Anda di halaman 1dari 9

PENGEMBANGAN APLIKASI

KOMPUTERISASI KEGIATAN
PERTANAHAN (KKP)

TAHUN 2023
MAKSUD
 Maksud dari Pengembangan Aplikasi Komputerisasi Kegiatan Pertanahan ini
adalah untuk menyesuaikan alur bisnis proses pada layanan pertanahan sesuai
dengan peraturan perundangan yang terbaru yakni Peraturan Menteri Agraria dan
Tata Ruang/Kepala BPN Nomor 1 tahun 2021 tentang sertipikat elektronik,
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Nomor 16 tahun 2022
tentang Pelimpahan Kewenangan Penetapan Hak Atas Tanah dan Kegiatan
Pendaftaran Tanah, serta Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 1339/SK-HK.02/X/2022 tentang
Pemberian Hak Atas Tanah Secara Umum.
TUJUAN
 Tujuan dari Pengembangan Aplikasi Komputerisasi Kegiatan Pertanahan ini adalah
untuk mengakomodir perubahan dan penambahan alur pada aplikasi sesuai dengan
kebijakan Kementerian yang terbaru. Selain itu, dikembangkannya aplikasi ini juga
dimaksudkan untuk menyesuaikan diri dengan proses bisnis elektronik dalam
rangka implementasi Buku Tanah Elektronik. Selain itu, dipandang perlu untuk
meningkatkan standar keamanan aplikasi dengan menerapkan SSO (Single Sign
On) yang aman pada seluruh aplikasi internal Kementerian ATR/BPN.
Penerima Manfaat
 Penerima manfaat dari kegiatan ini secara langsung adalah seluruh jajaran
Kementerian Agraria dan Tata Ruang di seluruh Indonesia.
Tahapan Pekerjaan

 - Persiapan;
 - Perumusan User Requirements;
 - Analisa dan Design;
 - Pengembangan Aplikasi Komputerisasi Kegiatan Pertanahan;
 - Pengujian Aplikasi dan Transfer Knowledge;
 - Operasional Site Office, Asistensi dan Reproduksi Laporan.
Pengembangan Aplikasi KKP meliputi :

 Aplikasi dapat memproduksi dokumen Buku Tanah Elektronik;


 Aplikasi dapat mengirimkan hasil dokumen elektronik ke pemilik melalui domisili
elektronik pemohon;
 Aplikasi memanfaatkan segel elektronik pengganti subscriber tanda tangan elektronik;
 Melakukan perubahan pada input permohonan PTP, dimana input lokasi permohonan
tidak mengikuti administrasi persil (diinput 1 lokasi walaupun lintas desa dan
kecamatan) dalam 1 (satu) kabupaten/kota yg sama.;
 Aplikasi menambahkan modul catatan non PNBP untuk :
 - Blokir internal Kementerian
 - Pencabutan Blokir Kementerian
 - Pencatatan Pelunasan BPHTB/PPH
 - Pencatatan Perkara
 - Pencatatan Tanah Terlantar
 - Pencatatan Perbaikan Data
 - Pencatatan Tanah Musnah
 Aplikasi mampu melakukan validasi PPHTB
 Aplikasi mampu melakukan pembuatan nomor SK kolektif
 Penambahan Alur dan Prosedur SK Pemberian P3MB dan Prk.5
 Penambahan Alur dan Prosedur Sertipikasi Massal Swadaya (SMS)
 Penambahan Alur dan Prosedur Konsolidasi Tanah Swadaya
 Penambahan Alur PPJB (Pengikatan Perjanjian Jual Beli)
 Penambahan Alur permohonan peralihan hak karena pemisahan
perusahaan/koperasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata
Ruang/kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 16 tahun 2021
 Penerapan sistem keamanan (keycloak SSO) di Modul Lintor, BMN, Redis dan
Konsolidasi Tanah
 Penambahan proses bisnis Permohonan SK sebagaimana Kepmen Nomor
1339/SK-HK.02/X/2022 tentang Pemberian Hak Atas Tanah Secara Umum dengan
mempertimbangkan arahan dari Direktorat Teknis
 Penyesuaian Kewenangan permohonan SK Pemberian Hak sesuai dengan Permen
16/2022
 Penyesuaian Kewenangan SK Pembaharuan dan Perpanjangan Hak sesuai dengan
Permen 16/2022

Anda mungkin juga menyukai