Anda di halaman 1dari 11

AMDAL Salah Satu Alternatif Pencegahan, Minimasi,

Mitigasi Dampak Negatif dan Pengembangan Dampak


Positif

Rizki Arizal P
A131408018
Pengertian AMDAL

 merupakan instrumen pengelola lingkungan yang terdiri atas


Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL), Analisis
Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan
(RKL), dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL
 menurut PP Nomor 27 tahun 1999 pasal 1 adalah telaahan secara
cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu
rencana usaha dan kegiatan.
Dampak Pembangunan

Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk


meningkatkan kesejahteraan manusia. Dalam
prosesnya tidak terlepas dari penggunaan SDA, baik
yang terbarukan maupun tak terbarukan
Pembangunan itu sendiri dapat menimbulkan
dampak terhadap sumberdaya alam,yaitu dampak
positif (dikembangkan) dan dampak negatif
(diminimalisir).
lanjutan

Dampak Positif
meningkatkan kemakmuran.
memperluas lapangan pekerjaan
Mendatangkan devisa

Dampak Negatif
pencemaran air, tanah dan udara
Merusak keanekaragaman hayati
Kebijakan Pengelolaan Lingkungan
AMDAL termasuk pada perangkat pencegahan yang
bersifat pre-emptive, mengantisipasi dampak serta
konsekuensi dari suatu rencana kegiatan terhadap
Iingkungan hidup dan manusia.
Tujuan AMDAL adalah untuk mencegah,
menanggulangi (mitigasi), dan menetralkan dampak
lingkungan yang siginifikan dari rencana kegiatan
yang akan dilaksanakan
Mitigasi Lingkungan

Secara umum mitigasi lingkungan adalah merupakan


upaya-upaya untuk mencegah dampak negatif yang
diperkirakan akan terjadi atau  telah terjadi karena
adanya rencana kegiatan atau menanggulangi dampak
negatif yang timbul sebagai akibat adanya suatu
kegiatan/usaha.
Mitigasi Lingkungan dalam konteks mencegah atau
mengendalikan dampak negatif dari suatu rencana
kegiatan dapat dilakukan melalui proses (AMDAL) atau
Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan/atau Upaya
Pemantauan Lingkungan (UPL).
Peran AMDAL
Pembangunan yang pesat memberikan pula dampak
negatif berupa meningkatnya tekanan terhadap
lingkungan, karena kurang memperhatikan daya
dukung dan daya tampung lingkungan
Lanjutan

AMDAL tidak optimal karena :


Pemrakarsa melihatnya sebagai beban
Tidak ada insentif dan disinsentif bagi pemrakarsa
AMDAL lebih dipandang sebagai instrumen perijinan
daripada sebagai instrumen pencegahan dampak
lingkungan
Lemahnya penegakan hukum.
Belum ada integrasi antara AMDAL, Ijin lokasi dan Ijin
operasi.
Isi Kajian AMDAL
AMDAL bukan merupakan ijin, tetapi merupakan
persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan
ijin lingkungan dan ijin dalam melakukan usaha atau
kegiatan yang diterbitkan oleh pejabat yang
berwenang. Secara ilmiah sebenarnya bahwa dalam
AMDAL telah dikaji semua hal-hal yang berkaitan
dengan dampak termasuk gangguan yang mungkin
terjadi.
K
A
-
A
N
D

R
A
L

KN
D
A

LL

-
R
P
Andal berisi telaahan secara cermat terhadap dampak penting
L kegiatan. Dampak-dampak penting yang telah
dari suatu rencana
diindetifikasi, untuk menentukan dasar-dasar pengelolaan
dampak yang akan dilakukan untuk meminimalkan dampak
negatif dan memaksimalkan dampak positif
Kesimpulan
Dalam konteks mencegah atau mengendalikan
dampak negatif dari suatu rencana kegiatan dapat
dilakukan melalui proses analisis mengenai dampak
lingkungan (AMDAL) atau Upaya Pengelolaan
Lingkungan (UKL) dan/atau Upaya Pemantauan
Lingkungan (UPL).
Masih ada yang pemrakarsa yang tidak melaksanakan
pengelolaan dan pemantauan sebagaimana yang
tercantum dalam dokumen lingkungan sehingga
masih saja terjadi pencemaran

Anda mungkin juga menyukai