Pembinaan Manasik Kesehatan Haji (SAMARINDA)
Pembinaan Manasik Kesehatan Haji (SAMARINDA)
1
Yel… Yel….
Dhuyufurrahman….
Labbaik
Haji Mabrur…
Aamiin
143.393 155.082
144.048
100.000 108.279
64.767
50.000
8
Definisi dan Tujuan
• Manasik kesehatan haji adalah proses
Manasik Kesehatan Haji
pemberian informasi kepada jemaah
haji yang bersifat promotif dan preventif
tentang pembinaan, pelayanan dan
pelindungan kesehatan sebelum
keberangkatan, selama ibadah haji,
dan setelah ibadah haji
9
Tahapan Penyelenggaraan Kesehatan Haji
1
0
1. Konsep Manasik Kesehatan Haji
2. Manasik Kesehatan Haji Sebelum
TOPIK Keberangkatan
3. Manasik Kesehatan Haji Saat Ibadah Haji
4. Manasik Kesehatan Haji Setelah Ibadah Haji
Pemeriksaan Kesehatan
• Anamnesa
• Sasaran: Seluruh jemaah haji yang telah
ditetapkan dalam daftar jemaah berhak melunasi • Pemeriksaan fisik
Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) • Pemeriksaan penunjang
• Dilaksanakan oleh Tim penyelenggara (Laboratorium, EKG, dan Ro)
kesehatan haji di kabupaten/kota • Pemeriksaan dan rekomendasi dokter
• Penetapan status risiko tinggi dan status spesialis
istitaah kesehatan haji • Diagnosa
• Sebagai dasar dalam melakukan pembinaan • Penetapan Istitaah Kesehatan
kesehatan
• Rekomendasi
13
Penetapan Istitaah Kesehatan Haji Kegiatan pembinaan
kesehatan jemaah haji:
• Penyuluhan kesehatan
• Jemaah haji dengan kategori istitaah kesehatan nomor 1 s.d. 3 memperoleh • Pengukuran kebugaran
pembinaan kesehatan haji dan vaksinasi. dan latihan fisik teratur
• Bagi jemaah haji yang tidak memenuhi syarat istitaah kesehatan haji (nomor 4) • Kunjungan rumah
dikoordinasikan kepada Kementerian Agama untuk tindak lanjut sesuai ketentuan. • Penyebarluasan informasi
14
Vaksinasi jemaah haji
Vaksinasi yang dianjurkan
Vaksinasi yang diwajibkan
1. Vaksin pneumonia terutama bagi kelompok
risiko (berusia lanjut dan memiliki riwayat
diabetes, hipertensi dan gangguan saluran
1. Vaksin Meningitis Meningokokkus diberikan paling lambat 14 napas)
hari sebelum masuk embarkasi. Vaksin Meningitis berlaku selama
2. Vaksin influenza
2 tahun.
2. Vaksin COVID-19 diberikan dengan jarak minimal 1 bulan Kartu Kesehatan Jemaah Haji (KKJH)
sebelum atau setelah pemberian vaksin meningitis atau vaksin
lainnya.
11
EMBARKASI
Embarkasi
Identifikasi risiko di embarkasi Selama Perjalanan di Pesawat
Identifikasi risiko selama di pesawat
Analisis situasi:
1. Perjalanan jauh dari kabupaten/kota ke embarkasi
1. Timbulnya keluhan akibat penerbangan
2. Masa tinggal di embarkasi < 24 jam
2. Terjadinya eksaserbasi akut penyakit kronis
Risiko kesehatan di embarkasi: Dampak: jemaah haji dapat terhalang
• Kelelahan, kurang istirahat
menjalankan ibadah saat tiba di Arab Saudi
• Eksaserbasi akut penyakit kronis
Dampak: jemaah haji dapat tertunda keberangkatannya bila sakit dan Cegah risiko:
20
Pos Kesehatan Bandara
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Haji di • Lokasi di Bandara Jeddah
Arab Saudi • 4 tempat tidur
• Pelayanan observasi, rawat jalan, dan rujukan
• Ambulans 2 unit
KKHI Makkah
• Lokasi di Aziziyah Janubiyah
• Pos Kesehatan Bandara • 257 tempat tidur
• Pelayanan spesialis, rawat jalan, rawat inap, dan rujukan
• KKHI Makkah • Pelayanan obat dan perbekkes
• Penunjang: Ro, USG, EKG, Echocardiografi
• KKHI Madinah • Ambulans 4 unit
KKHI Madinah
• Pos Kesehatan Sektor dan Sektor Khusus • Lokasi di Al Aridh
• 60 tempat tidur
• Pos Kesehatan Arafah • Pelayanan spesialis, rawat jalan, rawat inap, dan rujukan
• Pelayanan obat dan perbekkes
• Pos Kesehatan Muzdalifah • Penunjang: USG, EKG, Echocardiografi
• Ambulans 3 unit
• Pos Kesehatan Mina
Pos Kesehatan Sektor dan Sektor Khusus
• Poskes Madinah 5 unit dan Poskes Makkah 11 unit
• Sektor khusus Madinah di Masjid Nabawi
• Sektor khusus Makkah di Terminal Syib Amir
• Pelayanan observasi, rawat jalan, dan rujukan
• Ambulans Madinah 5 unit, Makkah 11 unit
21
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Haji di
Arab Saudi
Muzdalifah
Arafah
Poskes Muzdalifah
Poskes Arafah • Poskes 10 – 11 unit
• Poskes utama 1 unit dan Poskes Satelit 5 unit • Pelayanan emergency, rujukan dan evakuasi
• Pelayanan emergency, observasi, rujukan dan evakuasi • Ambulans 4 unit
• Ambulans 15 unit
22
Armuzna
Mina dan Jamrah
23
Aktivitas ibadah di Madinah
Aktivitas ibadah di Madinah
Analisis situasi:
1. Suhu > 40C, Kelembaban < 50% (Panas menyengat)
2. Jemaah salat 5 waktu di Masjid Nabawi dan mengikuti ziarah
3. Jarak hotel jemaah ke Masjid Nabawi antara 300 s.d. 500 meter, dengan jalan kaki
Risiko kesehatan:
• Kelelahan
• Eksaserbasi akut penyakit kronis
• Telapak kaki melepuh karena kehilangan alas kaki di masjid
• Dehidrasi
Dampak: jemaah haji tidak dapat melanjutkan ibadah bahkan umrah saat kloter
berpindah ke Makkah atau tertinggal kloter kembali ke tanah air
Cegah risiko:
• Istirahat cukup dan tidak memaksakan diri melakukan aktivitas yang berlebihan
• Minum air putih atau Zamzam 200 mL setiap jam
• Memakai alat pelindung diri saat aktivitas diluar ruangan
• Selalu memakai alas kaki, simpan dalam tas dan bawa masuk ke dalam masjid
• Ingatkan jemaah risti untuk minum obat
• Pemantauan ketat 50 jemaah haji paling risti 14
Aktivitas ibadah di Makkah
Aktivitas ibadah di Makkah
Analisis situasi:
1. Suhu > 40C, Kelembaban < 60% (Panas menyengat)
2. Jemaah salat 5 waktu di Masjidil Haram, umrah sunnah, dan ziarah
3. Jarak hotel ke Masjidil Haram > 2 km, ditempuh dengan bus
Risiko kesehatan:
• Kelelahan
• Eksaserbasi akut penyakit kronis
• Trauma
• Dehidrasi
Dampak: jemaah haji tidak dapat melanjutkan ibadah bahkan terhalang mengikuti Wukuf di
Arafah
Cegah risiko:
• Istirahat cukup dan tidak memaksakan diri melakukan aktivitas yang berlebihan
• Minum air putih atau Zamzam 200 mL setiap jam
• Memakai alat pelindung diri saat aktivitas diluar ruangan
• Selalu memakai alas kaki, simpan dalam tas dan bawa masuk ke dalam masjid
• Ingatkan jemaah risti untuk minum obat
• Pengawasan ketat pada 50 jemaah haji paling risti 15
UMRAH
Umrah
Identifikasi risiko saat Umrah
Analisis situasi:
1. Tawaf: Cegah risiko:
a. Berdesak-desakan • Istirahat cukup sebelum Umrah
33
Bermalam di
Muzdalifah
Bermalam di Muzdalifah
Identifikasi risiko
Analisis situasi:
1. Suhu > 30C, Kelembaban < 60% Cegah risiko:
2. Dilaksanakan di lapangan terbuka • Istirahat yang cukup di Arafah sebelum ke Muzdalifah
3. Lingkungan berangin dan debu • Makan malam di Arafah sebelum ke Muzdalifah
4. Antri lama di toilet • Dampingi lansia bekerjasama dengan ketua regu terutama saat
ke toilet
• Memakai alat pelindung diri seperti masker dan semprotan
Risiko kesehatan:
wajah
• Kelelahan
• Minum air putih atau Zamzam 200 mL setiap jam
• Eksaserbasi akut penyakit kronis • Istirahat yang cukup di Muzdalifah
• Terpisah dari rombongan (hilang) terutama saat ke toilet • Membawa kurma atau makanan ringan
Dampak: jemaah haji tidak dapat melanjutkan ibadah bahkan • Mengingatkan minum obat bagi jemaah risiko tinggi
terhalang mengikuti rukun dan wajib haji selanjutnya. • Pengawasan ketat 50 jemaah haji paling risti
35
Melontar Jumrah Aqabah
Melontar Jumrah Aqabah
Identifikasi risiko
Cegah risiko:
Analisis situasi:
• Istirahat yang cukup di Mina sebelum melontar
1. Suhu > 40C, Kelembaban < 60%
• Menaati jadwal melontar yang ditetapkan dan mengikuti
2. Dilaksanakan setelah bermalam di Muzdalifah
arahan petugas
3. Lingkungan berangin dan debu
• Dampingi lansia bekerjasama dengan ketua regu
4. Jarak tempuh yang jauh (min. 6 kilometer pergi-pulang)
• Memakai alat pelindung diri seperti payung, masker, dan
semprotan wajah
Risiko kesehatan: • Minum air putih atau Zamzam 200 mL setiap jam
• Kelelahan • Membawa kurma atau makanan ringan
• Eksaserbasi akut penyakit kronis • Mengingatkan minum obat bagi jemaah risiko tinggi
• Heat exhausted hingga sengatan panas (Heat Stroke) • Bagi 50 jemaah haji paling risti dan lansia sangat
• Dehidrasi disarankan untuk dibadalkan melontar jumrah Aqabah
• Tersesat • Pengawasan ketat 50 jemaah haji paling risti dengan
melakukan pemeriksaan kesehatan pasca Muzdalifah
Dampak: jemaah haji tidak dapat melanjutkan ibadah
untuk memastikan faktor risiko terkendali
bahkan terhalang mengikuti rukun dan wajib haji selanjutnya.
37
Bermalam di Mina dan Melontar
Jamrah pada Hari Tasyrik
Bermalam di Mina dan Melontar
Jamrah pada Hari Tasyrik
Identifikasi risiko Cegah risiko:
Analisis situasi: • Istirahat yang cukup
1. Suhu > 40C, Kelembaban < 60% • Dampingi lansia bekerjasama dengan ketua regu
2. Dilaksanakan di Mina di dalam tenda • Memakai alat pelindung diri seperti payung, masker, dan
3. Lingkungan berangin dan debu semprotan wajah terutama saat aktivitas di luar tenda
4. Antri lama di toilet • Minum air putih atau Zamzam 200 mL setiap jam
5. Jarak tempuh yang jauh (min. 6 kilometer pergi-pulang) • Istirahat yang cukup di tenda Mina dan kurangi aktivitas
diluar tenda
Risiko kesehatan saat Wukuf: • Menaati jadwal dan rute yang ditetapkan untuk melontar
• Kelelahan • Bagi 50 jemaah haji paling risti dan lansia sangat
• Eksaserbasi akut penyakit kronis disarankan untuk dibadalkan melontar jumrah Aqabah
• Heat exhausted hingga sengatan panas • Mengingatkan minum obat bagi jemaah risiko tinggi
• Dehidrasi • Pengawasan ketat 50 jemaah haji paling risti dengan
Dampak: jemaah haji tidak dapat melanjutkan ibadah melakukan pemeriksaan kesehatan selama di Mina untuk
bahkan terhalang mengikuti rukun dan wajib haji selanjutnya memastikan faktor risiko terkendali
39
Tawaf Ifadah dan Sai Haji
Tawaf Ifadah dan Sai Haji
Identifikasi risiko
Analisis situasi:
1. Tawaf Ifadah:
a. Berdesak-desakan
b. Kepadatan massa Cegah risiko:
c. Jarak tempuh + 1,6 s.d. 2 kilomenter • Istirahat cukup sebelum Tawaf Ifadah dan Sai Haji
2. Sai Haji: • Hindari waktu terik (10.00 – 16.00)
a. Dilakukan setelah Tawaf • Dampingi lansia bekerjasama dengan ketua regu
b. Jarak tempuh + 3 kilometer • Memakai alat pelindung diri saat umrah
c. Kepadatan massa • Istirahat sejenak setelah Tawaf sebelum melanjutkan Sai
Risiko kesehatan: • Pengawasan ketat 50 jemaah haji paling risti dengan
• Kelelahan terutama pasca Mina melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum ibadah untuk
• Eksaserbasi akut penyakit kronis memastikan faktor risiko terkendali
• Transmisi penyakit menular
• Trauma fisik
• Terlepas dari rombongan (hilang)
43
JAMAAH LANSIA
Manasik Kesehatan pada Jemaah Risti
45
Manasik Kesehatan pada Jemaah Risti
Penderita Hipertensi
47
Manasik Kesehatan pada Jemaah Risti
49
Manasik Kesehatan pada Jemaah Risti
51
Manasik Kesehatan pada Jemaah Risti
Cegah risiko:
Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
• Istirahat cukup sebelum dan setelah ibadah
Risiko kesehatan: • Melakukan pemeriksaan kesehatan 3 kali seminggu
• Sesak napas (tensimeter dan oksimeter) untuk memastikan faktor
• Serangan jantung (mendadak) risiko terkendali
• Memastikan faktor risiko terkendali sebelum dan setelah
Dampak: jemaah haji tidak dapat melanjutkan rangkaian
ibadah/aktivitas diluar hotel
ibadah haji bahkan terhalang pulang ke tanah air bersama kloter
• Dampingi lansia dengan PPOK bekerjasama dengan ketua
regu dan jemaah mandiri
• Memakai alat pelindung diri saat ibadah, selalu memakai
masker saat berada diluar gedung
• Sangat dianjurkan untuk menggunakan kursi roda atau
scuter elektrik saat tawaf, sai, dan lontar jamrah
• Dibadalkan lontar jumrah
• Minum air putih atau Zamzam 200 mL tiap jam dan
makan kurma di sela-sela ibadah
• Memastikan minum obat tepat waktu
53
1. Konsep Manasik Kesehatan Haji
2. Manasik Kesehatan Haji Sebelum
TOPIK Keberangkatan
3. Manasik Kesehatan Haji Saat Ibadah Haji
4. Manasik Kesehatan Haji Setelah Ibadah Haji
Aktivitas Pasca
Ibadah Haji
Aktivitas Pasca Ibadah Haji
Analisis situasi: Cegah risiko:
1. Suhu > 40C, Kelembaban < 60% (Panas menyengat). • Istirahat cukup sebelum dan setelah ibadah
2. Jemaah mengalami kelelahan fisik setelah puncak • Melakukan pemeriksaan kesehatan 3 kali seminggu
ibadah haji. untuk memastikan faktor risiko terkendali
3. Jemaah mengejar target umrah sunnah • Rujuk ke KKHI jika memerlukan pemeriksaan lebih lanjut
• Memastikan faktor risiko terkendali sebelum dan setelah
ibadah/aktivitas diluar hotel
Risiko kesehatan: • Dampingi lansia bekerjasama dengan ketua regu dan
• Kelelahan
jemaah mandiri
• Eksaserbasi akut penyakit kronis • Memakai alat pelindung diri saat ibadah
• Transmisi penyakit menular • Minum air putih atau Zamzam 200 mL tiap jam
• Trauma • Memastikan minum obat tepat waktu
Dampak: jemaah haji tidak dapat melanjutkan ibadah • Pengawasan ketat 50 jemaah haji paling risti
bahkan terhalang pulang ke tanah air bersama kloter • Mengusulkan tanazul bagi jemaah paling risti yang jika
tinggal lebih lama dapat membahayakan kesehatannya.
Jemaah ditanazulkan harus berdasarkan rekomendasi dokter
spesialis di KKHI.
56
DEBARKASI
Pulang ke Tanah Air (Debarkasi)
58
TELEJAMAAH
Terima Kasih