CABANG
2. Sistem Sentralisasi
yaitu sistem transaksi antar kantor Cabang, dimana Cabang yang satu
dengan Cabang yang lain melakukan perhitungan utang-piutang secara
sentral di Kantor Pusat.
Otonomi Pusat Cabang
b. Kredit:
mencatat penerimaan uang dari Kantor Cabang.
mencatat penerimaan kiriman barang atau pengembalian
barang dari Kantor Cabang.
mencatat pengakuan rugi dari operasi Kantor Cabang.
Rekening Antar Kantor (RAK)
b. Kredit:
mencatat penerimaan kiriman uang dari Kantor Pusat.
mencatat penerimaan dropping barang dari Kantor Pusat.
mencatat laba operasi cabang pada penutupan untuk dilaporkan
kepada Kantor Pusat.
CONTOH SOAL PUSAT
CABANG
Untuk memperluas daerah pemasarannya PT. Indah membuka kantor Cabang di luar kota pada awal
bulan Agustus 2011. Berikut ini adalah transaksi yang terjadi selama bulan Agustus:
5 Agustus : pengiriman uang ke Kantor Cabang sebesar 50 juta rupiah sebagai modal kerja.
6 Agustus : pengiriman barang dagangan ke Kantor Cabang sebesar harga pokoknya Rp
35.500.000,00.
10 Agustus : kantor cabang membeli alat-alat perlengkapan kantor secara tunai Rp
1.250.000,00.
15 Agustus : penjualan oleh Kantor Cabang barang dagangan secara tunai Rp 5.000.000,00 dan secara
kredit Rp 7.500.000,00.
20 Agustus : Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Kantor Cabang adalah: biaya penjualan Rp
500.000,00, biaya promosi Rp 1.000.000,00, gaji karyawan Rp 2.500.000,00 serta biaya telepon &
listrik Rp 1.000.000,00.
25 Agustus : penerimaan pembayaran piutang dari langganan sebesar Rp 8.000.000,00.
28 Agustus : Kantor Pusat membebani Cabang biaya angkut pengiriman Rp 350.000,00, biaya asuransi
Rp 1.000.000,00, dan biaya bank Rp 100.000,00
31 Agustus: Pusat membeli kendaraan bermotor untuk Cabang sebesar Rp 500.000.000,00
JURNAL PUSAT CABANG
Transaksi tanggal 10 Agustus kantor cabang membeli alat-alat perlengkapan kantor secara
tunai Rp 1.250.000,00.
Transaksi tanggal 15 Agustus penjualan oleh Kantor Cabang barang dagangan secara tunai
Rp 5.000.000,00 dan secara kredit Rp 7.500.000,00
Pengiriman uang antar cabang dapat terjadi karena cabang yang satu
mengirimkan sejumlah uang kepada cabang yang lain, baik atas
kemauan sendiri maupun atas kemauan dari Kantor Pusat.
Apabila sejumlah uang yang dikirimkan ke Cabang yang lain, kedua
cabang yang terlibat dalam transaksi tersebut tidak perlu membuat
rekening khusus.
Pencatatan Transfer Kas Antar
Cabang
1. Cabang Penerima
mendebit rekening “Kas”
mengkredit rekening “RAK atau R/K – Kantor Pusat
2. Cabang Pengirim
mendebit rekening “RAK atau R/K – Kantor Pusat
mengkredit rekening “Kas”
3. Kantor Pusat
mendebit rekening “RAK atau R/K – Kantor Cabang penerima
mengkredit rekening “RAK atau R/K – Kantor Cabang pengirim
Contoh Kasus
Jurnal yang dibuat oleh Kantor Cabang Pati dan Kantor Cabang
Kudus adalah sebagai berikut:
Jurnal yang dibuat oleh Kantor Pusat pengiriman barang dagangan dari Kantor Cabang Pati ke
Kantor Cabang Kudus adalah sebagai berikut:
Jurnal yang dibuat oleh Kantor Cabang Pati atas pengiriman barang dagangan dari Kantor Pusat dan
ke Kantor Cabang Kudus adalah sebagai berikut:
Jurnal yang dibuat oleh Kantor Cabang Kudus atas pengiriman barang
dagangan dari Kantor Cabang Pati adalah sebagai berikut:
Aset Lancar
Kas Rp 100.000.000,00 Rp 20.000.000,00 - - Rp 120.000.000,00
Piutang 15.000.000,00 - - 115.000.000,00
Persediaan 100.000.000,00 25.000.000,00 - - 150.000.000,00
R/K – Kantor Cabang - - 25.000.000 -
125.000.000,00
Aset Non Lancar 25.000.000,00
Aset Tetap 40.000.000,00 - - 890.000.000,00
850.000.000,00
Total Aset Rp1.200.000.000,00 Rp 100.000.000,00 Rp 1.275.000.000,00
Liabilitas
Liabilitas Usaha Rp 75.000.000,00 Rp 35.000.000,00 - - Rp 120.000.000,00
Liabilitas Wesel 100.000.000,00 40.000.000,00 - - 140.000.000,00
R/K – Kantor Pusat - 25.000.000,00 25.000.000 -
-
Modal
Modal Usaha 1.025.000.000,00 - -
- 1.025.000.000,00
Laporan Laba/Rugi (Income Statement)
Keterangan Kantor Pusat Kantor Cabang
Biaya Operasi:
Biaya Administrasi Rp 10.000.000,00 Rp 7.000.000,00
Biaya Penjualan 15.000.000,00 8.000.000,00
Biaya Penyusutan 10.000.000,00 5.000.000,00
Biaya Gaji 15.000.000,00 5.000.000,00
Biaya Operasi:
Biaya Administrasi Rp 10.000.000,00 Rp 7.000.000,00 - - Rp 17.000.000,00
Biaya Penjualan 15.000.000,00 8.000.000,00 - - 23.000.000,00
Biaya Penyusutan 10.000.000,00 5.000.000,00 - -
Biaya Gaji 15.000.000,00 5.000.000,00 - - 15.000.000,00
20.000.000,00