Desa Kedisan,Kecamatan

Tegallalang, Kabupaten
Gianyar , Provinsi Bali
Perbekel Kedisan
Dewa Ketut Raka
25 Mei 2023 PERBEKEL KEDISAN | RAPAT TERBUKA
 Letak Geografis
• Desa Kedisan Merupakan salah satu Desa Wisata dan seni budaya yang terletak di Kecamatan Tegallalang
Kabupaten Gianyar
• Sebagai Gudangnya seni dan wisata alam yang di dukung oleh Potensi Alam dan Budaya
• Desa Kedisan Merupakan bagian Wilayah Administrasi Kecamatan Tegallalang
• Secara Tofografi batas administrasi sebaga beriut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sebatu
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tampaksiring
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kenderan
- Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tegallalang
• Luas Wilayah Desa Kedisan, 688 Ha atau 1,87 % Luas Kabupaten Gianyar.
Secara Administratif Desa Kedisan Terbagi menjadi 7 banjar dinas yang meliputi :
- Banjar Dinas Tangkup
Banjar Dinas Kebon
Banjar Dinas Pakudui
PERBEKEL KEDISAN | RAPAT TERBUKA

Banjar Dinas Bayad

Banjar Dinas Kedisan Kaja
Banjar Dinas Kedisan Kelod
Banjar Dinas Cebok
 Demogra
Jumlah fi Jumlah Laki
penduduk Laki
2.818
5.650Jiw Jiwa
a
PERBEKEL KEDISAN | RAPAT TERBUKA

Jumlah Kepala Jumlah

Keluarga Perempuan
1.181K 2.887
K Jiwa
RT
Congratulation
1.Pengukuhan Desa Sadar Hukum dari Kementrian
Hukum
dan HAM Tahun 2022
" Anubawa Sasana Desa "
PERBEKEL KEDISAN | RAPAT TERBUKA

2. Pembentukan Paralegal
di Desa Kedisan
Struktur Organisasi
POSYAMKUMHAMDESA
Penyuluhan
kesadaran hukum
P3A KDRT
Kegiatan Pelayanan
Hukum di Ruang
Pelayanan Hukum di
Desa
 PENERAPAN HUKUM ADAT

DESA ADAT SANGAT PENTING BAGI KEHIDUPAN UMAT HINDU DI BALI. HAL ITU DISEBABKAN
SEMUA UMAT HINDU YANG MERUPAKAN PENDUDUK MAYORITAS DI PULAU BALI ADALAH ANGGOTA
DESA ADAT. DIMANA DESA ADAT MAUPUN DESA PAKRAMAN AGAR MEMILIKI PERATURAN YANG
TERTULIS YANG DISEBUT DENGAN AWIG-AWIG.
AWIG-AWIG ATAU PERATURAN DESA ADAT SANGAT PENTING KARENA DISAMPING SEBAGAI
ATURAN PELAKSAAN DI DALAM WADAH SEBAGAI SATU KESATUAN TRADISI DAN TATA KRAMA
PERGAULAN HIDUP YANG DIWARISKAN SECARA TURUN TEMURUN DAN DIIKAT OLEH FALSAFAH TRI
HITA KARANA ( TIGA PENYEBAB TERCIPTANYA KEBAHAGIAN ) DIMANA DESA ADAT DAN AWIG-AWIG
SESUAI DENGAN FUNGSI DAN POSISISNYA AKAN SELALU BERPERAN AKTIF DALAM RANGKA
MENJARING NILAI-NILAI BARU DALAM PEMBANGUNAN, MENINGKATKAN KENYAMANAN DAN
KEAMANAN SEHINGGA PENERAPANNYA MUTLAK DIPERLUKAN.
NILAI -NILAI BARU DALAM PEMBANGUAN BERSAMAAN DENGAN ADANYA PERUBAHAN YANG
TERJADI PADA KEHIDUPAN MASYARAKAT TERUTAMA MASYARAKAT DI BALI SANGAT JELAS TERLIHAT
DENGAN ADANYA BUDAYA, SUKU, AGAMA DAN RAS YANG BERBEDA SEIRING DENGAN PERUBAHAN
ZAMAN YANG SIGNIFIKAN.
 CONTOH KASUS YANG PERNAH TERJADI
DAN DISELESAIKAN DI SALAH SATU DESA ADAT YANG BERADA DI DESA KEDISAN

DI BANJAR KEBON DESA KEDISAN KECAMATAN TEGALLALANG PERNAH TERJADI SEBUAH PERMASALAHAN YAITU
PERKELAHIAN ANTAR REMAJA YANG MENGAKIBATKAN KEDUA WARGA TERSEBUT MENGALAMI LUKA RINGAN
YAITU:
1. Nama : I Made Taram
Alamat : Br. Kebon Desa Kedisan Kecamatan Tegallalang Kabupaten Gianyar
2. Nama : I Gede Sutarsa
Alamat : Br. Tangkup Desa Kedisan Kecamatan Tegallalang Kabupaten Gianyar.
I.PERMASALAHAN
Adanya saling pandang antara 2 remaja tersebut yang mengakibatkan perkelahian berakibat pada kedua remaja tersebut
mengalami luka dan memar.
II.LANGKAH-LANGKAH TINDAK LANJUT
• Diselesaikan di Lingkungan Keluarga 2 belah pihak/ Remaja
• Karena telah terjadi perkelahian di Lingkungan Desa Adat Kebon berujung pada menetesnya darah sesuai dengan
Awig-Awig yang berlaku mereka / Kedua belah Pihak keluarga diharuskan memenuhi sanksi adat berupa Percaruan di
Pura Khayangan Tiga Desa Adat Kebon.
TERIMA
KASIH