Anda di halaman 1dari 15

PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI

TAHUN 1444 H/ 2023 M

Pusat Kesehatan Haji


DASAR HUKUM
1. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. UU No. 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan
3. UU No 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah
Haji dan Umrah
4. Permenkes No. 15 Tahun 2016 tentang Istitahaah
Kesehatan Jemaah Haji
5. Permenkes No 62 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan
Kesehatan Haji
6. PMA No 13 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Ibadah
Haji Reguler
7. Permenkes No 9 Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan Kesehatan Haji Di Arab Saudi
PRINSIP PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI

Pembinaan Pelayanan Perlindungan


PENYELENGGARAAN
KESEHATAN HAJI

UU NOMOR 8 TAHUN 2019


PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DAN UMRAH

UU NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG


KESEHATAN Jemaah haji dapat menjalankan ibadah haji
sesuai ajaran Islam tanpa membahayakan
dirinya dan orang lain
Tujuan Penyelenggaraan Kesehatan Haji
Karakteristik Jemaah Haji Indonesia Berdasarkan Usia 2016 - 2022
Jemaah Haji Indonesia terbanyak berusia 50 – 59 tahun

200,000 22,209
17,954 16,352

47,646 48,571 51,142

150,000 14,252

33,556

71,187 71,899 73,769


100,000

53,469 21,040

50,000 41,239
49,982 48,698 48,170
38,017

23,012
15,147 18,716 17,825 17,442
7,377
-
2016 2017 2018 2019 2022
5
<40 40-49 50-59 60-69 >=70
Karakteristik Jemaah Haji Indonesia Berdasarkan Riwayat Penyakit 2016 - 2022
Sebagian besar jemaah haji Indonesia memiliki riwayat penyakit

200,000

150,000

143,393 144,048 155,082

100,000 108,279

64,767
50,000

62,092 59,297 57,650


46,162
27,901
0
2016 2017 2018 2019 2022
6
Jemaah tanpa Riwayat Penyakit Jemaah dengan Riwayat Penyakit
Tren Kematian Jemaah Haji Indonesia 2004 - 2022
Kematian Jemaah Haji Indonesia paling rendah di tahun 2022, ketika diterapkan pembatasan umur jemaah
maksimal 65 tahun

4.00
3.73
3.50
3.29
3.00 2,97
2.50 2.44 2.41 2.39
2.15 2.16 2.02 2.03 2.03
2.00 1.96
1.74
1.50 1.48 1,47
1.26
1.00

0.50 0.89
-
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2022

7
Perbandingan proporsi (per mil) kematian jemaah haji Indonesia dengan beberapa negara
tahun 2016-2022
Kematian Jemaah Haji Indonesia paling tinggi dibandingkan jemaah haji Pakistan, India, Bangladesh dan Malaysia.

2,97

2.03
1.95
1.88

1,47
1.46
1.40

1.12 1.14
0.96
0.89 0.89
0.80
0.69
0.63 0.62
0.45
0.38 0.35 0.33
0.12 0.17
0.06 0.07

2016 2017 2018 2019 2022

Indonesia Pakistan India Bangladesh Malaysia


8
Analisis Kematian Jemaah Haji Indonesia Tahun 2016 – 2022
Kematian paling banyak terjadi pada periode pasca Armuzna*
Pasca
Pra Armuzna Armuzna
Armuzna

7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72

2016 2017 2018 2019

* Armuzna: Arafah Muzdalifah Mina


9
Informasi Penyelenggaraan Haji 2023

221.000
Reguler : 203.320
JUMLAH JEMAAH HAJI Khusus : 17.680
(porsi jemaah per provinsi menunggu
Keputusan Menag)

USIA Tidak ada batasan maksimal usia

4.200 Orang
JUMLAH PETUGAS (petugas kesehatan sebanyak
1.839 orang)

10
 Pemeriksaan, Pembinaan dan Perlindungan Kesehatan Haji
Persiapan Kesehatan
 Penyiapan Obat, Perbekalan Kesehatan dan Sarana Prasarana
Haji 2023
 Penyiapan Petugas Kesehatan Haji
 Action Plan Penyelenggaraan Kesehatan Haji 2023

11
Jemaah Haji Menuju Istitha'ah Kesehatan
(Permenkes 15 Tahun 2016)

PERSIAPAN PENYELENGGARAAN
KESEHATAN HAJI TAHUN 2023  Pemeriksaan Kesehatan
(Permenkes 15 Th 2016)  Menentukan Istithaah Kesehatan Jemaah
1. Pembinaan Kesehatan Haji
kemampuan Jemaah Haji dari aspek kesehatan yang meliputi fisik dan mental yang terukur
2. Pelayanan Kesehatan Haji dengan pemeriksaan yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga Jemaah Haji dapat
3. Perlindungan Kesehatan Haji menjalankan ibadahnya sesuai tuntunan Agama Islam.
 Pembinaan Kesehatan
 Pengukuran kebugaran jemaah haji oleh Dinas Kesehatan.
 Konseling kesehatan jemaah dengan penyakit penyerta di Puskesmas/Rumah Sakit

 Perlindungan Kesehatan
 Vaksinasi (Meningitis Meningokokkus dan COVID-19 dosis lengkap)
1
2
 Penyiapan Sarana dan Prasarana di Arab Saudi

No. Sarana dan Prasarana Jumlah Keterangan


1. KKHI Makkah dan Madinah 2 Izin Gedung dan Operasional, Lift, APAR,
CCTV, Limbah Medis, Ruang Radiologi
2. Pos Kesehatan Bandara 2 Madinah dan Jeddah
3. Pos Kesehatan Arafah 1 Tenda Pelayanan dan Petugas
4. Pos Kesehatan Mina 1 Tenda Pelayanan dan Petugas
5. Kendaraan Operasional 21 Pemeliharaan
6. Ambulance 15 Sewa dan perizinan
7. Kalibrasi Alkes 979 Makkah dan Madinah

 Penyiapan Obat dan Perbekalan Kesehatan


Penyiapan pengadaan obat dan perbekalan Kesehatan terdiri dari: Paket Jemaah, Paket
Embarkasi, Paket Kloter, Paket Arab Saudi

 Penyiapan Petugas Kesehatan Haji


1. Kebutuhan TKH 1.560 orang (520 kloter) dan
2. PPIH Arab Saudi 320 orang (Jumlah kuota petugas Kesehatan
haji menunggu informasi resmi Kementerian Agama) 13
Action Plan Penyelenggaraan Kesehatan Haji 2023

JEMAAH HAJI SEHAT DAN MANDIRI

Peningkatan Pengetahuan Dan Penurunan Angka Kesakitan Pencegahan dan pengendalian


Kemampuan Jemaah Dan Kematian penyakit

INDONESIA
1 ARAB SAUDI INDONESIA
2 ARAB SAUDI INDONESIA
3 ARAB SAUDI
1. Penyuluhan kesehatan 1. Promosi Kesehatan 1. Mengidentifikasi jemaah haji 1. Monitoring kesehatan 1. Vaksinasi Meningitis 1. Pengawasan faktor
terintegrasi dengan kepada jemaah risiko risiko tinggi dengan jemaah haji melalui Meningokokkus risiko kesehatan
manasik haji Kemenag. tinggi. komorbid yang berkorelasi TeleJemaah, Gelang Risti 2. Vaksinasi COVID-19 lingkungan KKHI
2. Pemeriksaan kesehatan 2. Pendampingan jemaah dengan penyebab kematian dan Wrist Band. dan pemondokan
3. Pengawasan faktor jemaah setiap hari
integrasi dengan kegiatan risiko tinggi oleh ketua 2. Melakukan pemeriksaan 2. Deteksi dini kasus risiko kesehatan
Posbindu PTM dan diinput regu dan ketua rujukan ke rumah sakit bagi kegawatdaruratan di lingkungan asrama 2. Pengawasan
ke Siskohatkes. rombongan. jemaah haji risiko tinggi. pemondokan setiap hari. haji makanan dipantau
3. Peningkatan kebugaran 3. Pemanfaatan WAG dan 3. Penyiapan penanda risiko melalui Telepetugas
3. Pemeriksaan spesialis bagi
melalui latihan fisik secara media sosial untuk tinggi (Telejemaah, gelang jemaah haji risiko tinggi di 3. Visitasi jemaah
berkala dan dimonitor edukasi kesehatan risti, dan wrist band) kepada KKHI risiko tinggi di
dengan SIPGAR. Jemaah. jemaah haji risiko tinggi Kloter setiap hari
4. Penugasan spesialis
4. Koordinasi TKH dengan sebelum berangkat ke Arab geriatri utk pelayanan 4. Surveilans trend
Pembimbing Ibadah untuk Saudi kesehatan jemaah lansia penyakit setiap hari
menyesuaikan aktivitas sebagai early
5. Program tanazul risti
fisik ibadah bagi jemaah warning system
(pulang lebih awal bagi
risiko tinggi.
. jemaah haji risiko tinggi)

PERLINDUNGAN
PEMBINAAN PELAYANAN
KESEHATAN
KESEHATAN HAJI KESEHATAN HAJI
HAJI
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai