Anda di halaman 1dari 27

KEGIATAN BUDIDAYA PADI KAYA GIZI

(BIOFORTIFIKASI)
TAHUN 2020-2024
DIREKTORAT SEREALIA
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Sustainable Development Goals (SDGs)

SDGs
(25 September 2015 oleh PBB)

17 tujuan dan 169 target

Tuntunan kebijakan dan pendanaan hingga tahun 2030

Stunting merupakan salah satu target Sustainable Development Goals (SDGs) yang
termasuk pada tujuan pembangunan berkelanjutan ke-2 ”Tanpa kelaparan (zero
hunger)” yaitu menghilangkan kelaparan dan segala bentuk malnutrisi pada tahun
2030 serta mencapai ketahanan pangan.
1. Dasar Hukum
DASAR HUKUM
Perpres No. 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024
Tabel 1. Target Penurunan Prevalensi Stunting Tahun 2020-2024

Dukungan Kegiatan Penurunan Prevalensi Stunting Kementan:


Kegiatan Budidaya Padi Kaya Gizi (Biofortifikasi)
Sasaran dan Realisasi Prevalensi Stunting
2020-2024

30 27.7

24.1
25
21.1

18.4
20
26.9 16.0
24.4
21.6 14.0
15

10

0
Baseline (2019) 2020 2021 2022 2023 2024

Sasaran (%) Realisasi (%)


TARGET KEGIATAN PADI
BIOFORTIFIKASI 2020-2024
RPJMN 2020-2024

Ket: Realisasi dari Laporan Daerah


Matrik Pembangunan dan K/L RPJMN 2020-2024 (A.1.15)
Perpres nomor 72 Tahun 2021
2. Pelaksanaan Kegiatan
Definisi Kegiatan Biofortifikasi

Biofortifikasi merupakan proses menambahkan dan atau


meningkatkan kualitas nutrisi dalam tanaman bahan pangan
melalui pemuliaan tanaman. Varietas padi yang dikembangkan
dalam kegiatan budidaya padi biofortifikasi adalah varietas Inpari
IR Nutrizinc dan Inpagi 13 Fortiz yang merupakan varietas rakitan
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian
Pertanian berkolaborasi dengan IRRI dan Harvest Plus (BBPadi,
2019).
Kegiatan Budidaya Padi Kaya Gizi (Biofortifikasi)
Tahun 2020

Sumber: Laporan daerah


Kegiatan Budidaya Padi Kaya Gizi (Biofortifikasi)
Tahun 2021

Sumber: Laporan daerah


Perkembangan Kegiatan Budidaya Padi Kaya Gizi
(Biofortifikasi) Tahun 2022

Sumber: Laporan daerah


RANCANGAN (INDIKATIF)
KEGIATAN BUDIDAYA PADI
KAYA GIZI (BIOFORTIFIKASI)
2023
Prevalensi Stunting 2022 dan Kegiatan Budidaya Padi Biofortifikasi Tahun 2020-2023
RIAU KALBAR GORONTALO PAPUA
182 ha 400 ha PABAR 200 ha
960 ha
ACEH SUMUT 500 ha SULTENG 700 ha 2.000 ha 500 ha
KEPRI 700 ha KALTARA
400 ha 4.891 ha 1.200 ha 1.100 ha 869 ha MALUT 1.000 ha 600 ha
0 10.100 ha 50 ha
1.000 ha

KALTENG
BABEL KALTIM SULUT
1.000 ha
0 200 ha 100 ha
800 ha

ACEH
31.20%

KALTARA
SUMUT 22.10%
21.10%
SULUT 20.50%

SUMBAR GORINTALO
600 ha RIAU KEPRI 15.40% 23.80% MALUT
KALTIM 23.90%
2.780 ha 17.00% 26.10%
KALBAR 27.80% SULTENG 28.20%
SUMBAR
JAMBI 25.20%
1.000 ha PABAR 30.00%
JAMBI
762 ha KALTENG 26.90%
18.00% SULBAR 35.00%
BABEL 18.50%

BENGKULU KALSEL
SUMSEL
6.813 ha BENGKULU 24.60% SULTRA 27.70%
18.60% PAPUA 34.50%
19.20% MALUKU
DKI JAKARTA
0 26.10%
SUMSEL KALSEL SULSEL 27.20%
LAMPUNG
1.000 ha 1.000 ha SULBAR
15.20% SULTRA
1.000 ha 697 ha 0
DKI JAKARTA 14.80% 1.000 ha MALUKU
LAMPUNG 900 ha 450 ha
1.600 ha BANTEN 20.00% SULSEL 1.000 ha
2.425 ha JABAR 20.20% 1.000 ha 1.000 ha
1.725 ha BANTEN 6.788 ha
1.000 ha JATENG 20.80% JATIM
11.614 ha 19.20% BALI 8.00%

DIY 16.40%

JABAR NTB 32.70% NTT 35.30%


2.500 ha
1.000 ha JATENG
10.878 ha 2.378 ha DIY JOGYA
5.000 ha 300 ha
8.267 ha 200 ha
JATIM BALI NTT
NTB
2.351 ha 1.000 ha 6.502 ha
1.300 ha
14.266 ha 350 ha 5.000 ha
Perkembangan Kegiatan Budidaya Padi Kaya Gizi
(Biofortifikasi) Tahun 2023 Provinsi Jawa Tengah

Sumber: Laporan daerah


3. Pemanfaatan Produksi Padi Biofortifikasi
Program/Kegiatan antar K/L
Kementerian Kesehatan:
Pemberian makanan tambahan pada anak usia 6-24 bulan
BKKBN:
Program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT)
Kemendes PDTT:
BUMDes (Badan Usaha Milik Desa), fasilitasi kegiatan ekonomi produktif
desa
Kemensos:
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) melalui e-waroeng
Kementan:
- Kegiatan Padi Biofortifikasi
- Rumah Pangan Lestari (RPL) melalui pemanfaatan pekarangan
Perlu koordinasi dan kolaborasi intensif dalam pemanfaatan produksi padi
biofortifikasi antar K/L
--- TIM TPPS Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota---
4. Permasalahan, Peluang dan
Tantangan
Permasalahan

1.Ketersediaan benih varietas padi Inpari IR Nutrizinc yang masih


terbatas
2.Bulir gabah lebih kecil dari gabah umumnya
3.Tekstur nasi agak pulen

Ketersediaan benih (secara in-situ) ------------------ capaian kegiatan


Peluang Pengembangan

1. Varietas Produksi tinggi (produktivitas rata-rata ± 6,21 ton/ha


dengan potensi hasil 9,98 ton/ha)
2. Kandungan zinc tinggi (rata-rata kandungan Zn 29,54 ppm dengan
potensi kandungan Zn 34,51 ppm

Manfaat Kesehatan:
memiliki kadar amilosa 16,6 persen dan potensi kandungan Zn 34,51
ppm sehingga membantu agar tidak kekurangan mineral mikro (Zn)
di dalam tubuh manusia yang mengakibatkan gangguan metabolisme
dalam tubuh, berlanjut pada gizi buruk dan pertumbuhan yang tidak
normal (stunting)
Tantangan (Solusi) Kegiatan
1. Sosialisasi kegiatan padi biofortifikasi dalam rangka
percepatan penurunan prevalensi stunting, baik kepada
pelaksana kegiatan maupun antar K/L, OPD daerah
bersama Tim TPPS Pusat dan daerah
2. Dukungan pasca panen dan pemanfaatan produksi padi
biofortifikasi oleh K/L, OPD daerah bersama Tim TPPS
Pusat dan daerah
3. Promosi produk padi/beras biofortifikasi dalam rangka
dukungan kegiatan oleh antar K/L, OPD daerah bersama
Tim TPPS Pusat dan daerah
4. Sinergi antar K/L, OPD daerah bersama Tim TPPS Pusat
dan daerah sehingga sasaran kegiatan dalam rangka
pemanfaatan produksi padi/beras kepada masyarakat
stunting dan berpotensi stunting dapat tercapai
Lampung Tengah

PERTANAMAN PADI
BIOFORTIFIKASI

Samarinda Brebes
PANEN PADI BIOFORTIFIKASI BLORA
DEMAK

KULONPROGO RIAU
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai