Anda di halaman 1dari 3

PELAYANAN FOGGING

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Kepala Dinas Kesehatan
DINAS Kota Bekasi
KESEHATAN
KOTA BEKASI Tanti Rohilawati, S.KM, M.KES
NIP. 19641028 198803 2 006

Pengertian Penyakit DHF (Dengue Haemorrhagic Fever) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk ke dalam tubuh penderita
melalui gigitan nyamuk Ae. aegypti betina.
Menurut WHO, terdapat 4 (empat) derajat klasifikasi antara lain:
1. Derajat I : Demam dan Uji tornigguet positif
2. Derajat II : Demam dan pendarahan spotan, pada umumnya dikulit dan atau
manifestasi lain yaitu mimisan, pendarahan gusi, muntah darah dan kadang disertai
berar darah
3. Derajat III : Demam, pendarahan spotan disertai atau tidak disertai hepatomegah
dan ditemukan gejala-gejala kegagalan sirkulasi meliputi nadai yang cepat dan
lemah, tekanan nadi menurun (<20 mmHg) atau hipotensi disertai ekstremitas
dingin, dan anak gelisah.
4. Derajat IV : Demam, perdarahan spotan disertai atau tidak disertai hepatomegali
dan ditemukan gejala renjatan hebat nadi tak teraba dan tekanan darah tak terukur.
Tujuan Sebagai acuan penanggulangan P2 DBD di UPTD Puskesmas Se Kabpaten Ciamis
Kebijakan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Surveilans Kesehatan
Referensi 1. Kepmenkes No.581/MENKES/SK/VII/1992 Tentang Pemberantasan Penyakit
Demam Berdarah Dengue
2. Kepmenkes No 92 Tahun 1994 Tentang Perubahan Atas Lampiran Keputusan
Menteri Kesehatan RI No 581/MENKES/SK/VII/1992 Tentang Pemberantasan
Penyakit Demam Berdarah Dengue
3. Kepmendagri No 31- VI Tahun 1994 Tentang Pembentukan Kelompok Kerja
Operasional Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue (POKJANAL DBD)
Tim Pembina LKMD Tingkat Pusat
Prosedur Kegiatan Sebelum dilakukan tindakan fogging, terdapat beberapa persyaratan yang harus
dipenuhi, yaitu:
1. Persyaratan Administratif, antara lain:
 Terdapat penderita Positif DBD
 Terdapat Kematian Akibat DBD
 Harus dilaksanakan Penyelidikan Epidemiologi ( PE ) dengan memeriksa jentik
dengan rdius 100 meter dari rumah penderita ( kurang lebih 20 rumah /bangunan
secara acak )
 Ditemukan lebih dari 3 orang tersangka DBD
 Ditemukan Jentik > 5% atau ABJ < 95%
2.Persyaratan Teknis
 Tersedianya Alat Mesin Fogg / ULV ( Ultra Low Volume )
 Pelaksana Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten dan tenaga Lain yang telah dilatih
 Lokasi meliputi seluruh wilayah terjangkit dengan radius 200 meter dari penderita
 Sasaran Fogging rumah dan Tempat-tempat Umum
 Dosis Insektisida sesuai dosis
 Cara Fogging / ULV dilaksanakan 2 Siklus dengan Interval 1 minggu
Waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan Fogging untuk 1 Siklus kurang lebih 3 jam,
Sedangkan prosedur pelayanan fogging mengikuti tahapan sebagai berikut :

1. Penderita DBD
2. Penyelidikan Epidemiologi ( PE ), merupakan pencarian penderita atau tersangka
DBD lainnya dan pemeriksaan jentik dilokasi tempat tinggal penderita dan rumah
bangunan lainnya dengan radius 100 m ( kurang lebih 20 rumah/bangunan secara
acak )
3. Ditemukan 1 atau lebih penderita DBD lainnya dan / atau > 3 orang tersangka DBD,
dan ditemukan jentik ( > 5 % )
Hasil akhir pelaksanaan Fogging yang diterima oleh masyarakat berupa terbebasnya
dari gigitan nyamuk dewasa penyebab demam berdarah dengue sehingga mengurangi
penularan DBD dan tidak meluas ke wilayah lainnya

Kompetensi  Jumlah Petugas yang dibutuhkan pada pelaksanaan Fogging sedikitnya 5 Orang
petugas fogging
yang meliputi 1 orang Supervisor dan 4 orang petugas Fogging
 Petugas pelaksana harus sudah mengikuti Pelatihan / on the job trining Operasional
Mesin Fogg yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten / Propinsi
Klasifikasi Pendidikan Petugas Pelaksana Fogging minimal SD/Sederajat
Sarana Dan Sarana dan prasarana fogging antara lain:
Prasarana
 1 buah kendaraan roda 4 untuk mengangkut petugas, alat, bahan ke lokasi
Fogging
 1 buah megaphone untuk menyampaikan pesan-pesan pada masyarakat
 1 set perlengkapan operasional yang terdiri dari : Baju lengan panjang ( katle
pack ); Masker pelindung,; Topi lapangan; Sarung tangan; Sepatu Lapangan
 Insektisida untuk 2 siklus fogging
 1 Set bahan pembantu operasional yang terdiri dari : 3 Buah jerigen 20 lt untuk
solar yang digunakan hari itu; 2 buah jerigen 5 lt untuk cadangan premum; 1
buah jrigen 2 lt untuk cadangn insektisida; 8 buah baterai untuk 2 unit mesin
fogging; 2 buah corong besar bersaring; 2 buah corong kecil bersaring; 4 lembar
kain lap
 Selain hal diatas, harus dicantumkan pula informasi fogging dan pelayanan
pengaduan masyarakat. Juga ada kepastian jaminan pelayanan misalnya jika
fogging yang dilaksanakan tidak sesuai dengan standar akan dilakukan fogging
ulang atau pengembalian dana
Unit Terkait  Lintas sector
 Lintas Program
Dokumen Terkait  Format-format Pencatatan dan Pelaporan
 Pedoman DBD

Anda mungkin juga menyukai