuk pengembangan karir menurut Rivai (2008) ada 4 yaitu :

1. Pengembangan karir pribadi

Setiap pegawai harus menerima tanggung jawab atas perkembangan karir

atau kemajuan karir yang dialami.

2. Pengembangan karir yang didukung departemen SDM

Pengembangan karir seseorang tidak hanya tergantung pada usaha pegawai

tersebut, tetapi juga tergantung pada peranan dan bimbingan manajer dan

departemen SDM terutama dalam penyediaan informasi tentang karir yang

ada dan juga didalam perencanaan karir pegawai tersebut. Departemen SDM

membantu perkembangan karir pegawai melalui program pelatihan dan

pengembangan karyawan.

3. Peran pemimpin dalam pengembangan karir

Upaya-upaya depertemen SDM untuk meningkatkan dengan memberikan

dukungan perkembangan karir para pegawai harus didukung oleh pimpinan

tingkat atas dan pimpinan tingkat menengah. Tanpa adanya dukungan

mereka, maka perkembangan karir pegawai tidak akan berlangsung baik.

4. Peran umpan balik terhadap pengembangan karir

Tanpa umpan balik yang menyangkut upaya-upaya pengembangan karir,

Universitas Sumatera Utara


17

maka relatif sulit bagi pegawai bertahan pada tahun-tahun persiapan

yangterkadang dibutuhkan untuk mencapai tujuan-tujuan karir. Departemen

SDM bisa memberikan umpan balik melalui beberapa cara didalam usaha

pengembangan karir pegawai, diantaranya adalah memberikan informasi

kepada pegawai tentang keputusan penempatan pegawai berikut alasannya.

Perkembangan karir seorang pegawai sangat ditentukan oleh kinerjanya,

meskipun didalam promosi menduduki suatu posisi tertentu ada yang

mendasarkan pada setiap yang dikenal untuk memberikan umpan balik kepada

pegawai tentang prestasi kerjanya, departemen-departemen SDM

mengembangkan prosedur pekerjaan secara formal. Hal ini akan memungkinkan

pegawai tersebut untuk menyesuaikan prestasi kerjanya dengan perencanaan

karirnya. Kemudian dibuat keputusan penempatan kerja, kesempatan

pengembangan karir serta kompensasi yang diberikan guna memenuhi kebutuhan

perusahaan diwaktu mendatang dan juga keinginan para pegawainya. Setiap

karyawan harus menerima tanggung jawab atas perkembangan karir atau

kemajuan karir yang dialamai. Menurut Rivai (2008) beberapa hal yang berkaitan

dengan perkembangan karir seorang karyawan adalah:

1. Prestasi kerja (job performance)

2. Eksposur (exposure)

3. Jaringan kerja (net working)

4. Pengunduran diri (resignations)

5. Kesetiaan terhadap organisasi (organizational loyality)

6. Pembimbing dan Sponsor (mentors and sponsors)

Universitas Sumatera Utara


18

7. Bawahan yang mempunyai peran kunci (key subordinates)

8. Peluang untuk tumbuh (growth opportunies)

Adapun penjelasan dari faktor pengembangan karir seorang karyawan di

atas adalah:

1. Prestasi kerja (job performance)

Prestasi kerja merupakan faktor yang paling penting untuk meningkatkan dan

mengembangkan karir seorang karyawan. Kemajuan karir sebagian besar

tergantung pada prestasi kerja yang baik dan etis. Asumsi kinerja yang baik

melandasi seluruh aktivitas pengembangan karir.

2. Eksposur (exposure)

Kemajuan karir juga dapat dikembangkan melalui eksposur. Eksposur

menjadi paham dan diharapkan dapat dipertahankan setinggi mungkin.

Mengetahui apa yang diharapkan dari adanya promosi, pemindahan ataupun

kesempatan berkarir lainnya dengan melakukan kegiatan yang kondusif.

3. Jaringan kerja (net working)

Jaringan kerja berarti perolehan eksposur di luar perusahaan. Kontrak pribadi

dan profesional, utamanya melalui asosiasi profesi akan memberikan kontak

kepada seseorang yang bisa jadi penting dalam mengidentifikasi pekerjaan-

pekerjaan yang lebih baik.

Kemudian katika karir seorang karyawan mencapai jalan buntu atau

pemecatan mendorong seseorang masuk ke dalam kelompok paruh waktu,

maka kontak-kontak ini bisa membantu tujuan seseorang menuju pada

peluang-peluang pekerjaan.

Universitas Sumatera Utara


19

4. Pengunduran diri (resignations).

Apabila perusahaan tempat seorang karyawan bekerja tidak memberikan

kesempatan berkarir yang banyak dan ternyata di luar perusahaan terbuka

kesempatan yang cukup besar untuk berkarir, untuk memenuhi tujuan

karirnya karyawan tersebut akan mengundurkan diri. Sejumlah karyawan

profesional dan manajer pada khususnya beralih ke perusahaan lain sebagai

bagian strategi karir yang disengaja.

5. Kesetiaan terhadap organisasi (organizational loyality)

Pada sejumlah perusahaan, orang menempatkan loyalitas pada karir di atas

loyalitas perusahaan. Level loyalitas perusahaan rendah merupakan hal yang

umum terjadi di kalangan lulusan perguruan tinggi terkini dan para

profesional. Dedikasi karir yang besar pada perusahaan yang sama

melengkapi sasaran departemen SDM dalam mengurangi turnover karyawan.

6. Pembimbing dan Sponsor (mentors and sponsors)

Banyak karyawan dengan segera mempelajari bahwa mentor bisa membantu

pengembangan karir mereka. Pembimbing adalah orang yang memberikan

nasihat-nasihat atau saran-saran kepada karyawan di dalam upaya

mengembangkan karirnya. Pembimbing tersebut dari dalam perusahaan itu

sendiri. Sedangkan sponsor adalah seseorang di dalam perusahaan yang dapat

menciptakan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan karirnya.

7. Bawahan yang mempunyai peran kunci (key subordinates).

Manajer-manajer yang berhasil bersandarkan pada bawahan-bawahan yang

membantu kinerja mereka. Bawahan bisa mempunyai pengetahuan dan

Universitas Sumatera Utara


20

keterampilan yang sangat khusus sehingga manajer bisa belajar darinya, atau

bawahan bisa melaksanakan peran kunci dalam membantu manajer di dalam

menjalankan tugas-tugasnya. Karyawan seperti ini mempunyai peranan kunci.

Mereka memperlihatkan loyalitas pada manajer mereka dengan standar etis

yang tinggi.

8. Peluang untuk tumbuh (growth opportunies)

Karyawan hendaknya diberi kesempatan untuk meningkatkan kemampuannya,

misalnya melalui pelatihan-pelatihan, kursus dan juga melanjutkan jenjang

pendidikannya. Hal ini memberikan kesempatan kepada karyawan untuk

tumbuh dan berkembang sesuai dengan rencana karirnya. Di samping itu,

kelompok-kelompok di luar perusahaan bisa membantu karir seseorang.

Menurut Sutrisno (2009) menyatakan ada lima faktor yang akan

mempengaruhi baik tidaknya karir seseorang karyawan. Untuk itulah kelima

faktor tersebut harus dikelola oleh karyawan dengan baik, bila karyawan yang

bersangkutan ingin meraih karir yang lebih tinggi. Kelima faktor tersebut yaitu:

1. Sikap atasan dan rekan sekerja

2. Pengalaman

3. Pendidikan

4. Prestasi

5. Faktor Nasib

Kelima faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Sikap atasan dan rekan sekerja. Orang yang berprestasi dalam bekerja, namun

tidak disukai oleh atasan maupun rekan sekerja, maka orang yang demikian

Universitas Sumatera Utara


21

tidak akan mendapat dukungan untuk meraih karir yang lebih baik.

2. Pengalaman. Pengalaman dalam konteks ini dapat berkaitan dengan tingkat

golongan seorang karyawan, walaupun hal ini sampai sekarang masih tetap di

perdebatkan. Pegawai baru yang bekerjanya lebih baik dari pada pegawai

lama dalam hal pemecahan masalah yang berkaitan dengan pekerjaannya.

3. Pendidikan. Faktor pendidikan biasanya menjadi syarat untuk duduk di

sebuah jabatan. Dari kenyataan tersebut dapat dilihat bahwa faktor

pendidikan mempengaruhi kemulusan karir seseorang.

4. Prestasi. Prestasi yang baik tentunya merupakan usaha yang kuat dari dalam

diri seseorang, walaupun karena keterbatasan pendidikan, pengalaman dan

dukungan rekan-rekan sekerjanya.

5. Faktor Nasib. Faktor nasib juga turut menentukan walaupun diyakini porsinya

sangat kecil.

Dimensi Pengembangan Karir menurut Rivai (2008), yaitu:

1. Latar belakang pendidikan merupakan salah satu syarat untuk duduk disebuah

jabatan yang dapat dilihat dari jenjang pendidikan.

2. Pengalaman kerja adalah tingkat penguasaan pengetahuan serta keterampilan

seseorang yang dapat diukur dari masa kerja seseorang.

2.3 Kepuasan Kerja

Keunggulan bersaing suatu organisasi sangat bergantung pada kemampuan

organisasi tersebut dalam mencapai kinerja yang optimal. Kinerja yang baik akan

dapat diraih jika produktivitas dari karyawan yang bekerja dalam organisasi

mengalami kemajuan atau peningkatan. Setiap orang yang bekerja mengharapkan

Universitas Sumatera Utara


22

memperoleh kepuasan dari tempatnya bekerja. Kepuasan kerja akan mempengaruhi

produktivitas yang sangat diharapkan manajer. Untuk itu, manajer perlu memahami

apa yang harus dilakukan unuk menciptakan kepuasan kerja karyawannya.

Menurut pendapat Robbins (2003), kepuasan kerja adalah salah satu sikap

umum terhadap pekerjaan seseorang, selisih antara banyaknya ganjaran yang diterima

seseorang pekerja dan banyaknya yang mereka yakini seharusnya mereka terima.

Menurut Luthans (2006), kepuasan kerja adalah hasil dari persepsi karyawan

mengenai seberapa baik pekerjaan mereka memberikan hal yang dinilai penting.

Sedangkan menurut Mathis & Jackson (2006), kepuasan kerja adalah keadaan

emosional yang merupakan hasil dari evaluasi pengalaman kerja seseorang.

Sementara itu Rivai (2008) mengatakan bahwa kepuasan kerja pada

dasarnya merupakan sesuatu yang bersifat individual.Setiap individu memiliki

tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang

dimilikinya.Makin tinggi penilaian terhadap kegiatan dirasakan sesuai dengan

keinginan individu, makin tinggi kepuasan terhadap kegiatan tersebut.dengan

demikian, kepuasan merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas

perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas dalam bekerja.

Menurut Luthans (2006), ada beberapa faktor penentu kepuasan kerja

karyawan dalam perusahaan, yaitu sebagai berikut. Pertama, pekerjaan.kepuasan

terhadap pekerjaan merupakan sumber utama kepuasan, yang didalamnya

pekerjaan memberikan tugas yang menarik, kesempatan untuk belajar, dan

kesempatan untuk menerima tanggung jawab. Berdasarkan survey diagnostic

pekerjaan, diperoleh hasil tentang 4 ciri yang memerhatikan kaitannya dengan

Universitas Sumatera Utara


23

kepuasan kerja untuk berbagai maacam pekerjaan, yaitu:

1. Keragaman keterampilan, banyak ragam keterampilan yang diperlukan untuk

melakukan pekerjaan; makin banyak ragam keterampilan yang digunakan,

maka makin kurang membosankan paekerjaan.

2. Jati diri tugas (task indentity), sejauh mana tugas merupakan suatu kegiatan

keseluruhan yang berarti.

3. Tugas yang penting (task significance), rasa pentingnya tugas bagi seseorang.

Jika tugas yang dirasakan penting dan berarti oleh tenaga kerja, ia cenderung

mempunyai kepuasan kerja.

4. Pemberian umpan balik (feedback) pada pekerjaan membantu meningkatkan

tingkat kepuasan kerja.

Kepuasan kerja merujuk pada sikap umum seorang individu terhadap

pekerjaannya yaitu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan

hasil dari evaluasi karakteristik-karakteristiknya (Robbins & Timothy, 2008).

Menurut Wibowo (2012), kepuasan kerja memiliki dua teori, dalam

pendapatnya dikatakan bahwa teori kepuasan kerja mencoba mengungkapkan apa

yang membuat sebagian orang lebih puas terhadap pekerjaannya daripada

beberapa lainnya. Teori ini juga mencari landasan tentang proses perasaan orang

terhadap kepuasan kerja. Diantara teori kepuasan kerja adalah two-factor theory

dan value theory.

1. Two- Factor Theory

Teori dua faktor ini merupakan teori kepuasan kerja yang mengusulkan

bahwa satisfaction (kepuasan) dan dissatisfaction (ketidakpuasan) adalah

Universitas Sumatera Utara


24

bagian dari kelompok variabel yang berbeda yaitu, motivators dan hygiene

factors. Pada teori ini, ketidakpuasan dihubungkan dengan kondisi disekitar

pekerjaan itu seperti misalnya kondisi kerja, upah, Keamanan, hubungan

antar karyawan dan atasan. Sebaliknya, kepuasan ditarik dari faktor yang

berkaitan dengan pekerjaan itu sendiri atau hasil langsung daripada pekerjaan

itu seperti misalnya sifat pekerjaan, prestasi dalam pekerjaan, promosi,

pengembangan karir dan acknowledgement.

2. Value Theory

Pada teori ini, kepuasan terjadi pada tingkat dimana hasil pekerjaan diterima

individu seperti yang diharapkan. Semakin banyak orang yang menerima

hasil, maka akan semakin puas. Semakin dikit orang yang menerima, maka

akan kurang puas.

Implikasi teori ini menekankan bahwa aspek pekerjaan perlu diubah untuk

mendapatkan kepuasan kerja. Teori ini juga mengusulkan bahwa kepuasan kerja

dapat diperoleh dari banyak faktor. Oleh karena itu, Wibowo (2012)

menganjurkan bahwa cara yang efektif untuk memuaskan pekerja adalah dengan

menemukan apa yang mereka inginkan dan apabila mungkin memberikannya.

Menurut Luthans (2006), faktor-faktor utama yang mempengaruhi

kepuasan kerja seperti diuraikan berikut ini:

1. Pekerjaan itu sendiri. Yang termasuk pekerjaan yang memberikan kepuasan

adalah pekerjaan yang menarik dan menantang, pekerjaan yang tidak

membosankan, serta pekerjaan yang dapat memberikan status.

2. Upah atau gaji. Hal yang signifikan, namun merupakan faktor yang kompleks

Universitas Sumatera Utara


25

dan multidimensi dalam kepuasan kerja.

3. Promosi. Kesempatan dipromosikan nampaknya memiliki pengaruh yang

beragam terhadap kepuasan kerja, karena promosi bisa dalam bentuk yang

berbeda-beda dan bervariasi pula imbalannya.

4. Supervisi. Yang merupakan sumber kepuasan kerja lainnya yang cukup

penting pula.

5. Kelompok Kerja. Pada dasarnya, kelompok kerja akan berpengaruh pada

kepuasan kerja. Rekan kerja yang ramah dan koorperatif merupakan sumber

kepuasan kerja bagi pegawai individu.

6. Kondisi Kerja/Lingkungan Kerja. Jika kondisi kerja bagus (lingkungan

sekitar bersih dan menarik) misalnya, maka pegawai akan lebih bersemangat

mengerjakan pekerjaan mereka, namun bila kondisi kerja rapuh (lingkungan

sekitar panas dan berisik) misalnya, pegawai akan lebih sulit menyelesaikan

pekerjaan mereka.

Robbins & Timothy (2008) mendefenisikan kepuasan kerja sebagai suatu

perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah

evaluasi karakteristiknya. Kepuasan kerja adalah suatu sikap umum seorang

individu terhadap pekerjaannya.Pekerjaan menuntut interaksi dengan rekan kerja,

atasan, peraturan dan kebijakan organisasi, standar kinerja, kondisi kerja dan

sebagainya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukkan sikap

positif terhadap kerja itu dan sebaliknya.

Adapun dimensi kepuasan kerja adalah sebagai berikut:

1. Persepsi yang berkaitan dengan pekerjaan, yaitu perasaan yang timbul pada

Universitas Sumatera Utara


26

diri karyawan yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan yang dialaminya di

dalam perusahaan.

2. Kepuasan karyawan terhadap situasi kerja, yaitu perasaan puas yang diperoleh

karyawan terhadap situasi dan kondisi kerja yang nyaman pada perusahaan.

2.4 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Nama Teknik
Variabel
Peneliti Judul Penelitian Analisis Hasil Penelitian
No Penelitian
(Tahun) Data
Nur Pengaruh Independen : Analisis Keterlibatan kerja
Hasanah Keterlibatan Kerja Keterlibatan Regresi berpengaruh positif dan
1 (2014) Terhadap Kerja Sederha signifikan terhadap
Kepuasan Kerja na kepuasan kerja
Karyawan Ditjen Dependen :
Penyelenggara Kepuasan Kerja
Haji dan Umroh
Kemenag RI
2 Andrew Analisis Pengaruh Independen : Analisis Pelatihan Kerja dan
Adi Pelatihan Kerja Pelatihan Kerja deskriptif Keterlibatan kerja tidak
Syahputra, dan Keterlibatan dan Keterlibatan memiliki pengaruh positif
Liemdra kerja Terhadap Kerja dan signifikan terhadap
Hendro kepuasan kerja kepuasan kerja
Yono,, Behavior Di PT
Laksmi Prima Graphia Dependen :
Sito Digital Kepuasan Kerja
(2013)
3 Aurilia Pelatihan Kerja Independen : Analisis Pelatihan kerja tidak
Triani Kerja, Pelatihan kerja Jalur berpengaruh terhadap
Aryaningty Kepribadian Kerja kepuasan kerja tetapi
as & Lieli Proaktif Dan Pengaruh Kepribadian proaktif dan
Suharti Persepsi Kepribadian persepsi dukungan
(2013) Dukungan Proaktif organisasional secara
Organisasional Persepsi positif dan signifikan
Terhadap Dukungan berpengaruh terhadap
Kepuasan Kerja Organisasional kepuasan kerja.

Dependen :
Kepuasan Kerja
4 I Kadek Pengembangan Independen : Analisis Pengembangan karir dan
Arta karir dan Pengembangan Jalur keterlibatan kerja
Subawa Keterlibatan karir dan berpengaruh positif
dan I Kerja; Keterlibatan signifikan terhadap
Wayan Pengaruhnya Kerja kepuasan kerja
Mudhiarta Terhadap
Utama Kepuasan Kerja
(2013) Dependen :
Kepuasan Kerja

Universitas Sumatera Utara


27

Lanjutan Tabel 2.1


Nama Teknik
Variabel
Peneliti Judul Penelitian Analisis Hasil Penelitian
No Penelitian
(Tahun) Data

5 Ichwan Pengaruh Independen : Regresi Secara simultan dan parsial


Prastowo Pengembangan Pengembangan Linier variabel independen
(2015) Karir, Lingkungan Karir Berganda berpengaruh secara
Kerja, dan signifikan terhadap
Lingkungan Kerja
Komitmen kepuasan kerja pegawai
Organisasi Komitmen Hotel Sahid Jaya Solo.
Terhadap Kepuasan Organisasi
Kerja Pegawai Hotel
Sahid Jaya Solo Dependen :
dengan Keyakinan Kepuasan Kerja
Diri Sebagai
Variabel
Pemoderasi.

2.5 Kerangka Konseptual

2.5.1 Pengaruh Pelatihan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

Pelatihan kerja dapat berfungsi menciptakan kepuasan kerja serta

merupakan alasan pokok individu untuk tetap atau meninggalkan perusahaan

(Mathis & Jackson, 2006). Penelitian sebelumnya menemukan bahwa pemberian

pelatihan kerja mampu meningkatkan kepuasan seseorang ditempat kerja (Choo &

Bowley, 2007). Penelitian sebelumnya juga menemukan bahwa karyawan yang

menerima pelatihan secara efektif memiliki komitmen dan kepuasan kerja yang

lebih dibandingkan karyawan yang kurang efektif menerima pelatihan.

2.5.2 Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap Kepuasan Kerja

Dessler (2006) berpendapat bahwa dengan adanya perencanaan dan

pengembangan karir, keuntungan yang jelas bagi pegawai adalah kepuasan,

pengembangan pribadi, dan kehidupan kerja yang berkualitas. Beberapa manfaat

strategis yang mungkin diperoleh dari pelatihan dan pengembangan mencakup

kepuasan karyawan, meningkatnya semangat, tingkat retensi yang lebih tinggi,

Universitas Sumatera Utara


28

turnover yang lebih rendah, perbaikan dalam penarikan karyawan, hasil akhir

yang lebih baik, dan kenyataan bahwa para karyawan yang puas akan

menghasilkan para pelanggan yang puas.

Mondy (2010) Hendaknya Pimpinan lebih memberikan perhatian berupa

penghargaan yang dapat diwujudkan dalam bentuk pujian atas prestasi atau bonus.

Sedangkan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan perlu

diberikan pelatihan. Memberikan pelatihan guna menatar skill para karyawan

adalah salah satu contoh perusahaan memberikan motivasi non-materi yang

hasilnya menguntungkan bagi kedua belah pihak, hal tersebut berpengaruh besar

terhadap kepuasan kerja karyawan. Berdasarkan teori diatas dan penjelasannya

maka dibuatlah kerangka konseptual yang menunjukan hubungan variabel X1

(Pelatihan Kerja) dan Variabel X2 (Pengembangan Karir) terhadap Variabel Y

(Kepuasan Kerja), yaitu sebagai berikut:

Pelatihan Kerja
Kepuasan Kerja

Pengembangan Karir

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual

2.6 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap perumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

pernyataan. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka konseptual yang

Universitas Sumatera Utara


29

merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan. (Sugiyono, 2009).

Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah

diuraikan sebelumnya, maka hipotesis yang dikemukakan oleh peneliti adalah:

1: Pelatihan Kerja (X1) dan Pengembangan Karir (X2) secara serempak

berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Harian

WASPADA Medan.

2. Pelatihan Kerja (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Kepuasan Kerja (Y) karyawan kantor Harian WASPADA Medan.

3. Pengembangan Karir (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Kepuasan Kerja (Y) karyawan kantor Harian WASPADA Medan.

Universitas Sumatera Utara


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yaitu

penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau

lebih (Sugiyono, 2009). Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini

adalah Pelatihan kerja (X1), Pengembangan Karir (X2), dan Kepuasan Kerja (Y).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian dilakukan di kantor Harian WASPADA Jl. Letjen

Suprapto No.1, A U R, Medan Maimun, Kota Medan, Sumatera Utara 20151.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan sejak bulan April 2019

sampai dengan bulan Juni 2019.

3.3 Batasan Operasional

Untuk menghindari kesimpang siuran dalam membahas dan

menganalisis permasalahan, maka penelitian ini dibatasi pada pengaruh

pelatihan kerja dan pengembangan karir terhadap kepuasan kerja karyawan

Harian WASPADA Medan.

Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Independen (X), yaitu Pelatihan kerja (X1) dan Pengembangan

Karir (X2).

30
Universitas Sumatera Utara
31

2. Variabel Dependen (Y), yaitu Kepuasan Kerja.

3.4 Defenisi Operasionalisasi Variabel

Dalam penelitian ini variabel-variabel yang dioperasionalkan adalah

semuavariabel yang termasukdalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk

memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka

perlu defenisi variabel-variabel yang akan diteliti sebagai berikut:

Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Skala
Variabel Defenisi Dimensi Indikator
Ukur
Pelatihan Kerja Proses pendidikan jangka 1. Instruktur 1. Pengetahuan Likert
(X1) pendek dengan 2. Wawasan
menggunakan prosedur 2. Peserta 1. Kemampuan
yang sistematis dan 2. Pembelajaran
terorganisir, sehingga
karyawan operasional 3. Materi 1. Perubahan
belajar pengetahuan teknik Pelatihan 2. Dampak
pengerjaan dan keahlian Organisasi
untuk tujuan tertentu.
Pengembangan Aktivitas kepegawaian 1. Latar 1. Jenjang Likert
Karir (X2) yang membantu pegawai- Belakang Pendidikan
pegawai merencanakan Pendidikan 2. Kompetensi
karir masa depannya
diperusahaan agar
perusahaan dan pegawai 2. Pengalaman 1. Masa Kerja
yang bersangkutan dapat Kerja 2. Keterampilan
mengembangkan diri dan Kemampuan
secara maksimum. Tehnik

Kepuasan Kerja Adalah hasil dari 1. Persepsi 1. Rasa adil dalam Likert
(Y) persepsikaryawan yang bekerja
mengenai seberapa baik berkaitan 2. Semangat dalam
pekerjaan mereka dengan bekerja
memberikan hal yang pekerjaan
dinilai penting
2. Kepuasan 1. Kepuasan dalam
karyawan pekerjaan
terhadap 2. Kepuasan
situasi kerja terhadap
hubungan kerja
Sumber: Mathis R. & Jackson (2006), Robbins & Timothy (2008), Mangkunegara (2000)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Variabel dalam penelitian ini adalah pelatihan kerja (X1), pengembangan

Universitas Sumatera Utara


32

karir (X2), dan Kepuasan Kerja (Y) yang diukur dengan Likert. Pengukuran

variabel bebas dan terkait menggunakan skala likert yang digunakan untuk

mengukur sikap, persepsi, dan pendapat yang dijabarkan menjadi indikator

variabel dan dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument

dengan menghadapkan responden terhadap pernyataan kemudian memberikan

jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Dalam melakukan penelitian terhadap

variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan diberi skor

(Sugiyono, 2009).

Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
No. Alternatif Jawaban Skor
1. Sangat Setuju (SS) 5
2. Setuju (S) 4
3. Ragu-ragu (R) 3
4. Tidak Setuju (TS) 2
5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

3.6.1 Populasi

Menurut Kuncoro (2003), Populasi adalah sekelompok elemen yang

lengkap biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik

untuk mempelajarinya atau objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah

47 pegawai Harian WASPADA Medan.

3.6.2 Sampel

Dalam penelitian ini teknik penentuan sampel yang digunakan peneliti

adalah sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila

semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, atau peneliti yang ingin

Universitas Sumatera Utara


33

membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel

jenuh adalah sensus, dimana anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono,2009).

Berdasarkan penjelasan tersebut, yang menjadi sampel penelitian ini

adalah 47 pegawai tetap Harian WASPADA Medan.

3.7 Jenis Data

Data adalah hasil pencatatan penulis, baik yang berupa fakta ataupun

angka. Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk

menyusun informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang

dipakai untuk suatu keperluan (Soewadji, 2012).

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yakni:

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada

lokasi penelitian.Data Primer diperoleh dengan memberikan daftar

pertanyaan/kuisioner kepada pegawai Harian WASPADA Medan.

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan

mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnalm dan majalah dan situs

internet unuk mendukung penelitian. Melalui tinjauan pustaka dapat dibangun

landasan teori yang sesuai dengan permasalahan atau kerangka konseptual

penelitian misalnya buku-buku referensi (baik buku-buku wajib perkuliahan

maupun buku-buku umum), Jurnal-jurnal penelitian, yang berkaitan dengan

pembahan penelitian untuk mencari teori-teori dan prinsip-prinsip yang dapat

diterapkan dalam penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara


34

3.8 Metode Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya.

2. Studi Dokumentasi

Dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data-data yang

diperoleh dari berbagai macam buku, jurnal dan informasi dari internet yang

berhubungan dengan faktor-faktor yang menghambat produktivitas

berwirausaha pada wanita wirausaha.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Menurut Ghozali (2011) uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau

tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan sah jika pernyataan pada

kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (untuk

setiap butir dapat dilihat pada kolom correcteditem-total correlations) dengan r

tabel untuk degree of freedom (df) = n-k, dalam hal ini n adalah jumlah sampel

dan k adalah jumlah item. Jika koefisien antara item dengan total item sama atau

diatas 0.361 maka item tersebut dinyatakan valid, tetapi jika nilai korelasinya

dibawah 0.361 maka item tersebut dinyatakan tidak valid.

Uji validitas dilakukan diluar sampel yaitu pada 30 orang Karyawan di

Kantor Harian Mimbar Umum Jl. Prof. HM. Yamin Sh No.352, Sei Kera Hulu,

Medan Perjuangan, Kota Medan, Sumatera Utara 2023. Pengujian validitas

Universitas Sumatera Utara


35

dilakukan dengan menggunakan SPSS dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika r hitung positif dan r hitung ≥ r tabel maka butir pertanyaan tersebut valid.

2. Jika r hitung negatif atau r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.

Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji validitas tiap-tiap butir

pertanyaan pada kuesioner yang telah dirancang. Suatu butir pertanyaan dikatakan

valid apabila nilai korelasi (r Hitung) dari butir pertanyaan tersebut > 0.361 (r tabel).

Berikut hasil dari uji validitas terhadap butir-butir pertanyaan dari variabel

Pelatihan kerja, Pengembangan Karir, Kepuasan kerja.

3.9.1 Uji Validitas

Tabel 3.3
Validasi Tiap Pernyataan
Variabel Pernyataan R Hitung R Tabel Keterangan
P1 0.931 0.361 Valid
P2 0.960 0.361 Valid
P3 0.919 0.361 Valid
P4 0.967 0.361 Valid
P5 0.893 0.361 Valid
P6 0.908 0.361 Valid
Pelatihan Kerja (X1)
P7 0.927 0.361 Valid
P8 0.949 0.361 Valid
P9 0.966 0.361 Valid
P10 0.966 0.361 Valid
P11 0.927 0.361 Valid
P12 0.954 0.361 Valid
P1 0.927 0.361 Valid
P2 0.927 0.361 Valid
P3 0.926 0.361 Valid
Pengembangan Karir P4 0.923 0.361 Valid
(X2) P5 0.945 0.361 Valid
P6 0.940 0.361 Valid
P7 0.968 0.361 Valid
P8 0.968 0.361 Valid
P1 0.964 0.361 Valid
P2 0.925 0.361 Valid
P3 0.901 0.361 Valid
P4 0.909 0.361 Valid
Kepuasan Kerjan (Y)
P5 0.938 0.361 Valid
P6 0.922 0.361 Valid
P7 0.931 0.361 Valid
P8 0.926 0.361 Valid
Sumber : Lampiran 2

Universitas Sumatera Utara


36

Suatu pertanyaan dikatakan valid apabila nilai rhitung> 0.361 (rtabel). Diketahui seluruh

nilai rhitung > 0.361 (rtabel). Sehingga disimpulkan seluruh pertanyaan pada variabel

pelatihan kerja, pengembangan karir dan kepuasan kerja telah valid.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah pengujian untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Disini pengukuran hanya dilakukan

dengan pernyataan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pernyataan. Alat

untuk mengukur reliabilitas adalah Alpha Cronbach. Pengujian reliabilitas

dilakukan pada 30 orang responden dari karyawan di Kantor Harian Mimbar

Umum Jl. Prof. HM. Yamin Sh No.352, Sei Kera Hulu, Medan Perjuangan,

Kota Medan, Sumatera Utara 20233 Pengujian dilakukan dengan

menggunakan SPSS.

Suatu variabel dikatakan reliabel apabila (Ghozali, 2016) :

1. Hasil Alpha Cronbach ≥ 0,60 yang berarti kuesioner penelitian reliabel

2. Hasil Alpha Cronbach < 0,60 yang berarti kuesioner penelitian tidak reliabel

Tabel 3.4
Reliability Statistics
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.995 28

Sumber : Lampiran 2

Jika nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0.60, maka kuesioner

Universitas Sumatera Utara


37

penelitian bersifat reliabel. Diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha adalah 0.995

lebih besar dari 0.60, sehingga kuesioner telah reliabel.

3.10 Teknik Analisis Data

3.10.1 Analisis Deskriptif

Menurut Sugiyono (2009) analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan

untuk menggambarkan atau menganalisa suatu statistik hasil penelitian tetapi tidak

digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas (generalisasi/infrensi).

Pada penelitian ini memberikan gambaran yang jelas mengenai persepsi

Pelatihan dan Pengembangan Karir yang dilakukan Kantor Harian WASPADA

Medan serta pengaruhnya terhadap Kepuasan Kerja karyawan.

3.10.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam penelitian ini model dan teknik analisis data menggunakan

pendekatan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui berapa besar

pengaruh variabel independen (pelatihan kerja dan pengembangan karir) terhadap

variabel dependen (kepuasan kerja). Menurut Sugiyono (2012) model analisis data

dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan rumus:

X1 X2 + ε

Dimana :

Y = Kepuasan Kerja

= Konstanta

= Koefisien Regresi

X1 = Pelatihan Kerja

Universitas Sumatera Utara


38

X2 = Pengembangan Karir

ε = Residual

Analisis regresi linear berganda memerlukan pengujian secara serempak

dengan menggunakan Fhitung. Signifikansi ditentukan dengan membandingkan

Fhitung dengan Ftabel atau melihat signifikansi pada output SPSS. Dalam analisis

regresi linear berganda memerlukan pengujian asumsi klasik untuk mengetahui

apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala

heterokedastisitas, gejala multikolinearitas, dan gejala autokorelasi.

3.11 Uji Asumsi Klasik

3.11.1 Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2016), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai distribusi

normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk

jumlah sampel kecil. Model regresi yang baik adalah model yang memliki

residual normal. Jika residual normal maka hasil penelitian bisa di

generalisasikan. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk uji normalitas, yaitu:

1. Analisis Grafik

Normalitas data dapat dilihat melalui penyebaran titik pada sumbu diagonal

dari P-Plot atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar

pengambilan keputusannya sebagai berikut:

a. Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal

Universitas Sumatera Utara


39

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Apabila data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal

maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2. Analisis Statistik

Selain melihat nilai grafik, untuk melihat apakah suatu data mempunyai

distribusi normal dapat dilihat dari nilai skewness. Berdasarkan uji skewness

ini, maka suatu data dikatakan memiliki distribusi normal jika Zhitung lebih

kecil dari Ztabel. Dimana pada penelitian ini penulis menggunakan nilai Ztabel

pada tingkat signifikasi 0,05 sebesar 1,96.

3.11.2 Uji Multikolinearitas

Uji ini dilakukan guna menguji apakah dalam model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Jika variabel independen

saling berkorelasi, maka variabel variabel ini tidak ortogonal. Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen (Ghozali, 2016).

Ketentuan dalam uji multikolinearitas:

1. Jika nilai Tolerance > 0,10 dan VIF <10, maka dapat diartikan bahwa tidak

terdapat multikolinearitas pada penelitian tersebut.

2. Jika nilai Tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka dapat diartikan bahwa terjadi

gangguan multikolinearitas pada penelitian tersebut.

3.11.3 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk mengetahui terjadinya ketidaksamaan

Universitas Sumatera Utara


40

varians pada residual dari model regresi. Jika varians tidak sama, dikatakan terjadi

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model regresi yang

homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013). Pada

penelitian ini, uji heteroskedastisitas dilakukan dengan Uji Glejser dimana dapat

dilihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Kriteria yang digunakan menurut

Ghozali (2016) adalah apabila nilai sig < 0,05, maka model tersebut terdapat

heteroskedastisitas. Namun jika sig ≥ 0,05 maka tidak terdapat heteroskedastisitas.

1. H0 : Tidak terjadi heteroskedastisitas

2. H1 : Terjadi heteroskedastisitas

Dengan kriteria pengambilan keputusan adalah jika seluruh nilai

probabilitas dari uji Glejser semua variabel ≥ 0,05, maka H0 diterima, yang berarti

tidak terjadi masalah heteroskedasitas.

3.12 Uji Hipotesis

3.12.1 Uji F (Serentak)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas

secara bersama-sama atau serempak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut:

1. H0 : β1 = β2 = 0 artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersamaan

dari pelatihan kerja dan pengembangan karir terhadap kepuasan kerja pada

Karyawan Harian Waspada Medan.

2. H1: Minimal satu βi ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara

bersamaan dari pelatihan dan pengembangan karir terhadap kepuasan kerja

Universitas Sumatera Utara


41

pada Karyawan Harian Waspada Medan.

Pengambilan keputusan dilakukan dengan membandingkan nilai Fhitung

dan nilai Ftabel. Dengan kriteria sebagai berikut:

1. H0 diterima jika Fhitung  Ftabel pada α = 5% atau Sig F ≥ α


2. H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel pada α = 5% atau Sig F < α

3.12.2 Uji t (Parsial)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas yang

terdiri dari Pelatihan (X1), Pengembangan Karir (X2) secara parsial memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat yaitu kepuasan kerja (Y).

Penelitian ini dilakukan dengan tingkat signifikansi sebesar 5 persen atau 0,05.

Dengan bentuk pengujian sebagai berikut:

1. H0 : βi ≤ 0, artinya variabel bebas tidak berpengaruh positif dan signifikan

terhadap variabel terikat.

2. H1 : βi > 0, artinya variabel bebas berpengaruh positif dan signifikan terhadap

variabel terikat.

Untuk menguji hipotesis ini dilakukan dengan cara membandingkan t hitung

dengan ttabel ketentuan sebagai berikut :

1. Terima Ho jika thitung ≤ ttabel atau sig t ≥ α (0,05)

2. Tolak Ho (Terima H1) jika thitung > ttabel atau sig t < α (0,05)

3.12.3 Pengujian Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien

Universitas Sumatera Utara


42

determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat

terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen (Ghozali, 2016).

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Kantor Harian WASPADA Medan

Waspada adalah sebuah harian yang terbit di Medan sejak 11 Januari1947.

Harian ini didirikan Mohammad Said dan Ani Idrus. Pemimpin Redaksi saat ini

Prabudi Said. Waspada terletak di Jalan Letjen Suprapto/Brigjen Katamso No 1,

Medan. Mohammad Said dan Ani Idrus mendirikan Surat Kabar Harian

WASPADA dengan motto ”Demi Kebenaran dan Keadilan” bertekad bulat

mengangkat bendera Republiken. Koran daerah ini dengan sikap tegas

menyatakan diri sebagai bagian dari pendukung Kemerdekaan RI. Slogan pro

pejuang itu bukan basa-basi, tapi ditunjukkan lewat artikel dan pemberitaan yang

tegas dan tajam menghantam Belanda yang terus berupaya menancapkan

pengaruh dan cengkeramannya menduduki Medan dan sekitarnya demi menguasai

lahan-lahan perkebunan, seperti areal tembakau Deli dan komoditas pangan

maupun rempah-rempah. Nama WASPADA memiliki kisah sejarah tersendiri.

Masa itu, kondisi masyarakat diliputi ketakutan dan kegelisahan, panik luar biasa,

sehingga sebagian besar warga Kota Medan bersikap waspada serta mengungsi ke

luar kota, sejalan sengitnya peperangan dan berpindahnya kantor-kantor

Pemerintahan Republik di bawah pimpinan Gubernur Tengku M. Hassan ke

Pematang Siantar, lebih kurang 120 km dari Medan. Satu poin lagi yang

memantapkan hati Mohammad Said memberi nama korannya WASPADA adalah

terkait lemahnya delegasi pemerintahan Indonesia masa itu dalam perundingan

43
Universitas Sumatera Utara
44

dengan petinggi Belanda. Setiap hari para pejuang bersama rakyat menghadang

pasukan Belanda, khususnya konvoi menuju Pelabuhan Belawan. Belanda dibuat

kelabakan akibat tersendatnya pasokan logistik dan akhirnya mendesak dilakukan

perjanjian dengan pemerintahan Republik Indonesia di Jakarta, dipimpin Menteri

Pertahanan RI Amir Syarifuddin. Sayangnya, tim delegasi Republik Indonesia

cenderung mengalah yang akhirnya sepakat untuk menyetujui perluasan wilayah

kekuasaan Belanda dari gangguan pejuang tentara rakyat di Medan. Pemimpin

kita kecolongan alias tidak “WASPADA” terhadap strategi busuk Belanda yang

mengakibatkan kerugian besar bagi para pejuang dan kedaulatan Republik

Indonesia.Pertama kali terbit, Surat Kabar WASPADA dicetak 1000 eksemplar

dan terjual habis walapun dengan format penerbitan yang hanya setengah

halaman. Dalam perjalanannya, surat kabar WASPADA dibreidel berkali-kali

karena melawan Belanda, pernah dilarang terbit sampai lima kali, bahkan sampai

adanya buka paksa kantor dan percetakan WASPADA oleh militer Belanda.

Pada masa Orde Lama kehidupan surat kabar di Indonesia, termasuk

WASPADA penuh dengan perjuangan, mengalami beberapa kali masa sulit,

sehingga harus bekerja keras untuk bisa mandiri (terbit), termasuk sulitnya

mendapatkan bahan baku kertas sehingga harus didatangkan dari luar negeri

(Pulau Penang) dengan boat dengan cara menerobos blokade Belanda ke

Pelabuhan Tanjung Balai.

Pada masa Orde Baru hampir semua surat kabar dan majalah (penerbitan)

mengalami ancaman breidel lewat pencabutan SUIPP, tiba-tiba ditelepon pejabat

militer (ABRI). Tidak ada kebebasan pers sehingga fungsi kontrol media tidak

Universitas Sumatera Utara


45

bisa dijalankan dengan efektif. Namun WASPADA tetap berupaya menjalankan

kontrol sosial dengan penuh hati-hati.

Kini, WASPADA tercatat sebagai surat kabar tertua No 2 dalam sejarah

pers Indonesia yang kontinu terbitnya (tanpa jeda), menembus usia 72 tahun -

pada 11 Januari 2019.

4.1.2 Struktur Organisasi

Sumber: Harian Waspada Medan


Gambar 4.1
Struktur Organisasi Harian Waspada Medan

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah cara merumuskan dan menafsirkan data

yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan,

penyusunan, penganalisisan data, sehingga dapat diketahui gambaran umum dari

objek yang diteliti (Sugiyono, 2009). Data utama dalam penelitian ini adalah

Universitas Sumatera Utara


46

informasi dari responden dan pernyataan-pernyataan untuk mendapatkan informasi

yang dibutuhkan dalam menganalisis masalah penelitian yang dirumuskan.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan

(kuesioner). Jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 28 butir pertanyaan yakni 12

butir pertanyaan untuk variabel Pelatihan Kerja (X1), 8 butir pertanyaan untuk

variabel pengembangan karir (X2) dan 8 butir pertanyaan untuk variabel kepuasan

kerja karyawan (Y). Analisis deskriptif pada penelitian ini diperoleh dari

penyebaran kuesioner kepada 47 orang responden karyawan Harian WASPADA

Medan. Kuesioner berisikan deskripsi responden dan jawaban atas pertanyaan

yang diberikan. Karateristik responden dalam penelitian ini adalah berdasarkan

jenis kelamin, usia, pendidikan, dan lama bekerja.

1. Analisis deskriptif responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%)
Laki-laki 29 61,7
Perempuan 18 38,3
Jumlah 47 100
Sumber: Lampiran 3

Pada Tabel 4.1 terlihat bahwa karateristik responden berdasarkan jenis

kelamin adalah 47 orang responden (61,7 persen) berjenis kelamin laki-laki

dan 18 orang responden (38,3 persen) berjenis kelamin perempuan.

2. Analisis deskriptif responden berdasarkan usia

Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan usia

adalah usia tahun terdiri 6 orang (12,8 persen) usia 31-40 tahun terdiri

dari 18 orang (38,3 persen) usia 41-50 tahun terdiri dari 16 orang (34,0

Universitas Sumatera Utara


47

persen) dan usia ≥ 51terdiri dari 7 orang (14,9 persen).

Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Responden Jumlah Responden Persentase(%)
6 12,8
31-40 18 38,3
41-50 16 34,0
7 14,9
Jumlah 47 100
Sumber: Lampiran 4

3. Analisis deskriptif responden berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Persentase(%)
SLTA-SMA/ sederajat 16 34,0
Diploma 9 19,2
Sarjana 22 46,8
Jumlah 47 100
Sumber : Lampiran 5

Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa karateristik responden berdasarkan tingkat

pendidikan adalah 16 orang responden (34,0 persen) berpendidikan

SLTA/SMA sederajat, 9 orang responden (19,2 persen) berpendidikan

Diploma, dan 22 orang responden (46,8 persen) berpendidikan Sarjana.

4. Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Tabel 4.4
Karateristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama Bekerja (Tahun) Jumlah Responden Persentase(%)
8 17,0
11-20 14 29,8
21-30 16 34,0
9 19,2
Jumlah 47 100
Sumber : Lampiran 6

Universitas Sumatera Utara


48

Pada Tabel 4.4 dapat dilihat karateristik responden berdasarkan lama bekerja

nya adalah 8 orang responden (17,0 persen) telah bekerja selama

tahun, 14 orang responden (29,8 persen) telah bekerja 11-20 tahun, 16

orang responden (34,0 persen) telah bekerja 21-30 tahun dan 9 orang

responden (19,2 persen) telah bekerja tahun.

4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu

data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata (mean) dan

nilai standar deviasi dari variabel pelatihan kerja, pengembangan karir dan

kepuasan kerja.

Tabel 4.5
Analisis Deskriptif Variabel
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pelatihan Kerja 47 31.00 41.00 36.3830 2.34570

Pengembangan Karir 47 21.00 27.00 23.9362 1.50945

Kepuasan Kerja 47 18.00 29.00 22.8511 2.62081

Sumber: Lampiran 7

1. Variabel (X1) Pelatihan kerja memiliki nilai minimum 31 dan nilai maksimum

41. Rata-rata (mean) adalah 36,38 dan standar deviasinya adalah 2,34.

2. Variabel (X2) Pengembangan karir memiliki nilai minimum 21 dan nilai

maksimum 27. Rata-rata (mean) adalah 23,93 dan standar deviasinya adalah 1,50.

3. Variabel (Y) Kepuasan kerja memiliki nilai minimum 18 dan nilai maksimum

29. Rata-rata (mean) adalah 22,85 dan standar deviasinya adalah 2,62.

Universitas Sumatera Utara


49

Secara deskriptif persentase hasil penelitian setiap dimensi faktor yang

mempengaruhi kinerja karyawan Harian Waspada Medan adalah sebagai berikut :

1. Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Pelatihan Kerja

Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pelatihan Kerja
Sangat
Sangat Kurang Tidak
Setuju Tidak Total
No.Item Setuju Setuju Setuju
Setuju
F % F % F % F % F % F %
1. 0 0 15 31,9 15 31,9 11 23,4 6 12,8 47 100
2. 0 0 19 40,4 18 38,3 7 14,9 3 6,4 47 100
3. 0 0 13 27,7 13 27,7 12 25,5 9 19,1 47 100
4. 0 0 22 46,8 15 31,9 6 12,8 4 8,5 47 100
5. 0 0 18 38,3 18 38,3 8 17,0 3 6,4 47 100
6. 0 0 20 42,5 18 38,3 6 12,8 3 6,4 47 100
7. 0 0 15 31,9 16 34,0 11 23,4 5 10,7 47 100
8. 0 0 19 40,4 18 38,3 7 14,9 3 6,4 47 100
9. 0 0 14 29,8 16 34,0 12 25,5 5 10,7 47 100
10. 0 0 14 29,8 16 34,0 12 25,5 5 10,7 47 100
11. 0 0 19 40,4 17 36,1 8 17,0 3 6,4 47 100
12. 0 0 23 48,9 14 29,8 6 12,8 4 8,5 47 100
Sumber: Lampiran 8

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diambil kesimpulan :

a. Pada pernyataan pertama, “Instruktur pelatihan mampu menyampaikan

materi dengan baik”, sebanyak 15 (31,9 persen) responden menyatakan

setuju, dan 15 (31,9 persen) responden menyatakan kurang setuju, 11

(23,4 persen) responden menyatakan tidak setuju dan 6 (12,8 persen)

responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

b. Pada pernyataan kedua, “Instruktur menyampaikan contoh yang

berkaitan dengan kegiatan yang terjadi diperusahaan”, sebanyak 19 (40,4

persen) responden menyatakan setuju, dan 18 (38,3 persen) responden

menyatakan kurang setuju, 7 (14,9 persen) responden menyatakan tidak

setuju dan 3 (6,4 persen) responden menyatakan sangat tidak setuju

dengan pernyataan tersebut.

Universitas Sumatera Utara


50

c. Pada pernyataan ketiga, “Instruktur menguasai materi pelatihan yang

diberikan kepada Bapak/Ibu”, sebanyak 13 (27,7 persen) responden

menyatakan setuju, dan 13 (27,7 persen) responden menyatakan kurang

setuju, 12 (25,5 persen) responden menyatakan tidak setuju dan 9 (19,1

persen) responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan

tersebut.

d. Pada pernyataan keempat, “Instruktur menyampaikan metode yang sesuai

dengan jenis pelatihan yang dibutuhkan peserta pelatihan”, sebanyak 22

(31,9 persen) responden menyatakan setuju, dan 15 (46,8 persen)

responden menyatakan kurang setuju, 6 (12,8 persen) responden

menyatakan tidak setuju dan 4 (8,5 persen) responden menyatakan sangat

tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

e. Pada pernyataan kelima, “Peserta memahami isi pelatihan yang

diberikan”, sebanyak 18 (38,3 persen) responden menyatakan setuju, dan

18 (38,3 persen) responden menyatakan kurang setuju, 8 (17 persen)

responden menyatakan tidak setuju dan 3 (6,4 persen) responden

menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

f. Pada pernyataan keenam, “Para peserta diberikan kesempatan untuk

memberikan umpan balik dalam pelatihan”, sebanyak 20 (38,3 persen)

responden menyatakan setuju, dan 18 (42,5 persen) responden

menyatakan kurang setuju, 6 (12,8 persen) responden menyatakan tidak

setuju dan 3 (6,4 persen) responden menyatakan sangat tidak setuju

dengan pernyataan tersebut.

Universitas Sumatera Utara


51

g. Pada pernyataan ketujuh, “Pelatihan yang diberikan sudah sesuai dengan

kemampuan Bapak/Ibu”, sebanyak 15 (31,9 persen) responden

menyatakan setuju, dan 11 (34,0 persen) responden menyatakan kurang

setuju, 6 (23,4 persen) responden menyatakan tidak setuju dan 5 (10,7

persen) responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan

tersebut.

h. Pada pernyataan kedelapan, “Peserta Pelatihan memiliki antusias yang

tinggi”, sebanyak 19 (40,4 persen) responden menyatakan setuju, dan 18

(38,3 persen) responden menyatakan kurang setuju, 7 (14,9 persen)

responden menyatakan tidak setuju dan 3 (6,4 persen) responden

menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

i. Pada pernyataan kesembilan, “Materi pelatihan yang diberikan sudah

sesuai dengan kebutuhan pekerjaan”, sebanyak 14 (29,8 persen)

responden menyatakan setuju, dan 16 (34,0 persen) responden

menyatakan kurang setuju, 12 (25,5 persen) responden menyatakan tidak

setuju dan 5 (10,7 persen) responden menyatakan sangat tidak setuju

dengan pernyataan tersebut.

j. Pada pernyataan kesepuluh, “Materi pelatihan sudah sesuai dengan

tujuan perusahaan”, sebanyak 14 (29,8 persen) responden menyatakan

setuju, dan 16 (34,0 persen) responden menyatakan kurang setuju, 12

(25,5 persen) responden menyatakan tidak setuju dan 5 (10,7 persen)

responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

k. Pada pernyataan kesebelas, “Materi pelatihan bermanfaat bagi

Universitas Sumatera Utara


52

Bapak/Ibu”, sebanyak 19 (40,4 persen) responden menyatakan setuju,

dan 17 (36,1 persen) responden menyatakan kurang setuju, 8 (17 persen)

responden menyatakan tidak setuju dan 3 (6,4 persen) responden

menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

l. Pada pernyataan kedua belas, “Materi pelatihan mampu menambah

keterampilan peserta dalam bekerja”, sebanyak 23 (48,9 persen)

responden menyatakan setuju, dan 14 (29,8 persen) responden

menyatakan kurang setuju, 6 (12,8 persen) responden menyatakan tidak

setuju dan 4 (8,5 persen) responden menyatakan sangat tidak setuju

dengan pernyataan tersebut.

2. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pengembangan Karir

Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pengembangan Karir
Sangat Kurang Tidak Sangat
No. Setuju Total
Setuju Setuju Setuju Tidak Setuju
Item
F % F % F % F % F % F %
1. 0 0 20 42,5 12 25,5 12 25,5 3 6,4 47 100
2. 0 0 22 46,8 14 29,8 9 19,1 2 4,3 47 100
3. 0 0 24 51,0 14 29,8 7 14,9 2 4,3 47 100
4. 0 0 19 40,4 16 34,0 10 21,2 2 4,3 47 100
5. 0 0 23 48,9 16 34,0 6 12,8 2 4,3 47 100
6. 0 0 18 38,3 14 29,8 9 19,1 6 12,8 47 100
7. 0 0 22 46,8 14 29,8 9 19,1 2 4,3 47 100
8. 0 0 24 51,0 14 29,8 7 14,9 2 4,3 47 100
Sumber: Lampiran 9

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diambil kesimpulan :

a. Pada pernyataan pertama, “Pendidikan yang saya peroleh sesuai dengan

kebutuhan pekerjaan saya”, 20 (42,5 persen) responden menyatakan

setuju, dan 12 (25,5 persen) responden menyatakan kurang setuju, 12

(25,5 persen) responden menyatakan tidak setuju dan 3 (6,4 persen)

Universitas Sumatera Utara


53

responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

b. Pada pernyataan kedua, “Pendidikan yang saya peroleh mampu

mengembangkan karir saya”, sebanyak 22 (46,8 persen) responden

menyatakan setuju, dan 14 (29,8 persen) responden menyatakan kurang

setuju, 9 (19,1 persen) responden menyatakan tidak setuju dan 2 (4,3

persen) responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan

tersebut.

c. Pada pernyataan ketiga, “Ilmu yang saya miliki bermanfaat untuk

pengembangan karir saya”, sebanyak 24 (51,0 persen) responden

menyatakan setuju, dan 14 (29,8 persen) responden menyatakan kurang

setuju, 7 (14,9 persen) responden menyatakan tidak setuju dan 2 (4,3

persen) responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan

tersebut.

d. Pada pernyataan keempat, “Karir saya dapat meningkat apabila saya rajin

meningkatkan kemampuan saya”, sebanyak 0 (0 persen) responden

menyatakan sangat setuju, 19 (40,4 persen) responden menyatakan

setuju, dan 16 (34,0 persen) responden menyatakan kurang setuju, 10

(21,2 persen) responden menyatakan tidak setuju dan 2 (4,3 persen)

responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

e. Pada pernyataan kelima, “Masa kerja saya diperusahaan mempengaruhi

pengembangan karir saya”, sebanyak 0 (0 persen) responden menyatakan

sangat setuju, 16 (48,9 persen) responden menyatakan setuju, dan 6 (34,0

persen) responden menyatakan kurang setuju, 2 (12,8 persen) responden

Universitas Sumatera Utara


54

menyatakan tidak setuju dan (4,3 persen) responden menyatakan sangat

tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

f. Pada pernyataan keenam, “Semakin lama saya bekerja diperusahaan

semakin baik pula karir yang saya dapatkan”, sebanyak 0 (0 persen)

responden menyatakan sangat setuju, 18 (38,3 persen) responden

menyatakan setuju, dan 14 (29,8 persen) responden menyatakan kurang

setuju, 9 (19,1 persen) responden menyatakan tidak setuju dan 6 (12,8

persen) responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan

tersebut.

g. Pada pernyataan ketujuh, “Pelatihan yang saya peroleh bermanfaat dalam

mengembangkan karir saya”, sebanyak 0 (0 persen) responden

menyatakan sangat setuju, 22 (46,8 persen) responden menyatakan

setuju, dan 14 (29,8 persen) responden menyatakan kurang setuju, 9

(19,1 persen) responden menyatakan tidak setuju dan 2 (4,3 persen)

responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

h. Pada pernyataan kedelapan, “Pelatihan yang saya peroleh memampukan

saya melakukan pekerjaan pada jenjang karir yang lebih tinggi”,

sebanyak 0 (0 persen) responden menyatakan sangat setuju, 24 (51,0

persen) responden menyatakan setuju, dan 14 (29,8 persen) responden

menyatakan kurang setuju, 7 (14,9 persen) responden menyatakan tidak

setuju dan 2 (4,3 persen) responden menyatakan sangat tidak setuju

dengan pernyataan tersebut.

3. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kepuasan Kerja

Universitas Sumatera Utara


55

Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden terhadap Kepuasan Kerja
Sangat
Sangat Kurang Tidak
No. Setuju Tidak Total
Setuju Setuju Setuju
Item Setuju
F % F % F % F % F % F %
1. 0 0 16 34,0 19 40,4 10 21,2 2 4,3 47 100
2. 0 0 17 36,1 22 46,8 6 12,8 2 4,3 47 100
3. 0 0 17 36,1 24 51,0 4 8,5 2 4,3 47 100
4. 0 0 16 34,0 22 46,8 8 17,0 1 2,2 47 100
5. 0 0 14 29,8 21 44,7 10 21,2 2 4,3 47 100
6. 0 0 15 31,9 22 46,8 8 17,0 2 4,3 47 100
7. 0 0 18 38,3 24 51,0 5 10,7 0 0 47 100
8. 0 0 18 38,3 25 53,2 4 8,5 0 0 47 100
Sumber : Lampiran 10

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diambil kesimpulan :

a. Pada pernyataan pertama, “Saya merasa puas terhadap keadilan ditempat

saya bekerja”, sebanyak 0 (0 persen) responden menyatakan sangat

setuju, sebanyak 16 (34,0 persen) responden menyatakan setuju, dan 19

(40,4 persen) responden menyatakan kurang setuju, 10 (21,2 persen)

responden menyatakan tidak setuju dan 2 (4,3 persen) responden

menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

b. Pada pernyataan kedua, “Saya merasa senang dengan pekerjaan saya”,

sebanyak 0 (0 persen) responden menyatakan sangat setuju, sebanyak 17

(36,1 persen) responden menyatakan setuju, dan 22 (46,8 persen)

responden menyatakan kurang setuju, 6 (12,8 persen) responden

menyatakan tidak setuju dan 2 (4,3 persen) responden menyatakan sangat

tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

c. Pada pernyataan ketiga, “Saya bersemangat dalam mengerjakan semua

pekerjaan saya”, sebanyak 0 (0 persen) responden menyatakan sangat

setuju sebanyak 17 (36,1 persen) responden menyatakan setuju, dan 24

Universitas Sumatera Utara


56

(51,0 persen) responden menyatakan kurang setuju, 4 (8,5 persen)

responden menyatakan tidak setuju dan 2 (4,3 persen) responden

menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

d. Pada pernyataan keempat, “Saya mendapat dukungan semangat dari

rekan kerja”, sebanyak 0 (0 persen) responden menyatakan sangat setuju

sebanyak 16 (34,0 persen) responden menyatakan setuju, dan 22 (46,8

persen) responden menyatakan kurang setuju, 8 (17,0 persen) responden

menyatakan tidak setuju dan 1 (2,2 persen) responden menyatakan sangat

tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

e. Pada pernyataan kelima, “Saya merasa pekerjaan saya sesuai dengan

kemampuan saya”, sebanyak 0 (0 persen) responden menyatakan sangat

setuju sebanyak 14 (29,8 persen) responden menyatakan setuju, dan 21

(44,7 persen) responden menyatakan kurang setuju, 10 (21,2 persen)

responden menyatakan tidak setuju dan 2 (4,3 persen) responden

menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

f. Pada pernyataan keenam, “Saya merasa nyaman dalam kemampuan saya

dalam bekerja”, sebanyak 0 (0 persen) responden menyatakan sangat

setuju sebanyak 15 (31,9 persen) responden menyatakan setuju, dan 22

(46,8 persen) responden menyatakan kurang setuju, 8 (17,0 persen)

responden menyatakan tidak setuju dan 2 (4,3 persen) responden

menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

g. Pada pernyataan ketujuh, “Saya merasa puas dengan lingkungan saya

bekerja saat ini”, sebanyak 0 (0 persen) responden menyatakan sangat

Universitas Sumatera Utara


57

setuju sebanyak 18 (38,3 persen) responden menyatakan setuju, dan 24

(51,0 persen) responden menyatakan kurang setuju, 5 (10,7 persen)

responden menyatakan tidak setuju, 0 (0 persen) responden menyatakan

sangat tidak setuju,dengan pernyataan tersebut.

h. Pada pernyataan kedelapan, “Pimpinan saya mampu menghargai hasil

kerja saya”, sebanyak 0 (0 persen) responden menyatakan sangat setuju

sebanyak 18 (38,3 persen) responden menyatakan setuju, dan 25 (53,2

persen) responden menyatakan kurang setuju, 4 (8,5 persen) responden

menyatakan tidak setuju, 0 (0 persen) responden menyatakan sangat tidak

setuju, dengan pernyataan tersebut.

4.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Tabel 4.9
Hasil Regresi Linier Berganda
a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta

1(Constant) 2.820 7.666 .368 .715

Pelatihan Kerja .188 .157 .168 1.196 .238

Pengembangan Karir .551 .244 .317 2.256 .029


a.Dependent Variabel: Kepuasan Kerja
Sumber: Lampiran 11

Berdasarkan Tabel 4.9 Pada kolom kedua (Unstandardized Coefficients)

bagian B diperoleh nilai β1 variabel pelatihan kerja sebesar 0,188 dan nilai β2

variabel pengembangan karir sebesar 0,551, serta nilai konstanta (β0) adalah 2,820

maka diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara


58

Y = 2,820 + 0,188 X1 + 0,551 X2

Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Konstanta (β0) = 2,820 ini menunjukkan bahwa jika variabel pelatihan kerja

dan pengembangan karir dianggap konstan maka tingkat variabel kepuasan

kerja akan meningkat sebesar 2,820.

2. Koefisien (β1) = 0,188 artinya pelatihan kerja berpengaruh terhadap

kepuasan kerja.

3. Koefisien (β2) = 0,551 artinya pengembangan karir berpengaruh terhadap

kepuasan kerja.

4.4 Uji Asumsi Klasik

4.4.1 Uji Normalitas

Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik

histrogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua absorvasi

dengan distribusi yang mendekati distribusi normal :

1. Pendekatan Histogram

Berdasarkan Gambar 4.2 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal,

hal ini ditunjukan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak

melenceng ke kiri atau ke kanan.

Universitas Sumatera Utara


59

Sumber:Lampiran 12
Gambar 4.2
Histogram Uji Normalitas

2. Pendekatan Grafik

Pada Gambar 4.3 menunjukkan bahwa pada scatter plot terlihat titik yang

mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa

residual peneliti normal. Namun untuk lebih memastikan bahwa di

sepanjang garis diagonal berdistribusi normal, maka dilakukan uji

Kolmogorov-Smirnov (K-S).

Sumber: Lampiran 13
Gambar 4.3
Plot Uji Normalitas

Universitas Sumatera Utara


60

3. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov

Pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0.948

dan diatas nilai signifiksn (0,05) atau 5 persen, sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel residual berdistribusi normal.

Tabel 4.10
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual
N 47
a
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 2.42720972
Most Extreme Differences Absolute .076
Positive .076
Negative -.066
Kolmogorov-Smirnov Z .522
Asymp. Sig. (2-tailed) .948
a. Test distribution is Normal.
Sumber: Lampiran 14

4.4.2 Uji Multikolinearitas

Uji ini dilakukan guna menguji apakah dalam model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Tabel 4.11
Uji Multikolinearitas
a
Coefficients

Unstandardized Collinearity
Coefficients Statistics
Model
Toleranc
B Std. Error VIF
e
1 (Constant) 2.820 7.666

Pelatihan .188 .157 .985 1.016


Pengembangan Karir .551 .244 .985 1.016
a.Dependent Variabel: Kepuasan Kerja
Sumber: Lampiran 15

Universitas Sumatera Utara


61

Berdasarkan Tabel 4.11, dapat dilihat bahwa nilai Tolerance variabel

pelatihan dan pengembangan karir adalah sebesar 0,985 dan nilai VIF variabel

pelatihan dan pengembangan karir adalah sebesar 1,016. Dengan demikian maka

dapat disimpulkan bahwa nilai Tolerance variabel pelatihan dan pengembangan karir

tidak kurang dari 0,1 dan untuk nilai VIF tidak lebih dari 10 sehingga dalam model

regresi ini tidak mengandung gejala multikolinearitas di antara masing-masing

variabel.

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Ada beberapa cara untuk mendekati ada atau tidaknya heteroskedastisitas:

1. Pendekatan Grafik

Berdasarkan Gambar 4.4 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta

titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka

berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model

regresi layak dipakai untuk memprediksi kepuasan berdasarkan masukan

variabel pelatihan kerja dan pengembangan karir.

Sumber :Lampiran 16
Gambar 4.4
Scatterplot Heteroskedastisitas

Universitas Sumatera Utara


62

2. Uji Glejser

Tabel 4.12
Hasil Uji Glejser heteroskedastisitas
a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.283 4.673 .917 .364

Pelatihan Kerja .021 .096 .034 .224 .824


Pengembangan Karir -.132 .149 -.134 -.890 .379
a. Dependent Variable: absut
Sumber: Lampiran 17

4.5 Pengujian Hipotesis

4.5.1 Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Tabel 4.13 mengungkapkan bahwa nilai F-hitung adalah 3.649 dengan

tingkat signifikansi 0,034. Sedangkan F-tabel pada tingkat kepercayaan 95 persen

(α = 0,05) adalah 3,21. Oleh karena itu pada kedua perhitungan yaitu F-hitung >

F-tabel dan tingkat signifikansinya (0,000) < 0,05 menunjukan bahwa pengaruh

variabel bebas (pelatihan kerja dan pengembangan karir) secara serempak adalah

signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan Harian Waspada Medan.

Tabel 4.13
Hasil Uji F Signifikansi Simultan (Uji F)
b
ANOVA
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 44.955 2 22.478 3.649 .034
Residual 271.002 44 6.159
Total 315.957 46
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber: Lampiran 18

Universitas Sumatera Utara


63

4.5.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Tabel 4.14
Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.820 7.666 .368 .715
X1 .188 .157 .168 1.196 .238
X2 .551 .244 .317 2.256 .029
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Sumber: Lampiran 19

1. Variabel pelatihan kerja berpengaruh secara positif tidak signifikan terhadap

kepuasan kerja karyawan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,238) lebih

besar dari 0,05 dan t-hitung (1.196) lebih kecil dibandingkan t-tabel (1.67866)

2. Variabel pengembangan karir berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap kinerja. Hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,029) lebih kecil dari

0,05 dan t-hitung (2,256) lebih besar dibandingkan t-tabel (1.67866).

4.5.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 4.15
Uji Koefisien Determinasi

b
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .477 .242 .203 2.48176 1.124
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber: Lampiran 20

Berdasarkan Tabel 4.15 dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R Square

0,203 berarti 20,3 persen kepuasan kerja karyawan Harian Waspada Medan dapat

di jelaskan oleh variabel pelatihan kerja dan pengembangan karir. Sedangkan

Universitas Sumatera Utara


64

sisanya 79,7 persen dapat dijelaskan oleh faktor-faktor selain yang diteliti dalam

penelitian ini seperti kompensasi, lingkungan kerja, budya organisasi dan

sebagainya.

4.6 Pembahasan

4.6.1 Pengaruh Pelatihan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

Menurut Dessler (2009) Pelatihan adalah “Proses mengajarkan karyawan

baru atau yang ada sekarang, mengenai keterampilan dasar yang mereka butuhkan

untuk menjalankan pekerjaan mereka, Menurut Mathis R. & Jacson (2014),

Pelatihan adalah suatu proses dimana orang-orang mencapai kemampuan tertentu

untuk mencapai tujuan organisasi.

Berdasarkan Uji-t variabel pelatihan kerja secara parsial berpengaruh

positif tidak signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan Harian Waspada

Medan. Pernyataan ini mengenai pelatihan kerja yang mendapat tanggapan

cenderung kurang setuju dari setiap responden. Hal ini dapat dilihat dari

pernyataan dominan “Instruktur menyampaikan materi dengan metode yang

sesuai dengan jenis pelatihan kerja yang dibutuhkan peserta pelatihan kerja”

sebanyak 68,1 persen responden pelatihan tidak memberikan kepuasan yang

signifikan terhadap karyawan Harian Waspada Medan. Melalui hasil wawancara

Humas kantor Harian Waspada Medan menjelaskan bahwa Pelatihan kerja sangat

dibutuhkan setiap karyawan dibidang manapun, tetapi pelatihan yang biasanya

disediakan oleh perusahaan adalah pelatihan umum yang dapat diikuti oleh setiap

bidang pekerjaan, tidak ada pelatihan khusus setiap tahunnya bagi karyawan

Harian Waspada Medan. dan pada beberapa tahun belakangan ini pelatihan yang

Universitas Sumatera Utara


65

disediakan oleh perusahaan terus menurun dan bahkan pada tahun 2019 ini

perusahaan belum menyediakan pelatihan secara formal, karyawan baru maupun

karyawan lama dapat menambah skill atau mempelajari basic pekerjaannya

dengan cara bertanya langsung kepada rekan kerja maupun senior redaksi. tentu

hal ini disebabkan oleh penekanan biaya dan jumlah karyawan baru yang sedikit

serta beberapa alasan lainnya yang menjadi penyebab kurang baiknya pelaksanaan

pelatihan diperusahaan ini.

Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian sebelumnya oleh Aurilia

Triano Aryaningtyas dan Leili Suharti (2013), Andrew Adi Syahputra (2013).

Yang mana hasil dari penelitian tersebut menunjukkan tidak adanya pengaruh

antara pelatihan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan.

4.6.2 Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap Kepuasan Kerja

Pengembangan karir merupakan aktivitas kepegawaian yang membantu

pegawai-pegawai merencanakan karir masa depannya diperusahaan agar

perusahaan dan pegawai yang bersangkutan dapat mengembangkan diri secara

maksimum (Mangkunegara. 2000). Pengembangan karir dapat didefinisikan

sebagai semua usaha pribadi karyawanyang ditunjukkan untuk melaksanakan

rencana karirnya melalui pendidikan, pelatihan, pencarian dan perolehan kerja,

serta pengalaman kerja. Jadi dapat dikatakan bahwa pengembangan karir adalah

usaha masing-masing individual dalam organisasi yang dilakukan dalam

melakukan rencana karir yang telah dibuatnya baik melalui pendidikan, pelatihan,

dan lainnya.

Berdasarkan Uji-t parsial variabel pengembangan karir berpengaruh positif

Universitas Sumatera Utara


66

dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan Harian Waspada Medan. Hal ini

dapat dilihat dari pernyataan pada variabel pengembangan karir cenderung

mendapatkan tanggapan setuju oleh responden hal ini menunjukan sebagian besar

responden menyatakan keinginan untuk mengalami peningkatan karir. Pernyataan

yang mendapatkan setuju dominan dalam variabel ini adalah “Pelatihan yang saya

peroleh memampukan saya melakukan pekerjaan pada jenjang karir yang lebih

tinggi”, sebanyak 51,0 persen responden menyatakan setuju. Hal ini dapat dilihat

bahwa mayoritas karyawan Harian Waspada Medan merasa ketika mereka

mendapatkan kenaikan jabatan atau peningkatan karir, ilmu yang diperoleh dalam

pelatihan memampukan mereka melaksanakan pekerjaan dan tugas mereka pada

jenjang karir yang lebih tinggi. Serta kepuasan kerja karyawan Harian Waspada

Medan dapat dilihat dari pengembangan karirnya, namun ada sebagian karyawan

yang cenderung tidak setuju dengan pernyataan yang ada mengenai

pengembangan karir. Seperti pernyataan yang paling dominan “Masa kerja saya

diperusahaan mempengaruhi pengembangan karir saya” 34,0 persen responden

menyatakan kurang setuju. Dapat ditarik kesimpulan bahwa pengembangan karir

di kantor Harian Waspada medan tidak menjadikan lamanya masa kerja karyawan

sebagai alasan untuk memperoleh kenaikan jabatan atau peningkatan karir yang

lebih baik.

Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian sebelumnya oleh Ichwan

Prastowo (2015), I kadek Arta Subawa dan I Wayan Mudhiarta Utama (2013).

Yang mana hasil dari penelitian tersebut menunjukkan adanya pengaruh positif

signifikan antara pengembangan karir terhadap kepuasan kerja karyawan.

Universitas Sumatera Utara


67

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam

penelitian ini, maka diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Variabel pelatihan dan variabel pengembangan karir secara serempak

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan Harian

Waspada Medan.

2. Variabel Pelatihan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kepuasan

karyawan Harian Waspada Medan.

3. Variabel Pengembangan karir berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan karyawan Harian Waspada Medan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti memberi saran

sebagai berikut:

1. Variabel pelatihan kerja memiliki pengaruh positif tidak signifikan terhadap

kepuasan kerja karyawan Harian Waspada Medan. Sebagian karyawan Harian

Waspada Medan merasa pelaksanaan pelatihan yang disediakan oleh

perusahaan belum sepenuhnya sesuai dengan apayang dibutuhkan para

karyawan untuk mendorong kinerja yang lebih baik. Oleh sebab itu

perusahaan diharapkan mampu untuk menemukan cara yang lebih efektif

dalam memberikan pelatihan yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan

Universitas Sumatera Utara


68

karyawannya, sehingga tujuan dan manfaat dari pelatihan yang diadakan

tercapai dan dapat berguna dalam pelaksanaan pekerjaan para karyawan

Harian Waspada Medan.

2. Variabel pengembangan karir memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadap kepuasan kerja karyawan Harian Waspada Medan. Namun ada

sebagian karyawan yang menyatakan kurang puas dengan pengembangan

karir yang ada pada kantor Harian Waspada Medan. Para karyawan yang

merasa dirinya tidak mendapatkan peningkatan karir yang Baik meskipun

telah memiliki masa kerja yang cukup lama di kantor Harian Waspada

Medan. Hal ini mempengaruhi kepuasan karyawan tersebut terhadap

pekerjaannya. Maka peneliti mensarankan kepada pihak perusahaan untuk

memperhatikan proses dalam pengembangan karir seperti syarat-syarat yang

harus dipenuhi karyawan untuk promosi jabatan, serta memberikan perlakuan

yang adil pada setiap karyawan dalam memperoleh kesempatan karir dalam

perusahaan. dan peneliti juga mensarankan kepada para karyawan untuk

selalu meningkatkan pengetahuan, skill dan kinerja sehingga perusahaan

dapat mempertimbangkan karyawan yang akan mendapatkan pengembangan

karir seperti promosi.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas untuk mengukur kepuasan

kerja karyawan sehingga disarankan bagi peneliti selanjutnya diharapkan

memperhatikan variabel tersebut dengan mengembangkan indikator yang

lebih tepat atau menambahkan variabel lainnya seperti motivasi, kompensasi,

Universitas Sumatera Utara


69

budaya organisasi dan variabel lainnya yang lebih relevan yang memiliki

pengaruh terhadap kepuasan karyawan Harian Waspada Medan.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Ardana, K. I., Ni, W. M., & I Wayan, U. M. (2012). Manajemen Sumber Daya
Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Batubara, L. (2016). Pengaruh Pelatihan dan Keterlibatan Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan Di Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara.
Medan: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Dessler, G. (2009). Manajemen SDM. Jakarta: Indeks.
Erlina. (2011). Metodologi Penelitian. Medan: Pusat Sistem Informasi Universitas
Sumatera Utara.
Gary, D. (2006). Manajemen SDM. Jakarta: Indeks.
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Glorianto, F. (2005). Analisis Pengaruh Motivasi Mengikuti Pelatihan Dan Peran
Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Orientasi
Pembelajaran (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pekalongan).
[Skripsi]. Semarang (ID): Universitas Diponegoro.

Hamalik, O. (2007). Pengembangan SDM Manajemen Pelatihan


Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasibuan, M. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Luthans, F. (2006). Perilaku Organisasi. (A. Vivin, P. Shekar, & R. Winong,
Trans.) Yogyakarta: Andi.
Mangkunegara, A. P. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Manullang. (2008). Dasar Dasar Manajemen. Yogyakarta: UGM.
Martoyo, S. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Mathis, R. L., & Jackson, J. H. (2014). Human Resource. Jakarta: Salemba
Empat.
Mathis, R., & Jackson. (2006). Human Resources Development (Track MBA
series/terjemahan). Jakarta: Prestasi Pustaka.
Mondy, W. R. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia (10 ed.). Jakarta:
Erlangga.
Noe, H., Gerhart, & Wright. (2008). Human Resource Management: Gaining a

70
Universitas Sumatera Utara
71

Competitive Advantage. New York: Mcgraw-Hill.


Panggabean, M. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Rivai, & Veithzal. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Rivai, & Veitzhal. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan
dari Teori ke Praktek. Jakarta: Murai Kencana.
Rivai, Veitzhal, Mulyadi, & Deddy. (2012). Kpemimpinan dan Perilaku
Organization. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Robbins, S., & Timothy, J. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Salemba Empat.
Situmorang, Helmi, S., & Muslich, L. (2014). Analisis Data Untuk Riset
Manajemen dan Bisnis. Medan: USU Press.
Situmorang, S. H., & Luthfi, M. (2014). Analisis Data. Medan: USU Press.
Soewadji. (2012). Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Mitra Wacana
Media.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sutrisno, E. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
T, H., & Handoko. (2009). Manajemen (2 ed.). Yogyakarta: BPFE.
Wagonhurs, C. (2006). Developing Effectives Training Program. Journal Of
Research Administration , 33 (2), 77.
Wibowo. (2012). Manajemen Kinerja. Jakarta: Raja Grafindo.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP


KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI HARIAN WASPADA MEDAN

Responden yang terhormat,

Saya mohon kesediaan saudara/saudari untuk mengisi daftar pertanyaan


(kuesioner) penelitian ini.Informasi yang Saudara/i adalah sebagai data penelitian
dalam rangka penyusunan skripsi.Informasi yang Saudara/i berikan merupakan
bantuan yang sangat berarti dalam penyelesaian penelitian ini.Atas bantuan
Saudara/i, saya ucapkan terima kasih.

I. Identitas responden

Jenis Kelamin :

Usia :

Tingkat Pendidikan :

Lama bekerja :

II. Petunjuk Pengisian


1. Silahkan anda pilih jawaban yang menurut anda paling sesuai dengan
memberikan tanda (√) pada pilihan jawaban yang tersedia.
Keterangan:
SS =Sangat Setuju
S =Setuju
KS =Kurang Setuju
TS =Tidak Setuju
STS =Sangat Tidak Seuju
2. Setiap pertanyaan hanya membutuhkan satu jawaban saja.
3. Mohon memberikan jawaban yang sebenarnya karena tidak akan
mempengaruhi pekerjaan anda

72
Universitas Sumatera Utara
73

III. Kuesioner Penelitian


A. Pelatihan Kerja (X1)
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
Variabel Pelatihan (X1) SS S KS TS STS
Instruktur
1. Instruktur dalam pelatihan
mampu menyampaikan materi
dengan baik
2. Instruktur menyampaikan
contoh yang berkaitan dengan
kegiatan yang terjadi di
perusahaan.
3. Instruktur menguasai materi
pelatihan yang diberikan
kepada Bapak/Ibu.
4. Instruktur menyampaikan
materi dengan metode yang
sesuai dengan jenis pelatihan
yang dibutuhkan peserta
pelatihan.
Peserta
5. Peserta memahami isi materi
pelatihan yang diberikan.
6. Para peserta diberikan
kesempatan untuk
memberikan umpan balik
dalam pelatihan.
7. Pelatihan yang diberikan
sudah sesuai dengan
kemampuan Bapak/Ibu.
8. Peserta pelatihan memiliki
antusias yang tinggi.
Materi Pelatihan
9. Materi pelatihan yang
diberikan sudah sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan
10. Materi pelatihan sudah sesuai
dengan tujuan perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


74

11. Materi pelatihan bermanfaat


bagi Bapak/Ibu.
12. Materi pelatihan mampu
menambah keterampilan
peserta dalam bekerja.

B. Pengembangan Karir

No. Pernyataan Pilihan Jawaban


Variabel Pengembangan Karir (X2) SS S KS TS STS
Latar Belakang Pendidikan
1. Pendidikan yang saya peroleh
sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan saya.
2. Pendidikan yang saya peroleh
mampu mengembangkan karir
saya.
3. Ilmu yang saya miliki
bermanfaat untuk
pengembangan karir saya.
4. Karir saya dapat meningkat
apabila saya rajin
meningkatkan kemampuan
saya.
Pengalaman Kerja
5. Masa kerja saya diperusahaan
mempengaruhi
pengembangan karir saya.
6. Semakin lama saya bekerja di
perusahaan semakin baik pula
karir yang saya dapatkan.
7. Pelatihan yang saya peroleh
bermanfaat dalam
mengembangkan karir saya.
8. Pelatihan yang saya peroleh
memampukan saya
melakukan pekerjaan pada
jenjang karir yang lebih tinggi

Universitas Sumatera Utara


75

C. Kepuasan Kerja
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
Variabel Kepuasan Kerja (Y) SS S KS TS STS
Persepsi yang berkaitan dengan Pekerjaan
1. Saya merasa puas terhadap
keadilan ditempat saya
bekerja.
2. Saya merasa senang dengan
pekerjaan saya.
3. Saya bersemangat dalam
mengerjakan semua pekerjaan
saya
4. Saya mendapatkan dukungan
semangat dari rekan kerja.
Kepuasan Karyawan terhadap situasi kerja
5. saya merasa pekerjaan saya
sesuai dengan kemampuan
saya.
6. Saya merasa nyaman dengan
kemampuan saya dalam
bekerja.
7. Saya merasa puas dengan
lingkungan pekerjaan saya
saat ini.
8. Pinpinan saya mampu
menghargai hasil kerja saya.

Universitas Sumatera Utara


76

LAMPIRAN 2 Uji Validitas

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Pelatihan Kerja 73.10 499.955 .931 .994
Pelatihan Kerja 73.40 503.076 .960 .994
Pelatihan Kerja 72.87 505.430 .919 .994
Pelatihan Kerja 73.20 497.890 .967 .994
Pelatihan Kerja 73.43 510.323 .893 .995
Pelatihan Kerja 73.33 509.195 .908 .994
Pelatihan Kerja 73.60 506.662 .927 .994
Pelatihan Kerja 73.53 498.189 .949 .994
Pelatihan Kerja 73.40 499.697 .966 .994
Pelatihan Kerja 73.40 499.697 .966 .994
Pelatihan Kerja 73.23 501.978 .927 .994
Pelatihan Kerja 73.33 504.092 .954 .994
Pengembangan Karir 73.30 512.838 .927 .994
Pengembangan Karir 73.33 508.506 .927 .994
Pengembangan Karir 73.53 508.533 .926 .994
Pengembangan Karir 73.63 510.378 .923 .994
Pengembangan Karir 73.37 507.413 .945 .994
Pengembangan Karir 72.97 497.137 .940 .994
Pengembangan Karir 73.23 498.737 .968 .994
Pengembangan Karir 73.23 498.737 .968 .994
Kepuasan Kerja 73.33 497.540 .964 .994
Kepuasan Kerja 73.70 510.562 .925 .994
Kepuasan Kerja 73.37 516.723 .901 .995
Kepuasan Kerja 73.87 505.844 .909 .994
Kepuasan Kerja 73.43 508.737 .938 .994
Kepuasan Kerja 73.67 510.506 .922 .994
Kepuasan Kerja 73.23 508.254 .931 .994
Kepuasan Kerja 73.67 512.299 .926 .994

Uji Reliabilitas
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.995 28

Universitas Sumatera Utara


77

LAMPIRAN 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%)


Laki-laki 29 61,7
Perempuan 18 38,3
Jumlah 47 100

LAMPIRAN 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Responden Jumlah Responden Persentase(%)


6 12,8
31-40 18 38,3
41-50 16 34,0
7 14,9
Jumlah 47 100

LAMPIRAN 5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan


K
Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Persentase(%)
SLTA-SMA/ sederajat 16 34,0
Diploma 9 19,2
Sarjana 22 46,8
Jumlah 47 100

LAMPIRAN 6 Karateristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Lama Bekerja (Tahun) Jumlah Responden Persentase(%)


8 17,0
11-20 14 29,8
21-30 16 34,0
9 19,2
Jumlah 47 100

LAMPIRAN 7
Analisis Deskriptif Variabel
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pelatihan Kerja 47 31.00 41.00 36.3830 2.34570

Pengembangan Karir 47 21.00 27.00 23.9362 1.50945

Kepuasan Kerja 47 18.00 29.00 22.8511 2.62081

Universitas Sumatera Utara


78

LAMPIRAN 8
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pelatihan Kerja
Sangat Setuju Kurang Tidak Sangat Total
No. Setuju Setuju Setuju Tidak
Item Setuju
F % F % F % F % F % F %
1. 0 0 15 31,9 15 31,9 11 23,4 6 12,8 47 100
2. 0 0 19 40,4 18 38,3 7 14,9 3 6,4 47 100
3. 0 0 13 27,7 13 27,7 12 25,5 9 19,1 47 100
4. 0 0 22 46,8 15 31,9 6 12,8 4 8,5 47 100
5. 0 0 18 38,3 18 38,3 8 17,0 3 6,4 47 100
6. 0 0 20 42,5 18 38,3 6 12,8 3 6,4 47 100
7. 0 0 15 31,9 16 34,0 11 23,4 5 10,7 47 100
8. 0 0 19 40,4 18 38,3 7 14,9 3 6,4 47 100
9. 0 0 14 29,8 16 34,0 12 25,5 5 10,7 47 100
10. 0 0 14 29,8 16 34,0 12 25,5 5 10,7 47 100
11. 0 0 19 40,4 17 36,1 8 17,0 3 6,4 47 100
12. 0 0 23 48,9 14 29,8 6 12,8 4 8,5 47 100

LAMPIRAN 9
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pengembangan Karir
Sangat Setuju Kurang Tidak Sangat Total
No. Setuju Setuju Setuju Tidak
Item Setuju
F % F % F % F % F % F %
1. 0 0 20 42,5 12 25,5 12 25,5 3 6,4 47 100
2. 0 0 22 46,8 14 29,8 9 19,1 2 4,3 47 100
3. 0 0 24 51,0 14 29,8 7 14,9 2 4,3 47 100
4. 0 0 19 40,4 16 34,0 10 21,2 2 4,3 47 100
5. 0 0 23 48,9 16 34,0 6 12,8 2 4,3 47 100
6. 0 0 18 38,3 14 29,8 9 19,1 6 12,8 47 100
7. 0 0 22 46,8 14 29,8 9 19,1 2 4,3 47 100
8. 0 0 24 51,0 14 29,8 7 14,9 2 4,3 47 100

LAMPIRAN 10
Distribusi Jawaban Responden terhadap Kepuasan Kerja
Sangat Setuju Kurang Tidak Sangat Total
No. Setuju Setuju Setuju Tidak
Item Setuju
F % F % F % F % F % F %
1. 0 0 16 34,0 19 40,4 10 21,2 2 4,3 47 100
2. 0 0 17 36,1 22 46,8 6 12,8 2 4,3 47 100
3. 0 0 17 36,1 24 51,0 4 8,5 2 4,3 47 100
4. 0 0 16 34,0 22 46,8 8 17,0 1 2,2 47 100
5. 0 0 14 29,8 21 44,7 10 21,2 2 4,3 47 100
6. 0 0 15 31,9 22 46,8 8 17,0 2 4,3 47 100
7. 0 0 18 38,3 24 51,0 5 10,7 0 0 47 100
8. 0 0 18 38,3 25 53,2 4 8,5 0 0 47 100

Universitas Sumatera Utara


79

LAMPIRAN 11
Hasil Regresi Linier Berganda
a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta

1(Constant) 2.820 7.666 .368 .715

Pelatihan .188 .157 .168 1.196 .238

Pengembangan Karir .551 .244 .317 2.256 .029


a.Dependent Variabel: Kepuasan Kerja

LAMPIRAN 12 Uji Normalitas dengan Histogram

LAMPIRAN 13 Uji Normalitas dengan Probability Plot

Universitas Sumatera Utara


80

LAMPIRAN 14 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual
N 47
a
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 2.42720972
Most Extreme Differences Absolute .076
Positive .076
Negative -.066
Kolmogorov-Smirnov Z .522
Asymp. Sig. (2-tailed) .948
a. Test distribution is Normal.

LAMPIRAN 15 Uji Multikolinearitas


a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
(Constant)
1 2.820 7.666 .368 .715
Pelatihan .188 .157 .168 1.196 .238 .985 1.016
Pengembangan
.551 .244 .317 2.256 .029 .985 1.016
Karir

LAMPIRAN 16 Uji Heteroskedastisitas dengan Scatterplot

Universitas Sumatera Utara


81

LAMPIRAN 17 Hasil Uji Glejser Heteroskedastisitas


a
Coefficients

Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) 4.283 4.673 .917 .364

Pelatihan .021 .096 .034 .224 .824 .985 1.016

Pengembangan
-.132 .149 -.134 -.890 .379 .985 1.016
Karir

a. Dependent Variable: absut

LAMPIRAN 18 Hasil Uji F Signifikansi Simultan (Uji F)

b
ANOVA

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.


a
1 Regression 44.955 2 22.478 3.649 .034

Residual 271.002 44 6.159

Total 315.957 46

a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: Y

LAMPIRAN 19
Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 2.820 7.666 .368 .715

X1 .188 .157 .168 1.196 .238

X2 .551 .244 .317 2.256 .029

a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja

Universitas Sumatera Utara


82

LAMPIRAN 20

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi


b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .477 .242 .203 2.48176 1.124

a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: Y

LAMPIRAN 21 Distribusi Jawaban Pra Survey

Pelatihan Kerja (X1)


PX11 PX12 PX13 PX14 PX15 PX16 PX17 PX18 PX19 PX110 PX111 PX112
4 5 4 4 4 4 5 2 5 3 2 4
4 5 4 5 5 4 4 3 3 4 3 2
2 4 4 4 4 3 2 2 3 2 2 3
4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4
3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2
4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4
2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2
2 4 4 4 4 3 2 2 3 2 2 3
4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4
3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2
4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4
2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2
3 3 2 1 3 2 5 4 4 2 4 4
4 4 3 2 1 3 2 2 3 3 4 4
4 4 4 3 2 1 4 3 3 4 2 4
4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 2 2
4 2 4 4 4 3 1 4 1 4 3 2
2 4 4 4 4 3 2 2 3 2 2 3
4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4
2 4 4 4 4 3 2 2 3 2 2 3
4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4
3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2
4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4
4 2 2 4 4 4 3 4 4 2 2 2

Universitas Sumatera Utara


83

2 4 4 4 4 3 2 2 3 2 2 3
4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4
3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2
4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4
4 4 3 2 1 3 1 1 2 3 4 5
4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4

Pengembangan Karir (X2)

PX21 PX22 PX23 PX24 PX25 PX26 PX27 PX28


4 3 4 4 4 2 2 4
4 4 4 4 4 3 3 2
2 5 5 3 2 4 4 4
5 5 5 4 5 5 4 5
2 3 2 3 3 2 3 3
5 5 4 5 5 4 4 4
3 4 5 2 1 3 4 4
2 5 5 3 2 4 4 4
5 5 5 4 5 5 4 5
2 3 2 3 3 2 3 3
5 5 4 5 5 4 4 4
3 3 2 3 3 2 3 3
3 5 4 3 2 4 1 4
4 4 5 3 3 5 2 4
4 2 2 4 3 4 3 4
4 3 3 4 4 4 4 2
2 2 3 4 4 5 4 2
2 5 5 3 2 4 4 4
5 5 5 4 5 5 4 5
2 5 5 3 2 4 4 4
5 5 5 4 5 5 4 5
2 3 2 3 3 2 3 3
5 5 4 5 5 4 4 4
4 5 4 4 3 2 4 2
2 5 5 3 2 4 4 4
5 5 5 4 5 5 4 5
2 3 2 3 3 2 3 3
5 5 4 5 5 4 4 4
5 3 3 3 3 3 2 5
4 5 5 4 5 5 4 4

Universitas Sumatera Utara


84

Kepuasan Kerja (Y)

PY1 PY2 PY3 PY4 PY5 PY6 PY7 PY8


4 2 3 4 4 3 2 4
4 3 2 4 4 4 3 5
4 3 4 3 2 1 3 2
5 4 5 5 5 4 5 5
2 2 3 3 2 3 3 2
5 4 5 5 5 4 5 4
3 3 2 2 1 3 2 4
4 3 4 3 2 1 3 2
5 4 5 5 5 4 5 5
2 2 3 3 2 3 3 2
5 4 5 5 5 4 5 4
2 3 3 2 3 3 2 3
3 5 4 3 2 4 4 3
4 2 1 3 3 2 4 2
4 4 2 4 3 3 2 4
4 3 5 4 4 3 3 5
2 4 4 4 4 4 3 4
4 3 4 3 2 1 3 2
5 4 5 5 5 4 5 5
4 3 4 3 2 1 3 2
5 4 5 5 5 4 5 5
2 2 3 3 2 3 3 2
5 4 5 5 5 4 5 4
4 3 1 4 3 2 1 4
4 3 4 3 2 1 3 2
5 4 5 5 5 4 5 5
2 2 3 3 2 3 3 2
5 4 5 5 5 4 5 4
5 2 2 3 3 2 2 1
5 5 4 4 5 5 4 5

LAMPIRAN 22 Distribusi Jawaban Responden

Pelatihan Kerja (X1)


PX11 PX12 PX13 PX14 PX15 PX16 PX17 PX18 PX19 PX110 PX111 PX112
3 3 3 2 5 3 4 3 3 2 3 5
3 3 3 4 3 2 4 3 5 3 3 5

Universitas Sumatera Utara


85

3 4 3 2 3 4 3 3 2 4 3 5
4 3 2 3 3 2 5 2 3 2 3 2
2 2 4 3 5 3 4 3 5 2 3 5
3 2 4 2 3 2 2 4 3 3 4 3
3 3 3 5 3 2 4 3 4 3 5 3
5 3 2 3 2 4 3 3 2 5 3 3
2 4 5 4 3 2 2 2 3 2 3 2
5 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 4
2 2 4 3 4 2 2 3 2 3 3 3
3 4 3 2 3 4 3 4 3 4 3 3
3 3 5 2 3 2 4 3 4 3 2 3
4 3 3 4 3 2 2 3 2 5 2 3
2 3 5 3 3 3 2 3 2 2 4 3
2 5 2 2 2 3 2 4 3 3 3 4
4 2 2 3 3 2 5 3 4 3 3 2
3 4 5 2 3 4 3 2 2 2 3 2
2 3 4 4 3 2 4 2 5 3 2 3
5 2 3 3 2 2 2 3 2 2 5 3
4 3 2 3 3 3 2 2 3 4 3 2
2 2 3 5 2 2 5 3 5 3 2 3
4 3 2 3 2 5 3 3 2 5 3 3
3 2 3 5 2 2 4 2 4 2 2 3
2 4 5 3 3 2 5 2 2 3 3 3
5 2 2 3 3 3 2 3 2 4 2 3
4 3 2 3 2 3 2 2 4 2 4 2
3 3 3 4 2 3 4 2 3 5 3 3
2 3 4 4 3 2 3 2 5 4 2 2
3 2 5 2 2 3 2 3 2 2 3 2
4 4 3 2 4 3 3 2 4 4 2 3
2 2 4 3 4 2 4 2 4 4 2 3
2 2 5 3 4 3 3 5 3 2 4 2
2 3 4 3 4 3 3 2 4 4 2 3
2 2 4 3 4 3 3 5 3 4 2 4
5 2 2 2 3 2 5 2 4 2 2 3
4 3 2 5 2 2 3 4 2 3 2 3
2 3 4 3 2 3 2 3 3 4 3 4
5 2 2 3 2 3 2 3 3 2 4 2
3 4 5 2 2 5 3 4 2 5 2 3
3 2 4 2 2 3 4 2 4 2 2 4
2 3 4 3 4 5 2 4 2 3 4 2
3 2 4 3 5 3 3 2 4 2 5 2

Universitas Sumatera Utara


86

4 5 2 2 2 4 2 3 3 4 2 4
4 5 3 2 2 4 3 4 2 4 2 3
3 2 5 2 2 3 4 2 4 2 4 2
4 2 2 3 4 3 3 5 3 3 4 2

Pengembangan Karir (X2)


PX21 PX22 PX23 PX24 PX25 PX26 PX27 PX28
3 3 4 4 3 3 3 3
3 3 3 4 3 5 3 2
3 2 3 3 4 3 3 3
3 2 3 4 3 3 3 3
3 3 4 4 3 3 3 3
4 3 3 5 3 3 3 3
3 4 3 4 3 3 3 3
3 2 4 4 3 3 3 4
3 2 3 3 4 3 4 2
3 4 3 2 3 5 4 2
5 3 3 3 3 4 2 3
3 3 4 2 3 4 2 3
3 5 3 2 3 3 2 3
2 3 3 3 4 2 3 3
3 5 3 2 2 3 3 4
3 4 3 3 2 3 2 3
4 3 3 2 3 2 3 3
3 4 3 2 2 3 3 5
3 3 2 3 3 2 3 4
2 3 4 4 2 3 2 3
3 4 2 2 2 3 4 2
2 3 3 5 3 2 3 3
3 4 2 2 2 3 3 4
4 3 2 3 4 2 2 3
2 3 4 2 2 3 3 2
2 3 2 4 3 2 2 3
3 4 2 3 2 3 2 3
4 3 2 2 3 5 3 2
2 3 5 3 3 2 3 5
5 2 3 3 2 4 3 4
2 4 2 3 3 2 2 3
2 4 2 3 2 4 3 4
3 3 5 2 3 2 3 4

Universitas Sumatera Utara


87

2 3 2 3 5 2 3 3
2 3 2 3 5 2 4 2
4 2 3 3 3 2 4 2
4 2 2 2 2 4 4 2
2 3 2 3 4 2 5 2
4 2 3 4 2 4 2 3
4 2 3 3 2 4 4 2
3 3 3 4 3 2 5 2
4 2 3 2 2 4 2 3
4 2 3 2 2 4 4 2
2 3 4 3 4 3 2 3
4 2 3 2 2 5 4 2
5 2 2 3 3 5 2 3
4 2 3 2 3 5 2 3

Kepuasan Kerja (Y)


PY1 PY2 PY3 PY4 PY5 PY6 PY7 PY8
4 3 3 3 2 3 3 3
3 3 4 4 4 3 3 3
4 3 2 3 2 4 2 3
4 3 2 3 2 4 4 3
2 4 3 4 4 3 2 3
2 5 3 3 2 4 4 3
5 3 2 4 4 3 2 3
4 4 4 4 4 3 2 3
3 3 2 2 3 4 2 3
2 3 2 2 3 4 4 3
3 3 2 4 4 3 2 3
4 3 3 3 2 4 3 4
3 4 5 4 4 3 3 3
3 3 2 4 4 3 3 2
3 2 3 2 3 4 3 4
3 5 4 5 4 2 3 3
4 3 3 3 3 4 2 2
2 2 4 4 4 3 3 2
3 4 3 2 2 3 2 3
3 2 5 3 2 3 2 3
2 3 2 3 3 5 3 2
3 2 3 3 2 3 2 3
3 2 3 2 2 3 2 3

Universitas Sumatera Utara


88

3 2 3 2 2 3 2 3
4 3 3 3 2 3 2 3
2 2 3 2 2 3 2 2
3 2 3 2 2 3 2 2
2 2 3 2 2 3 2 2
3 2 3 2 3 2 2 2
2 2 3 3 4 2 3 4
4 2 3 2 5 3 3 2
2 3 2 3 3 5 3 2
3 2 3 2 5 2 4 3
4 2 3 2 3 2 2 2
2 3 2 3 3 2 4 3
5 3 2 3 3 2 3 3
2 4 2 3 3 2 3 4
2 3 2 2 3 3 3 3
2 3 2 3 3 2 3 3
3 2 3 2 3 2 3 3
3 2 3 2 3 2 3 2
2 3 2 3 3 3 3 2
2 3 2 3 3 2 3 2
3 2 3 3 3 2 3 2
4 4 2 3 3 3 3 2
2 3 3 3 3 2 3 2
3 3 3 3 3 2 3 2

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai