Anda di halaman 1dari 42

PROPOSAL KERJASAMA INVESTASI

PROGRAM INTENSIFIKASI
PETANI SAWIT REPLANTING
BUDI DAYA SORGUM
PEMANFAATAN
PANGAN
PAKAN
ENERGI
INDUSTRI
DI
SUMATERA

Kantor : HOKKI NO. 8 MEDAN


Email : pt.jasindokreasimandiri@yahoo.com
1
DAFTAR ISI

DAFTAR KEGIATAN PROYEK :

1. ASPEK UMUM DAN LEGAL

2. STRUKTUR ORGANISASI PT. JASINDO KREASI MANDIRI

3. ASPEK KEUANGAN

4. ASPEK TEKNIS DAN BUDIDAYA

5. PABRIK TEPUNG SORGUM, PABRIK GULA CAIR DAN


PABRIK BIOETANOL

6. PENGGEMUKAN SAPI POTONG BAKALAN DARI


AUSTRALIA 8.000 EKOR/PERIODE.

7. PABRIK PUPUK ORGANIK SERBUK

8. TOTAL INVESTASI & MODAL KERJA

9. KESIMPULAN INVESTASI

2
1. ASPEK UMUM DAN LEGAL

3
4
2. STRUKTUR ORGANISASI
PT. JASINDO KREASI MANDIRI

KOMISARIS

DIREKTUR
UTAMA

SEKRETARIS

`
DIREKTUR

MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER


ADM. UMUM PRODUKSI MARKETING LEGAL/SDM
DAN
KEUANGAN SDM

1. STAF
OPERATOR
2. ADM. UMUM & LOGISTIK MESIN DAN STAF SDM
ELEKTRIK MARKETING

5
3. ASPEK KEUANGAN

PT. JASINDO KREASI MANDIRI


DAFTAR PERHITUNGAN HARGA POKOK DAN LABA/(RUGI)
Tahun 2019 2020 2021 2022 2023
Ke 0 1 2 3 4
-LUAS KEBUN ( Ha ) 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000
-Kap. Olah Gula Cair - 16.000 16.000 16.000 16.000
-Kap. Olah Bioethanol - 60.000 60.000 60.000 60.000
-Jml Pengemukan Sapi Potong 24.000 24.000 24.000 24.000
-Kap. Produksi Pupuk Organik - 120.000 120.000 120.000 120.000
-Kap. Produksi Tepung Sorgum - 67.143 67.143 67.143
-Harga Per Kg Gula Cair 5.000 5.000 5.000 5.000
-Harga Per Liter Bioethanol - 7.000 7.000 7.000 7.000
-Harga Per Kg Daging Sapi - 50.000 50.000 50.000 50.000
-Harga Per Kg Pupuk Organik Biotech Plus - 4.000 4.000 4.000 4.000
-Harga Per Kg Tepung Sorgum - - 10.000 10.000 10.000
-Jumlah Produksi Gula Cair - 5.280.000 5.280.000 5.280.000 5.280.000
-Jumlah Produksi Bioethanol - 19.800.000 19.800.000 19.800.000 19.800.000
-Jumlah Produksi Daging Sapi Potong - 4.320.000 4.320.000 4.320.000 4.320.000
-Jumlah Produksi Pupuk Organik Biotech Plus - 39.600.000 39.600.000 39.600.000 39.600.000
-Jumlah Produksi Tepung Sorgum - - 40.950.000 40.950.000 40.950.000
-Jumlah Pendapatan - 539.400.000.000 948.900.000.000 948.900.000.000 948.900.000.000

Tahun 2024 2025 2026 2027


Ke 5 6 7 8
-LUAS KEBUN ( Ha ) 4.000 4.000 4.000 4.000
-Kap. Olah Gula Cair 16.000 16.000 16.000 16.000
-Kap. Olah Bioethanol 60.000 60.000 60.000 60.000
-Jml Pengemukan Sapi Potong 24.000 24.000 24.000 24.000
-Kap. Produksi Pupuk Organik 120.000 120.000 120.000 120.000
-Kap. Produksi Tepung Sorgum 67.143 67.143 67.143 67.143
-Harga Per Kg Gula Cair 5.000 5.000 5.000 5.000
-Harga Per Liter Bioethanol 7.000 7.000 7.000 7.000
-Harga Per Kg Daging Sapi 50.000 50.000 50.000 50.000
-Harga Per Kg Pupuk Organik Biotech Plus 4.000 4.000 4.000 4.000
-Harga Per Kg Tepung Sorgum 10.000 10.000 10.000 10.000
-Jumlah Produksi Gula Cair 5.280.000 5.280.000 5.280.000 5.280.000
-Jumlah Produksi Bioethanol 19.800.000 19.800.000 19.800.000 19.800.000
-Jumlah Produksi Daging Sapi Potong 4.320.000 4.320.000 4.320.000 4.320.000
-Jumlah Produksi Pupuk Organik Biotech Plus 39.600.000 39.600.000 39.600.000 39.600.000
-Jumlah Produksi Tepung Sorgum 40.950.000 40.950.000 40.950.000 40.950.000
-Jumlah Pendapatan 948.900.000.000 948.900.000.000 948.900.000.000 948.900.000.000

Tahun 2028 2029 2030


Ke 9 10 11
-LUAS KEBUN ( Ha ) 4.000 4.000 4.000
-Kap. Olah Gula Cair 16.000 16.000 16.000
-Kap. Olah Bioethanol 60.000 60.000 60.000
-Jml Pengemukan Sapi Potong 24.000 24.000 24.000
-Kap. Produksi Pupuk Organik 120.000 120.000 120.000
-Kap. Produksi Tepung Sorgum 67.143 67.143 67.143
-Harga Per Kg Gula Cair 5.000 5.000 5.000
-Harga Per Liter Bioethanol 7.000 7.000 7.000
-Harga Per Kg Daging Sapi 50.000 50.000 50.000
-Harga Per Kg Pupuk Organik Biotech Plus 4.000 4.000 4.000
-Harga Per Kg Tepung Sorgum 10.000 10.000 10.000
-Jumlah Produksi Gula Cair 5.280.000 5.280.000 5.280.000
-Jumlah Produksi Bioethanol 19.800.000 19.800.000 19.800.000
-Jumlah Produksi Daging Sapi Potong 4.320.000 4.320.000 4.320.000
-Jumlah Produksi Pupuk Organik Biotech Plus 39.600.000 39.600.000 39.600.000
-Jumlah Produksi Tepung Sorgum 40.950.000 40.950.000 40.950.000
-Jumlah Pendapatan 948.900.000.000 948.900.000.000 948.900.000.000

6
Tahun 2019 2020 2021 2022 2023
Ke 0 1 2 3 4
BIAYA PRODUKSI
- HPP Sorgum+Batang Sorgum / Ha - 41.570.000 41.570.000 41.570.000 41.570.000
- HPP Per Kg Gula Cair - 1.500 1.500 1.500 1.500
- HPP Per Ltr Biothanol 1.200 1.200 1.200 1.200
- HPP per Kg Daging Sapi 20.000 20.000 20.000 20.000
- HPP Per Kg Pupuk Organik 1.400 1.400 1.400 1.400
- HPP Per Kg Tepung Sorgum - 5.000 5.500 5.500
Biaya Langsung
- Biaya Pemeliharaan - 166.280.000.000 166.280.000.000 166.280.000.000 166.280.000.000
- Biaya Produksi - 173.520.000.000 398.745.000.000 398.745.000.000 398.745.000.000
Jumlah Biaya Langsung - 339.800.000.000 565.025.000.000 565.025.000.000 565.025.000.000
Biaya Tidak Langsung
- Biaya Umum & Administrasi - 12.000.000.000 12.000.000.000 12.000.000.000 12.000.000.000
- Biaya Bunga Pinjaman = 12%/Tahun - 127.440.000.000 111.231.360.000 79.101.360.000 46.971.360.000
Jumlah Biaya Tidak Langsung - 12.000.000.000 12.000.000.000 12.000.000.000 12.000.000.000
Jumlah Biaya Produksi - 351.800.000.000 577.025.000.000 577.025.000.000 577.025.000.000
Biaya Produksi - 351.800.000.000 577.025.000.000 577.025.000.000 577.025.000.000
Harga Pokok Penjualan - 351.800.000.000 577.025.000.000 577.025.000.000 577.025.000.000
Laba/(Rugi) - 187.600.000.000 371.875.000.000 371.875.000.000 371.875.000.000
PPh Badan 20% 37.520.000.000 74.375.000.000 74.375.000.000 74.375.000.000
Laba Bersih 150.080.000.000 297.500.000.000 297.500.000.000 297.500.000.000
Sampai Dengan - 150.080.000.000 447.580.000.000 745.080.000.000 1.042.580.000.000

7
Tahun 2024 2025 2026 2027
Ke 5 6 7 8
BIAYA PRODUKSI
- HPP Sorgum+Batang Sorgum / Ha 41.570.000 41.570.000 41.570.000 41.570.000
- HPP Per Kg Gula Cair 1.500 1.500 1.500 1.500
- HPP Per Ltr Biothanol 1.200 1.200 1.200 1.200
- HPP per Kg Daging Sapi 20.000 20.000 20.000 20.000
- HPP Per Kg Pupuk Organik 1.400 1.400 1.400 1.400
- HPP Per Kg Tepung Sorgum 5.500 5.500 5.500 5.500
Biaya Langsung
- Biaya Pemeliharaan 166.280.000.000 166.280.000.000 166.280.000.000 166.280.000.000
- Biaya Produksi 398.745.000.000 398.745.000.000 398.745.000.000 398.745.000.000
Jumlah Biaya Langsung 565.025.000.000 565.025.000.000 565.025.000.000 565.025.000.000
Biaya Tidak Langsung - - - -
- Biaya Umum & Administrasi 12.000.000.000 12.000.000.000 12.000.000.000 12.000.000.000
- Biaya Bunga Pinjaman = 12%/Tahun 30.050.000.000 - - -
Jumlah Biaya Tidak Langsung 12.000.000.000 12.000.000.000 12.000.000.000 12.000.000.000
Jumlah Biaya Produksi 577.025.000.000 577.025.000.000 577.025.000.000 577.025.000.000
Biaya Produksi 577.025.000.000 577.025.000.000 577.025.000.000 577.025.000.000
Harga Pokok Penjualan 577.025.000.000 577.025.000.000 577.025.000.000 577.025.000.000
Laba/(Rugi) 371.875.000.000 371.875.000.000 371.875.000.000 371.875.000.000
PPh Badan 20% 74.375.000.000 74.375.000.000 74.375.000.000 74.375.000.000
Laba Bersih 297.500.000.000 297.500.000.000 297.500.000.000 297.500.000.000
Sampai Dengan 1.340.080.000.000 1.637.580.000.000 1.935.080.000.000 2.232.580.000.000

Tahun 2028 2029 2030


Ke 9 10 11
BIAYA PRODUKSI
- HPP Sorgum+Batang Sorgum / Ha 41.570.000 41.570.000 41.570.000
- HPP Per Kg Gula Cair 1.500 1.500 1.500
- HPP Per Ltr Biothanol 1.200 1.200 1.200
- HPP per Kg Daging Sapi 20.000 20.000 20.000
- HPP Per Kg Pupuk Organik 1.400 1.400 1.400
- HPP Per Kg Tepung Sorgum 5.500 5.500 5.500
Biaya Langsung
- Biaya Pemeliharaan 166.280.000.000 166.280.000.000 166.280.000.000
- Biaya Produksi 398.745.000.000 398.745.000.000 398.745.000.000
Jumlah Biaya Langsung 565.025.000.000 565.025.000.000 565.025.000.000
Biaya Tidak Langsung - - -
- Biaya Umum & Administrasi 12.000.000.000 12.000.000.000 12.000.000.000
- Biaya Bunga Pinjaman = 12%/Tahun - - -
Jumlah Biaya Tidak Langsung 12.000.000.000 12.000.000.000 12.000.000.000
Jumlah Biaya Produksi 577.025.000.000 577.025.000.000 577.025.000.000
Biaya Produksi 577.025.000.000 577.025.000.000 577.025.000.000
Harga Pokok Penjualan 577.025.000.000 577.025.000.000 577.025.000.000
Laba/(Rugi) 371.875.000.000 371.875.000.000 371.875.000.000
PPh Badan 20% 74.375.000.000 74.375.000.000 37.375.000.000
Laba Bersih 297.500.000.000 297.500.000.000 297.500.000.000
Sampai Dengan 2.530.080.000.000 2.827.580.000.000 3.125.080.000.000

8
PT. Jasindo Kreasi Mandiri
Perhitungan Cash Flow
Tahun 2019 2020 2021 2022 2023
Ke 0 1 2 3 4
KAS MASUK
- Kredit Investasi + Pemulihan Kebun - 1.062.000.000.000 - - -
- Hasil Penjualan - 539.400.000.000 948.900.000.000 948.900.000.000 948.900.000.000

JUMALAH KAS MASUK 1.601.400.000.000 948.900.000.000 948.900.000.000 948.900.000.000


KAS KELUAR
- Biaya Investasi 1.062.000.000.000 - - -
- Biaya Langsung - 339.800.000.000 565.025.000.000 565.025.000.000 565.025.000.000
- Biaya Umum & Administrasi - 12.000.000.000 12.000.000.000 12.000.000.000 12.000.000.000
- PPh Badan - 37.520.000.000 74.375.000.000 74.375.000.000 74.375.000.000
- Cicilan Pinjaman 90% dari Laba Bersih - 135.072.000.000 267.750.000.000 267.750..000.000 267.750.000.000

JUMLAH KAS KELUAR - 1.586.392.000.000 919.150.000.000 919.150.000.000 919.150.000.000


SURPLUS/(DEFISIT) - 15.008.000.000 29.750.000.000 29.750.000.000 29.750.000.000
- KAS AWAL - 15.008.000.000 29.750.000.000 59.500.000.000 89.250.000.000
- KAS AKHIR - - 59.500.000.000 89.250.000.000 119.000.000.000

Tahun 2024 2025 2026 2027


Ke 5 6 7 8
KAS MASUK
- Kredit Investasi + Pemulihan Kebun - - - -
- Hasil Penjualan 948.900.000.000 948.900.000.000 948.900.000.000 948.900.000.000

JUMALAH KAS MASUK 948.900.000.000 948.900.000.000 948.900.000.000 948.900.000.000


KAS KELUAR
- Biaya Investasi - - - -
- Biaya Langsung 565.025.000.000 565.025.000.000 565.025.000.000 565.025.000.000
- Biaya Umum & Administrasi 12.000.000.000 12.000.000.000 12.000.000.000 12.000.000.000
- PPh Badan 74.375.000.000 74.375.000.000 74.375.000.000 74.375.000.000
- Cicilan Pinjaman 90% dari Laba Bersih 123.678.000.000 - - -

JUMLAH KAS KELUAR 775.078.000.000 651.400.000.000 651.400.000.000 651.400.000.000


SURPLUS/(DEFISIT) 173.822.000.000 297.500.000.000 297.500.000.000 297.500.000.000
- KAS AWAL 119.000.000.000 292.822.000.000 590.322.000.000 887.822.000.000
- KAS AKHIR 292.822.000.000 590.322.000.000 887.822.000.000 1.185.322.000.000

9
Tahun 2028 2029 2030
Ke 8 9 10
KAS MASUK
- Kredit Investasi + Pemulihan Kebun - - -
- Hasil Penjualan 948.900.000.000 948.900.000.000 948.900.000.000

JUMALAH KAS MASUK 948.900.000.000 948.900.000.000 948.900.000.000


KAS KELUAR
- Biaya Investasi -
- Biaya Langsung 565.025.000.000 565.025.000.000 565.025.000.000
- Biaya Umum & Administrasi 12.000.000.000 12.000.000.000 12.000.000.000
- PPh Badan 74.375.000.000 74.375.000.000 74.375.000.000
- Cicilan Pinjaman 90% dari Laba Bersih - - -

JUMLAH KAS KELUAR 651.400.000.000 651.400.000.000 651.400.000.000


SURPLUS/(DEFISIT) 297.500.000.000 297.500.000.000 297.500.000.000
- KAS AWAL 1.185.322.000.000 1.482.822.000.000 1.780.322.000.000
- KAS AKHIR 1.482.822.000.000 1.780.322.000.000 2.077.822.000.000

10
4. ASPEK TEKNIS DAN BUDIDAYA

1
BUDIDAYA SORGUM

PROVINSI SUMATERA UTARA


4.000 HEKTAR

11
KONSERVASI LAHAN TIDAK PRODUKTIF
MENJADI PERKEBUNAN SORGUM
TERINTEGRASI PABRIK TEPUNG & PRODUKSI BIOETHANOL
PANGAN-PAKAN-ENERGI-INDUSTRI

Mewujudkan Swasembada Pangan & Energi Nasional yang Berkelanjutan

A. Image tentang sorgum di masyarakat hingga saat ini masih belum begitu
populer, sekali pun permintaan sorgum belakangan ini ada kecenderungan
untuk meningkat. Fakta di lapangan pola konsumsi masyarakat terhadap energi
& pangan masih bertumpu pada pola lama. Di bidang pangan, bahan baku
berbasis tepung masih mengandalkan pada beras, jagung, singkong atau pun
gandum. Di bidang energi pun tidak jauh berbeda. Kita masih terus berkutat
dengan energi minyak bumi yang semakin terbatas, tidak ramah terhadap
lingkungan, dan menguras devisa negara setiap tahunnya.

B. Sementara di sisi lain, sorgum yang memiliki banyak keistimewaan namun


kurang mendapatkan perhatian.

C. Tanaman sorgum memiliki karakter yang sangat cocok dan kondisi alam di
Indonesia. Budidayanya mudah, tahan terhadap hama & penyakit, tanaman
Sorgum dapat hidup di daerah marginal, tandus dan kering. Bahkan di lahan
bekas tambang pun sorgum dapat tumbuh baik.

D. Seluruh bagian tanaman sorgum mempunyai nilai ekonomis tinggi. Mulai dari
biji, batang, daun dan akarnya sorgum dapat dimanfaatkan. Biji sorgum
memiliki kadar protein yang tinggi. Bahkan di bidang kesehatan, sorgum
memiliki kadar Monosodium Glutamat(Msg). Msg Berguna Sebagai
Pengaturan Asam Basa Dalam Tubuh Bersama Dengan Potasium, Mendukung
Kerja Kontraksi Otot, Pengendalian Air Dan Tekanan Darah, Sistem Saraf,
Serta Penyerapan Gula.

E. Jika dijadikan tepung, Biji sorgum memiliki aneka variasi kuliner.

F. Saat ini tepung sorgum sangat dimungkinkan komoditi andalan yang dapat
mengurangi import tepung gandum yang terus meningkat setiap tahun (tahun
ini import tepung gandum telah melampaui angka fantastis, yakni lebih dari 50
Triliun).

G. Batang Sorgum dapat diproduksi menjadi bioetanol dengan tingkat kemurnian


yang tinggi, yakni di atas 96%. Limbah hasil pengolahan batang sorgum
menjadi bio etanol pun masih bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan
industri, briket, bahan tripleks, bahan baku industri kertas, dan pakan ternak,
dengan pangsa pasarnya pun saat ini sudah terbuka lebar.

12
Sebagai sumber bahan pangan alternatif, sorgum memiliki kandungan protein
lebih tinggi dibanding beras, jagung ataupun singkong yakni 11 gram dalam 100
gram bahan, demikian pula kandungan zat gizi mikro seperti kalsium, zat besi,
fosfor dan vitamin B1 sorgum lebih tinggi dibandingkan beras. Peningkatan
produksi biji sorgum dapat meningkatkan ketersediaan sumber pangan lokal, yang
mendukung diversifikasi pangan. Kandungan nutrisi sorgum dibanding sumber
pangan/pakan lain disajikan dalam Tabel berikut:

13
Tabel Perbandingan Kandungan Nutrisi Sorgum terhadap Bahan Pangan

Kandungan/100 g
Unsur Nutrisi
Beras Jagung Singkong Sorgum Kedele
Kalori (cal) 360 361 146 332 286
Protein (g) 6.8 8.7 1.2 11.0 30.2
Lemak (g) 0.7 4.5 0.3 3.3 15.6
Karbohidrt (g) 78.9 72.4 34.7 73.0 30.1
Kalsium (mg) 6.0 9.0 33.0 28.0 196.0
Besi (mg) 0.8 4.6 0.7 4.4 6.9
Posfor (mg) 140 380 40 287 506
Vit. B1 (mg) 0.12 0.27 0.06 0.38 0.93

Perkebunan Sorgum terintegrasi Pabrik Tepung, Pabrik Gula Cair, Pabrik Bio
Ethanol, Peternakan Sapi Potong dan Pabrik Pupuk Organik ini merupakan satu
kawasan terpadu yang direncanakan akan dibangun di Provinsi Riau. Luas areal
Kawasan Terpadu yang akan dikembangkan dengan luas lahan 4.000 hektar.
Adapun topographi Tanah di daerah ini merupakan daratan yang bergelombang
dan dari areal lahan ini 100% akan dimanfaatkan sebagai perkebunan sorgum,
sedangkan untuk sarana pabrikasi dan infrastruktur akan dibangun bersebelahan
dengan lahan tanaman sorgum, dengan luas areal ± 10 Ha

Produk yang akan dihasilkan dari kawasan terpadu ini berupa tepung sorgum,
gula cair, bioethanol, sapi potong dan pupuk organik biotech pluss dan diharapkan
ini bisa membantu mewujudkan kemandiriaan dalam swasembada pangan nasional
dan energi. Limbah dari hasil pengolahan batang sorgum menjadi bio ethanol ini
pun masih bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan industri; bahan baku
kertas, briket, atau pun pakan ternak sapi. Untuk membangun Kawasan Terpadu
Perkebunan Sorgum Terintegrasi pabrik tepung sorgum, pabrik gula cair, Pabrik
Bio ethanol, peternakan sapi potong dan pabrik pupuk organik di Provinsi Riau ini
direncanakan menghabiskan anggaran dana sebesar kurang lebih Rp.
1.062.000,000,000,- (satu triliun enam puluh dua milyar rupiah). Budgeting
tersebut digunakan untuk membiayai pembangunan kebun sorgum dan pabrikasi
seperti tersebut diatas, termasuk alokasi pembiayaan untuk: pendahuluan studi
kelayakan ( pra FS), Biaya sosialisasi, biaya perijinan ( dari instansi Pemprov
Riau), pembuatan studi kelayakan (FS), Detail Desain Enjinering, pengolahan
lahan, dan pekerjaan lainnya.

Untuk mendukung jaminan ketersediaan bahan baku produksi tepung dan


produk yang lainnya di kawasan terpadu ini, penanaman sorgum menggunakan
sistem zonasi; areal seluas 4.000 ha ini akan terbagi dalam 3 zona. Dengan
mekanisme ini maka dapat dipastikan terbentuk sinkronisasi supply dan demand;
antara budidaya penanaman sorgum dan produksi tepung sekaligus dengan
produksi yang lainnya, tanpa terjadi penumpukan stok hasil panen atau pun
kekurangan bahan baku bagi kegiatan produksi tepung sorgum dan produksi bio
ethanol.

14
ZONA A ZONA B ZONA C
1.333 HA 1.333 HA 1.333 HA
INTI INTI INTI

RENCANA TAHAPAN PELAKSANAAN PENANAMAN SORGUM 4.000


HA DI 3 ZONA SELAMA 2 TAHUN

Zona/Bulan
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Ke
1 Zona A
2 Zona B
3 Zona C

Penanaman
Zona A
Panen Zona
A
Penanaman
Zona B
Panen Zona
B
Penanaman
zona C
Panen Zona
C

Setiap hektar lahan ditargetkan akan menghasilkan biji sorgum sebanyak 5 ton
(minimal). Masing-masing zona per sekali panen akan menghasilkan biji sorgum
sebanyak: 5 ton x 4.000Ha = 20.000 ton, atau setara dengan 20.000 ton/3 Zona

Dalam 1 Tahun ke 3 Zona Bila dijadikan tepung akan menghasilkan : 70% x


58.500 ton = 40.950 Ton Tepung. Estimasi harga dasar terendah tepung sorgum
saat ini adalah sebesar Rp. 10.000/kg = 10.000.000/Ton. Jadi total nilai ekonomi
produksi tepung sorgum dalam setahun adalah sebesar: 40.950 Ton x Rp.
10.000.000/Ton = Rp. 409.500.000.000. (Empat Ratus Sembilan Milyar Lima
Ratus Juta Rupiah).

MATERIAL BALANCE
Berikut merupakan hasil perhitungan dari material balance pabrik tepung
sorghum dimana kapasitas feed sebesar 205 Ton biji sorgum per hari atau 58.500
Ton per tahun (58.500/285 hari = 205 Ton biji Sorgum/hari) dan produk tepung
sorgum yang dihasilkan adalah sebesar 40.950 Ton/tahun.

15
ANALISA EKONOMI
Dari hasil perhitungan analisis ekonomi didapatkan Total Cost Investment
proyek Budidaya Sorgum dan turunannya yang dilengkapi dengan Laboratorium,
adalah sebesar Rp. 1.062.000.000.000,- (Satu trilyun enam puluh dua milyar
rupiah) dengan bunga 12% per tahun. BEP sebesar 90% dimana pengembalian
modalnya selama 4 tahun. Umur dari proyek tanaman sorgum dan pabrikasi
diperkirakan selama 30 tahun dengan masa periode pembangunannya selama 1
tahun, di mana operasi pabrik ini 330 hari/tahun

KESIMPULAN
Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa Pembangunan KAWASAN
TERPADU PERKEBUNAN SORGUM TERINTEGRASI PABRIK TEPUNG &
PRODUKSI BIO ETHANOL layak secara teknis, operasional, lingkungan serta
layak untuk direalisasikan.
Untuk mengetahui besarnya potensi tersebut harus dilakukan pengukuran secara
cermat dan studi kelayakan (FS).

16
5. PABRIK TEPUNG SORGUM, PABRIK GULA CAIR dan PABRIK
BIOETANOL

MAKET PABRIK BIOETANOL 60 KL/HARI


LUAS LAHAN PABRIK 10 Ha

17
18
A. TANAMAN SORGUM MANIS

Biji Pati Gula Fermentasi Bioetanol.


1.000 Liter Bioetanol kadar 99.9%/Ha/Tahun.

Daun Pakan Ternak Pengemukan Sapi Potong


16 kor sapi/hektar ( = 20 kg/ekor sapi/hari)
  
Batang Nira / Gula Cair Fermentasi Bioethanol
5.000 Liter Bioetanol kadar 99.9%/Hektar /Tahun

Ampas batang sebagai bahan bakar boiler (
steam & listrik )

KEBUN SORGUM MANIS


DI PROVINSI SUMATERA UTARA

19
B. BUDIDAYA SORGUM MANIS

- Luas lahan budidaya sorgum manis 4.000 Ha.

Investasi & Modal Kerja


No BUDIDAYA SORGUM MANIS BIAYA ( RP )
1. BIAYA INVESTASI
1.1. Luas lahan (Ha) untuk industri Agro terpadu ini adalah 4.000 hektar 4,000
1.2. Pengolahan Lahan @ Rp. 25.500.000,-/hektar /tahun, adalah 102,000,000,000
1.3. Investasi mesin-mesin pertanian (pembajak, mesin pemanen, dll). 65,000,000,000
Investasi untuk pengadaan laan dan eralatan pertanian 167,000,000,000

1 PERIODA 2 PERIODA
2. MODAL KERJA
( 4 BULAN ) ( 8 BULAN )
2.1. BIAYA BIBIT, PUPUK DAN OBAT-OBATAN
a. Benih biji sorgum 9 kg/Ha @ Rp. 75.000,-/Kg 2,700,000,000 5,400,000,000
b. Pupuk organik 400 kg/Ha @ Rp. 4.000,-/kg, BIOTECH PLUS 6,400,000,000 12,800,000,000
c. Pupuk NPK 16-16-16 400 kg/Ha @ Rp. 10.000,-/kg KUJANG 16,000,000,000 32,000,000,000
d. Hormon Pasopati 40 Ltr/Ha @Rp. 80.000,-/Ltr 12.800.000.000 25.600.000.000
e. Obat-obatan 12 liter /Ha @ Rp. 40.000,-/Liter 1,920,000,000 3,840,000,000
Sub-total 2.1. 39,820,000,000 79,640,000,000
2.2. BIAYA PENGOLAHAN LAHAN & PERAWATAN TANAMAN
a. Biaya pengolahan lahan Rp. 3.000.000,-/Ha 12,000,000,000 24,000,000,000
b. Biaya penyiangan Rp.800.000,-/Ha x 2 kali/musim 6,400,000,000 12,800,000,000
c. Biaya pemupukan Rp. 300.000,-/Ha x 3 kali/musim 3,600,000,000 7,200,000,000
d. Penyemprotan hama Rp. 300.000,-/Ha x 2 kali/musim 2,400,000,000 4,800,000,000
Sub-total 2.2 24,400,000,000 48,800,000,000
2.3. BIAYA PANEN BIJI DAN BATANG SORGUM
a. Hasil panen batang = 50 ton/Ha dan biji sorgum = 2 ton/Ha
b. Biaya panen batang sorgum + angkutan ke pabrik Rp. 120,-/kg 24,000,000,000 48,000,000,000
c. Biaya panen bji sorgum + angkutan ke pabrik Rp. 120,-/kg 960,000,000 1.920,000,000
Sub-total 2.3. 24,960,000,000 49,920,000,000
TOTAL BIAYA UNTUK BUDIDAYA SORGUM 89,280,000,000 178,560,000,000
3. HASIL PANEN DARI BUDIDAYA SORGUM
a. Batang sorgum 50.000 kg/Ha, (anggap 3 kali panen / Tahun ) 600,000,000
b. Biji sorgum 5.000 kg/Ha, dalam kg (anggap 3 kali panen/Tahun) 60,000,000

20
2
PABRIK GULA CAIR
DARI NIRA SORGUM
DI PROVINSI SUMATERA UTARA
40.000 Kg/Hari

Drum 200 liter untuk industri

21
1. KOMPOSISI NIRA DARI SORGUM

Biji 4,6 ton


per-hektar

Nira 26 ton
per-hektar

Bagase 39 ton
per-hektar

Daun 42 ton
per-hektar

22
2. EKSTRAKSI NIRA
2.1. EKSTRAKSI NIRA DARI BATANG SORGUM

NIRA 26 TON/HA AMPAS 39 TON/Ha

2.2. MEMBRANE FILTRATION

Untuk membersihkan nira kotor, maka sebelum proses pemekatan,


nira kotor disaring menggunakan membran unltafitrasi.

Nira
Kotor

Skema : Membrane Ultrafiltration Nira bersih

23
3. PROSES PRODUKSI

3. 1. ALUR PROSES PRODUKSI GULA CAIR

1. SORGUM

3.2. KETERANGAN PROSES


1. Pohon sorgum siap panen, yaitu setelah berumur 110 hari.
2. Proses ekstraksi, yaitu proses pemerasan nira dari batang sorgum.
3. Pufification atau pemurnian, yaitu proses untuk menghilangkan
kotoran-kotoran yang terkandung di dalam nira kotor hasil perasan.
Proses pemurnian menggunakan membran ultrasiltrasi.
4. Decolouring adalah proses pengurangan warna, yaitu menggunkan
zat penyerap warna.
5. Ion exchange adalah proses pengurangan kadar logam berat dalam
nira. Hal ini diperlukan jika kadar logam berat yang ada di dalam nira
melebihi ketentuan yang diijinkan sebagai makanan.
6. Vacuum pan adalah proses pemekatan nira dari kepekatan (baume)
18% menjadi 70%, pengemasan dan siap didistribusikan ke pasar.

24
4. PABRIK GULA CAIR
4.1. GAMBARAN PABRIK GULA CAIR DARI SORGUM 10
TON/HARI

4.2. SARANA PRODUKSI GULA CAIR DARI NIRA SORGUM :

1. Gudang bahan baku : ( 25 x 75 ) M2


2. Bangunan pabrik / peralatan mesin gula cair : (25 x 75) M2.
3. Gudang produk gula cair : ( 25 x 75 ) M2
4. Listrik menginduk ke pabrik bioerhanol / PLN
5. Kantor, mess karyawan, kantor satpam, kantin, dll : 500 M2
6. Kendaraan opresional untuk karyawan 2 unit
7. Truk untuk angkutan bahan baku 2 unit
8. Air proses dari sumur bor 2.000 M3/Hari, listrik 120 kWatt.

25
5. KEMASAN
5.1 BOTOL

Kemasan botol 1 liter dan 500 ml untuk konsumen rumah tangga

5.2 DRIGEN

Kemasan drigen 5 liter dan 10 liter untuk home industri

5.3 DRUM

Kemasan drum 50 liter dan 200 liter untuk industri

26
6. INVESTASI & MODAL KERJA
6.1. BIAYA PRODUKSI ( HPP ) PER-KG

No. ITEM JUMLAH BIAYA TOTAL


Rp Rp
1. Bahan baku 8 200 1.600
2. Biaya Proses Paket 1.000 1000
3. Biaya Kemasan - 500 500

HARGA POKOK PRODUKSI ( HPP ), Rp / Kg 3.100


4. Harga jual dilokasi pabrik di RIAU, Rp. Kg 4.600
5. Profit kotor 1.500

6.2. INVESTASI & MODAL KERJA 40 TON/HARI

1. INVESTASI 40 TON / HARI ( dalam juta rupiah )


a. Lahan untuk lokasi pabrik : 10.000 M2 1.000
b. Bangunan Pabrik = 3 x ( 25 x 75 ) M2, kantor, 14.063,-
Mess , sarana penunjang lainya .

c. Mesin / peralatan produksi lengkap dengan


sarana dan prasarana penunjangnya. 40.350,-
d. Biaya peralatan membran ultrafiltrasi 40 ton 2.500,-
umpan/hari 59.913,-

d. Pembelian 2 truk tangki untuk angkutan Nira 1.000,-

e. Biaya PRA-proyek : perijinan, AMDAL, dll 1.000,-

2. MODAL KERJA UNTUK 3 BULAN PRODUKSI


a. Modal kerja untuk 90 hari : : 40.000 kg/Hari x 90 Hari 11.160,-
x Rp. 3.100,-/kg

TOTAL INVESTASI + MODAL KERJA, Rp. 71.073,


-

27
7. JADWAL PELAKSANAAN PROYEK

TAHUN & BULAN KE :

TAHUN KE-1 TAHUN KE-2

No. JENIS KEGIATAN


6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4

1. Suvey dab pengadaan lahan untuk 1


lokasi pembangunan pabrik

2. Land Clearing (Peratakan tanah) 1 2


rencana lokasi pabrik & Enjiniring
disain peralatan pabrik

3. Pembangunan pabrik dan sarana  


produksi dilokasi yang telah
diratakan

4. Mulai tanam sorgum manis 

5. Mulai Produksi 

28
3
PABRIK
BIOETHANOL 99.9%
( FUEL GRADE )
150.000 Liter/Hari

FGE 99
Fuel Grade Ethanol

MEREK DAGANG
AKAN DIDAFTARKAN

29
1. POTENSI PASAR
A. Perpres No 5 Tahun 2006 Tentang “Kebijakan Energi Nasional”, yakni
Penggunaan Biofuel sampai tahun 2025”, seperti ditunjukan pada tabel
berikut, pada tabel 1 :

)
L 25,00

e
r
t
i

K
u

o
J

a
t

i
l
20,00

15,00
Dal
am
(

10,00

5,00

Tabel 1 0,00
2005 2010 2015 2020 2025
Biodiesel 1,31 2,41 3,18 4,60 10,22
Bioethanol 0,81 1,48 1,95 2,83 6,28
Pengganti M.Tanah 0,52 0,96 1,27 1,83 4,07
Pengganti Fuel Oil 0,22 0,4 0,53 0,76 1,69
Total (Biofuel) 2,86 5,25 6,92 10,02 22,26

B. Untuk meng-antisipasi ketersediaan BBM dalam negeri, maka mulai tahun


2014 pemerintah men-targetkan penggunaan Biofuel jenis bioetanol 99.5%
sebagai pencampur premium adalah sbb :

• 5% Bioetanol sebagai pencampur BBM jenis premium untuk pembuatan


“BIOPREMIUM” ( lebih bersar dari pada dalam tabel 1 ).

• 10% Bioetanol sebagai pencampur BBM jenis premium untuk pembuatan


“BIOPERTAMAX” ( lebih bersar dari pada dalam tabel 1 ).

- Sedangkan posisi kebutuhan BBM jenis premium di Indonesia per-Juni


2013 sebanyak 241.820.000.000 Liter/Hari, dimana kurang lebih 30%-nya
adalah untuk pembuatan Pertamax, sehingga :

• Kebutuhan Bioetanol 99.5% untuk membuat Biopremium adalah


8.463.700.000 Liter/Hari atau 8.464 KL /Hari.

• Sedangkan kebutuhan bioetanol 99.5% untuk membuat Biopertamax


adalah 7.254.600.000 Liter/Hari atau 7.255 KL / Hari.

C. JAMINAN PASAR
• Semua produk bioetanol 99.9% seluruhnya dibeli oleh PT. Pertamina.

30
2. PRODUKSI BIOETANOL DARI SORGUM MANIS

UNIT UNIT
LIQUIFIKASI, FERMENTASI & DESTILASI DEHIDRASI

Bioetanol 96%

Bioetanol 99.5%

BATANG SORGUM

BIJI SORGUM

Unit Dehidrasi

300 KL /HARI

LIMBAH CAIR 3.500 M3/HARI

CO2 1,2 ton

nira
16 TON BATANG Crushing Fermentasi
Sorgum manis Distilasi
bagase Dehidrasi Bioetanol
1 KL

Pelleting
Pembangkit
steam, listrik

Gudang pellet
Bagase 3 TON

N yeast CO2 0,47 ton

Hidrolisis Fermentasi Distilasi Dehidrasi

Evaporasi
Penepungan
Bioetanol
1 KL

Biji sorgum Pengeringan


2,33 ton

Konsentrat Pakan
0,22 ton

31
6. PENGGEMUKAN SAPI POTONG

4
PENGGEMUKAN

SAPI POTONG
BAKALAN DARI AUSTRALIA
10.000 EKOR/PERIODE

32
6.1. BENTUK DISAIN KANDANG

33
7. PABRIK PUPUK ORGANIK SERBUK

PABRIK
PUPUK ORGANIK SERBUK
BIOTECH PLUS

34
PROPOSAL
PRODUKSI PUPUK BIOTECH PLUS

1. POTENSI PASAR
Semua Pupuk Organik Serbuk ( POS ) yang diproduksi oleh PT. JKM
menggunakan merek dagang BIOTECH PLUS didistribusi oleh PT. TERBIT
TERANG . Sesuai misi pemerintah, yaitu penggunaan pupuk berimbang untuk
petani, maka kebutuhan pupuk organik akan meningkat setiap tahunnya.

2. POTENSI BAHAN BAKU


2.1. Pupuk Organik & Pembenah Tanah Hayati

Berdasarkan peraturan pemerintah, departemen Pertanian RI No.


70/P/SR.140/10/2011, bahwa pupuk organik dan pembenah tanah hayati
dapat diproduksi dengan bahan baku dari : kotoran sapi ( KS ), kotoran
ayam (KA), dll., dengan syarat utama adalah C Organik minimal 15%.

3. FORMULASI
Karena kandungan C-Organik dalam pupuk organik atau pembenah
tanah hayati yang sudah siap didistribusikan adalah minimal 15%,
maka kotoran sapi yang akan digunakan sebagai bahan baku harus
sulalu dikontrol kandungan C-Organiknya. Dalam formulasi juga
ditambahkan nutrient lain sesuai formula yang ditetapkan oleh PT.
JKM.

35
4. FERMENTASI KOTORAN SAPI

PUPUK ORGANIK DARI KOTORAN SAPI


Ref. Permentan No. 70/P/SR.140/10/2011

1. Kotoran Sapi 89%

2. Dolomit 7%
3. Crp 3% SERBUK
4. Ash 1%

MIXER
PEMBENAH
TANAH ORGANIK

CURAH
FORMULASI
( MEMPERKAYA UNSUR HARA )

36
5. PEMBANGUNAN PABRIK PUPUK ORGANIK &
PEMBENAH TANAH HAYATI.

5.1. Diagram Alir Pengolahan Blotong Menjadi Pupuk Organik

1 2
3

Blotong+
Kotoran Sapi
FERMENTASI PADAT
2. PASAR : PETANI, RDKK
- Prop. Banten 40.000 ton/th
( 3.300 ton/bulan )

4
6. KANTOR

conveyor product 5. GUDANG


DISTRIBUSI

5.2. Sarana Produksi untuk 2.000 ton / Bulan pupuk Organik


Serbuk :

1. Bangunan tempat fermentasi kotoran sapi : 25 m x 75 m


2. Bangunan untuk pabrik pupuk : 25 m x 75 m
3. Bangunan untuk tempat stok produk jadi ( gudang ).: 25 m x 75 m
4. Peralatan / Mesin produksi pupuk Petroganik 2000 – 3000
ton/bulan
5. Kantor, mess karyawan, kantor satpam, kantin, dll : 500 M2
6. Kendaraan opresional untuk karyawan 2 unit
7. Truk untuk angkutan bahan baku 2 unit
8. Air proses dari sumur bor 2.000 M3/Hari, listrik 120 kWatt.

37
5.3. INVESTASI & MODAL KERJA

` JENIS KEGIATAN & BIAYA INVESTASI


1. PABRIK PUPUK ORGANIK TEPUNG
a. Kapasitas, 120.000 Kg/Hari atau 3.000 ton/bulan 120,000
b. Jumlah hari perja per-tahun 330 hari 330

2. INVESTASI PABRIK & SARANA PENDUKUNGNYA


a. Biaya untuk pembelian & pembuatan mesin produksi 120 ton/hari ( 60 % steinlees = 19,800,000,000
b. Bangunan pabrik :
- Bangunan untuk bahan baku : persiapan dan stok : ( 75 x 25 ) m x Rp. 2.500.000,- = 4,687,500,000
- Bangunan untuk mesin produksi : persiapan dan stok : ( 75 x 25 ) m x Rp. 2.500.0 = 4,687,500,000
- Bangunan untuk stok produk : persiapan dan stok : ( 75 x 25 ) m x Rp. 2.500.000,- = 4,687,500,000
c. Biaya pra-proyek : pengurusan perijinan ( AMDAL, dll ) = 850,000,000

TOTAL INVESTASI PABRIK PUPUK ORGANIK = 34,712,500,000


3. MODAL KERJA
a. Modal kerja untuk biaya produksi per-kg produk : Rp. / Liter
Biaya fermentasi dan crushing kotoran sapi 50 89% 45
Dolomit 700 7% 49
Crp 700 3% 35
Biaya pembelian ASH+MIXTRO ( bakteri ) + Ongkirim 8,500 1% 340
Biaya borongan proses pencampuran 200 200
Biaya karung per-kg 80 80
Gaji karyawan & menejemen perusahaan 50 50
Total HPP untuk PROSES produksi 583 583
MODAL KERJA untuk 90 hari : : 120.000 kg/Hari x 90 Hari x Rp. 718,-/kg = 6,296,400,000
TOTAL INVESTASI & MODAL KERJA = 41,008,900,583

4. PENDAPATAN DARI PENJUALAN BIOETANOL 99.5%


a. Jumlah produksi pupuk organik per-tahun = 120.000 kg /hari x 330 hari, kg = 39,600,000

STOK PUPUK ORGANIK

38
5.4. JADWAL PELAKSANAAN PROYEK

TAHUN & BULAN KE :

2019 / 2020
10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8
No. JENIS KEGIATAN

1. Pengadaan lahan untuk lokasi 11


pembangunan pabrik & pembuatan
sampel

2. Land Clearing (Peratakan tanah) 10 11


rencana lokasi pabrik & pembuatan
petak-petak tempat blotong
sebelum difermentasi

3. Pembangunan pabrik dan sarana 


produksi dilokasi yang telah
diratakan

4. Kotoran sapi dari kandang sudah 


boleh dibawa ke lokasi pabrik
pupuk dan pelaksanaan fermentasi
dan persiapan bahan baku.

5. Mulai Produksi 

39
JENIS PERALATAN
PUPUK ORGANIK SERBUK 3.000 Ton/Bulan
Blotong pH Adjus.

Kotoran Mixtro
Sapi + dll

40
9. TOTAL INVESTASI & MODAL KERJA

1. INVESTASI
a. Investasi utk pengolahan lahan sorgum dan peralatan pertanian = 20,000,000,000
b. Pabrik Tepung Sorgum = 90,000,000,000
c. Investasi untuk pembangunan pabrik gula cair 16 ton per-hari = 24,965,500,000
d. Investasi untuk pembangunan pabrik biotanol 60.000 liter per-hari = 244.400,000,000
e. Investasi untuk pembangunan kandang sapi potong untuk 8.000 ekor = 50,000,000,000
f. Investasi utk pembangunan pabrik pupuk organik serbuk 120 ton/hari = 34,858,100,000
g. Investasi utk Laboratorium = 250,000,000,000
TOTAL INVESATASI 714,223,600,000
2. MODAL KERJA
a. Modal kerja untuk budidaya sorgum 4.000 Ha, untuk 2 perioda = 102,000,000,000
b. Modal Kerja Pabrik Tepung Sorgum = 10,000,000,000
c. Modal kerja untuk produksi gula cair, 3 bulan produksi = 11,160,000,000
d. Modal kerja untuk produksi bioetanol 99.9% selama 3 bulan atau 90 Hari adalah = 16,200,000,000
e. Modal kerja 2 periode untuk penggemukan sapi potong 8.000 ekor/periode = 190,120,000,000
f. Modal kerja untuk produksi pupuk organik, 3 bulan produksi = 6.296.400.000
g. Operasional dan management : Gaji karyawan, perjalanan, dll. selama 1 tahun pertama = 12,000,000,000
TOTAL MODAL KERJA = 347,776,400,000
1,062,000,000,00
TOTAL INVESTASI DAN MODAL KERJA = 0

41
10. KESIMPULAN INVESTASI
1. Total investasi dan modal kerja adalah Rp. 1.062.000,000,000,- (satu triliun enam
puluh dua milyar rupiah) yang terbagi menjadi 6 kegiatan proyek, yaitu :

a. Budidaya tanaman sorgum manis.


b. Pabrik Tepung Sorgum
c. Pabrik gula cair dari nira sorgum.
d. Pabrik bioethanol dari nira sorgum.
e. Penggemukan sapi dengan pakan daun dan ampas batang Sorgum.
f. Pabrik pupuk organik dari kotoran sapi potong.
g. Investasi Pembangunan Laboratorium.

2. Dengan bunga pinjaman sebesar 12% pertahun, pembayaran angsuran sebesar


90% pertahun dari total laba, maka total biaya investasi dan modal kerja dapat
dilunasi pada tahun kelima dari sejak produksi.

3. Dari analisa investasi tersebut, maka proyek tersebut diatas sangat layak untuk
dijalankan.

42

Anda mungkin juga menyukai